EB 1 // Patofisiologi Batuk, Tersedak, Sesak Napas & Sianosis; Dr.dr. Ratna Indriawati, Flashcards
Salah satu mekanisme pertahanan saluran pernafasn yaitu dengan?
batuk
Apa saja mekanisme pertahanan non imun saluran nafas?
aerodynamic filtering, airways reflexes, mucus, secreted substances, cilia, respiratory epithelium
Mekanisme pertahanan imun saluran nafas?
cellular, hormonal
Reseptor batuk ada dimana saja?
di epitel laring, trakea, bronkus, telinga, lambung, sinus parasternalis, faring, pericardium diafragma, percabangan bronkus mayor
Pusat batuk ada di?
tersebar merata di medulla dekat pusat pernafasan
Zat-zat yg menimbulkan batuk?
mediator inflamasi ( hiatmain, bradykinin, Pg E2,dan Pg F2a), iritan kimia (nikotin, sulfur dioksida, gas klor, asam asetat, asam sitrat, asetilkolin), larutan osmotic rendah klorida (NaCl hipertonik, laruran gula, larutan urea), mekanik (spt bronkokontriksi, instrumentasi, aerosol, debu)
stimulus mekanik pemicu batuk
spt bronkokontriksi, instrumentasi, aerosol, debu
Reseptor batuk dpt distimulasi oleh?
mediator inflamasi, iritan kimia, osmotic stimuli, mechanical stimuli
Saraf aferen pd system saraf paru?
serat sensori nervus vagus
Serat sensori nervus vagus terdiri dari?
reseptor regang bronkopulmoner (di trakea dan bronkus proksimal), reseptor iritan, dan serabut C. juxtacapillary reseptor (pd parenkim paru dan dinding bronkus)
Respon yg terjadi pada reseptor regang bronkopulmoner adalah?
inflasi paru, bronkokontriksi, perlambatan jantung.
Respon yg dihasilkan oleh reseptor iritan adalah?
batuk, bronkokontriksi, sekresi mucus
Respon yg dihasilkan oleh reseptor serabut C. juxtacapillary adalah?
pernafasan dangkal, sekresi mucus, batuk, penurunan frekuensi denyut jantung
Saraf eferen pd system saraf paru terdiri dari?
parasimpatis (vagal/muskarinik-cholinergik), simpatis (adrenergic), dan non-adrenergik non-cholinergik system dg berbagai transmitter ( AMP, NO, substansi P, vasoaktif intestinal amine/VIP
Respon yg dihasilkan oleh parasimpatis?
bronkokontriksi, vasodilatasi pulmoner, sekresi mucus
Respon yg dihasilkan oleh non-adrenergik non-cholinergik system?
bronkodilatasi
Surfaktan pada paru berupa?
lipoprotein (fosfolipid lesitin dipalmitoyl)
Surfaktan paru (lipoprotein) disekresi oleh?
sel pneumosit tipe II epitel alveolus
Fungsi surfaktan adlah?
Mengurangi tegangan permukaan cairan yang melapisi alveoli (dari 50 dyne/cm tanpa surfaktans menjadi 5-30 dyne/cm ada surfaktans), mencegah pengempisan paru (klo gaada surfaktan, butuh tekanan negative pleura -20 sampai -30 agar paru ga mengempis), menstabilkan ukuran alveolus, dan mencegah akumulasi cairan edema dlm alveoli
Mengapa surfaktan dpt mencegah akumulasi cairan edema dlm paru>
karena penurunan tegangan permukaan (surfaktannya terkumpul) mencegah penarikan air ke alveolus, shg alveolus tetap kering
Bagaimana respon surfaktan jika alveolus kecil?
surfaktan kan terkumpul, shg tegangan permukaan sgt menurun -> mencegah pengecilan diameter alveolus
Bagaimana respon surfaktan jika alveolus mengembang?
srfaktan tersebar tipis, shg tegangan permukaan lebih besar -> mencegah pembesaran alveolus
Semakin kecil ukuran alveolus, semakin … tekanan intraalveolusnya
tinggi
semakin besar alveolus, tekanannya makin …..
rendah
Mengapa perlu adanya daya kembang paru/compliance?
supaya memberi tekanan lebih negative di ringga thorax, shg udara bs masuk ke sana
Berapa compliance paru normal?
0,22 L/cm air
Berapa compliance paru-thorax?
0,13 L/cm air (artinya, volume paru mengembang 130 ml tiap tekannan alveolus ditingakatkan 1 cm air)
Factor penyebab abnormalitas compliance?
- Kerusakan jaringan paru yang menyebabkan terjadinya fibrotik dan edema jaringan paru
- Kelainan yang mengurangi pengembangan rangka (kelumpuhan, fibrotik otot)
- Kelainan bentuk rangka dada (kiposis, skoliosis)
- Penyumbatan (obstruksi) saluran nafas