5. Sitoskeleton dan Motilitas Intraseluler Flashcards
Sitoskeleton
Jar protein dalam sel yang penting dalam memberi bentuk, struktir, dan fungsi dinamis pada sel. Memengaruhi pergerakan sel, transportasi molekul, pembelahan sel, penempatan organel
Sitoskeleton terdiri dari 3 protein
Filamen aktin (mikrofilamen), mikrotubulus, intermediate aktin
Filamen aktin (mikrofilamen)
Protein tertipis 7nm
Tersusun dari rantai ganda protein aktin yang berpilin
Fungsi utama filamen aktin
Kontraksi otot: Bekerja sama dengan filamen miosin untuk memungkinkan sel otot berkontraksi dan rileks.
Pergerakan sel: Membentuk pseudopodia (kaki palsu) untuk membantu sel bergerak, seperti dalam diapedesis neutrofil.
Pembelahan sel: Membentuk cincin kontraktil selama sitokinesis untuk membagi satu sel menjadi dua.
Perubahan bentuk sel: Aktin memungkinkan sel menyesuaikan bentuknya sesuai kebutuhan, seperti saat terpapar stres mekanis.
Mikrotubulus
Paling tebal 25 nm
Tersusun dari 13 protofilamen yang terbuat dari α- dan β-tubulin, membentuk tabung berongga.
Fungsi mikrotubulus
Transportasi intraseluler: Bertindak seperti rel kereta api untuk memindahkan vesikel dan organel menggunakan protein motorik seperti kinesin (ke arah membran sel) dan dynein (ke arah inti).
Pembelahan sel: Membentuk gelendong mitosis (mitotic spindle) yang menarik kromosom selama pembelahan sel.
Pergerakan sel: Membentuk struktur seperti flagela (ekor sperma) dan silia (misalnya, pada sel saluran pernapasan untuk membersihkan lendir).
Stabilitas mekanik: Menahan tekanan kompresi dan membantu menjaga bentuk sel.
Filamen Intermediet
Diameter sedang 10nm
Dibentuk dari jalinan benang protein seperti tali.
Fungsi filamen intermediet
Kekuatan mekanis: Memberikan kekuatan struktural untuk melawan tekanan mekanis.
Stabilisasi organel: Mengikat organel seperti nukleus pada tempatnya.
Jaringan ikatan: Menghubungkan sel melalui sambungan seperti desmosom dan hemidesmosom.
Keragaman protein: Tergantung pada jenis sel, seperti keratin di epitel, desmin di otot, dan neurofilamen di neuron.
Proses Dinamis dan Peran dalam Sel
Kontraksi Otot:
Filamen aktin dan miosin bekerja sama untuk memungkinkan sel otot berkontraksi. Gerakan ini terjadi melalui interaksi molekuler antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.
Transportasi Molekul:
Mikrotubulus berfungsi sebagai jalur untuk mengangkut vesikel dan organel. Protein kinesin dan dynein bergerak sepanjang mikrotubulus, menggunakan energi dari hidrolisis ATP.
Pembelahan Sel:
Mikrotubulus membentuk spindle mitosis, sementara filamen aktin menciptakan cincin kontraktil untuk membagi sitoplasma menjadi dua sel anak selama sitokinesis.
Pergerakan Sel:
Sel darah putih seperti neutrofil menggunakan pseudopodia yang dibentuk oleh aktin untuk bergerak ke lokasi infeksi atau peradangan.
Filamen intermediet terbuat dari banyak jenis protein tergantung pada jenis sel:
Tipe I dan II (keratin): rambut, kuku, dan lapisan kulit terluar.
Tipe III: vimentin (sel otot polos, fibroblas, dan sel darah putih), desmin (sarkomer), protein asam fibriler glia (astrosit), dan peripherin (sistem saraf tepi).
Tipe IV: sinemin dan sinkoilin