Kornea dan Kelainan Kornea; dr. Akhmad Ikliludin Flashcards
kornea mendapat nutrisi dari
glukosa yang berdifusi melalui humor aquos di bilik mata depan
oksigen melalui lapisan air mata (tear film) di permukaan kornea
2 mekanisme endotel dalam menjaga kejernihan kornea
- sbg barier humor aquos
- melakukan fungsi pompa cairan untuk menjaga kadar air di kornea
Lapisan kornea yang berkurang seiring bertambahnya usia
lapisan endotel
Lapisan korenea yang berfungsi sebagai barrier bagi penetrasi mokroorganisme
lapisan epitel
Hasil tes fluorosen pada abrasi kornea
kornea yg erosi akan tampak warna kehijauan
Terapi yang tidak boleh diberikan pada penderita ablasio retina
steroid topical (tetes mata/salep)
mengapa tidak boleh diberikan terapi steroid topikal pada ablasio retina
bisa menghambat epitelisasi
Keparahan akibat trauma kimia pada retina dipengaruhi oleh
pH, volume dan durasi terpapar bahan kimia
Reaksi yang terjadi pada trauma basa di kornea
reaksi saponifikasi asam lemak di membran sel
Penetrasi larutan basa ke intraokular dapat menyebabkan komplikasi berupa
katarak komplikata dan glaukoma sekunder (akibat rusaknya trabecular meshwork oleh larutan basa)
mekanisme yang terjadi pada trauma asam di kornea
denaturasi dan presipitasi protein sel
Gambaran kerusakan di permukaan mata karena trauma asam pada kornea
dapat berupa defek epitelial kornea, kekeruhan kornea dan terbentuknya symblepharon (perlekatan konjungtiva bulbi dengan konjungtiva palpebra)
Tatalaksana awal Trauma Kimia
Irigasi bola mata segera dan sebanyak-banyaknya menggunakan air maupun larutan garam fisiologis
Luka bakar termal pada kornea dapat meninggalkan bekas berupa
jaringan sikatrik kornea
fungsi bandage contact lens
mencegah terbentuknya symblepharon
terapi untuk meminimalkan sikatrik jaringan kelopak sekitar kornea
debridement dan operasi rekonstruksi kelopak mata
keratitis diawali oleh
terjadinya erosi kornea
5 proses keratitis setelah erosi kornea
- Adherensi : patogen menempel di daerah erosi
- Evasi : patogen menghindari sel-sel imunologi tubuh
- Invasi : patogen menginvasi dan merusak jaringan kornea
- Replikasi dan persistensi : patogen memperbanyak diri dan beberapa di antaranya mampu membentuk pertahanan terhadap sistem imunologi tubuh
- Inflamasi dan tissue damage
fungsi Flora normal permukaan okular
menjaga keseimbangan utk mencegah overgrowth organisme eksogen
Gejala keratitis bacterial
Pandangan kabur (visus turun), Nyeri, lakrimasi, pericorneal injection (PCI), fotofobia
Hasil Tes fluoresensi pada keratitis bakterial
defek epitel berbentuk geografikal
virus penyebab keratitis
HSV (Herpes Simplex v) 1 dan 2
VZV (Variscella Zooster V)
manifestasi awal blefarokonjungtivitis disebabkan oleh infeksi
infeksi primer HSV 1
Infeksi HSV 1 terjadi melalui
kontak langsung daerah kulit dan mukosa yang diinervasi oleh nervus trigeminal (CN V)
Pandangan kabur (visus turun), Nyeri, lakrimasi, pericorneal injection (PCI), fotofobia. Gejala keratitis?
K. bacterial
Gambaran kornea keratitis HSV 1
defek epitel punctata yang kemudian berkembang menjadi bentuk dendritik .
Infeksi primer keratitis VZV terjadi melalui
melalui kontak langsung area kulit dan melalui droplet udara pernapasan
defek epitel punctata yang kemudian berkembang menjadi bentuk dendritik . gambaran keratitis
K. infeksi HSV 1
gambaran vesikel di kelopak mata dan konjungtivitis folikularis. manifestasi yang diakibatkan
Infeksi primer keratitis VZV di area okular
defek epitelial berbentuk mikrodendritik tanpa ulserasi sentral. gambaran manifestasi klinis keratitis
K. Infeksi VZV
terapi oral VZV
famciclovir 3x500mg
7-10 hari
penyebab terbanyak keratitis jamur
Filamentous fungi : Fusarium spp &Aspergillus spp
jamur non-filamentous penyebab keratitis jamur
candida sp
infeksi keratitis jamur diawali oleh
trauma pada kornea yang terutama disebabkan oleh tanaman
gambaran pada keratitis jamur
Tampak infiltrat keabu-abuan, dengan bagian tepi menyerupai bulu-bulu halus (feathery)
farmakoterapi topikal keratitis jamur
- Natamycin 5% tetes mata (utk gol filamentous fungi)
* Amphotericin B 0.15% (utk Candida spp),
farmakoterapi untuk keratitis jamur gol. filamentous fungi
Natamycin 5% tetes mata
farmakoterapi untuk keratitis jamur non-filamentous
Amphotericin B 0.15%
Tampak infiltrat keabu-abuan, dengan bagian tepi menyerupai bulu-bulu halus (feathery). gambaran pada keratitis
Keratitis jamur
Penyebab tersering keratitis ecanthamoeba
pasien memiliki Riwayat menggunakan lensa kontak, maupun terpapar air yang terkontaminasi
Hasil Pemeriksaan Tes fluoresensi keratitis ecanthamoeba
tampak gambaran ring infiltrate yang terletak di sentral kornea
terapi topical untuk k. acanthamoeba
- Polyhexamethylene biguanide (PHMB) 0.02% tetes mata, tiap 1 – 2 jam
- Atropin 1%, 2 x 1 tetes per hari
pemeriksaan yang dilakukan pada keratitis
tes fluorosensi
defisiensi yang terjadi pada xeropthalmia
def. vit A
gambaran yang ditemukan pada xerofthalmia
bitot spot
stadium xerofthalmia dengan xerosis kornea
stadium 2
xerofthalmia dengan xerosis konjungtiva dengan atau tanpa bitot spot
stadium 1
xerofthalmia dengan gambaran ulkus kornea dengan keratomalacia pada >1/3 perm. kornea
stadium 3B
xerofthalmia dengan gambaran ulkus kornea dengan keratomalacia pada <1/3 perm. kornea
stadium 3A