Eyelash, tears, orbita, conjunctiva, and sclera diseases; dr. Nur Shani Flashcards
1
Q
bentuk rongga orbita
A
pyramid
2
Q
kelenjar yang ada di palpebra
A
- Kelenjar Meibom
- Kelenjar Zeis
- Kelenjar Moll
- Kelenjar Krause
- Kelenjar Wolfring
3
Q
lipatan horizontal kulit melewati margo palpebra
A
Epiblefaron
4
Q
ada perlekatan margo palpebra superior dan inferior
A
Angkiloblefaron
5
Q
adanya baris bulu mata ganda
A
distikiasis
6
Q
celah palpebra sempit
A
Blefarofimosis
7
Q
ada lipatan kulit vertikal sisi hidung
A
epikantus
8
Q
tumor yang bisa menyerang palpebra
A
hemangioma, nevus pigmentosum, basal sel Ca
9
Q
infeksi pada palpebra
A
Hordeolum, khalazion, trakoma
10
Q
Perbedaan horlodeolum dan khalazion
A
horlodeolum ada tanda tnada radang, kalazion tidak
11
Q
Degenerasi palpebra
A
Blefarokalasis
12
Q
tunika fibrosa terdiri dari
A
kornea dan sklera
13
Q
yang menyusun uvea adalah
A
Iris
Badan siliar
Koroid
14
Q
tunika nervosa terdiri dari
A
retina dan epitel pigmen
15
Q
mata merah yg terlokalisasi di satu spot merupakan
A
episkleritis
16
Q
mata merah biasanya disertai dengan warna biru atau ungu, merusak mata dan pandangan jg bermasalah
A
skleritis
17
Q
Pembuluh darah yang ke konjungtiva berasal dar
A
A siliaris anterior dan A siliaris palpebralis
18
Q
Penyebab subconjunctiva hemoragik
A
- Manuver valsava (batuk, tegang, muntah, bersin)
- Traumatik
- Gangguan perdarahan
- Penggunaan obat – obatan penyebab terjadinya perdarahan
- Penggunaan lensa kontak
- Operasi mata
19
Q
hordeolum disebabkan oleh peradangan pada
A
peradangan kelenjar zeis dan moll
20
Q
farmakoterapi hordeolum
A
tetes antibiotik, kompres hangat, anti nyeri
21
Q
Subconjunctiva hemoragik tipe spontan karena
A
penurunan ffungsi endotel
22
Q
Fungsi dari konjungtiva
A
memproduksi air mata, menyediakan kebutuhan oksigen ke kornea ketika mata sedang terbuka
23
Q
penyebab konjungtivitis bakteri
A
staphilokokus, streptokokus
24
Q
virus yang bisa menyebabkan klonjungtivitis virus
A
adenovirus
25
Reaksi hipersensitivitas yang paling sering terlibat pada alergi di konjungtiva
Hipersensitivitas tipe 1
26
gambaran yang ditemukan pada konjungtivitis vernal bentuk palpebra
terdapat pertumbuhan papil yang besar yang disebut cobble stone
27
gambaran yang ditemukan pada konjungtivitis bentuk limbal
Hipertrofi limbus disertai bintik-bintik yang sedikit menonjol, keputihan, yang dikenal sebagai Horner-Trantas dots
28
contact dermatoconjunctivitis disebabkan
obat tetes mata, penggunaan riasan wajah dan paparan zat kimia.
29
Konjungtivitis papiler raksasa disebabkan
disebabkan lensa kontak, bagian mata buatan atau prostesis yang dipasang saat operasi mata, serta jahitan yang digunakan pada operasi mata.
30
Konjungtivitis alergi menahun disebabkan
disebabkan oleh tungau debu, kelupasan kulit mati hewan, dan serbuk sari dari pohon, bunga atau rumput.
31
manifestasi klinis subkonjungtiva hemoragik
```
Nyeri (jarang)
Rasa tidak nyaman
Tidak terdapat peradangan
Terlihat dalam 24 jam pertama
Adanya perdarahan pada sklera
Merah tua (tebal)
Merah muda (tipis
```
32
tatalaksana subkonjungtival hemoragik
```
Non Farmakologi
Edukasi
Kompres dingin
Farmakologi
Vasacon (vasoconstriktor)
Artificial tears
```
33
ciri pemeriksaan konjungtiva injeksi pada konjungtivitis
konjungtiva injeksi +
34
pertahanan non spesifik konjungtiva yaitu
barier epitel, aktivitas lakrimasi, dan menyuplai darah
35
sekret jernih pada konjungtivitis menandakan infeksi
virus
36
sekret purulen pada konjungtivitis menandakan infeksi
bakteri
37
mengenai anak anak, gejala gatal, kumat kumatan, hiperemis, lakrimasi, fotofobia, sensasi benda asing dan terdapat giant papil/cobblestone, gambaran konjungtivitis?
K. Vernal
38
epidemiologi wilayah yang sering ditemukan kejadian konjungtivitis vernal
wilayah iklim panas dan kering (timur tengah, mediterania, afrika, india, dan amerika tengah)
39
manifestasin klinis yang paling sering dijumpai pada konjungtivitis vernal
rasa gatalk pada mata, sensasi benda asing
40
pulasan kerokan eksudat konjungtivitis didapatkan adanya monosit, konjungtivitis jenis apa
K. Viral
41
pulasan kerokan eksudat konjungtivitis didapatkan adanya sel PMN, bakteri. jenis konjungtivitis
K. Bakteri
42
pulasan kerokan eksudat konjungtivitis didapatkan adanya PMN, sel plasma, badan inklusi. konjungtivitis jenis
K. Klamida
43
pulasan kerokan eksudat konjungtivitis didapatkan adanya eosinofil. konjungtivitis jenis?
