Dystocia (abnormalities in power and passage); dr. Alfaina // EB 2 Flashcards
Factor-faktor persalinan apa saja?
3 P (power, passage, passenger), dan psyche (psikis ibu)
persalinan yg tidak normal (kesulitan dlm proses persalinan) disebut
distokia
factor persalinan dari factor ibu, seperti kekuatan, his (frekuensi& durasi), mengejan ibu. disebut
power
factor jalan lahir, spt tulang panggul sempit, jalan lahir yg lunak, kelainan servix atau vagina, tumor jalan lahir disebut
passage
dari factor janin, seperti malpresentasi, malposisi, janin besar disebut
passanger
=Distokia bisa karena
factor jalan lahir dan factor tenaga
Distokia karena jalan lahir ada 2, yaitu?
distokia karena jalan lahir keras (panggung) dan jalan lahir lunak (uterus, vagina, servix)
Panggul yg normal dpt dilalui oleh janin yang?
kepalan janin yg aterm dg BB 2500-4000 gr
Panggul yg abnormal bisa karena panggul sempit atau karena bentuk panggul yg asimetris
Cavum pelvis dibagi oleh linea terminalis (linea arcuate kanan-kiri & basis ossis sacri) menjadi 2, yaitu ?
Terdpat 3 pintu pd pelvis untuk jalan lahir, yaitu?
PAP, PTP, PBP (pintu atas, tengah, bawah panggul)
PAP (aditus pelvis/ inlet) yaitu?
pintu atas panggul yg bentuknya bulat, dibatasi oleh kedua linea arcuate, basis ossis sacri &promontorium
Pintu panggul yg sesuai dg bidang hodge 3 dan setinggi spina ischiadica adalah?
PTP
Pintu panggul yg berbentuk belah ketupat, dan dibatasi oleh arcus pubis, os coccygeus dan kedua tuber ischiadicum adalah?
PBP (exitus pelvis/ outlet)
Sudut inclination adalah?
sudut antara bidang horizontal dan aditus pelvis yg dibentuk saat Wanita berdiiri
PAP dpt diukur dgn
conjugate vera, obstetric, diagonalis
conjugate vera anatomica adalah?
jarak antara promontorium sampai tepi cranial/pinggir atas simfisis pubis (kurang lebih 11,5 cm)
Conjugate vera obstetrica yaitu?
jarak antara promontorium sampai dinding dorsal simfisis pubis (kurang lebih 11 cm), pintu ini yg akan dilalui oleh bayi
Conjugate diagonalis adalah?
jarak antara promontorium sampai tepi caudal simfisis pubis (kurang lebih 12,5cm)
Conjugata vera dpt diukur dg rumus?
CV= conjugate diagonalis – (1,2 s.d 2 cm) tergantung gemung atau tidaknya si ibu
Ukuran PTP dengan?
jarak kedua spina ischiadica/ distansia interspinarum (mrpk diameter terkecil pevis, kurang lebih 10cm)
PBP dpt diukur dengan??
diameter rectus/anteriorposterior (jarak antar tepi caudal simfisis sampai ujung caudal os coccygeus, 11,5 cm) dan diameter transversa (jarak kedua tuber ischiadicum, 11cm)
Untuk rencana peralianan berikutnya, dpt dilakukan pemeriksaan untuk melihat panggul ibu apakah sempit atau tidak dengan menggunakan alat
pelvimetri rontgen
Pintu atas panggul yg sempit, kriterianya adalah?
AP < 10 cm, transversa <12cm, konjugata obstetrika <11,5 cm
Dikatakan PTP sempit, jika?
distansia interspianrum < 9 cm
Dikatakan PBP sempit, jika?
distansia intertuberosum <8 cm
Akibat panggul sempit pada janin adalah?
kelainan presentasi janin, prolaps tali pusat, prolaps ekstremitas, KPD/ketuban pecah dini, perdarahan intracranial
Akibat panggul sempit pada ibu adalah?
dilatasi/ pembukaan servix yg kurang, rupture uteri imminens, fistula, infeksi intra partus, partus lama
DKP/ disporporsi kepala panggul adalah?
kelainan dimana tidak terdapat keseimbangan antara kepala dan panggul
=Bahaya DKP pada janin?
kematian janin, prolapstali pusat, perdarahan intracranial
Bahaya DKP pada ibu?
partus lama, tuptur uteri imminens, fistula
Dikatakan DKP berat apabila?
terdapat kesempitan nyata atau kesempitan ringan dg factor resiko (preeklampsia, abortus berulang, infertilitas primer,
Syarat DKP ringan ?
his kuat, bisa dipacu, presbelkep, berada di RS
Manajemen dkp?
