Hipertensi Flashcards
Kapan ditegakkan diagnosis hipertensi?
TDS ≥ 140 mmHg
dan/atau
TDD ≥ 90 mmHg
pada pengukuran di klinik atau fasilitas layanan kesehatan
Bagaimana klasifikasi tekanan darah klinik (International Society of Hypertension Global 2020)?
Normal: TDS <130 mmHg dan TDD <85 mmHg
Normal-tinggi: TDS 130-139 mmHg dan/atau TDD 85-89 mmHg
Hipertensi derajat 1: TDS 140-159 mmHg dan/atau TDD 90-99 mmHg
Hipertensi derajat 2: TDS ≥160 mmHg dan/atau TDD ≥100 mmHg
Bagaimana tatalaksana pasien dengan TD normal-tinggi?
Perubahan gaya hidup dan tatalaksana farmakologis jika ada indikasi tambahan
Bagaimana batasan TD untuk dx hipertensi (ESC/ESH Hypertension Guidelines 2018)?
- TD Klinik: TDS ≥ 140 mmHg dan/atau TDD ≥ 90 mmHg
- ABPM
Rerata pagi-siang hari (atau bangun): TDS ≥ 135 mmHg dan/atau TDD ≥ 85 mmHg
Rerata malam hari (atau tidur): TDS ≥ 120 mmHg dan/atau TDD ≥ 70 mmHg
Rerata 24 jam: TDS ≥ 130 mmHg dan/atau TDD ≥ 80 mmHg - Rerata HBPM: TDS ≥ 135 mmHg dan/atau TDD ≥ 85 mmHg
Ingat:
- Bedanya TDS dan TDD 50 mmHg
- ABPM dan HBPM < TD Klinik
- Morning surge dan night time dipping
Bagaimana penilaian kerusakan target organ akibat hipertensi (Hypertension-Mediated Organ Damage (HMOD))?
Penapisan Dasar
- EKG 12 sadapan: Penapisan LVH dan gangguan kardiak lain, serta aritmia fibrilasi atrial
- Albuminuria: Protein urin kualitatif untuk deteksi kerusakan ginjal
- Funduskopi: Deteksi retinopati hipertensi, terutama hipertensi derajat 2-3
Penapisan Detail
- Ekokardiografi
- USG karotis
- USG-Doppler abdomen
- PWV
- ABI
- Uji fungsi kognitif
- Pencitraan otak
Kriteria EKG LVH:
Sokolow-Lyon: S V1 + R V5 >35 mm, ATAU R di aVL ≥11 mm;
Cornell voltage: S V3 + R aVL >28 mm (laki-laki), >20 mm (perempuan)
Apa indikasi rujuk hipertensi ke FKTL?
- Curiga hipertensi sekunder
- <40 tahun dengan hipertensi derajat 2 ke atas
- Hipertensi mendadak dengan riwayat TD normal
- Hipertensi resisten
- HMOD lanjutan yang memengaruhi pengobatan
- Kondisi klinis lain dimana dokter perujuk merasa evaluasi spesialistik diperlukan
Bagaimana penatalaksanaan hipertensi? (5)
- Intervensi pola hidup
- Penentuan batas TD untuk inisiasi obat
- Target pengobatan hipertensi
- Pengobatan hipertensi - terapi obat
- Algoritma terapi obat untuk hipertensi
Kenapa perlu intervensi pola hidup pada hipertensi?
- Untuk mencegah/memperlambat awitan hipertensi dan mengurangi risiko kardiovaskular
- Untuk mencegah/memperlambat kebutuhan terapi obat pada hipertensi derajat 1, namun sebaiknya tidak menunda inisiasi terapi obat pada pasien dengan HMOD atau risiko tinggi kardiovaskular
Bagaimana intervensi pola hidup pada hipertensi? (5)
- Pembatasan konsumsi garam: Na <2 g/hari = 5-6 g NaCl/hari = 1 sdt garam dapur
- Perubahan pola makan: konsumsi makanan seimbang, batasi asupan daging merah + lemak jenuh
- Penurunan BB dan jaga BB ideal: Tujuannya cegah obesitas (IMT >25 kg/m2), target BB ideal (IMT 18,5 - 22,9 kg/m2) dengan LP <90 cm laki-laki atau LP <80 cm perempuan
- Olahraga teratur: Latihan aerobik dinamik intensitas sedang 30 menit (jalan, joging, sepeda, atau berenang), 5-7 hari/minggu
- Berhenti merokok: karena FR vaskular
Bagaimana penentuan batas TD untuk inisiasi obat?
