Trauma Abdomen (dinding, organ solid dan organ berongga); dr. Fadli Robby, MMR, Sp.B Flashcards
Klasifikasi trauma abdomen
fisik, kimia, biologis, psikis
kematian akibat trauma dibagi menjadi 3 yaitu
hitungan menit, jam, hari-minggu
kematian akibat trauma hitungan menit
kerusakan otak berat, jantug dan vasa berat
kematian akibat hitungan jam
perdarahan syok hipovelemi, rongga tengkorak/pericardium
kematian akibat hitungan hari-minggu
peritonitis, syok sepsis multiple organ failure
jenis trauma nadomen ada 2
trauma benda tumpul dan tajam
trauma benda tumpul
benturan gilasan dan deselerasi
trauma benda tajam
tusuk tembak
sumber perdarahan organ padat intraperitoneal
hepar lien
sumber perdarahan organ retroperitoneal
pancreas ginjal
sumber perdarahan pembuluh darah
retroperitoneal, mesentrium, omentum, dinding pelvis
akibat perdarahan sistemik dapat menyebabkan
syok hipoveolemik
akibat perdarahan local
nyeri perut, pekak beralih, rangsangan peritoneal (nyeri epas tekan, defans muscular)
peritonitis adalah
perforasi organ berongga gaster kolon duodenum VF usus halus VU
gejala peritonitis
distens, suara oeritsaltic, nyeri lepas tekan, defans musculae, pekak hepar menghilang
waktu timbul peritonitis timbuk peritonitis pada gaster, duodenum, VF, VU,
1-5 jam
waktu timbul peritonitis timbuk peritonitis pada kolon
6-10 jam
waktu tinbul peritonitis pada usus halus
11-14 jam
mengapa usus haus memiliki waktu yang lama untuk menginfeksi peritonitis
karena usus halus memiliki otot muskulee apabila perfirrasi akan kontraksi dlu sehingga kebocoran kana tertehan oleh kontraksinya
mengapa kolon memiliki waktu lebih 5 jam
kraena tidak ada kandungan asam hanya bakteri butu waktu inkubasi untuk bakteri
penatalaksanaan peritonitis
primary + resusitasi dilanutkan secondary
primary survey ada abcde, a berarti
bicara spontan, snooring (-), gurgling (-) –> clear, kalau ada suction
primary survey ada abcde, b berarti
respirasi 20x/menit, ketinggalan gerak (-), crepitasi (-) –> clear
primary survey ada abcde, c berarti
tekanan darah 120/80mmhg, nadi 100x/menit –> clear
primary survey ada abcde, d berarti
disability GCS E4V5M6
apabila ttv jelek, hemoddinamik tidak stabl maka dilakukan
operasi
plan pada trauma abdomen
,
infus RL 28 tpm, injeksi analgetic, rawat luka
px penunjang laborat untuktraum abasdomen
hb, hct al, diff tek, agd, elektrolit, golongan darah amilase dan lipae
pemeriksaan tambahan untuk trauma badomen
usg fast, ivp, xrau, angiografi
dilakukan usg fast apabila
untuk melihat trauma abdomen
dilakukan IVP apabila
curiga saluran kecning
dilakukam px penunjang angiografi apabila
curiga trauma vaskuler
usg fast apa saja yang dinilaii organ
splenorenal, hepatorenal, retrorenal
lavase peritoneal positif bila
eritrosit >100.00/mm, lekosit > 500/mm sisa tumbuhan, oarasit, amilase lipase
algoritama trauma abdomen, apabila didapatkan hemodinamika tidak stabil
operasi
algoritma trauma badomen, apabla didapatkan hemodinamika stabil maka dilakukan
ct scan hepar luen
algoritma trauma abdomen apabila didapatkan trauma tajam maka langsung dilakukan
operasi.