Psikosomatism Flashcards

1
Q

Kriteria diagnosis fibromyalgia berdasarkan ACR

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Pilihan terapi gangguan tidur :

A

Akibat Ansietas benzodiazepin atau derivatnya

Akibat Depresi : anti depresan golongan pertama (imipramin, amitriptilin–> Hati-hati gejala otonom) atau gol kedua (nomifensin, kianserin dan maprolitin)

Bukan akibat depresi/ansietas : hipnotika sesuai indikasi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Fibromialgia ditandai trias gejala utama.

A
  1. Nyeri muskuloskeletal. Nyeri otot menyeluruh dengan distribusi aksial, juga ada bengkak sendi walau tidak tampak pada px fisik
  2. Kaku otot. Dikeluhkan saat bangun tidur dan hilang setelah aktivitas. Keluhan lelah dan lemas merupakan keluhan menonjol dan berkaitan dengan stresor fisik
  3. Mudah lelah. Gangguan tidur sering menyebabkan pasien mudah lelah di siang hari.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Gejala khas sindrome hipervetilasi :

A
  1. Paraestesia atau kesemutan di yangan
  2. Gejala sentral : enteng melayang, blurry eyes
  3. Keluhan pernapasan :khasnya adlah pernapasan dada dengan minimal keterlibatan abdominal
  4. Keluhan jantung
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Terapi Fibromyalgia

A
  1. Aspirin dan NSAID mengurangi keluhan nyeri tapi tidak optimal
  2. TCA dosis rendah mengurangi nyeri dan memperbaiki gangguan tidur
  3. Antidepresan gol SSRI (fluoksetin, SSRI) : fibromyalgia plus depresi
  4. Anti ansietas gol Benzodiazepn dan non benzondiazepin : Fibrolyalgia plus antiansietas.
  5. Injeksi anestetik lokal dan gol opiat : Tidak bermanfaat
  6. Psikoterapi, cognitive behavioral therapy.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Contoh penerapan praktis pemakaian psikofarmakan

A
  1. GAD : Pilihan utama Buspiron, namun karena onset lambat pada awal kombinasi dengan gol benzodiazepin
  2. Panic Disorder : Alprazolam : Namun dapat diobati pula dengan SSRI (karena depresi serig menyertai panik)
  3. OCD : obat efektif : impramin atau sertralin, fluoksetin
  4. Sosial Phobia : MOklobemid (Gol RIMA, Reversible Inhibitory Monoamine Oksidase type A)
  5. Gangguan campuran ansietas depresi : Antidepresan.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Definisi dan Diagnosis Sindrome Kolon Iritable

A

nyeri abdomen berulang atau ketidaknyamanan abdomen (sensasi tidak nyaman yang tidak bisa
dikatakan sebagai nyeri) paling tidak 3 hari dalam satu bulan pada 3 bulan terakhir
yang berhubungan dengan 2 atau lebih hal berikut:
• Perbaikan gejala setelah defekasi
• Onset berhubungan dengan perubahan frekuensi defekasi
• Onset berhubungan dengan perubahan bentuk feses
Dikatakan positif jika kriteria terpenuhi pada 3 bulan terkahir dengan onset paling tidak 6 bulan sebelum didiagnosis

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Alat mengukur pola tidur

A

Poligraf yang mengukur EEG, EMG untuk gerakan bola mata, EKG dan Galvanic Skin Response (GSR_

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Tender point fibromyalgia

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Trias Depresi dan Trias Gangguan Kognitif

A

Tidak bisa menikmati hidup

Tidak ada perhatian pada lingkungan

Lelah sepanjang hari

Gangguan Kognitif

Menilai diri tidak berguna

Perasaan permusuhan pada lingkungan

Masa Depan Suram

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Kriteria diagnosis nyeri psikosomatis (mukuloskeletal non inflamasi) :

