Infeksi Virus pada Kulit; dr. Siti Aminah Flashcards
virus penyebab moluskum kontagiosum
poxvirus
famili HSV yang bersifat laten pada sel limfosit T
Variscella Zooster V
penularan HSV
Penularan melalui kontak dengan lesi
penderita (mukosa, sekret) dengan kulit yg
tidak intak atau mukosa.
HSV bisa menginfeksi saraf apa
ganglion sensoris
(trigeminus, sacral) atau saraf otonom
(N.X)
papul sewarna kulit, umbilicated, multiple tanpa gatal tanpa demam
dx dan karena virus
moluscum contangiosum - pox virus
Pathogenesis pada infeksi laten HSV
Virus migrasi ke perifer melalui serabut saraf sensoris, menuju kulit atau mukosa sehingga menginfeksi sel parabasal
Herpes labial lebih banyak karena infeksi HSV berapa
HSV 1
herpes urogenital lebih banyak karena infeksi HSV berapa
HSV 2
HSV bertahan dalam fase laten dimana
ganglion trigeminal
pada infeksi herpes virus ketika dilakukan tes tzanch didapatkan
giant cell multinucleated/sel datia banyak
spesimen pemeriksaan infeksi herpes
swab kulit
terapi infeksi herpes virus
Acyclovir salep 5%
Krim penciclovir 1%
Gejala sistemik infeksi Varisella zoozter virus (VZV)
viremia
Varicella Zooster Virus (VZV) klinisnya menyebabkan
Varicella dan
Herpes Zoster
Multiformis dalam waktu bersamaan
(vesikel, pustule, erosi), Vesikel dgn krusta
umbilikasi: vesikel dgn tengahnya krusta yg
cekung ke dalam, nyeri, demam, multiple, [tersebar]
gambaran
varicella
distribusi predileksi varicella
wajah, kepala→badan dan
ekstremitas
infeksi vzv yang merupakan infeksi rekuren
herpes zooster
gatal ringan, lesi: papul→ vesikel, [multipel berkelompok/zosteriform], sesuaidermatom
saraf tertentu, gejala sistemik +/-
herpes zooster
deteksi antigen VZV dengan
DFA (direct fluorescent ab) test
terapi VZV sistemik
aciklovir oral 5x800mg/hr