Rheumatology Flashcards

1
Q

Perbedaan keterlibatan sendi pada RA dan OA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Kriteria diagnosis RA pada ACR

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Pemeriksaan penunjang untuk RA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Kriteria Remisi pada RA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Indikasi bedah pada RA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Terapi RA flare pada kehamilan

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Jenis Kelas terapi pada

A

Leflunomide : inhibitor sintesis pirimidin

Etarnecept : Soluble TNF receptor fusion protein

Infliximab : Chimeric IgG1 anti TNF Antibodi

Anakinra : Rekombinan antagonis reseptro IL-1

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Kriteria diagnosis berdasarkan ACR

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Efek samping penting pada DMARDS

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Tentang ankylosing spondilitis

A

Terkait dengan HLA B27

Diduga dicetuskan olehbakteri gram negatif melalui proses molecular mimicry (mis Klebsiella Pneumonia)

HLA B27 meningkatkan respons imunologis dan perubahan toleransi imun thd bakteri gram negatif

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Patofisiologi Ankylosing spondylitis :

A

Tipikal dimulai di sakroiliaka : sinovitis dan pembentukan jaringan panus

Tulang p[araartikular menipis akibat aktiviats osteoblastik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Gambaran klinis AS

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Komplikasi pada AS

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Keluhan khas pada AS

A

Nyeri inflamatorik

Terpusat di vertebra lumbosakral juga pada sendi panggul dan pantat dan kadang ke paha

MAnifestasi lain : sinovitis pada sendi besar dan proksimal seperti bahu dan panggul

Nyeri umumnya monoartikuler dan oligoartikuler asimteris

Nyeri pada pergelangan kaki bisa akibat entesopati di kalkaneus dan tendinitis achiles

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Perbedaan AS dan PsA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Px Fisik khas pada AS :

A

SLR (straight leg test (-)

Sakroilitis : pelvic rock sign, lateral compression of pelvic dan Gaenslen Test

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Kriteria newyotk untuk AS

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

Radiologi pada AS

A

adiologis pada AS

Erosi pada sisi iliaca

Pada tahap lanjt : pseudowidening sendi dan fusi

Vertebra : sklerosis pada tepi sendi (Romanos Sign) -> Periostitis di perifer korpus : Squring

Paling pentng : formasi sindesmofit akibat kondritis dan osteoitis subkondral, orientasinya vertikal (beda ;horizontal pada degeneratif). tahap akhir Bamboo spine)

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

Gambaran variasi klinis PsA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

Gambaran radiologis khas PsA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
21
Q

Khas pada PsA

A

Oligo atau monoarthritis yang berkembang menjadi poliartritis simetris. Kadang timbul setelah trauma

Pola yang sering : poliartritis simetrus sendi kecil tangan dan kaki, pergelagan kaki. Perbedaan dengan AR : pada DIP

Dapat ditemukan arthritis mutilans

Kelainan sendi aksial pada artritis perifer denga RF negatif dan sering asimtomatik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
22
Q

Terapi pada Psa

A

NSAID

Bila tidak berespons dengan baik, DMARD diberikan awal (pilihannya methotrexate) atau sulfasalazine pada artritis axial dan perider

Pada BASDAI >/ 4 atau destruktif (dapat diberikan anti TNF alfa

Dapat diberikan kombinasi Kortikosteroid dosis rendah dan DMARDs

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
23
Q

Prognosis buruk pada PsA (Butuh terapi agresif)

A

Riwayat keluarga

Onset <20 th

Kelainan sendi poliartikuler atau erosid dan kelainan kulit yang luas

Terkait dengan HLADR3 dan HLADR4

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
24
Q

Kriteria penegakan diagnosis PsA

A

Krtietri CASPAR (min 3 dari 5)

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
25
Q

Khas pada ReArt

A

Usia muda(2–40 th)

