Imunologi Flashcards
Belajar tentang Autoimun, MS, NMO
Relapse Remitting Multiple Sclerosis
Karakteristik Dan Gejala ….
- umumnya wanita, onset usia 20-40 tahun.
- adanya fase relapse yang konsisten dengan demielinisasi, dengan atau tanpa perbaikan klinis namun stabil, dengan episode relapse berupa perburukan defisit Neurologis yang bertahan lebih Dari 24 jam.
Primary Progressive Multiple Sclerosis
Klinis Dan karakteristik
- umumnya terjadi pada onset yg lebih tua
- perjalanan Penyakit progressive tanpa periode relaps
Acute Disseminated Encephalo Mielitis (ADEM)
Klinis Dan karakteristik…
- umumnya onset anak anak
- bersifat Akut, umumnya setelah infeksi Atau vaksinasi
- umumnya berupa monofasik syndrome
MRI : multifocal demyelinating syndrome dengan lesi Luas, dapat perifer maupun melibatkan basal - LCS ; pleositosis , umumnya tidak menunjukkan oligoclonal band.
Prosentase pasien mengalami Multiple Sclerosis setelah neurotis optik
75 % wanita mengalami MS setelah neuritis opetik
34 % pria mengalami MS setelah neuritis optik
Pada 50-72 % Neuritis optik, terdapat MS subklinis Dalam 5 tahun
Case : MLF bilateral palsy, usia muda (<40 tahun) diagnosis yg mungkin
Multiple sclerosis
Kriteria diagnosis Multiple Sclerosis
Kriteria Mc Donald revisi (2010)
- dissemination in space ;
Setidaknya terdapat satu lesi hiperintens T2 pada setidaknya 2 Atau 4 lokasi SSP ;
Juxtacortical, periventrikular, infratentorial, spinal cord.
- dissemination in time :
Terdapat lesi Baru T2 dibandingkan imaging sebelumnya.
- oligoclonal band positive
Kriteria diagnosis Progressive Primary Multiple Sclerosis
Terdapat 3 kriteria :
- bukti Dissemination in space pada otak , terlihat setidaknya satu lesi T2 pada 3 area kunci (periventrikular, juxtacortical, Atau infratentorial)
- bukti Dissemination in space , berdasarkan terdapat 2 lesi T2 DIS
- oligoclonal band CSF positive, Dan Atau serum igG tinggi
Kriteria diagnosis Neuromyelitis Optika Spectrum Disorder (NMOSD)
Kriteria dengan AQP-4 igG
- Setidaknya 1 karakteristik Klinis utama
- AQP-4 positive
- Exclusi diagnosis alternative
Kriteria tanpa AQP-4 igG
- Setidaknya 2 karakteristik Klinis utama yg dihasilkan Dari satu Atau lebih serangan Dan Memenuhi syarat
- satu Klinis setidaknya merupakan neuritis optik, mielitis dengan LETM, Atau sindrom area postrema
- disseminate in space (dua Atau lebih karakteristik utama yg berbeda)
- Memenuhi kriteria MRI - AQP-4 negative
- Exclusi diagnosis alternative
Kriteria Klinis NMOSD
- Neuritis Optik
- Mielitis Akut
- Area Postrema Syndrome : episode cegukan, mual, muntah yg tidak dpt dijelaskan
- gejala batang otak Akut
- narcolepsy Symptomatic Atau Acute diencephalic clinical syndrome , dengan lesi MRI diencephalic tipikal NMOSD
- simtomatik Cerebral syndrome , dengan lesi MRI otak tipikal NMOSD
Kriteria MRI pada NMOSD
- neuritis optik Akut ; syarat
: MRI otak normal, Atau lesi white matter non spesifik
: Atau nervus optikus MRI T2 hiperintens yg meluas > 1/2 N optikus/melibatkan chiasma - Mielitis Akut ; syarat
: Lesi intramedullary memanjang >3 segment (LETM) / > 3 segment focal spinal cord atropi pada pasien dengan riwayat kompatibel dengan Mielitis Akut
: Area postrema syndrome : lesi dorsal medulla/area postrema
: Acute brainstem syndrome : lesi brainstem ependymal
Dawson finger
Finger like extension demyelinisasi Dan inflamasi yg meluas ke atas Dari corpus callosum pada Multiple Sclerosis
Lhermitte sign
Sensasi tersetrum yg dirasakan turun Dari leher, punggung, Atau ekstremitas saat leher fleksi. Sering berkaitan dengan demyelinisasi cervical
Uhthoff’s phenomenon
Gejala sesaat yg ditimbulkan panas Atau Aktivitas. Misal pandangan kabur saat olah raga krn gangguan konduksi pada nervus optikus.
The useless hand of Oppenheim
Tangan bisa digerakkan namun dirasakan pasien tidak berguna
Pulfrich sign
Fenomena visual dimana pasien kesulitan mengikuti benda yg bergerak