A
  1. Saat rasa sakit bersamaan dengan situasi krisis emosional
  2. Kepribadian yang khusus
  3. Perbedaan frekuensi proa dan wanita
  4. Hubungan dengan gangguan psikosomatis yang lain
  5. Riwayat keluarga yang positif
    6 Hilang timbul
  6. Hilang pada perubahan lingkungan, pergaulan
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Gejala Khas Sindrom kolon iritable

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Diagnosis Sindrom Lelah Kronik

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Terapi Pada Gangguan Jantung Fungsional

A

Nonfarmakologls

  • Memberikan edukasi dan bimbingan, menjelaskan tentang gejala yang timbul dengan tepat tanpa menakuti pasien, meluruskan pola pikir pasien yang salah tentang penyakit jantung
  • Terapi Kognitif dan Perilaku (Cognitive Behavioural Therapy I CBT)

Farmakologis-

  • Analgetik untuk rasa nyeri
  • Vasodilator koroner
  • Psikotropik golongan benzodiazepine untuk mengurangi kecemasan
  • Terapi simptomatik lain dapat diberikan sesuai indikasi.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Ciri Khas Gejala Gangguan Jantung Fungsional

A
  1. Sesak napas muncul hanya saat membicarakan masalah. Dapat juga hiperventilasi
  2. Gejala nyeri dada umumnya non spesifik spt pada gngguan jantung organik (ada titik nyeri, tidak menjalar, terus menerus)
  3. Disertai gejala non spesifik spt sakit kepala, mual, nyeri ulu hatu
    4 Rasa lelah pada 60% pasien. Umumnya pagi hari dan memberat dengan aktivitas. Bila organik umumnya lelah sore hari.
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Ciri Khas Sindroroma Kolon Iritabel

A

Nyeri berpindah-pindah, berhubungan dengan defekasi, beratnya gejala tidak sebanding dengan temuan pemeriksaan fisik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Pengertian Sindrome Hiperventilasi

A

Keadaan Ventilasi Berlebihan yang menyebabkan perubahan hemdinamik dan kimia sehingga menimbulkan berbagai gejala

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

Tatalaksana pada sindrom lelah kronik

A
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

Psikologi Gangguan Jantung Fungsional

A
  1. Peranan sistem otonom : Stimulasi Saraf simpatik dan mekanisme neurohumoral -> Peningkatan kontraksi dan denyut jantung-> Peningkatan
    konsumsi oksigen –> Vasospasme koroner menurunkan perfusi koroner -> Kompensasi berupa vasokonstriksi arteriola sistemik –> Penurunan fraksi ejeksi.
    Kompensasi fisioloogik akibat iskemia miokard : KAtekolamin dan angiotensin 2
  2. Peranan Psiko-neuro-endokrinologi
    Stress melalui saraf otonom –> KAtekolamin dan kortisol –> Peningkatan tekanan daraj, denyut jantung, kokonsyumsi oksigen. retensi natrium dan air, penurunan kalium. Semuanya mempengaruhi fungsi dan kerja jantung
    Stress –> Meningkatkan agregasi dan adhesi trombosit –> Trombus
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

Bagaimana Psikis mempengaruhi fisiologi lambung

A
21
Q

Prinsip rekomendasi paliatif pada kasus kronis

A
22
Q

Prinsip Terapi Sindrom Kolon Iritabel

A
  1. Ringan : Edukasi, Modifikasi Diet, Probiotik
  2. Sedang : Ditambahkan obat simptomatik jangka pendek (antidiare, antispasmodik, antinyeri, postprandial)
  3. Berat : Psikoterapi, Antidepresan, SSRI.
23
Q

