Demam typhoid, leptosirosis dr Dita Ria Selvyana, M.Sc, Sp.PD Flashcards
Kejadian demam tifoid di Indonesia berkaitan dengan rumah tangga, yaitu ?
adanya anggota keluarga terkena demam tifoid, tidak ada sabun mencuci tangan, menggunakan piring yang sama, dan tidak tersedianya tempat BAB dalam rumah.
Penyebab demam tifoid?
bakteri S. thypi, s. Paratyphi A, B (s. schotmuelleri), C (S. hirscfeldii).
Karakteristik bakteri salmonella?
bakteri gram negative, punya flagel, tdk berkapsul, tdk membentuk spora, fakultatif anaerob. Mempunyai antigen somatic (O), antigen flagellar (H) dan envelope antigen (K/Vi)
antigen somatic (O) terdiri dari?
oligosakarida
antigen flagelar (H) terdiri dari?
protein
antigen vi terdiri dari?
polisakarida
cara penularan bakteri salmonella?
bakteri masuk ke tubuh melalui makanan dan air yg tercemar, dg masa inkubasi 10-14 hari.
antigen salmonella yg mendasari Widal test ?
O dan H
antigen salmonella yg digunakan untuk deteksi karier ?
Vi (pemeriksaan serologi Vi :sensitifitas 75% spesifisitas 92%, jika titer 160)
pathogenesis infeksi bakteri salmonella?
makanan yg mengandung bakteri salmonella dimakan oleh kita -> Ketika kuman masuk, lambung merespon dengan meningkatkan asam lambung untuk mengeliminasi tingkat gaster, jika jumlahnya cukup banyak akan lolos dari asam lambung dan masuk ke lumen usus ->Di lumen usus IgA berusaha membunuh kuman dg cara menetralisir antigen salmonella -> jika kuman bertahan, maka akan lolos ke usus (menembus epitel usus, terutama sel M) dan berkembang biak di lamina propia usus -> di lamina propia, makrofag teraktivasi shg terjadilah fagositosis, tetapi tidak semua bakteri mati, shg ada yg berkembang biak di makrofag -> kuman tersebut dibawa ke plek peyeri ileum distal -> ke KGB mesenterika -> lalu ke ductus torasikus dan masuk ke pembuluh darah -> terjadilah bakteremia yang pertama, saat ini pasien masih belum ada gejala (karena system imun blm mengenali). -> sirkulasi darah, salmonella dalam makrofag akan menuju ke organ retikuloendothelial (paling baanyak di hati dan limpa) lalu keluar dari sel fagosit ->lalu masuk berkembang biak di ekstraseluler organ atau sinusoid -> masuk ke pembuluh darah lagi ->terjadi bakteremia yang kedua (disini ada gejala sitemik seperti demam, mual, muntah, nyeri otot, dll).
saat bakteri salmonella menembus lumen usus yg ke dua kalinya, akan terjadi reaksi apa?
bakteremia kedua akan mengakibatkan teraktivasinya makrofag, shg terjadi reaksi hyperplasia plek peyeri (karena adanya pelepasan sitokin reaksi inflamasi) dan reaksi hypersensitive tipe lambat yg mengakibatkan hyperplasi nekrosis (karena akumulasi mononuclear). Reaksi ini akan menyebabkan erosi pembuluh darah di usus lalu perdarahan saluran cerna. Lama kelamaan, jika prose ini terus berlanjut, maka kuman akan menembus lapisan mukosa dan otot saluran cerna, shg bisa terjadi perforasi.
apa saja factor yg menyebabkan kuman salmonella bs menembus pertahanan sistem imun di lambung?
jumlah bakteri cukup banyak, imunitas humoral kurang baik atau strand salmonella lebih infeksius
gambaran klinis utama demam tifoid?
demam dan nyeri perut, berlangsung 7-14 hari
manifestasi klinis demam tifoid pada Minggu 1
- Demam remiten dengan pola ‘anak tangga’ sore (demam naik turun tapi tidak pernah mencapai suhu normal, demam mulai tinggi sore atau malam hari)
- Mual muntah
- Diare dan konstipasi
- Rose spot (jarang ditemukan)
manifestasi klinis demam tifoid pada Minggu 2
- Febris
- Bradikardi relative (peningkatan suhu tanpa diikuti peningkatan denyut nadi)
- Lidah tifoid atau kotor (tengahnya berselaput putih, pinggirnya hiperemis)
- Hepatosplenomegaly (akibat proliferasi di hepar dan lien)
- Meteorismus (kembung)
- Perdarahan GIT, perforasi usus
- Thyphoid ensephalopathy (penurunan kesadaran)
- Demam remiten dengan pola ‘anak tangga’ sore (demam naik turun tapi tidak pernah mencapai suhu normal, demam mulai tinggi sore atau malam hari)
- Mual muntah
- Diare dan konstipasi
- Rose spot (jarang ditemukan)
merupakan gejala demam tifoid minggu ke
miggu ke 1
Hasil pemriksaan lab darah yg dapat diteukan pada demam tifoid?
- Leukosit variative (bisa normal, turun atau tinggi), Aneosinofilia, Limfopenia, Monositosis (peningkatan jumlah monosit), Anemia ringan, trombositopenia, Laju endap darah meningkat , SGPT & SGOT sering meningkat (karena proliferasi kuman di liver)
Uji serologi yg dapt dilakukan untuk dx tifoid?
uji widal, igM dipstick, Dot enzyme immunoassay (EIA)/Thypidot, ELISA, tubex test (igM).
Uji serologi yg sekarang sering dipke untuk dx tifoid ?
tubex test
Isolasi dan biakan kuman untuk px penunjang tifoid?
dengan cara Kultur darah (ini gold standar, sering di hari ke 7-10), bs jg pke urin, feses, sumsung tulang, cairan duodenum atau dari rose spot.
