NefroUrologi Flashcards
4 faktor yang mendominasi patofisiologi hipertensi

Konsep pengobatan hipertensi

Pilihan terapi hipertensi promer dengan kondisi tertentu

Indikasi ABPM

Indikasi-indikasi khusus anti hipertensi :
- BB hanya pada usia di bawah 60 th dan pada NSTEMI atau STEMI hanya bila HD stabuk
- ACE-I dan ARB pada NSTEMI dan STEMU bila HT persisten, infark anterior, LV disfungsi, gagal jantung atau diabetes dan PGK
- Aldosteron antagonis pada LVD bila gagal jantungbberay atau LVEF <40% dan klinis gagal hantung
- Obesitas dan sindr. metabolik : ACEI
- LVH : kontraindikasi direct vasodilator, hidralazin, minoksidil
- Kehamilan : Metildopa, B Blocker dan vasodilator
Sindrome klinis krisis hipertensi

Evaluasi triase pada HT

Terapi lini pertama pada hipertensi uregnsi
Captopril
Klonidin
Labetolol
Amlodipin
Obat anti hipertensi parenteral pada Hipertensi Emergency

Tatalaksana preeklamsia pada kehamilan

Prinsip tatalaksana Ht pada stroke iskemik
Non kandidat trombolisis (TDS ,220, tdd <120 : observasi saja, kecuali ada kerusakan organ target
Non kandidat juga tapi TDS >220, TDD 121-140 : Labetolol/nicardipine
Non kandidat, Diastolik >140 : nitropriussi
Kandidat trombolsisi (pre tindakan TDS.185 /tdd >11 : Labetolol
Penyebab HT pada PGK

Petunjuk pengobatan hipertensi menurut KDOQI

Evaluasi hematuria mikroskopis

Evaluasi urologi pada pasien hematuri mikros asimptomatik tanpa gangguan ginjal primer

Patofisiologi proteinuria

Jenis proteinuria tubular

Evaluasi proteinuria

Tahapan GGA menurut KDIGO

Proses Perubahan histopatologis pada ATN
Peregangan dan hilangnya brush border
Apoptosis dan nekrosis sel, deskuamasi dan sumabay laminar
Hialngnya membrana basalis dan pembentukan cast dari sel rusak
Kriteria diagnosis GGA menurut KDIGO

Etiologi GGA renal

Kriteria RIFLE pada GGA menuru ADQI

Kriteria memulai RRT pada pasien kritis dengan GGA

Pengobatan suportif pada GGA

Tujuan terapi konservatif pada GGA

Kebutuhan nutrisi pada GGA

Nutrisi pada PGK berdasarkan LFG

Faktor resiko BSK

Pendekatan diagnosis obtruski saluran kemih

Penyebab alkalosis metabolik

Alogaritma alkalosis metabolik

Patofisiologi BPH
- Penumpukan DHT menjadi mediator terjadinya hiperplasia prostat.
- Testosteron berubah menjadi DHT pada sel prostat oleh enzim 5 alfa reduktase
- Testosteron dan DHt berikatan dengan reseptor androgen dan meningkatkan biosintesis protein dan hiperplasia.
- Obstruksi prostat terjadi akibat dua komponen, komponen statis (pembesaran kelenjar prostat yang membutuhkan DHT sehingga pilihan terapi adalah antiandrogen dan inhibtor 5 alfa reduktas) dan komponen dinamis (dari tonus otot polos prostat dan dipengaruhi komponen simpatis sehingga piliha terapinya alfa 1 adrenergik antagonis selektif)
AUA symptoms score pada BPH, cut off

Nilai cutoff PSA

Alogaritma BPH

Alogaritma Hipokalemia

Pembagian GN dengan ANCA (+)

GN dengan GBM disease

Pednekatan glomerulonefritis dan terapi

Penyebab negatif palsu pemeriksaan bakteri urin

Presentasi klinis Sindrome uretra akut

Indikasi investigasi lanjutan pada ISK

Pilihan AB ISK bawah dan atas

Pilihan trapi pada ISK hamil
Asimptomatik bakteriuria (105/ml) atau ISK 103 dengan gejala

