Gastroenterology Flashcards
Pendekatan pasien dengan dysphagia

Khas akhalasia :
Patfis : tidak adanya peristaltik bagian bawah dan LES yang hipertonus ditandai degenerasi ganglia pleksus myenterikus.
Peningkatan tekanan LES >26 mmHg
Endoskopi hanya utk menyingkirkan kausa sekunder akibat kanker
Pengibatab : ISDN dan CCB (jangka pendek utk mengurangi kelugan
Dilatasu dengan businasi hurst dan pneumatik, caralain Bougie-Savary millard
esofagomyotomi
Injeksi toksin botulinum (pada pasien reisko tinggi pembedahan)
Indikasi esofagomyotomi

Refluks esofagitis terjadi bila

faktor yg menurunkan LES pada GERD

Tes pada GERD
Dx :
EGD : mucosal breal-> Histopatologi bisa ditemukan Barret 9lesi klumnar dysplastik
Esofagogram dgn barium : kurang sensitif
Pemantauan ph 24 jam : pH <4 5 cm di atas LES
Bernstein : dipicu pakau hcl, bila nyeri (+)
TEs PPI
ALogaritma pada barret esofagus

Ciri khas gastritis kronis :
1, Predominan antrum :inflamasinyadi antrum, di korpus ringan atau normal. Umumnya asimtomatis, tetapi resiko jadi tukak duodenum
Atropi mutlifokal : inflamasi hampir seluruh mukosa, seringkali berat pada daerah antrum hingga metaplasi di seluruh lokasi. Faktor resiko karsinoma
Gasrtritik kronik predominan korpus biasa disebut gastritis autoimun ; bisa jadi anemia pernisiosa. Faktor resiko tumor endokrin dan resiko polip gaster
Uji diagnostik pada H. Pilory
Non Invasid : Serologi, IgG, IgA anti H, UBT
Invasif /endoskopis : tes urease, CLO, MIU, Histopatologi, kultur, PoPCR
Baku emas: UBT, tidak memerlukan validasi lokal, menetapkan infeksi aktif, konfirmasi eradikasi
Biopsi : hentikan AB, PPI dan bismuth seminggu. diambil antrum dan korpus. Perama ambil untuk kluturm kemudia biopso urease test dan histopatolohoii
Histopatologoi : Genta lebih menunjukkan metapalasia
Terapi pada infeksi HP
terapi lini pertama (prioritas )
PPI + Amox + Klaritro
PPI + Metro +Klartiro
PPI _+ Metro + Tetra
Lini kedua semua ditambahna bismuth coloid 4x120
Semua dosis regimen seminggu. Cek 4 minggu pasca pengobatan
Kompplikasi sekunder dismotilitas usus halus

Penyebab dismotilitas anorektal

Terapi umum pada dismotilitas saluran cerna

Dx pada malabsorbsi

Tatalaksana pada malabsorbsi
Tatalaksana
Nutrii sedikit demi sedikit, menghindari susu terutama yg mengandung laktase, pada Celiac : diet bebas gluten, Suplementasi bagan yg berkurang, suplementasi enzim pankreas
Pemeriksaan pada celiac disease
antibodi anti TTG (Tissue transglutaminase)
Terapi pada IBD
Kortikosteroid (pada PC semua derajat dan UC derajat sedang berat, klasifikasinya pakai true love)
Asam aminosalisliat : UC sedang berat, PC tidak terlalu maksimal
Linis elanjutnyya pada imunosupresan (Azatiopron, 6MP, siklosporin, Mtx, Infliximab)
bedah : perdarahan, obstruksi, toksik megakolon
Soal divertikulitis

Khas pada kolitis psedudomembran
Khas karena terbentuk selaput
Disebabkan C. difficile
Menimbulkan infeksi melalui toxin mediated.
Pastinya : Toksin B pada tinja atau ElISA toksin A
Tatalaksana : Ringan -sedang L metro 4x250/500 7-10 hari. Berat pakai vancomicin 4x125-500 7-14 haru. Alternatif : Kolsetriramin 3x4 gr.
Setelah sembuh dikasuh lactbasilus atau ragi
Khas pada diare amuba
Dx : Serologi, Biakan tinja. Histopa : trofozoit pada ulkus kolon. Radiologi : filling defect bila ada ameboma
Tatalaksana
Kariier : agen luminal (Iodoquinol 3x650 atau paromimicin 3x500 10 hari, Kolitis akut : metro 3x750, Ekstraintestinal : 3x750 10 hari
khas pada shigella e
Enterobacter gram negatif anaerob fakultatif.
Menyebabkan disentri
Dx : tinja : leukosit PMN dan ertrosit. Utama Kultur shigella (+) dan perbaikan setelah antibiotik
Tx Ab; ampi 4x500, kotrim 2x2, tetra 4x500 5 hari
Khas pada Ecoli
Dapat menyebabkan HUS melalui produksi Shiga like toxin
Klasik : severe abdominal pain kemudia diare berdarah diikuti N/V
Barium enema : Thumb printing
Scope : kadang ada selaput seperti C. dfifficile
Patologi : patchy iskemia
Dx : kultur agar Mc Conkey dan anti serum )157
Tx : supoertif dan simpotomatik Cotrim not really help
Khas Kolitis TB
Bentuk ada 3, ulseratif, hipertropik, hipertropik ulseratif
Barium enema : stenosis, pseduoplip
PastiKuman TB di jarngan
Klasifikasi dan terapi Kolitis radiasi
Terapi
Derajat 1,2 : setroid enema, sukralfat enema ,mesalazin enema
Berat : pembedahan, kolostomi

Prognosis buruk pada Pankreatitis akut

Khas pada pankreatitis

Alogaritma pada perdarahan saluran cerna bagian atas

Tentang pankreatitis autoimun

Approach to jaundice patient

Pendektana diagnosis diare amoeba

tentang penyakit divertikular

Tentang manometri esofagus pada akalasia