Organisme penyebab paling sering : Chlamidia

Terkait HLA B27

Patfis : Chlamidia mampu menurunkan ekspresi Major outer membrane protein, meningkatkan HSP dan LSP, menurunkan ekspresi MHC, mengindusi apoptosis TNF

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
26
Q

Gambaran klinis ReA

A

Oligoartritis asimetrik pada ekstrimitas bawah

Gejala khas entesitis (tendinitis achiles dan fasiitis plantaris)

MAnifestasi ekstraartikuler : keratoderma blenoragika, balanitis sirsinata

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
27
Q

Tatalaksana pada ReaArt

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
28
Q

Kriteria SpA perifer

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
29
Q

Kriteria diagnosis SpA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
30
Q

Kriteria nyeri pinggang inflamasi menurut ASAS

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
31
Q

Pilihan terapi utama IBD associated SpA

A

anti TNF alpha

yang sering memiliki manifestasi ekstraartikuler : CD

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
32
Q

Faktor resiko septic arthritis

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
33
Q

Klasifikasi arthritis sendi berdasarkan kriteria Newman

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
34
Q

Regimen terapi arthritis septik

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
35
Q

Tatalaksana septik arthritis pada prostetik

A
  1. Kombinasi quinolon dan rifampicin (karena terbentuk biofilm)
  2. 2-4 minggu IV, hingga 3 bulan pada sendi koksae, 6 bulan pada sendi lutut
  3. Beberapa melakukan dua tahap, yakni debridement, pembukaan prostetik, kemudian reimplant
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
36
Q

Lama pemberian antibiotik pada Septic arthritis

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
37
Q

Antibiotik empirik pada septic arthritis

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
38
Q

Gambaran analisa cairan sendi

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
39
Q

Penegakan diagnosis klinis khas Gout

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
40
Q

Fase pada serangan gout

A
  1. Akut
  2. Interkritikal
  3. Kronis
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
41
Q

Terapi pada Gout

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
42
Q

Gambaran diagnosis OA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
43
Q

Patofisiologi Khas pada OA

A

hasil kombinasi antara degradasi kartilago sendi, remodelling tulang dan inflamasi cairan sendi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
44
Q

Kelainan di sekitar rawan sendi pada OA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
45
Q

Faktor resiko OA

A

Usia

Jenis kelamin (wanita)

Suku bangsa

Genetik (Ibu ke anwak wanita)

Kegemukan dan penyakit mebolik

Cidera sedni dan, pekerjaan dan olahraga

Kelainan pertumbuhan

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
46
Q

3 cara pemantauan OA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
47
Q

Tatalaksana pada OA

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
48
Q

5 tipe rematik ekstraartikuler

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
49
Q

Khas Pada REA bahu :

A

Rotator cuff tendiinitis (peradangan tendon subskapula, supraspine, infraspine, teres mayor akibat deposisi mikrokristal, penggunaan berlebih : Abduksi aktif sudut 60-120 nyeri pada deltoid, malam hari, Spesifik, nyeri hebat bila abduksi kombinasi rotasi. terapi NSAID, fisio, injeksi ks lokal.

Frozen shoulde : keterbatas geraj sendi glenohumeral. Nyeri di bagian atas humerus menjalar ke lengan dan skapula bawah/ Keterbatas gerak abduksi dan elevasi. Artografi : kapsulitis. Tx : NSAID, Injeksi ks lokal, pfisio, manipulasi sendi dengan anestesi umum dan blok pada stelate ganglion

Tendinitis bisipital : nyerdi difus anterior bagu dan terkait penekanan tendon bisep oleh akromino. Ciri : Yergason sign. Tx Fifio, latihan pasif diikuti aktif, injeksi ks lokal di sekitar sarung tendon

Thoracic outlet sindrom : khas Adson test dan Manuver hiperabduskksi terdapat penurunan nadi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
50
Q

Khas pada REA siku :

A

Epikondilitis lateral (tennis elbow) dan medial (golfer): nyeri di sekitarnya, nyeri berat waktu menggeggam dan pronasi,berkurang bila lengan dan telapak difleksikan. Tx :NSAID, kompres, bidai siku, injeksi ks lokal, rehab menguatkan otot ekstensor lengan atas, tenotomi

Bursitis olekranon (sering bersandar) : aspirasi bursa, injeksi ks dalam sakus. Bila infeksi, aspirasi berulang dan pemberian AB

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
51
Q

REA pada tangan

A

Trigger finger : tenosinovits pada jari, akhirnya tidak bisa ekstensu.