Nefritis Herediter (Alport syndrome )
Pneyakit glomerulus progresif disertai gangguan lihat dan dengar
Kelainan terletak pada MBG akibat mutasi gen Collagen protein family tipe IV
Xlinke d, ada yang autosomal resesif ada yang dominan
Auotosmal recessive terkait COL4A3,A4 dan A6.
Perubahan akhir adalah glomerulosklerosis pada glomerulus
Manifestasi klinis : hematuira asimptomatik, persisten mikrohematuria sejak kana-kanak
Dx : Biopsi : kelainan MBG, tes genetik
Tx : ACE-Inhibitor, Siklosposrin, Fosfat binder, statin. Renal transplat
Mekanisme gangguan tubulointerstitial dan Fungsi Ginjal
- Aliran urin secara anatomi terhalang akibat obstruksi tubule
- Meningkatnya resistensi vask dengan cidera tubuler progresif dan fibrosis
- Otoregulasi berupa mekanisme feedback tubuloglomerular mengalami ganggaun
- Atrofi pada daerah interstitium dan penipisan epitel sepanjang daerah tub. prokismal dan thick ascending limb loop henle
Mekanisme cidera tubulointerstitial
- Antigen dari sel ginjal dan membran basal tubular (Heyman nefritis)
- Konjugat hapten-obat (fenitoin, penisilin)
- Antigen akibat mimikri molekulat (mis strep nefritogenik)
- Antigen ekstra renal dalam bentuk deposit imun (SLE, cryoglobulinemia)
Khas AIN
Penyebab: derivat penisilin, rifampicin, NSAID, Sorafenib, PPI
Patologi L edema infiltrasi sel radang ke kompartemen interstitial dengan penjarangan glomerulus
Penunjang : Urinalisis : proteinuria ringan/sedang, USG : nefromegali, Biopsi bila presentasi klinis tidak khas
Tx L predinson 1 mg/kg bb selama 4-6 minggi, bila tidak membaik Siklo 2 mg/kg bb.

Gambaran klinik AIN

Khas pada nefritis interstitial kronis
Nefropati endemik : terjadi di Bulgarua
Sarkoidosis : melibatkan ginjal melalui metabolisme kalsium, akibat hiperkalsemia yang memekatkan darah menyebabkan menurunnya LFG. Terkoreksi dengan hidrasi. Secara patologi didapatkan granuloma non kaseoasa. Tx kortikosteroid atau siklo bila tidak membaik
Multiple myeloma : cats nephropathy, kontraksi volume, Khas : silinder protein pada segmen nefron distal yang mengalami atrofi dan dilatasi dikelilingi sel raksasa. Silinder mengandung Tamm-Horsfall dan protein light chain. Tx : kemo, alkalinisasi urin, pemberian cairan hipotonis dan hindari radikontras
Nefrotis radiai: penurunan LFG, hipertensu dan proteinuria. Prevensi : Shielding atau dosis radiasi terputus
Nefropati analgesuk : Patologi. Nekrosis papilari dan contracted kidnet. Mikros cahay L fibrosis interstitial, glomeluosklerosis fokal, kalsifikasi intersititiial. Khas L Kalsifikasi papiler pada CT non contras
Nefropati AU
Nefropatu hipokalemia : terjadi akibat hipokalemia berkepanjangan : PAtologi : vakuolisasi tubulus proksimal
Oksalosis. Terjadi akibat kelainan bawan, meningkatnya absorbsi oksalat di usuys dan meningkatnya beban oksalat masif dan akut. Primer akibat gangguan enzim 2-oksaloglutaratglioksalayt karboligas dan 2- gliseric dehidrogenase. Selain itu pada radang usus atau minum vit C kebanyakan
Nefropati lead : Patologi nuklear inclusio di s3 tubulus proksimal. Tx ECTA (khelating)
Nefropati kadmium : disfungsu tubulus prox, hiperkalsiuria dengan nefrolitiasi dan penyakit tulang metabolik dengan manifestasi nyeri tulang
ALogaritma hiponatremia

Koreksi hiponatremia

Pendekatan hipernatremia

Pendekatan pada poliuria

Diagnosis HRS

Terapi pada HRS

Imune complex glomerulonephritis lainnya