Kultur kuman yg hasilnya negative tdk menyingkirkan demam tifoid. Apa saja penyebab dari negative palsu tsb?
- Udh dpt antibiotic
- Volume darah kurang (min 5 cc)
- Riwayat imunisasi
- Waktu pengambilan darah setelah 1 minggu
Tatalaksana demam tifoid?
tirah baring (untuk percepat penyembuhan dan menghindari komplikasi), pemberian cairan, nutrisi (tinggi kalori tinggi protein/TKTP rendah serat, diet cair, bubur lunak, tim, nasi biasa), antipiretik, antibiotic.
Lini pertama antibiotic untuk tifoid?
kloramfenikol 4x500 mg per oral atau IV, sampai 7 hari. Efek samping : anemia aplastic ( karena supresi sumsung tulang, sedangkan tiamfenikol ga menyebabkan anemia aplastic). Kontra indikasi untuk bumil dan anak.
Golongan antibiotic flourokuinolon yg sering dipek untuk tifoid?
ciprofloksasin 2x400 mg (14 hari), levofloksasin 1x500 mg (5 hari)
Azitromicin 2x500 mg digunakan untuk?
mengurangi gejala klinis, durasi rawat inap, mengurangi relaps (digunakan klo resisten thd antibiotic yg lain)
Kombinasi obat Antibiotik untuk tifoid diindikasikan untuk?
toksik typhoid, peritonitis atau perforasi, serta syok septik, yang ditemukan 2 macam organisme dalam kultur darah selain kuman salmonella
Kortikosteroid deksamethason 3x5 mg diindikasikanuntuk?
toksik typhoid atau demam tifoid yang mengalami syok septik,
Obat yang dianjurkan untuk pengobatan tifoid bumil adalah ?
ampisilin, amoksisilin, dan ceftriaxon.
Antibiotic yg kontra indikasi untuk bumil pd pengobatan tifoid?
Kloramfenikol (tidak dianjurkan pada trimester ke-3 karena risiko partus prematurus, kematian fetus intrauterin dan grey syndrome pada neonatus), Tiamfenikol (tidak dianjurkan pada trimester pertama karena efek teratogenic), Golongan fluorokuinolon dan kotrimoksazol.
Komplikasi demam tifoid pada intestinal ?
perdarahan, perforasi (biasanya timbul pada minggu ke-3), ileus paralitik, dan pankreatitis
Komplikasi demam tifoid pada ekstra intestinal ?
- Komplikasi kardiovaskular: gagal sirkulasi perifer, miokarditis, tromboflebitis.
- Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombositopenia, KID, trombosis.
- Komplikasi paru : pneumonia, empiema, pleuritis.
- Komplikasi hepatobilier : hepatitis tifosa (ada peningkatan SGOT, SGPT), kolesistitis, pnakreatitis tifosa (Peningkatan enzim amilase & lipase. Diobati dg ceftriaxone atau kuinolon scr IV)
- Komplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis
- Komplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis, artritis
- Komplikasi neuropsikiatrik/tifoid toksik.
Dikatakan Perdarahan akut emergency jika blood loss berapa?
5 ml/kgBB/jam (mortalitas 80).
Bagaimana bagaimana manifestasi saat terjadi Perforasi usus karena infeksi salmonella?
ada keluhan nyeri perut hebat terutama kuadran kanan bawah yang menyebar ke seluruh perut dan disertai tanda-tanda ileus. Pada px fisik dan penunjang: Bising usus melemah, dan pekak hati hilang karena adanya udara bebas di abdomen, nadi cepat, tekanan darah turun, syok, leukositosis dengan pergeseran ke kiri, BNO 3 posisi : ada udara pada rongga peritoneum
Faktor risiko terjadinya Perforasi usus karena infeksi salmonella?
umur (20-30 tahun), lama demam, modalitas pengobatan, beratnya penyakit, dan mobilitas pasien.
Tatalaksana Perforasi usus karena infeksi salmonella?
- Antibiotik kombinasi kloramfenikol dan ampisilin iv. Untuk kontaminasi usus diberikan gentamisin/metronidazol.
- Hidrasi cukup, pasien dipuasakan, dan dipasang NGT
- Transfusi darah.
Pathogenesis terjadinya komplikasi DIC karena infeksi salmonella?
Pelepasan Endotoksin (prostaglandin dan histamin) menyebabkan vasokonstriksi dan kerusakan endotel vaskuler, yg mana akan mengaktivasi system koagulasi -> DIC.
komplikasi hematologic karena infeksi salmonella?
transfusi darah, substitusi trombosit dan/atau faktor koagulasi
bagaimana manifestasi neuropsikiatrik / toksik tifoid ?
Gejala demam tifoid diikuti sindrom klinis berupa gangguan atau penurunan kesadaran akut (kesadaran berkabut, apatis, delirium, somnolen, sopor, atau koma), dengan atau tanpa disertai kelainan neurologis lainnya ( kejang, parkinson, meningismus,mioklonus generalisata, skizofrenia sitotoksik, mania akut, ensefalomielitis,meningitis, polineuritis perifer, psikosis), dan pemeriksaan LCS dbn,
Terapi komplikasi neuropsikiatrik / toksik tifoid ?
kloramfenikol 4x500 mg + ampisilin 4x1 gr + deksametason 3x5 mg.
Tifoid karier adalah ?
seseorang yang kotorannya (feses atau urin) mengandung S.typhi setelah satu tahun pasca demam tifoid, tanpa disertai gejala klinis.
Kasus karier meningkat seiring dengan?
peningkatan usia, adanya penyakit kandung empedu, serta gangguan traktur urinarius.