Lupus Eritematosus Kutan Flashcards
Sinonim
Discoid lupus erythematosus
Butterfly erythema
Malar rash
Definisi
Penyakit autoimun yang melibatkan jaringan konektif dan pembuluh darah
Manifestasi klinis bervariasi berupa kelainan kulit saja hingga keterlibatan sistemik
LE kutan merupakan manifestasi kulit yang dapat terjadi pada 72-85% pasien LES
20-28% LES didahului lesi pada kulit
Rasio perempuan: laki2= 9:1
Etiopatogenesis
Belum diketahui secara pasti
Berhubungan erat dengan patogenesis LES
Faktor penjamu(suseptibilitas, hormonal) dan faktor lingkungan -> hilangnya self tolerance dan menginduksi proses autoimun -> aktivasi dan ekspansi sistem imun -> mencetuskan penyimpangan imunologik yang berdampak pada organ dan tampilan klinis penyakit
Etiopatogenesis
Pajanan faktor lingkungan seperti UV(peran paling penting dalam fase induksi LE kutan), infeksi virus, obat dan rokok memiliki peran besar
Peran UVB
Apoptosis keratinosit dan autoantigen Ro/SS-A, La/SS-B, calreticulin berpindah dari lokasi normal dalam keratinosit ke permukaan sel
Menginduksi dan meningkatkan ekspresi beberapa kemokin -> mengaktifkan sel T autoreaktif dan IFN alpha, sel dendrit yang mempunyai peran utama dalam patogenesis LE
Klasifikasi Gilliam (berdasarkan histoPA)
LE kutan spesifik (LE kutan akut, subakut, kronis)
LE kutan nonspesifik (penyakit vaskular kutan, alopesia tanpa jaringan parut, sklerodaktili, noduk rheumatoid, kalsinosis kutis, lesi bulosa nonspesifik, urticaria, musinosis papulonodular, cutis laxa, akantosis nigrikans, eritema multiforme, ulkus pada tungkai, liken planus)
LE kutan akut
Mencerminkan keparahan SLE
Lokalisata: biasanya di wajah berupa malar rash (20-60% SLE)
Gambaran khas: lesi eritematosa simetris dan konfluens, edema pada area malar dan melintasi hidung
Biasanya dimulai dengan makula kecil atau papul pada wajah kemudian konfluens dan hiperkeratotik -> dapat meluas sampai ke dahi, dagu, leher area V
Jarang mengenai lipatan nasolabial
LE kutan akut generalisata
Perluasan lesi makulopapular atau erupsi eksantematosa yang biasanya mengenai ekstremitas atas dan tangan sisi ekstensor
Jarang melibatkan sendi
Pada 35-60% SLE
LE kutan akut
Dicetuskan dan eksaserbasi oleh UV
Pigmentasi post inflamasi sering pada kulit gelap
Tidak ada jaringan parut kecuali terjadi infeksi sekunder
LE kutan subakut
Makula atau papul eritematosa yang berkembang menjadi lesi papuloskuamosa atau plak anular hiperkeratotik
Lesi sangat fotosensitif
Ditemukan pada area yang mudah terpajan UV yaitu punggung atas, bahu, lengan sisi ekstensor, area leher V, jarang di wajah (jika mengenai wajah biasanya sisi lateral)
Lesi menetap lebih lama dibanding LE akut
Meninggalkan makula pigmentasi dalam waktu lama
Mengalami resolusi tanpa jaringan parut
LE kutan kronik
Lesi diskoid klasik merupakan bentuk yang paling sering ditemukan
Dimulai makula merah keunguan, papul atau plak kecil yang cepat menjadi hiperkeratotik
Lesi diskoid awal berupa plak eritematosa menyerupai uang logam berbatas tegas, ditutupi skuama lekat dan menutupi folikel rambut
Bentuk khas lesi diskoid
Plak eritema yang meluas dengan area hiperpigmentasi di bagian perifer, meninggalkan skar atrofik di bagian sentral, telangiektasis, hipopigmentasi
LE kutan kronik
Pada area rambut menyebabkan alopesia dengan skar
Gambaran dominan: keterlibatan folikel berupa keratotic plug
Predileksi LE kutan kronik
Wajah, skalp, telinga, area leher V, sisi ekstensor ekstremitas
Bila lesi diskoid meluas s/d bagian bawah leher -> LE kutan kronik generalisata (dihubungkan dengan SLE dan rekalsitran terhadap pengobatan)
Pemeriksaan penunjang
LE kutan akut: titer ANA, anti ds-DNA, anti Sm tinggi dan hipokomplementemia
Penanda LE kutan subakut: autoantibodi antiRo/SS-A(70-90%), anti La/SS-B (30-50%)
ANA (60-80%) RF(1/3 pasien)
LE kutan kronik: titer ANA rendah (30-40%), hanya 5% pasien DLE memiliki titer ANA tinggi