Alergika
44
konjuntivitis alergika musiman akan mereda ketika
musim dingin
45
konjungtivitis yang dapat terjadi akibat iritasi mekanik lama penggunaan kontaks lensa
Konjungtivitis gIANT pAPILLARY
46
farmakoterapi konjungtivitis vernal berulang yang tidak dapat diatasi dengan kortikosteroid
immunomodulator (siklosporin 0.05%)
47
farmakoterapi konjungtivitis vernal ringan
```
mast-cell stabilizer (lodoxamine dan sodium kromolin)
anti histamine (levocabastine dan ketotifen)
kortikosteroid (fluorometholone dan prednisolone)
```
48
Bentuk bulat
Degenerasi hialin
Tidak melibatkan kornea
warna kuning
gambaran dari
pingecuela
49
Bentuk segitiga
Jaringan fibrovascular
Melibatkan kornea
gambaran dari
pterigium
50
pseudopretigium adalah
timbulnya jaringan din mata yang sifatnya stasioner dan kebanyakan unilateral
51
pertumbuhan pterigium >2mm tpo belum menutupi aksis visual. derajat?
derajat 3
52
pertumbuhan pterigium hingga limbus, belum masuk kornea. derajat?
derajat 1
53
pertumbuhan pterigium melewati limbus, 2mm ke kornea. derajat?
derajat 2
54
pertumbuhan pterigium telah menutupi aksis visual hingga menyebabkan kebutaan
stadium 4
55
penyebab xeroftalmia
Masukan vit A kurang
Gangguan absorbsi
Pemakaian berlebih
56
klasifikasin xeroftalmia mnrt WHO fundus xeroftalmia bercak kuning
Xf
57
gejala dry eye syndrome
```
Kering
Berpasir.
Seperti terbakar
Menyengat.
Gatal.
Kemerahan.
```
58
komponen penyusun aparatus lakrimalis
kelenjar lakrimalis, kelenjar lakrimalis asesoria, pungtum lakrimale, kanalikulus lakrimalis, sakus lakrimalis, duktus nasolakrimalis
59
urutan sekresi lakrimalis
gland. lakrimalis-punctum lacrimalis-kanalikuli lakrimalis-kanalikuli lakrimalis komunis- saccus lakrimalis-dictus nasolacrimalis-meatus nasi inferior
60
ph airmata
7,4
61
fungsi airmata
Membentuk & mempertahankan indeks bias pada kornea
Mempertahankan kelembaban
Membunuh kuman
Melumasi permukaan dalam palpebra
Menghantarkan oksigen ke sel epitel kornea dan membuang karbondioksida
Membersihkan bahan yg membahayakan mata
62
fungsi lapisan air mata paling luar
perlindungan terhadap penguapan
63
lapisan airmata yang mengandung volume terbanyak
lapisan aquos
64
Perlindungan dan lubrikasi thp epitel dan konjungtiva. fungsi dari lapisan airmata apa
lap. mucin
65
lapisan paling luar airmata
lapisan lipid anterior
66
lapisan lemak dihasilkan oleh kelenjar
meibom dan moll
67
lapisan musin dihasilkan oleh
sel goblet dan konjungtiva
68
lapisan air (aquos) dihasilkan oleh
kel. asesoria krause dan wolfring
69
faktor resiko terbesar dry eye
usia diatas 65th
70
obat obatan yang dapat menurunkan produksi airmata
antidepresan, antihistamin, kotrasepsi oral, anti muskarinik.
71
schimmer test <= 2mm, tingkat keparahan dry eye berapa?
tingkat 4
72
schimmer test <=5mm, tingkat keparahan dry eye?
tingkat 3
73
pemeriksaan dry eye dengan meletakkan kertas filter pada saccus inferior. nama px nya
schimmer test
74
kuesioner yang digunakan dalam mengukur/menilai dry eye
kuesioner OSDI
75
tes dengan cara memasukkan/mengalirkan garam fisiologis ke punctum lacrimal, namanya
test anel
76
tatalaksana farmako topikal pada dry eye
```
-Air mata buatan/ artificial
tears, gel/salep
-Anti inflamasi
-Agen mukolitik
-Serum autologous
```
77
pengobatan sistemik dry eye
- Asam Lemak Omega 3
- Tetrasiklin (disfungsi kelenjar meiboman, rosacea).
- Anti inflamasi sistemik
78
tatalaksana pada obstruksi ductus lacrimalis
pijat dari pangkal hidung kebawah
79
dakriosistitis adalah infeksi yang terjadi di
saccus lacrimalis
80
sumbatan ductus nasolacrimal menyebabkan
dakriosistitis
81
bakteri tersering penyebab dakriosistitis
staphylococcus au
| pseudomonas sp
82
radang pada glandula lakrimalis
dakrioadenitis
83
pemeriksaan penunjang pada dakrioadenitis dan dakriosistitis
Fluorescein clearance test
Probing test
Anel test
84
tatalaksana dakriosistitis mild case
cephalexin 500mg
85
obstruksi duktus lakrimalis primer
inflamasi atau fibrosis tanpa penyebab diketaui
86
obstruksi duktus lakrimalis sekunder
infeksi, neoplasma, trauma, faktor mekanik
