Infeksi Bakteri pada Kulit ; dr Siti Aminah Flashcards
2 bakteri penyebab sering infeksi kulit
staphylococcus sp
streptococcus sp
Lesi awal berupa makula atau papul eritematosa yang
secara cepat berkembang menjadi vesikel atau pustul yang
kemudian pecah membentuk krusta kuning madu (honey
colour) dikeliling eritema. Predileksi: daerah wajah, terutama di sekitar nares dan
mulut
gambaran dari
impetigo krustosa
gambatan mikroskopis bakteri penyebab impetigo krustosa
coccus ungu berderet
tanda khas honey colored crust ditemukan pada
impetigo krustosa
impetigo krustosa diakibatkan oleh bakteri
streptococcus beta hemolitikus
predileksi impetigo bulosa
daerah intertriginosa (aksila, inguinal, gluteal), dada dan punggung.
pemeriksaan nikolsky pada impetigo bulosa
negatif
bentuk ukk impetigo bulosa
Vesikel-bula kendur,dapat timbul bula hipopion.
bentuk pioderma ulseratif yang disebabkan
oleh S. aureus dan atau Streptococcus grup A nama kelainan kulitnya
ektima
bakteri penyebab tersering ektima
staphylococcus au
Gambaran ulkus pada ektima
ulkus dangkal tertutup krusta tebal dan lekat, berwarna kuning keabuan.
Perbedaan impetigo dengan ektima
pada impetigo tidak ada gangguan sistemik, sedangakn pada ektima ada (demam). Impetigo biasanya asimptomatik, ektima biasanya gatal dan nyeri.
pioderma pada folikel
rambut.
folikulitis
Kelainan berupa pustul kecil dome-shaped, multipel, mudah pecah pada folikel rambut. Terdapat rasa gatal dan panas. Predileksi: skalp (anak-anak), dagu, aksila, ekstremitas bawah, bokong (dewasa). folikulitis?
folikulitis superfisialis/impetigo folikular
nodul atau abses yang akut, dalam, merah, panas, nyeri tekan yang berkembang dari folikulitis stafilokokus hanya pada 1 folikel
furuncle
infeksi yang lebih dalam yang terdiri dari abses yang saling berhubungan, biasanya timbul di beberapa folikel rambut yang berdekatan.
karbuncle
Predileksi Folikulitis profunda (sycoais barbae)
dagu, atas bibir
pemeriksaan penunjang imperigo krustosa
pengecatan gram
sampel spesimen pemeriksaan penunjang impetigo krustosa
eksudat/pus
pemeriksaan penunjang mikroskopis impetigo bulosa didapatkan gambaran
coccus ungu bergerombol
impetigo bulosa dipicu bakteri
staphylococcus au
komplikasi impetigo krustosa
grumelonefritis akut
Eritrasma merupakan Infeksi kulit yg disebabkan
C. minutissimum
Gejala eritrasma
Rasa nyeri panas seperti terkena cabe
Px Lampu Wood pada eritrasma didapatkan warna
merah bata (coral red) – porfirin
Komplikasi ektima
ulsersi dan skar
Terapi Topikal eritrasma
eritromisin, klindamisin, mikonazol
terapi sistemik eritrasma
eritromisin 4x250 mg, claritromisin 1 gr
Terapi pyoderma bila banyak pus/krusta
kompres terbuka dg permanganas kalkulus 1/5000.
Asam salisilat 0,1%, rivanol 1%, larutan povidone iodin 1%
Terapi pyoderma bila tidak tertutup/tidak banyak pus/krusta
salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari
durasi terapi topikal pada pioderma
7-10 hari
lini pertama terapi sistemik pioderma
- Kloksasilin/dikloksasilin
- Amoksisilin dan asam klavulanat
- Sefaleksin
lini kedua terapi sistemik pioderma
Azitromisin 1x500 mg/hari
terapi pada pioderma jika penyebabnya MRSA (methicillin resistant Staphylococcus aureus)
trimethoprim-sulfometoxazol, doksisiklin/minosiklin, klindamisisn, vankomisin IV, linezolid IV.
tindakan Apabila lesi abses besar, nyeri, disertai fluktuasi
insisi
farmakogterapi pada impetigo krustosa
krim asam fusidat 2%
mupirocin
pioderma dengan ukk khas ruam scarlatiniform
tekstur seperti amplas
scarlett fever
lesi khas pada scarlett fever
patch petekie/ purpurik (Pastias’s sign),
penyebab scarlett fever
eksotoksin pirogenik dari A Streptoccoccus /
Staphylococcus sp
proses peradangan pada lipatan kuku,terjadi karena infeksi bakteri, umumnya karena
Staphylococcus aureus
paronikia
Paronikia kronis biasanya disebabkan
candida albicans
Terapi paronikia akut
segera dilakukan insisi dan diangkat
Etiologic paronikia pemotongan kuku
Memotong kuku yang membulat, berbentuk V atau terlalu pendek
cara memotong kuku yang benar
memotongnya lurus di luar dasar kuku.
Stage kuku yg tumbuh ke dalem (ingrown nail) ditandai Edema eritema ringan dan nyeri dengan tekanan
stage 1
Stage kuku yg tumbuh ke dalem (ingrown nail) ditandai Pembentukan jaringan granulasi dan hipertrofi dinding lateral selain eritema, edema, dan sekret yang signifikan
stage 3
terapi ingrown nail
- Sepatu dengan ukuran sesuai
- Memotong kuku dengan benar
- Antiseptic topical
- Insersi cotton pledget
Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh Treponema
pallidum, bersifat kronis, sejak awal merupakan infeksi sistemik,
dalam perjalanan penyakitnya dapat mengenai hampir seluruh
struktur tubuh
sifilis
bakteri Penyebab sifilis
treponema pallidum
Ulkus tunggal, tepi teratur, dasar bersih, terdapat
indurasi, tidak nyeri: terdapat pembesaran kelenjar
getah bening regional.
stadium sifilis
stad 1 sifilis primer
Terdapat lesi kulit yang polimorfik, tidak gatal dan
lesi di mukosa, sering disertai pembesaran kelenjar
getah bening generalisata yang tidak nyeri
(limfadenopati). stadium sifilis
Stadium II (Sifilis sekunder)
Tidak ditemukan gejala klinis pada pasien, namun tes
serologi sifilis (TSS) reaktif, baik serologi treponema
maupun nontreponema
stadium sifilis
stadium laten
Didapatkan gumma, yaitu infiltrat sirkumskrip kronis
yang cenderung mengalami perlunakan dan bersifat
destruktif. Dapat mengenai kulit, mukosa dan tulang.
stadium sifilis
stad 3 sifilis tersier
pemeriksaan penunjang pada sifilis
RPR/VRDL
TPHA
terapi sifilis
benzil benzatin penicillin G
terapi sifilis pada org alergi penicilin
doksisiklin atau eritromisin
ektima menyebabkan lesi sampai lapisan kulit
dermis
impetigo menyebabkan lesi pada lapisan kulit sedalam
epidermis