Gastroenterology Flashcards

1
Q

Pendekatan pasien dengan dysphagia

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Khas akhalasia :

A

Patfis : tidak adanya peristaltik bagian bawah dan LES yang hipertonus ditandai degenerasi ganglia pleksus myenterikus.

Peningkatan tekanan LES >26 mmHg

Endoskopi hanya utk menyingkirkan kausa sekunder akibat kanker

Pengibatab : ISDN dan CCB (jangka pendek utk mengurangi kelugan

Dilatasu dengan businasi hurst dan pneumatik, caralain Bougie-Savary millard

esofagomyotomi

Injeksi toksin botulinum (pada pasien reisko tinggi pembedahan)

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Indikasi esofagomyotomi

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Refluks esofagitis terjadi bila

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

faktor yg menurunkan LES pada GERD

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Tes pada GERD

A

Dx :

EGD : mucosal breal-> Histopatologi bisa ditemukan Barret 9lesi klumnar dysplastik

Esofagogram dgn barium : kurang sensitif

Pemantauan ph 24 jam : pH <4 5 cm di atas LES

Bernstein : dipicu pakau hcl, bila nyeri (+)

TEs PPI

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

ALogaritma pada barret esofagus

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Ciri khas gastritis kronis :

A

1, Predominan antrum :inflamasinyadi antrum, di korpus ringan atau normal. Umumnya asimtomatis, tetapi resiko jadi tukak duodenum

Atropi mutlifokal : inflamasi hampir seluruh mukosa, seringkali berat pada daerah antrum hingga metaplasi di seluruh lokasi. Faktor resiko karsinoma

Gasrtritik kronik predominan korpus biasa disebut gastritis autoimun ; bisa jadi anemia pernisiosa. Faktor resiko tumor endokrin dan resiko polip gaster

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Uji diagnostik pada H. Pilory

A

Non Invasid : Serologi, IgG, IgA anti H, UBT

Invasif /endoskopis : tes urease, CLO, MIU, Histopatologi, kultur, PoPCR

Baku emas: UBT, tidak memerlukan validasi lokal, menetapkan infeksi aktif, konfirmasi eradikasi

Biopsi : hentikan AB, PPI dan bismuth seminggu. diambil antrum dan korpus. Perama ambil untuk kluturm kemudia biopso urease test dan histopatolohoii

Histopatologoi : Genta lebih menunjukkan metapalasia

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Terapi pada infeksi HP

A

terapi lini pertama (prioritas )

PPI + Amox + Klaritro

PPI + Metro +Klartiro

PPI _+ Metro + Tetra

Lini kedua semua ditambahna bismuth coloid 4x120

Semua dosis regimen seminggu. Cek 4 minggu pasca pengobatan

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Kompplikasi sekunder dismotilitas usus halus

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Penyebab dismotilitas anorektal

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Terapi umum pada dismotilitas saluran cerna

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Dx pada malabsorbsi

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Tatalaksana pada malabsorbsi

A

Tatalaksana

Nutrii sedikit demi sedikit, menghindari susu terutama yg mengandung laktase, pada Celiac : diet bebas gluten, Suplementasi bagan yg berkurang, suplementasi enzim pankreas

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Pemeriksaan pada celiac disease

A

antibodi anti TTG (Tissue transglutaminase)

17
Q

Terapi pada IBD

A

Kortikosteroid (pada PC semua derajat dan UC derajat sedang berat, klasifikasinya pakai true love)

Asam aminosalisliat : UC sedang berat, PC tidak terlalu maksimal

Linis elanjutnyya pada imunosupresan (Azatiopron, 6MP, siklosporin, Mtx, Infliximab)

bedah : perdarahan, obstruksi, toksik megakolon

18
Q

Soal divertikulitis

A
19
Q

Khas pada kolitis psedudomembran

A

Khas karena terbentuk selaput

Disebabkan C. difficile

Menimbulkan infeksi melalui toxin mediated.

Pastinya : Toksin B pada tinja atau ElISA toksin A

Tatalaksana : Ringan -sedang L metro 4x250/500 7-10 hari. Berat pakai vancomicin 4x125-500 7-14 haru. Alternatif : Kolsetriramin 3x4 gr.

Setelah sembuh dikasuh lactbasilus atau ragi

20
Q

Khas pada diare amuba

A

Dx : Serologi, Biakan tinja. Histopa : trofozoit pada ulkus kolon. Radiologi : filling defect bila ada ameboma

Tatalaksana

Kariier : agen luminal (Iodoquinol 3x650 atau paromimicin 3x500 10 hari, Kolitis akut : metro 3x750, Ekstraintestinal : 3x750 10 hari

21
Q

khas pada shigella e

A

Enterobacter gram negatif anaerob fakultatif.

Menyebabkan disentri

Dx : tinja : leukosit PMN dan ertrosit. Utama Kultur shigella (+) dan perbaikan setelah antibiotik

Tx Ab; ampi 4x500, kotrim 2x2, tetra 4x500 5 hari

22
Q

Khas pada Ecoli

A

Dapat menyebabkan HUS melalui produksi Shiga like toxin

Klasik : severe abdominal pain kemudia diare berdarah diikuti N/V

Barium enema : Thumb printing

Scope : kadang ada selaput seperti C. dfifficile

Patologi : patchy iskemia

Dx : kultur agar Mc Conkey dan anti serum )157

Tx : supoertif dan simpotomatik Cotrim not really help

23
Q

Khas Kolitis TB

A

Bentuk ada 3, ulseratif, hipertropik, hipertropik ulseratif

Barium enema : stenosis, pseduoplip

PastiKuman TB di jarngan

24
Q

Klasifikasi dan terapi Kolitis radiasi

A

Terapi

Derajat 1,2 : setroid enema, sukralfat enema ,mesalazin enema

Berat : pembedahan, kolostomi

25
Q

Prognosis buruk pada Pankreatitis akut

A
26
Q

Khas pada pankreatitis

A
27
Q

Alogaritma pada perdarahan saluran cerna bagian atas

A
28
Q

Tentang pankreatitis autoimun

A
29
Q

Approach to jaundice patient

A
30
Q

Pendektana diagnosis diare amoeba

A
31
Q

tentang penyakit divertikular

A
32
Q

Tentang manometri esofagus pada akalasia

A