apabila dkp berat, maka dilakukan sesar, sedangkan dkp ringn dilakukan percobaan persalinan (trials of labor pd kala 1-2, dan test of labor pd kala 3)
Apa saja Panggul asimetri yg disebabkna karena pertumbuhan intrauterine?
panggul naegele (hanya punya 1 sayap sacrum, panggul miring), panggul Robert ( sayap tidak ada), split pelvis (tulang simfisis tdk menyatu), panggul asimilasi (sacrum terdiiri dari 4-6 os vertebra)
Apa saja Panggul asimetri yg disebabkan karena penyakit tulang?
rachitis, osteomalasia, neoplasma, fraktur, atrofi, penyakit sendi sacroiliaca.sacrococcigea
Apa saja Panggul asimetri yg disebabkan karena penyakit tulang belakang?
kifosis, scoliosis, spondilolistesis (tulang belakang geser dari posisi normal)
Apa saja Panggul asimetri yg disebabkna karena penyakit kaki?
coxitis, luxation/dislokasi coxae, atrofi atau lumpuh
Apa saja Kelainan pd uterus yg menyebabkan distokia ?
kelainan kongenital pd uterus (bicornvate uterus, unicornvate uterus, subseptus, septus uterus, uterine bidelphys), letak uterus ( hiper anterfleksi/ hiperretrofleksi), mioma uterus
Apa saja kelainan pd servix yg menyebabkan distokia ?
servix kaku (missal karena sikatrik/jaringan parut), servix gantung (OUE buka, tp OUI ga buka), servix konglumer (OUI buka, tp OUE ga), edema servix (bs terjd karena ibu mnegjan saat persalinan), ca servix
Apa saja Kelainan pd vagina yg menyebabkan distokia ?
septum, tumor, striktur, penyempitan.
His yg normal, pada awal kala 1 terjadi tiap?
10 mnt sekali selama 20-40 detik
Selama kala 1, bagaiman his yg normal?
akan meningkat 2-4x tiap 10 mnt, lama 60-90 detik
Selama kala 2, bagaimana his yg normal?
4-5x tiap 10 mnt, lama 90 detik, disertai periode relaksasi
Pemantauan manual yg harus dilakukan selama proses persalianan?
pantau his selama 10 mnt ( apa berapa kali kontraksi), pantau DJJ, lakukan pencatatan dg patograf
Dikatakan His yg kuat apabila?
v
Dikatakan His yg kuat apabila?
kontraksi lamanya 40-60 detik, mencapai tekanan 50-60 mmHg, yg terjadi tiap 2-3 mnt atau menghasilkan kemajuan persalinan yg baik
Apa penyebab Distokia karena factor tenaga ?
his lemah, his terlalu kuat, inkoordinasi uteri (antara his 1 dg yg lain ga sinkron)
=Persalinan kala 1 (fase pematanagn/pembukaan servix) dimulai dari?
pd waktu servix membuka karena his s.d pembukaan servix lengkap (saat VT, bibir portio servix tdk dpt diraba lagi)
Persalinan kala 1 terdapat 2 fase yaitu?
fase laten dan fase aktif (yg terbagi lg jadi fase akselerasi, dilatasi maksimal, deselerasi)
Fase laten kala 1 terjadi saat?
pembukaan 1 sampe 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam
Fase akselerasi saat?
pembukaan 3 sampai 4cm, sekitar 2 jam
Fase dilatasi max saat?
pembukaan 4-9cm, sekitar 2 jam
Fase deselerasi saat?
pembukaan 9 – 10 (lengkap), sekitar 2 jam
Pada garis waspada/alert, persalinan normal
mulai 4 cm dan bertambah minimal 1cm/jam
Inersia uteri adalah?
kekuatan his yg berkurang, singkat dan interval antara 2 his lama
Inersia uteri sering dijumpai pada ibu dg kondisi apa ?
ibu dg anemia, uterus yg terlalu teregang (missal akibat hidramnion, gamelli/hamil kembar, janin besar), grandemultipara (5 persalinan/lebih) atau primipara, serta pd penderita dg emosi kurang baik.
Klasifikasi inersi uteri ada 2 yaitu?
inersia uteri primer (bila sejak permulaan persalinan his lemah) dan sekunder (bila his baik kemudian lemah)
Inersia uteri dpt menyebabkan?
kemajuan persalinan tdk mengikuti kurva friedmen (grafik dilatasi servix), shg menyeybabkan fase laten memanjang yg berakibat pada kala 1 tdk maju
Penyebab inersi uteri adalah?
protraction disorder (gangguan kecepatan kemajuan persalinan kala 1 fase aktif), arrest disorder (gangguan lamanya persalinan pd fase laten dan deselerasi)
Dikatakan keterlambatan dilatasi pd protraction disorder apabila?
kecepatan dilatasi <1,2 cm/ jam pd nullipara dan <1,5 cm/jam pada multipara
Dikatakan keterlambatan penurunan kepala pd protraction disorder apabila?
