Audiologi dan neurootologi ; dr. Rizka Fakhriani, Flashcards
upaya untuk memberikan fungsi yang seharusnya dimiliki
habilitasi
upaya mengembalikan fungsi yang pernah dimiliki.
Rehabilitasi
Gangguan pendengaran Tuli atau Hearing Loss meliputi
1) Tuli konduktif/hantaran atau CHL
2) Tuli saraf/Persepsi/Sensorineural atau SNHL
Chl karena
terjadi akibat kelainan telinga luar dan
atau telinga tengah
Snhl terhadi karena:
akibat kelainan pada koklea, N VIII, atau pusat pendengaran
Normalnya telinga dapat mendengar suara pada frekwensi
16 Hz - 20.000 Hz.
suara dg satu frekwensi cnthnya
garpu tala, piano
suara dg banyak frekwensi
Bising (Noise)
Tes berisik dilakukan pada jarak
6m
Hasil interpresentasi tes bisik yang normal apabila hasilnya
5/6 atau 6/6.
Garpu tala yang paling baik dalam tes garpu tala adalah
512hz
Menurut ISO, dikatakan tuli ringan pada berapa rentang berapa db
26-40db
tuli berat menurut iso brp db
> 90db
Audiometer digunakan untuk jenis pemeriksaan
nada murni
tuli sedang menurut iso
41-60db
Speech audiometry ada 3 yaitu
Speech recognition (reception), awareness, and discrimination
Testuntuk mengukur amabang dengar (speech threshold) dan kemmapuan untuk membedakan pembicaraan
speech audiometry
untuk mengukur tekanan pada telinga tengah
Timpanometri
Type tonometry yang menggambarkan ostoscelrosis yaitu
tipe As
Type tonometry yang menggambarkan otitis media yaitu
Tipe B
Audiometry brainstem response pada wave 3
sup olive
Infeksi bakteri virus yang terjadi pada trisemester 1 kehamilan (masa prenatal
TORCHS
Pemeriksaan untuk mengetahui kelaiaan pada outer hair cells padsda koklea
Sotoacoustic emissions, dideteksi pada CAE <30 Db
kalau + berarti snhl
Jenis Tuli yang trjadi pada masa pernital
snhl
Kondisi Masa postnatal; yang menyebabkan gangguan pendengaran adalah
Rubella, campak, partotis, perdarahan telinga tengah
Deteksi dini pada bayi dikenal ada 2 macam
- Universal newborn hearing screening (px bayi pada usia 2 hari sebelum meninggalkan RS)
- targeted newborn hearing screening (bayi yg punya factor resiko)
Gold standar untuk screening pendengaran
OAE (OTOACOUSTIC EMISSION) dan AABR (utomated auditory brainstem respons)
px penunjang screening pendnegaran
BOA (behavioural Observation audiometry) timpanometri, audiometri nada murni, OAE, BERA
Pada px BOA reflex, yang paling konsisten adalah pemeriksaan
- Refleks MARO
BOA response yangs erring sdigunakan
- Distraksi, dan VRA
Timpanometri digunakan untuk
Px telinga tengah dan petunjuk adanya gangguan knduktif
Alat Habilitasi yang digunakan untuk amplifikasi (memperkeras suara) adalah
- ADB (aLAT BANTU DENGAR)
Alah Habilitasi yang dugunakan untuk meningkatkan kenyamanan pendengar pada kondisi lingkungan oendengaran tertentu spt menonton tv mendengarkan telepom mendengarkan suara bel rumah) adalah
ALD (Asisisstive Listening Device) dapat digunakan sendiri, atau dipasang pada SBD dengan maksud mengoptimalkan kerja ABD
Alat habilitasi untuk menganngti fungsi koklea
implant koklea
uji rinne positif
AC>BC
telinga kanan uji rinne positif
uji weber lateralisasi kanan