Tenosinovitis de quervain : nyeri pada satung tendon (abduktor policis longus dan ekstensor policis brevis): Khas finklestein. Terapi khas insisi

Carpal tunnel syndrom : tes phalen, tinnel test, test torniket dan emg. Tx : bidai posisi netral, injeksi ks, bila gagal lakukan pembedahan

52
Q

REA panggul :

A

Bursitis trochanter; nyeri bertambah saat difleksi, internal rotasi atau ditekan. Cara dx : nyeri pada trokhanter dan ada tender point. Tx nsaid, penurunan bb, peregangan otot gluteus dan iliotibial.

Bursitis iliopsoas : nyeri hiperekstensi panggul pasif. Pasien lebih nyaman fleksi dan rotasi eksternal panggul

Bursitis ischial : akibat banyak duduk di kursi keras (weavers bottom)

53
Q

REA khas pada lutut

A

Kista poplitealBaker cyst : Biasnay terjadi sekunder OA, atau RA, Nampak dari belaang. Lakukan arthrogram. Tx : injekso lokal, atau perbaikan lutu yang mendasari,mis koreksi bedah pada OA

Bursitis anserina : sering bersama pada OA lutut . gejala nyeri tekan, membengkak pada medial inferior dan distal garis lutut. Makin nyeri bila naik tangga. Cider karena tekanan ke distal 3-5 cm dan makin parah bila lutut difleksikan. Tx : istrahat, peregangan otot adduktor kuadrisep, injeksi ks.

Bursitis prepatella (lutut pembantu). Nyeri bagian anteriot lutu karena sering berlutu.

Tendinitis patellar atau jumper knee. Tx ; knee bracing dan stretching, penguatan kuadrisep dan hamstring, injeksi ks adalah haram karena resiko ruptir

54
Q

REA khas kaki dan pergelangan

A

Tendinitis achiles : sepatu terlalu sempit, atau akibat reter, gout, RA. Teraba nyeri di atas kalkaneus. Nyeri pada gerakan aktif dan pasif. TX; istrahat, nsaid,tinggikan tungkai saat tidur. Injeksi ks haram

Fasitis plantaris. Nyeri saat berjalan d plantar tumit. Palpasi tipikal pada anteromedial tuberkel tumit Tx. Pembalut tumit, nsaid, injeksi lokal ks.

55
Q

REA pada dinding dada anterior

A
56
Q

REA fibrositis : penegakan dx dan terapi

A
57
Q

Pemantauan DMARD

A
58
Q

Perubahan hormon seks pada SLE

A
59
Q

Autoantibodi patogenik pada SLE dan efek nya ?

A
60
Q

Gangguan respons imun dan regulasi nya pada penderita SLE

A
61
Q

Faktor lingkungan terkait patogenesis SLE

A
62
Q

Pola IF ANA test dengan antibodi yang umumnya terdeteksi

A
63
Q

Jenis autoantibodi dengan penyakit yang sering dijumpai

A
64
Q

Klasifikasi Lupus ringan dan sedang

A
65
Q

Alogaritma terapi SLE

A
66
Q

Panduan merujuk pada pasien SLE

A
67
Q

Kontraindikasi kehamilan pada SLE

A
68
Q

Obat-obatan selama kehamilan dan menyusui pada SLE

A
69
Q

Kriteria klinis dan lab pada APS

A
70
Q

Tatalaksana APS

A
71
Q

Panduan vaksinasi bagi pasien SLE

A
72
Q

Manajemen obat perioperatif pada SLE

A

NSAID dihentikan 5 kali waktu paro (ibuprofen 1 hari, naproxen 4 hari)

