Bedah Kulit Flashcards
Persiapan pasien
Untuk menghindari komplikasi dan mengurangi risiko tindakan
Pasien diberitahu ttg tindakan yang akan dikerjakan, jenis pilihan terapi yang ada, untung rugi tindakan, komplikasi yang dapat timbul
Hal yang perlu dicatat: riwayat perjalanan penyakit, riwayat perdarahan, riwayat alergi, penggunaan antikoagulan, pacu jantung, penyakit lain seperti dm, kelainan jantung, HT
Penilaian kondisi psikologis
Persiapan dasar bedah kulit
Lampu tidak menimbulkan panas dan bayangan
Fasilitas tambahan: alat bedah listrik, bedah beku, alat dermabrasi, alat bedah laser, suction
Instrumen dasar: tangkai skalpel, klem, pinset, gunting, pemegang jarum, pengait kulit
Pinset adson
Jepitan halus dan kuat
Pinset chalazion
Tindakan pada kelopak mata dan bibir
Gunting iris dan gradle
Potongan tajam dan halus
Gunting metzebaum
Undermining, kuret dermal, sonde
Persiapan kulit yang akan dioperasi
Antiseptik kulit: air dan sabun, klorheksidin, iodofor (povidon iodin), alkohol, benzalkonium klorida
APD untuk operator
Dibuat garis perkiraan insisi yang akan dilakukan *dengan gentian violet 2% steril atau pena steril sekali pakai
Kulit dibersihkan dari lemak dengan alkohol, dibuat garis dengan pena permanen, oles antiseptik
Lapangan operasi ditutup dengan kain atau kertas operasi
Anestesi
Anestesi lokal ideal: awitan cepat dan masa anestesi lama
2 kelompok zat anestesi
Ikatan ester dan amida
Ester (PTBK)
Cepat diinaktivasi sehingga efek anestesi singkat
Prokain
Tetrakain
Benzokain
Kokain
Amida
Sulit dihidrolisis dalam jaringan sehingga efek anestesi bertahan lama
Lidokain
Mevipakain
Dibukain
Bupivakain
Etidokain
Teknik pemberian anestesi
Infiltrasi zat anestesi
Blok saraf
Pemberian anestesi topikal
Infiltrasi
Dengan lidokain 0.5-2% dengan atau tanpa epinefrin
Epinefrin dapat mengurangi perdarahan dan memperpanjang efek anestesi karena vasokonstriksi yang memperlambat absorpsi
Penggunaan jarum kecip ukuran 30G mengurangi rasa nyeri karena tusukan jarum dan masuknya obat
Efek anestesi biasanya setelah 1-2 menit
Teknik tumesen untuk infiltrasi
Lidokain encer 0.05-0.1% dalam sejumlah besar larutan garam faal, adrenalin, larutan natrium bikarbonas 8.4%
Infiltrasi dilakukan dengan jarum suntik biasa atau kanula khusus untuk area yang kecil atau dengan pompa infus untuk area yang luas
Efek anestesi 15-20 menit setelah penyuntikan
Indikasi untuk bedag sedot lemak, eksisi tumor, menunjang pembuatan flap, dermabrasi, ablasi endovena, varises, tindakan intervensi kulit lainnya
Blok saraf
Menghambat nyeri melalui saraf sensorik -> efek anestesi bertahan lama dan kelainan kulit tidak terganggu
Jarum ukuran 25-27 G untuk menghindari tusukan intravaskular yang dapat menyebabkan reaksi toksik sistemik
Efek anestesi 5-10 menit
Perlu memahami anatomi saraf sensorik dan area kulit saraf tersebut
Anestesi topikal
Untuk tindakan ringan pada mukosa dan kulit
Krim, salep, gel, cairan, aerosol
Zat dingin seperti etilklorida dan kloroform
Toksisitas
Dapat terjadi bila bahan anestesi terlalu banyak, area vaskularisasi banyak, bahan anestesi masuk ke intravaskular, kelainan hati yang mengganggu proses detoksifikasi dan ekskresi
Gejala toksisitas berat muncul di sistem kardiovaskular dan saraf pusat
Jenis penutup kulit
Absorbable
Nonabsorbable
Cyanoacrylate
Jenis jarum
Taper dengan ujung bulat untuk otot dan jaringan subkutis
Cutting dengan ujung tajam dan bagian tajam di dalam lengkungan