<1 cm /jam (nuliparaa) dan <2cm /jam (multipara)
Penyebab protraction disorder adalah?
disproporsi kepala panggul/DKP, malposisi (cth occiput posterior), kontraksi tdk efektif (missal karena obat sedasi berlebihan, distosia karena jaringan lunak)
Seorang perempuan G3P2A0 uk 38 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan kenceng-kenceng mau melahirkan. Pemeriksaan tanda vital dbn, his 3-4x/ 35-40 detik/kuat, DJJ + 140x/menit. Dari hasil pemeriksaan vagina pembukaan 5 cm. 4 jam kemudian di lakukan evaluasi : Pembukaan 7 cm. Apakah diagnosisnya?
kala I lama/ kala 1 tidak maju (karena kecepatan pembukaaanya 0,5 cm/jam)
Dikatakan fase laten memanjang pd arrest disorder apabila?
> 20 jam (nullipara) dan >14 jam (multipara)
Dikatakan fase deselerasi memanjang pd arrest disorder apabila?
> 3 jam (nullipara) dan > 1 jam (multipara)
Dikatakan Arrest disorder apabila?
apabila Fase laten memanjang, Fase deselerasi memanjang, tidak ada kemajuan dilatasi selama 2 jam, atau tidak ada kemajuan penurunan kepala selama 1jam
Penyebab arrest disorder adalah?
DKP , Malposisi (e.g., occiput posterior, face, or brow), Kontraksi tidak efektif (obat sedasi berlebihan, distosia karena jaringan lunak)
Seorang perempuan G1P0A0 uk 38 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan kenceng-kenceng mau melahirkan. Pemeriksaan tanda vital dbn, his 2-3x/ 35-40 detik/kuat, DJJ + 140x/menit. Dari hasil pemeriksaan vagina pembukaan 2 cm. kemudian di lakukan evaluasi : masi pembukaan 2 setelah evaluasi 20 jam. Diagnosisnya adalah?
fase laten memanjang
Seorang perempuan G3P2A0 uk 38 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan kenceng-kenceng mau melahirkan. Pemeriksaan tanda vital dbn, his 2-3x/ 35-40 detik/kuat, DJJ + 140x/menit. Dari hasil pemeriksaan vagina pembukaan 9 cm. 4 jam kemudian di lakukan evaluasi: tidak ada kemajuan. Apa diagnosinya?
fase dekselerssi memanjang
Salah satu upaya untuk menigktkan kontraksi adalah dengan?
amniotomy (mememcah selaput ketuban)-> meneyebabkan kepala bayi langsung nempel di servix-> shg kontraksi lebih kuat
Tatalaksana awal untuk inersi uteri?
perbaiki keadaan umum (missal beri infus RL) dan beri pendampingan psikis
Pada innersia uteri dlm fase aktif, apabila ada DKP, penanganan apa yg harus dilakukan?
segera di sesar
Pada innersia uteri dlm fase aktif, apabila tdk ada DKP, penanganan apa yg harus dilakukan?
ketuban dipecahkan dan beri infus oksitosin
Komplikasi insersia uteri adalah?
kematian janin atau morbiditas (asfiksia), beratmbahnya resiko infeksi, kelelahan dan dehidrasi (dg tanda: nadi & suhu meningkat, pernafasan cepat, turgor berkurang, meteorismus dan asetonuria)
proses persalinan yg lebih dari 24 jam, disebut?
partus lama
Penyebab partus lama?
Disproporsi kepala panggul, kelaianna pd Fetal (malpresentasi, malposisi, malformasi), kelainan pd jalan lahir (panggul sempit, tumor jaringan lunak pada pelvik)
bahaya partus lama pd janin?
kepala janin tertekan, plasenta terjepit -> menyebabkan janin anoksia, serebral palsy, sepsis
Bahaya partus lama pd uterus?
segmen bawah Rahim teregang yg nantinya berakibat pd rupture uteri
Bahaya partus lama pd dasar panggul?
kepala terlalu lama terhimpit dlm panggul, shg bs menyebabkan prolapsus uteri, cyctocele, stress incontinensia
Tanda-tanda awal gawat ibu?
Nadi meningkat (> 90), Temperatur meningkat (>37,2), Kelelahan (apatis), Muntah, Ketonurie
Tanda-tanda lanjut gawat ibu?