Metotrexate : dapat dilanjutkan kecuali pada pasien lansia, insuf ginjal, DM dengan gula darah tidak terkontrol, gangguan hati atau paru, alkoholik atau steroid >10 mg/hari maka dihentikan seminggu sebelum dan sesudah op

Leflunomide : 2 minggu pre dan 3 hari post op

Sulfasalazine dan azatiproin : 1 hari sebelum dan 3 hari sesudah

Kloroquin dapat dilanjutkan

Agen biologi kurang data : anjuran 1 minggu sebelum dan 1-2 minggu sesudah

73
Q

Penggunaan steroid pada SLE perioperatif

A

Pasien yang meminu steroid rutin 5 mg/hari dapat dilanjutkan dengan ditambahkan dosis steroid perioperatif

74
Q

Kriteria diagnosis sindrom katastropik APS

A
75
Q

Ciri khas Sjogren

A

Dicetuskan dpt oleh CMV

Genetik terkait HLA-DR

Ditandai disregulasi dan hiperaktivitas sek B

Merupakan penyakit akibat kerusakan kelenjar acini dari kelenjar eksokrin akibat infiltrasi limfosit dengan gambaran degenerasi mikrokopis, atropi dan penurunan fungsi kelenjar

Gambaran serolgi antibodi antiRo dan La dengan gambaran spckled pada tes ANA. Juga dapat ditemukan IgM RF

Autoantbodi ada dua (organ spesifik dan non organ spesifik

76
Q

Klinis Sjogren

A

Eksokrinopati yg disertai gejala sistemikm dan glanduler

Xerostomia dan xerostakhea

Ekstraglanduler pada paru, ginjal dan otot

Terdapat gejala sistemik seperti autoimun lain

Gejala arthritis :poliarthritis non erosi dan juga raynaud

77
Q

Kriteria pada sindrom sjogren

A
78
Q

Diagnostic pada Sjogren

A
79
Q

Ciri khas sklerosis sistemik

A
80
Q

Patofisiologi hipertensi pulmonal pada SSc

A
81
Q

Kriteria diagnosis sklerosis sistemik

A
82
Q

Subset SSc

A
83
Q

Terapi Ssc

A

Umum : CCB, Ace utk SRC, Aspirin dan statin utk CV risk

Terapi vasoaktif : prostasiklin (iloprost) dan antagonist reseptro endotelin 1 (bosnetan) mempercepat penyembuhan ulku. HT pulmonal: sildenafil

Imunosupresn : Siklofosfamide, metotrxate bila ada miositis,

Antifibrotik : Imatinibi mesilate (anti tirisn kinase utk mengurangi aktivitas fibroblast), Kolagen bovin mengurangi ketebalan kulit

Terapi UVA (sintesis kolagen dalam fibroblast, merusak kolagen dan menginduksi apoptosis sel T dan IL-10

