Epilepsi Flashcards
Bangkitan Dan tatalaksana nya
OAE Yang berkaitan dengan penurunan berat badan
Topiramat
Halusinasi olfactory pada aura Epilepsi biasanya berkaitan dengan lesi pada
Area temporal mesial.
Terutama unkus Atau gyrus parahypocampus
natrium divalproac pada wanita Hamil memiliki resiko
Defek penutupan neural tube pada janin
OAE yg paling Aman utk Ibu hamil
Lamotrigin
Gejala temporal mesial epilepsy
- automatism
- penurunan kesadaran
- behaviour arrest
- aura epigastric, mual
- complex partial seizures
- halusinasi olfactory, Dan Atau gustatory
- sensasi fear and terror, perubahan emosional
- manifestasi Otonom (takikardi, perubahan nafas, wajah merah, panas)
- manifestasi dysmenic ; deja vu, deja entendu (auditory), jamais vu, jamais entendu, panoramic vision ( mengingat episode masa lalu)
- post ictal confussion
OAE paling kecil interaksi nya dengan obat lain
Gabapentin
; Bukan merupakan enzyme inducer maupun inhibitors
Kejang demam simple, karakteristik
- kejang disertai demam, pada anak usia 6 bulan- 5 tahun
- Durasi <15 menit
- kejang umum
- tidak Ada focal
- Neurologis normal
- tidak Ada defisit persisten
- Tidak ada riwayat keluarga Epilepsi
Kejang demam komplek, karakteristik
- Durasi > 15 menit
- kejang fokal
- defisit Neurologis
- kejang berulang <24 jam
- post ictal sign (Todd’s Paralysis)
GEFS+ (General Epilepsy with Febrile Seizure plus); Klinis, Dan gen yg mutasi
GEFS+ merupakan autosomal dominant familial syndrome
Merupakan kejang demam yg berlanjut setelah usia 5 tahun, namun dpt juga terjadi dengan afebrile general tonic clonic
Gen yg mutasi
- SCN1A (paling sering), SCN2A, SCN1B ; peningkatan sodium channel activity
- GABAa receptor subunit genes (GABRD Dan GABRG2) ; mengganggu Aktivitas GABA
Sehingga meningkat kan hipereksitabilitas kortikal
Rasmussen’s Disease Klinis, Dan patogenesis
Merupakan inflamatory brain disorders
Karakteristik:
- progressive unilateral hemisfer atrophy
- hemiparesis Dan penurunan fx kognitif
- Epilepsi partialis continua (intractable focal Epilepsi)
Patofisiologi : antibody pada Glutamate receptor-3 (GLUR3)
First line oae utk myoclonic epilepsy
First line : Asam valproat
Second line : lamotrigin, levetiracetam, topiramat, zonisamide
OAE yg terkait dengan exacerbasi myoclonic seizure
- Gabapentin, Carbamazepine, phenitoin, pregabalin, vigabatrin,
Lamotrigin kadang memperburuk epilepsy myoclonic
Purple gloves syndrome terjadi karena
Kebocoran phenitoin pada pembuluh darah, ketika fenitoin infiltrasi ke jaringan subkutan menyebabkan bengkak, nyeri, Dan perubahan warna ekstremitas
OAE yg merupakan hepatic enzyme inhibitor
Asam Valproat
Varian normal EEG
- small sharp spikes
- 6 Hz spike and wave
- wicket spike
- 14 and 6 positive spike
Absans epilepsy karakteristik
EEG :
Interiktal : latar belakang normal, 1/3 anak terdapat OIRDA, fragments general spike and wave
Iktal : regular general 3 Hz spike and wave
- bangkitan multiple yg berlangsung bbrp detik
- mulai Dan berakhir tiba tiba, Dan menginterupsi apapun Aktivitas yg dikerjakan
- saat kejang, pandangan kosong, dpt terjadi automatisme seperti bibir mengecap, menggosok hidung, memilin pakaian, terutama pada periode yg lebih panjang
- umumnya diprovokasi hipoglikemi/hiperventilasi
Patofisiologi : ambang batas rendah (T-type) calcium channel pada interaksi thalamocortical
Terapi :
Ethosuximide (first line), asam valproat, lamotrigin, topiramat Dan zonisamid
Usia anak ketika latar belakang posterior EEG dominant Alfa rhythm Sama seperti org dewasa
Usia 8-10 tahun
Frekwensi gelombang EEG pada dewasa
Beta > 13 Hz
Alfa : 8-13 Hz
Teta : 4-7 Hz
Delta : <4 Hz
PLEDs ( periodic Lateralized Epileptiform Discharges ; karakteristik, terdapat pada
PLEDs merupakan cetusan unilateral/bilateral, independent, amplitude tinggi, sharp and slow wave complex pada 0.5 - 3 Hz
Terdapat pada berbagai proses destructive otak ; anoxia, HSV encephalitis, stroke, tumor
Triphasic waves; karakteristik, terdapat pada
Merupakan general Dan maximal bifrontal terdiri atas prominent positive wave Dan diikuti minor negative wave pada 0.5-2 Hz interval
Terdapat pada hepatic coma, anoxia, toxicity, metabolic encephalopathy
OAE yg mencetuskan absans
- phenitoin
- Carbamazepine
- gabapentin
- lamotrigin (jarang)
OAE Yang meningkat kan metabolism kontrasepsi oral
Phenitoin, phenobarbital, Carbamazepine, oxcarbazepine Topiramat (dosis >200 mg)
OAE dengan minimal interaksi kontrasepsi oral
Asam Valproat Gabapentin Pregabalin Levetiracetam Zonisamide Tiagabine Topiramat (dosis < 200 mg)
JME (juvenile myoclonic epilepsy) Klinis Dan diagnosis
JME mrpkn idiopathic general Epilepsi.