Gelisah, tampak menderita, tanda tanda dehidrasi, muntah kehitaman, pernafasannya cepat
Hiperstimulasi adalah?
interval kontraksi yg terlalu sering (>5x dlm 10 mnit) dan durasi kontraksi terlalu lama ( >60 detik)
Hiperstimulasi dpt mngakibatkan?
partus presipitatus, fetal disstres, rupture uteri imminens
Tatalaksana saat terjadi hiperstimulasi?
hentikan stimulasi, rehidrasi dg infus RL, beri tokolitik untuk relaksasi uterus, oksigenasi dan monitor DJJ.
Agen tokolitik yg dpt diberikan untuk keadaan hiperstimulasi adalah?
Nifedipin (CCB) 3 x 10 mg, Terbutalin (bronkodilator) 250 mcg (0,25 mg) iv perlahan dalam 5 menit, Salbutamol (bronkodilator) 5 mg dalam 500 mL NS
persalinan presipitatus adalah?
proses persalinan (dilatasi) terlalu epat, yaitu dilatasi pd fase aktif 5cm/jam (primipara) atau 10cm/jam (multipara)
Proses persalinan (dilatasi) terlalu cepat:
dillatasi pada fase aktif 5cm/jam (primipara) ATAU 10 cm/ j (multipara.)
Persalinan precipitate disebabkan oleh?
kontraksi terlalu kuat (stimulasi dengan oxytocin, solutio placenta), Rendahnya resistance jalan lahir (multiparitas).
Komplikasi yg dpt terjadi pada persalinan persipitatus? l
- maternal : emboli air ketuban, ruptur uteri, laserasi jalan lahir, hipotoni / atoni uteri, perdarahan postpartum.
- Fetal: hipoksia, perdarahan intracranial perinatal
Seorang perempuan usia 21 tahun G1P0A0 dibawa ke puskesmas dengan keluhan
nyeri perut sejak 2 jam yang lalu. Nyeri hilang timbul makin lama makin kuat. Usia
kehamilan 38 minggu. Hasil pemeriksaan obstetric: denyut jantung janin 140x. menit,
kontraksi uterus 3-6x/ jam. Hasil pemeriksaan dalam: pembukaan cervix 1 jari.
Dilakukan observasi 24 jam di kamar bersalin tapi pembukaan cervix tidak ada
kemajuan. Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus tersebut?
fase laten
memanjang
Perempuan 22 tahun G2P0A1 uk 38
mg, merasakan nyeri terus menerus
sejak 1 jam yll, keluhan disertai
keluar lendir darah. His 8x/jam,
sudah pembukaan 5cm. setelah 2
jam observ masih tetap 5 cm.
diagnosis tepat kasus tersebut?
Arrest of dilatation
. Wanita 25 thn, hamil 40 mgg,
G2P1A0. Nyeri perut bawah 6 jam yl,
ketuban pecah 3 jam yll. DJJ
155x/menit. His (+) sedang.
Pembukaan 5 cm. kepala H1. Molase
(-). 4 jam kemudian bukaan 8cm.
penurunan H1, molase (-).
Diagnosisnya apa?
Prolonged active phase
Wanita 21 th G1P0A0 38 mg, nyeri
perut 2 jam yll, nyeri hilang timbul.
DJJ normal, kontraksi 3-6x/jam.
Pembukaan 1 jari. Observ 24 jam
taka da kemajuan pembukaan.
Kemungkinan diagnosis?
Prolonged latent phase
. Seorang wanita 31 tahun datang ke IGD PONEK atas rujukan dari bidan dengan keterangan partus
yang lama. Px fisik didapatkan vital sign dalam batas normal. Besar TFU 32 cm DJJ (+) 144 His (+) 4x
10 menit durasi 50 detik. Pada px bimanual di temukan pembukaan 8 cm pendataran 75%.
Dilakukan evaluasi ulang didapatkan persalinan yang lama. Dx kasus diatas adalah
arrest descent
Seorang perempuan usia 22 tahun G3P1A1 umur kehamilan 38 minggu datang ke IGD
ponek rujukan dari bidan dengan keterangan kala 2 tak maju. Hasil pemeriksaan
obstetrik: janin tunggal, presentasi kepala, punggung kiri, kontraksi teratur 3-4 kali
setiap 10 menit sekali dan kuat, DJJ (+) reguler, kepala masuk panggul 3/5 bagian.
Pemeriksaan bimanual: portio lunak, mendatar, sesuai dengan sumbu jalan lahir,
pembukaan 9 cm, effacement 85%, presentasi kepala, penunjuk jam 1, kepala sejajar
dengan os Coccygeus, air ketuban jernih, tidak berbau, sarung tangan lendir darah (+).
Apakah kemungkinan diagno-sis pada kasus tersebut?
Kala II lama pada Multigravida Hamil Aterm