14. Sindrom Marfan Flashcards
Sindrom Marfan
Kelainan genetik autosom dominan yang memengaruhi jaringan ikat tubuh, terutama karena mutasi pada gen FBN1 di kromosom 15. Gen ini mengkodekan fibrillin-1, protein penting dalam pembentukan mikrofibril yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada jaringan ikat. Mutasi menyebabkan penurunan jumlah fibrillin-1 atau menghasilkan fibrillin-1 yang tidak berfungsi, sehingga melemahkan jaringan ikat.
Mikrofibril dan Fibrillin
Mikrofibril adalah struktur seperti tali yang memperkuat jaringan ikat.
Fibrillin-1 membentuk mikrofibril dan berperan mengikat TGF-β (Transforming Growth Factor Beta), sebuah faktor pertumbuhan. Jika fibrillin-1 tidak berfungsi, sinyal TGF-β meningkat, menyebabkan pertumbuhan jaringan yang berlebihan.
Ciri Klinis Sindrom Marfan memengaruhi banyak sistem tubuh:
Kerangka:
Tubuh tinggi dengan lengan dan kaki panjang (habitus tubuh Marfanoid).
Jari tangan/kaki panjang (araknodaktili).
Pectus excavatum (dada cekung) atau pectus carinatum (dada menonjol).
Skoliosis dan sendi hipermobilitas.
Jantung dan Pembuluh Darah:
Dilatasi aorta, yang dapat berkembang menjadi aneurisma atau ruptur aorta.
Prolaps katup mitral dan insufisiensi katup aorta.
Mata:
Dislokasi lensa (biasanya ke atas).
Risiko ablasi retina.
Paru-Paru:
Pembentukan bula, yang dapat menyebabkan pneumotoraks.
Kulit:
Stretch mark tanpa perubahan berat badan.
Diagnosis
Berdasarkan kombinasi gejala klinis seperti dilatasi aorta, dislokasi lensa, dan riwayat keluarga.
Konfirmasi genetik melalui deteksi mutasi FBN1.
Pengobatan
Tidak ada obat untuk menyembuhkan, tetapi gejala bisa dikelola:
Obat: Penghambat beta (misalnya atenolol) dan losartan untuk mengurangi dilatasi aorta.
Operasi: Perbaikan aorta atau penggantian lensa mata.
Pemantauan rutin, terutama fungsi jantung dan pembuluh darah.