Pasien terdiagnosis hipertensi -> perubahan gaya hidup:
- HT gr 1 -> segera tx obat pada risiko tinggi atau pasien dengan CKD, CVD, DM, atau HMOD:
Ketersediaan obat terbatas?
YA: Risiko lebih rendah -> intervensi gaya hidup 3-6 bulan -> jika TD masih belum terkontrol dan memungkinkan -> mulai tx obat pada pasien usia 50-80 tahun
TIDAK: Risiko rendah-sedang tanpa CKD, CVD, DM, atau HMOD -> intervensi gaya hidup 3-6 bulan -> jika TD masih belum terkontrol -> Tx obat
- HT gr 2 -> segera tx obat semua pasien
Bagaimana target pengobatan hipertensi?
Target TD tercapai dalam 3 bulan
Esensial
- Penurunan TD min. 20/10 mmHg, idealnya <140/90 mmHg
- <65 tahun: <130/80 mmHg jika dapat ditoleransi (idealnya >120/70 mmHg)
Optimal
>65 tahun: <140/90 mmHg jika dapat ditoleransi, pertimbangkan target TD individual
Bagaimana strategi pengobatan yang dianjurkan pada Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi PERHI 2021?
Gunakan terapi obat kombinasi pada sebagian besar pasien untuk capai TD sesuai target. Bila tersedia luas dan memungkinkan, berikan pil tunggal berkombinasi (single pill combination) dengan tujuan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan.
Apa kontraindikasi pemberian obat antihipertensi: Diuretik (tiazid)?
Absolut:
Gout
Relatif:
* Sindrom metabolik
* Intoleransi glukosa
* Kehamilan
* Hiperkalsemia
* Hipokalsemia
Apa kontraindikasi pemberian obat antihipertensi: Beta bloker?
Absolut:
* Asma
* Setiap blok SA atau AV derajat tinggi
* Bradikardi
Relatif:
* Sindrom metabolik
* Intoleransi glukosa
* Atlit dan individu yang aktif secara fisik
Apa kontraindikasi pemberian obat antihipertensi: CCB (Dihidropiridin)?
Absolut: -
Relatif:
* Takiaritmia
* Gagal jantung (HFrEF kelas III atau IV)
* Terdapat edema tungkai berat
Apa kontraindikasi pemberian obat antihipertensi: CCB (Non-Dihidropiridin)?
Absolut:
* Setiap blok SA atau AV derajat tinggi
* Gangguan ventrikel kiri berat (fraksi ejeksi ventrikel kiri<40%)
* Bradikardia
Relatif:
Konstipasi
Apa kontraindikasi pemberian obat antihipertensi: ACE Inhibitor?
Absolut:
* Kehamilan
* Riwayat angioedema
* Hiperkalemia (kalium >5,5 meq/L)
* Stenosis arteri renalis bilateral
Relatif:
Perempuan usia subur tanpa kontrasepsi
Apa kontraindikasi pemberian obat antihipertensi: ARB?
Absolut:
* Kehamilan
* Hiperkalemia (kalium >5,5 meq/L)
* Stenosis arteri renalis bilateral
Relatif:
Perempuan usia subur tanpa kontrasepsi
Apa saja kelas obat-obat lini utama antihipertensi oral? (5)
Tiazid atau Thiazide-type diuretics
ACE Inhibitor
ARB
CCB - dihidropiridin
CCB - non dihidropiridin
Apa saja obat Tiazid atau Thiazide-type diuretics? Sebutkan dosis dan frekuensi penggunaannya per hari!
