Pitiriasis Versikolor Flashcards

1
Q

Sinonim

A

Panu
Tinea versikolor
Dermatomycoses furfuracea
Tinea flava
Liver spots
Chromophytosis

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Definisi

A

Infeksi kulit superfisial kronik
Disebabkan ragi genus malassezia
Umumnya tidak memberi gejala subjektif
Ditandai area depigmentasi atau diskolorasi berskuama halus
Tersebar diskret atau konfluen
Terutama pada badan bagian atas

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Epidemiologi

A

Terutama pada daerah tropis
Tidak ada perbedaan jenis kelamin
Lebih banyak pada remaja dan dewasa muda
Jarang pada anak dan orang tua
Penyakit jamur terbanyak di indonesia

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Etiologi

A

Malassezia spp
Ragi lipofilik yang merupakan flora normal pada kulit
Bersifat dismorfik (bentuk ragi dapat berubah menjadi hifa)

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

6 spesies lipofilik pada kulit manusia

A

M.furfur
M.sympodialis
M globosa
M restricta
M slooffiae
M obtusa

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Sifat lipofilik

A

Banyak berkolonisasi pada area kaya kelenjar sebasea

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Predominan pada PV

A

M. Sympodialis
M.furfur
Studi lain: M Globosa

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Patogenesis

A

Malassezia spp. yang awalnya berbentuk ragi saprofit berubah menjadi bentuk miselia yang menyebabkan kelainan kulit PV

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Faktor predisposisi

A

Suhu
Kelembaban lingkungan tinggi
Tegangan CO2 tinggi permukaan kulit akibat oklusi
Faktor genetik
Hiperhidrosis
Imunosupresi
Malnutrisi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Asam dikarboksilat (azaleat)

A

Mengganggu pembentukan melanin dan memproduksi metabolit (pityriacitrin) yang mempunyai kemampuan absorpsi sinar UV -> lesi hipopigmentasi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Lesi hiperpigmentasi

A

Pada mikroskop elektron didapati ukuran melanosom lebih besar dari normal
Lapisan keratin lebih tebal

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Predileksi

A

Badan bagian atas, leher, perut , ekstremitas sisi proksimal

Kadang bisa juga ditemukan di wajah, skalp, aksila, lipat paha, genitalia

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Gambatan klinis

A

Lesi berupa makula berbatas tegas, dapat hipopigmentasi, hiperpigmentasi, kadang eritrmatosa, terdiri atas berbagai ukuran, berskuama halus (pitiriasiformis)
Umumnya tidak disertai gejala subjektif, kadang bisa pruritus ringan

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Pemeriksaan penunjang

A

Lampu wood: kekuningan karena metabolisme asam dikarboksilat
Lampu wood positif palsu: penggunaan salap yang mengandung asam salisilat, tetrasiklin
Negatif palsu: rajin mandi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Pemeriksaan mikologis sediaan kerokan kulit (KOH 20%)

A

Kumpulan hifa pendek dan sel ragi bulat, kadang oval -> spaghetti and meatballs atau bananas and grapes
Dapat ditambah tinta biru hitam untuk memperjelas gambaran elemen jamur

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Diagnosis banding

A

Pitiriasis alba
Eritrasma
Vitiligo
Dermatitis seboroik
Pitiriasis rosea
Morbus hansen tipe tuberkuloid
Tinea

17
Q

Tatalaksana

A

Identifikasi faktor predisposisi
Terapi sistemik/lokal dengan memperhatikan luas lesi, biaya, kepatuhan pasien, kontraindikasi, efek samping

18
Q

Topikal (sebaiknya diteruskan 2 minggu setelah hasil pemeriksaan dengan lampu wood dan kerokan langsung kulit negatif)

A

Selenium sulfide shampoo 1.8% atau lotion 2.5% dioleskan tiap hari selama 15-30 menit dan kemudian dibilas atau aplikasi sepanjang malam dengan frekuensi 2 kali seminggu (risiko iritasi) -> di seluruh badan kecuali kepala dan genitalia
Shampoo ketoconazol 2%
Solusio natrium hiposulfit 20%
Solusio propilen glikol 50%
Lesi terbatas: derivat azol (miko,klotri,isoko,eko)
Krim tolsiktat, tolnafat, siklopiroksolamin, haloprogin

19
Q

Sistemik

A

Pada lesi luas, kambuhan, gagal dengan topikal
Ketoconazol 200mg/hari 5-10 hari
Itraconazol 200 mg/hari 5-7 hari

20
Q

Pengobatan rumatan

A

Menghindari kekambuhan pada pasien yang sulit menghindari faktor predisposisi
Sampo selenium sulfid secara periodis
Ketoconazol 400 mg sekali setiap bulan atau 200 mg sehari selama 3 hari tiap bulan