Reverse cutting bagian tajam di luar jarum
Benang absorbable
Gut
Chromic gut
Polyclycolic acid(dexon)
Polyglactin (vicril, polysorb)
Polydioxanone (PDSII)
Poliglecaprone 25 (monocryl)
Benang nonabsorbable
Dalam 60 hari tidak diserap
Silk
Nilon
Polypropylene
Polyester
Ciri benang lainnya
Jenis filamen
Kekuatan
Ukuran
Elastisitas
Plastisitas
Reaktivitas jaringan
Untuk menutup luka
Biasanya digunakan benang berukuran kecil yang dapat mendekatkan tepi luka dengan trauma jaringan sekecil mungkin
Jaringan subkutis bertegangan tinggi
Benang yang lebih lama diserap
Daerah secaea kosmetis penting
Benang dengan reaktivitas jaringan sekecil mungkin
Daerah bekas luka
Kekuatan 75-80% dalam 3 bulan dan jaringan parut tidak akan memiliki kekuatan yang sama dengan kulit semula
Pengangkatan benang
Setelah terjadi epitelialisasi yang baik tanpa meninggalkan bekas jahitan
Kelopak mata
2-4 hari
Wajah
4-7 hari
Leher
5-7 hari
Skalp
7-10 hari
Badan
7-12 hari
Ekstremitas
10-14 hari
Biopsi kulit
Area sekitarnya kurang lebih 5 cm dibersihkan dengan alkohol 70%
Anestedi dengan lidokain dengan atau tanpa epinefrin
Irisan biopsi dengan alat plong atau jika diperlukan jaringan yang lebih bedar dapat dengan bedah skalpel atau gunting dan kuret untuk kelainan superfisial
Eksisi
Area wajah perhatikan nervus fasialis dan cabangnya, arteri dan vena temporalis, arteri dan vena fasialis, kelenjar parotis
Area leher: tulang hyoid, tulang rawan tiroid, trakea, otot SCM, arteri dan vena jugularis eksterna, nevus spinalis aksesoris
Sayatan operasi
Sejajar garis regangan kulit, irisan searah lipat anatomis seperti lipat nasolabial -> jaringan parut kurang terlihat
Arah garis tegak lurus otot di bawah
Eksisi dasar
Fusiformis yang arahnya sejajar dengan garis dan lipatan kulit
Panjang : lebar minimal = 3:1 dengan sudut 30 derajat
Irisan
Tegak lurus atau meluas ke dalam sampai subkutis
Bila perlu undermining tepat di bawah dermis untuk wajah, sampai subgaleal di area skalp
Teknik jahitan kulit
Jahitan dalam kulit (burried suture)
Jahitan kulit (cutaneous suture)
Jahitan dalam
Interrupted burried structure
Running burried structure
Half burried structure
Jahitan kulit
Simple interrupted untuk area bertegangan tinggi
Continuous running untuk luka tegangan tinggi di daerah yang memiliki vaskularisasi baik setelah dilakukan jahitan dalam dan jahitan jelujur terkunci
Jahitan matras vertikal
Eversi jaringan dan mengurangi ketegangan kulit
Jahitan matras horizontal
Mengurangi tegangan kulit dan hemostasis
Jahitan jelujur subkutikuler
Memperbaiki hasil kosmetis
Mendekatkan tepi luka
Jahitan khusus
Jahitan sudut 3 titik (tip stitch)
Jahitan sudut 4 titik (corner stitch)
Perawatan luka pasca operasi
Bahan hemostatik topikal seperti subsulfat ferat (cairan monsel), alumunium klorida, perak nitrat menghambat penyembuhan luka
Bahan yang aman: trombin
Paling aman: penekanan sementara s/d hemostasis alami
Penutup luka
Kasa biasa
Kasa dalam antibiotik
Penutup biosintetik
Antibiotik topikal
Penutup luka ideal
Mempercepat penyembuhan luka
Menyerap eksudat
Tidak lekat pada permukaan luka
Mengurangi nyeri
Mudah diganti tanpa menyebabkan trauma atau maserasi
Penutup luka oklusif dan semioklusif
Memberi lingkungan lembab pada luka
Meningkatkan epitelialisasi 30-50%
Pembentukan kolagen 20-60%
Dibanding luka yang tidak ditutup
Penggunaan penutup luka
Menyebabkan lingkungan menjadi lebih faali sehingga terjadi debridemen autolitik