4 gol psikofarmaka

A
  1. Hipnotik dan sedatif (jangka penek 2-4 minggu, jangan tiap malam. Gol Benzodiazepin : Nitrozepam, Flurazepam, Non Benzodiazepn : Zolpidem. Insomnisa dengan ansietas : Gol fenotiazin (Tioridazin, Prometazin)
  2. Minor Tranquilizer: Gol benzodiazepin -> Diazepam (utk ansoetas, spasme otot). Dirasi : 2 bulan lalu tappering off. Jenis lain yang bisa digunakan : Klobazam dan Lorazepam
  3. Mayor tranqulilizer ; Jarang digunakan kecuali pada gejala agitasi, agresi dan kegaduhan : Gol Fenotiazin dan butirofenon : CP dan Tiorodazon
  4. Antidepresan : Kasik trisiklikdan tetrasiklik : amitriptil, imipramin. Mulai dosis kecil, onset diharapkan dalam dua minggu, teruskan sampai 3 bulan. Antidepresan baru eimal (SSRI, SNRI, RIMA, NaSSA dan Atipiki
24
Q
A
25
Q

Beda Tipe insomnia pada pasien ansietas dan depresi:

A

Ansietas : Inisial insomnia yaitu pasien sukar mulai tidur

Depres: Delayed insomia pasien setelah tidur sukar terbangun dan sukar tidur kembali. yang menyebabkan pasien terbangun dini hari dengan perasaan tidak menyenangkan

26
Q

Kriteria Diagnosis Nyeri Psikogenik

A
27
Q

Terapi Pada Fibromyalgia

A
28
Q

Tipe Gangguan Tidur

A
29
Q

Patofisiologi Sindrom Kolon Iritable

A
  1. Dismotilitas Saluran Cerna.
  2. Persepsi Viseral yang abnormal (ambang respons terhadap gas dll rendah).
  3. Stress psikososial.
  4. Faktor dalam lumen yang merangsang kolon.
30
Q

Aksis Pada Psikosomatis

A
31
Q

Prinsip terapi pada gangguan psikosomatis saluran cerna

A
  1. Terapi simptomatis (anti nyeri, anti kembung, post prandial (hysociamin), diare) sesuai gejala
  2. Pada penderita dnegan gangguan sedang dapaty diberikan TCA dosis dinaikkan perlahan, nbila belum berefek dalam 3-4 minggu, bila berhasil diteruskan 3-6 bulan
32
Q

Pendekatan Terapi pada hiperventilasi

A
33
Q

Peranan psikososial pada dispepsia fungsional

A
34
Q

Definisi Fibromialgia

A

Gangguan psikosomatis dengan manifestasi nyeri muskuloskeletal atau nyeri rematik non artikular. Menunjukkan sindrom nyeri muskuloskeletal yang difus dan ditandai adanya gejala nyeri, kaku otot dan mudah lelah.

35
Q

Perubahan Sekunder akibat hiperventilasi :

A
  • Alkalosis resp dengan penurunan kalsium ion serum, fosfat dan magnesium
  • Hipereksitabilitas saraf dan ototo dengan gejala tetani, kejang tangan kaki, paraestesi akibat imbalans elektrolit
  • Perubahan perfusi regioanl : pada hipervemtilasi alveolar akut perdarahan di otak berkurang-> prekolpas bluury eyes, pingsan. Hipoperfusi kulit :suhu menurun, akrosianosis
  • Aktivitas suimpatik : kenaikan nadi dan ekstrasistole
36
Q

Diagnosis pada sindrom hiperventilasi :

A
  1. Pernapasan dada dengan bantuan abdoimnal yg lemah atau tidak ada
  2. Tes hiperventilasi L bila disuruh berbapas cepat muncul paraestesia dan bluury eyes
  3. Diagnosis tidak boleh ditegakkan bukan hanya menyingkirkan penyakit organis tapi ada gejala psikologi yang positif
37
Q

Dua jenis pernapasan pada sindrom hiperventilasi yang disebabkan oleh faktor emosional dan stress Fisik. Sebutkan

A

a. Pernapasan tidak teratur sebagai pengutaraan rasa takut yang khas
b. Pernapasan dangkal diselingi pernapasan yang dalam