-Onset 8-24 thn, tumbuh kembang umumnya normal ,
- umumnya dicetuskan stimulasi fotik,
- umumnya tdk ada penurunan kesadaran meskipun kdg diikuti GTC seizures.
- clumsy Dan dropping things
- kadang terdapat bangkitan absans
EEG : 4-6 Hz polyspike and wave discharge interictal
Train of spikes saat ictal
Benign childhood Epilepsy with centrotemporal Spike (Rolandic Epilepsy) Klinis Dan diagnosis
- umum pada anak (25% kejang anak)
- onset 2-13 tahun
- umumnya resolusi setelah pertengahan remaja.
- karakteristik kejang : focal motor, sensorik Atau Otonom, predominan Melibatkan wajah, mulut, tenggorokan (muncul suara mengeram), Atau ekstremitas, meskipun GTC seizures juga dpt terjadi.
- 70% hanya terjadi saat tidur, 15 % hanya saat bangun, 15% keduanya
EEG : bilateral independent centrotemporal Spike dengan latar belakang normal
OAE Epilepsi Rolandic lini pertama
Karbamazepine
syndrome west, karakteristik Dan penyebab
West syndrome
- terjadi pada tahun pertama (3-8 bln)
Trias west syndrome:
1. Infantile spasms: tonic ekstensi/fleksi ekstremitas Dan badan tiba tiba, cluster, terutama sesaat setelah bangun
2. psychomotor regresi/ berhenti berkembang
3. EEG : Hypsarrhythmia (chaotic appearing)
: abnormal interictal amplitude tinggi slow waves pada latar belakang gelombang tajam irregular multifocal, tidak punya Pola yg konsisten, Durasi Dan ukuran bervariasi.
Penyebab :
- trauma pre/peri/post natal
- tuberous sclerosis
Tatalaksana west syndrome
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
Mekanisme aksi phenitoin
Inhibisi voltage-dependent neuronal sodium channel
Metabolisme fenitoin
Predominan dimetabolisme Di hati, meskipun terdapat minimal metabolism Di ginjal.
Fenitoin membutuhkan protein utk diikat
Sistem kinetik fenitoin
Fenitoin merupakan non-linear (zero order) kinetic.
Dosis fenitoin sampai dosis tertentu (umumnya 10-15 mikrogram/ml) konsentrasi plasma Akan steady state, shg peningkatan dosis Akan menyebabkan toksik pada konsentrasi plasma
Efek samping fenitoin
- anemia apalstik, trombositopenia
- SJS
- hepatic failure
- lymphadenopathy
- ginggival hiperplasia
- acne, coarse facial features, hirsutism
- purple gloves syndrome (pada IV)
- nistagmus, ataxia, disartria, diplopia, nausea, dizziness, mengantuk
- Def vit D
- mild peripheral neuropathy
- Cerebellar atrophy (bukan cortical atrophy)
Rumus dosis koreksi fenitoin
(target level fenitoin - level fenitoin skrg) X (BB x vol distribusi)
Target level fenitoin : 10-20 mikrogram/ml
Vol distribusi : 0.5-1 L/kg
Rumus dosis koreksi asam valproat
(target level - level skrg) X (BB x vol distribusi)
Target level asam valproat: 50-100 mikrogram/ml
Vol distribusi : 0.1-0.3 L/kg