Terapi sel punca

84
Q

Klasifikasi pada osteomielitis terkait prognosis

A
85
Q

Gambaran radiologis osteomielitis

A
86
Q

Klasifikasi vaskulitis berdasarkan pembuluh darah

A
87
Q

Kriteria klasifikasi pada Vaskulitis pembuluh darah besar

A
88
Q

Khas pada vaskulitis pembuluh darah sedang

A
89
Q

Khas pada vaskulitis pembuluh darah kecil

A
90
Q

Indikasi bedah pada aretritis takayasu

A
91
Q

Khas pada poliomoisitis

A
92
Q

Khas pada poliomiositis

A

Ruam hielotorp : ruam ungu pada periorbital, malar, dahi dan lipatan nasolabial

Papul gottron : papul ungu kemerahan pada interfalang jari

V sign rash pada leher

Shawl sign rash : pada bahu dan proksimal lengan

93
Q

Gambaran diagnostik Polimiositis

A
94
Q

Kriteriaa diagnosis polimiositis

A
95
Q

Perbedaan Polimiostits dan Inclusion body miositis

A
96
Q

Profilaksis sekundr pada RHD

A
97
Q

Pencegahan sekunder pada RHD

A
98
Q

Kriteria osteoporosis berdasarkan T score

A
99
Q

Tindakan terhadap osteoporosis berdasarkan T score

A
100
Q

Tatalaksana non farmakologis pada osteoporosis

A
101
Q

Prinsip terapi pada osteoporosis

A

Prinsip terapi osteoporosis

Alendronat 10,g/haru atau 70 mg/minggu, risdreonat 5 mg/hari atau 35 mg/ minggy, Ibandronat 2.5 mg/haru atau 150 mg/bulan, Zolendronat 5mg/tahun

Raloksifen (SERM) selective reseptor estrogen modulator (bisa menyebabkan cacat janin, waspada pada orang hami). 60 mg/haru

Sulih hormnon (estrogen terkonjugasi 0.3125-1.25 mg/haru kombinasi medroksiprogesteron asetat 2.5-10 mg/hari. Cek mamografi dan ulangi setiap tahun.

Pada wanita menopasue estrogen hari 1-25, medroksi 15-25 dan 26-28 dihentikan semua, hari 29 dianggap sebagai hari 1

Kalsitonin 200IU intranasal

Vitamin D

Kalsitriol (indikasi pada hipokalsemia yang tidak membaik dengan suplementasi kalsium, atau untuk hiperparatiroid sekunde akibat gagal ginjal (0,25 mikrogram) 1-2 kali sehari

102
Q

Tentang churg Strauss

A
103
Q

yg berkaitan dengan ANCA

A

Granuloma tanpa asma : Wegener,

dengan Asma : ChurgStrauss

104
Q

Terapi pada Arteritis Temporal

A

Khas usia >50 th
bila gejala buta pulse dose 1000 mg 3-5 hari. Bila tidak 40-60 mg dosis inisial 2 minggu kemudian turunkan perlahan. Aspirin bisa membantu mnecegah kebutaan

105
Q

Khas pada tendinitis patellar

A

Pada atlit

106
Q

Klasifikasi keterlibatan fosfolipid pada vena, arteri atau mikrovaskular

A
107
Q

RA radiographic features

A
108
Q

small joint OA

A
109
Q

Difference of gout and pseudogout crystal

A
110
Q

khas pada pseudogout

A

Radiografik : gambaran kondrokalsinosis

X ray diffraction : concentric rings

111
Q

Tentang HSP

A

Pada anak, seteah ISPA. Lesi berat pada gnjal pakai steroid dan siklo

112
Q

APL :

A

Tipe L : DVT

Tipe II : Koroner

Tipe II : Kepala dan Mata

Tipe IV : Campuran

Tipe V : Maternal

Tipe VI : Asimptomatik

113
Q

Pilihan artritis septic pseudomonas

A
114
Q

Tentang Sjogren

A
115
Q

Pseudogout

A

Tipe A : Pseudogout

Tipe B :RA

Tipe C dan D : Pseduo OA, kalau akutnya nyata tipe C, umumnya abis trauma

Tipe E : Asimtomatik

Tipe F : Pseudoneuropatik Joint

116
Q

ANCA non granulomatous

A
117
Q

Efek samping infliximab

A
118
Q

tentang pengobatain infliximab

A
119
Q

Patofisiologi Osteomyelitis

A
120
Q

Patofisiologi APL

A
121
Q

Manifestasi sjogren pada SSP

A
122
Q

autoantibodi patogenik pada SLE

A
123
Q

tentang diagnosis sklerosis sistemik

A
124
Q

tentang imunisasi pada SLE

A
125
Q
A