38
Q

Pengertian Sindrom Lelah Kronik

A
39
Q

Bentuk-bentuk ketidakseimbangan vegetatif

A
  1. Hipertonis Simpatis : Tonus simpatis yang berlebihan dan terlalu lama–> Penurunan ambang rangsang yg besar. Pembagian menuruts sistem organ : SSP : Nervos, tremor, pusing, insomnia, murung. CV L PAlpitasi, esktrasistot, takikardia paroksisma, fibrilasi p[aroksismal, HT ringan GI : kenaikan ambang yg besar jadi peristaltik melambat –> Bila terjadi terlalu lama jadi ni shompatis (dekom simpatikus, gejala SSP dan GI masih ada namun CV berkurang
  2. Hipertoni parasimpatik atau vagotoni : umumnya hanya salah satu organ saha misalnya GI :gastritis dan ulkus peptik, Paru : asma bronkial, urogenital : kplik, disuria dan dimenorea
  3. Ataksia vegetatif : tidak adanya kordinasi simpatik dan parasimpatik –> Respons p[aradoksal
  4. Amfotoni : Keadaan patologis bergantian simpatik dan parasimpatik
40
Q

Terapi Non farmakologi Sindroma Kolon Irritable

A
  • Penjelasan mengenai penyakit yang diderita dapat disembuhkan
  • Menjaga asupan tinggi serat dan menghindari makanan yang menjadi pencetus keluhan. Menghindari kafein, produk olahan, makanan berlemak, gandum, bawang, coklat.
  • Terapi perilaku: terutama pada pasien usia muda yang stressor psikososial cukup tinggi.
  • Olah raga teratur dan menjaga asupan cairan yang cukup
41
Q

Definisi Gangguan panik

A

adanya serangan panik yang berulang. Serangan panik adalah perasaan sangat ketakutan yang muncul secara tiba-tiba, kekhawatiran yang berlebihan atau teror, pada suatu periode tertentu, yang sering disertai dengan perasaan akan terjadinya malapetaka.

42
Q

Gambaran khas gangguan panik (ansietas paroksismal episodik)

A

serangan cemas berat (panik) berulang, tidak terbatas pada situasi tertentu dan olehnya itu tidak bisa diprediksi. Seperti pada gangguan cemas lainnya, simptom yang dominan yaitu palpitasi, nyeri dada, rasa tercekik, pusing, deprsonalisasi atau derealisasi. Sering pula ditemukan rasa takut mati, kehilangan kontrol atau menjadi gila

43
Q

Diagnostik Pasti Panic Disorder

A

Untuk diagnostik pasti harus ditemukan adanya beberapa kali serangan ansietas berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira 1 bulan :

1) Pada keadaan-keadaan sebenarnya secara obyektif tidak ada bahaya
2) Tidak terbatas pada situasi yang diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya (unpredictable situation);
3) Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala ansietas pada periode di antara serangan-serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga anxietas antisipatorik, yaitu ansietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkawatirkan akan terjadi).

44
Q

Terapi utama pada gangguan panik

A

Alprazolam dan Flukosetin

45
Q

Gangguan Ansietas Menyeluruh (GAM

A

merupakan gangguan ansietas kronik yang ditandai dengan kekhawatiran yang berlebihan, sulit dikendalikan, dan menetap, yang disertai degan gejala-gejala somatik dan psikik.

Kecemasan bersifat menyeluruh dan menetap yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free-floating” atau mengambang).Gejala dominan bervariasi, termasuk keluhan kecemasan yang menerap, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, pusing, palpitasi, kepala terasa ringan dan keluhan lambung. Sering diungkapkan rasa takut bahwa pasien atau keluarga akan menderita penyakit atau mengalami kecelakaan.

46
Q

Gejala-gejala khas pada GAD

A

Intinya : Tidak terbatas atau menonjol pada situasi tertentu saja.

a) Kecemasan (khawatir akan nasip buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb)
b) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai), dan
c) Overaktivitas otonom (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dan sebagainya)

47
Q

Panduan terapi untuk Obsesif Kompulsif

A
48
Q

Prinsip Farmakoterapi PTSD

A

Depresi : SSRI (Sertralin, Flukosetin)

Cemas : Klobazam/Lorazepam

Psikotik : Risperidone, Olanzapine

49
Q
A