Hidroklorothiazid 25 - 50 mg/hari, 1 x/hari
Indapamide 1,25 - 2,5 mg/hari, 1 x/hari
Apa saja obat ACE Inhibitor? Sebutkan dosis dan frekuensi penggunaannya per hari! (5)
-pril
Captopril 12,5 - 150 mg/hari, 2 atau 3 x/hari
Enalapril 5 - 40 mg/hari, 1 atau 2 x/hari
Lisinopril 10 - 40 mg/hari, 1 x/hari
Perindopril 5 - 10 mg/hari, 1 x/hari
Ramipril 2,5 - 10 mg/hari, 1 atau 2 x/hari
Apa saja obat ARB? Sebutkan dosis dan frekuensi penggunaannya per hari! (7)
-sartan
Candesartan 8-32 mg/hari, 1 x/hari
Eprosartan 600-800 mg/hari, 1 atau 2 x/hari
Irbesartan 150-300 mg/hari, 1 x/hari
Losartan 50 - 100 mg/hari, 1 atau 2 x/hari
Olmesartan 20 - 40 mg/hari, 1 x/hari
Telmisartan 20 - 80 mg/hari, 1 x/hari
Valsartan 80 - 320 mg/hari, 1 x/hari
Apa saja obat CCB - dihidropirin? Sebutkan dosis dan frekuensi penggunaannya per hari! (4)
-dipin
Amlodipin 2,5 - 10 mg/hari, 1 x/hari
Felodipin 5 - 10 mg/hari, 1 x/hari
Nifedipin GITS 20 - 60 mg/hari, 1 x/hari
Lercanidipin 10 - 20 mg/hari, 1 x/hari
Apa saja obat CCB - nondihidropirin? Sebutkan dosis dan frekuensi penggunaannya per hari! (3)
Diltiazem SR 180 - 360 mg/hari, 2 x/hari
Diltiazem CD 100 - 200 mg/hari, 1 x/hari
Verapamil SR 120 - 480 mg/hari, 1 atau 2 x/hari
Apa efek samping obat antihipertensi?
ACE inhibitor: Batuk, hiperkalemia
ARB: Hiperkalemia (lebih jarang daripada ACEi)
CCB - dihidropiridin: Edema pedis, sakit kepala
CCB - nondihidropiridin: Konstipasi (verapamil), sakit kepala (diltiazem)
Diuretik: Sering berkemih, hiperglikemia, hiperlipidemia, hiperurisemia, disfungsi seksual
Beta bloker: Lemas, bronkospasme, hiperglikemia, disfungsi seksual
Bagaimana algoritma terapi obat untuk hipertensi? (7)
- Inisiasi pengobatan pada sebagian besar pasien dengan kombinasi dua obat. Bila memungkinkan dalam bentuk SPC, untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
- Kombinasi dua obat yang sering digunakan adalah RAS blocker (Renin-angiotensin system blocker), yakni ACEi atau ARB, dengan CCB atau diuretik.
- Kombinasi beta bloker dengan diuretik ataupun obat golongan lain dianjurkan bila ada indikasi spesifik, misalnya angina, pasca IMA, gagal jantung dan untuk kontrol denyut jantung.
- Pertimbangkan monoterapi bagi pasien hipertensi derajat 1 dengan risiko rendah (TDS <150mmHg), pasien dengan tekanan darah normal-tinggi dan berisiko sangat tinggi, pasien usia sangat lanjut (≥80 tahun) atau ringkih.
- Penggunaan kombinasi tiga obat yang terdiri dari RAS blocker (ACEi atau ARB), CCB, dan diuretik jika TD tidak terkontrol oleh kombinasi dua obat.
- Penambahan spironolakton untuk pengobatan hipertensi resisten, kecuali ada kontraindikasi.
- Penambahan obat golongan lain pada kasus tertentu bila TD belum terkendali dengan kombinasi obat golongan di atas.