Agama Islam Flashcards
- Bacaan “الْغَيْبِ” mengandung hukum tajwid…
A. Alif lam syamsiah
B. Alif lam qamariyah
C. Idgham bighunnah
D. Ikhfa’ haqiqi
Jawaban: B. Alif lam qamariyah
Pembahasan:
Karena “ال” bertemu huruf ghain (غ), salah satu huruf qamariyah. Maka dibaca jelas: ‘Alimul ghaibi.
- Bacaan “وَالشَّهَادَةِ” termasuk contoh…
A. Alif lam qamariyah
B. Alif lam syamsiah
C. Idgham bila ghunnah
D. Idzhar halqi
Jawaban: B. Alif lam syamsiah
Pembahasan:
Huruf syin (ش) termasuk huruf syamsiah. Maka alif lam tidak dibaca jelas dan dilebur: wasysyahaadah.
- Bacaan “لَا إِلَٰهَ” mengandung hukum mad…
A. Mad thabi’i
B. Mad wajib muttashil
C. Mad jaiz munfashil
D. Mad arid lissukun
Jawaban: C. Mad jaiz munfashil
Pembahasan:
Karena ada mad (alif) bertemu hamzah di kata yang berbeda, maka disebut mad jaiz munfashil. Dibaca panjang 4 harakat.
- Bacaan “اللَّهُ” pada “هُوَ اللَّهُ” dibaca tebal karena…
A. Terdapat huruf qalqalah
B. Lamul Jalalah setelah huruf berharakat kasrah
C. Lamul Jalalah setelah huruf berharakat fathah
D. Mengandung idgham
Jawaban: C. Lamul Jalalah setelah huruf berharakat fathah
Pembahasan:
Huruf lam pada lafaz “Allah” dibaca tebal (tafkhim) jika didahului huruf berharakat fathah atau dhammah, seperti pada “huwallahu”.
Milik siapakah pengetahuan tentang yang ghaib di langit dan bumi menurut Surah Hüd ayat 123?
Jawaban: Allah
Pembahasan:
Awal ayat berbunyi “وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ” yang artinya “Milik Allah-lah (pengetahuan tentang) yang gaib (di) langit dan (di) bumi.”
- Bacaan “فَاعْبُدْهُ” memiliki hukum tajwid…
A. Idgham mutamatsilain
B. Qalqalah kubra
C. Qalqalah sughra
D. Idzhar syafawi
Jawaban: C. Qalqalah sughra
Pembahasan:
Huruf dal (د) berharakat sukun di tengah kata, maka dibaca memantul ringan. Inilah ciri qalqalah sughra.
- Arti dari “يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ” adalah…
Jawaban: segala urusan dikembalikanPembahasan:
“يُرْجَعُ” = dikembalikan, “الْأَمْرُ” = urusan, “كُلُّهُ” = seluruhnya/semuanya. Jadi maksudnya: segala urusan dikembalikan (kepada Allah).
- Apa arti dari kalimat “فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ”?
Jawaban: Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya
Pembahasan:
“فَاعْبُدْهُ” = Maka sembahlah Dia, “وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ” = dan bertawakallah kepada-Nya. Dua perintah langsung dari Allah.
Terjemahan dari “وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ” adalah…
Jawaban: Tuhanmu tidak akan lengah terhadap apa yang kamu kerjakan
Pembahasan:
Ini adalah bentuk penegasan bahwa semua perbuatan manusia diketahui oleh Allah dan tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya.
Dua sifat Allah yang disebut dalam Surah As-Sajdah ayat 6 adalah ____ dan ____.
Jawaban: Mahaperkasa, Maha Penyayang
Pembahasan:
Kata “الْعَزِيزُ” berarti Mahaperkasa, dan “الرَّحِيمُ” berarti Maha Penyayang
Dalam Surah Al-Hasyr ayat 22, Allah disifati dengan dua sifat berikut ini…
A. Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui
B. Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri
C. Maha Pengasih dan Maha Penyayang
D. Maha Mendengar dan Maha Melihat
Jawaban: C. Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Pembahasan:
Di akhir ayat disebut “الرَّحْمَـٰنُ الرَّحِيمُ”, yaitu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
- “ذَٰلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ” dalam Surah As-Sajdah ayat 6 artinya…
A. Dialah Tuhan yang Maha Mengetahui
B. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi
C. Itulah Tuhan yang mengetahui yang gaib dan yang nyata
D. Tuhan yang memelihara seluruh makhluk
Jawaban: C. Itulah Tuhan yang mengetahui yang gaib dan yang nyata
Pembahasan:
“ذَٰلِكَ” = itu/itulah, “عَالِمُ” = Yang Mengetahui, “الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ” = yang gaib dan yang nyata.
- Dari dua ayat tersebut, sifat Allah yang paling ditekankan secara berulang adalah…
A. Maha Mengetahui segala rahasia
B. Maha Pengampun
C. Maha Mendengar
D. Maha Penyayang
Jawaban: D. Maha Penyayang
Pembahasan:
Dalam kedua ayat disebut sifat “الرَّحِيمُ” (Maha Penyayang), menunjukkan penekanan akan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.
Kata “ghaib” dalam bahasa Arab berasal dari kata ghaba yang berarti…
A. Datang secara tiba-tiba
B. Terlihat jelas
C. Tidak tampak atau tidak hadir
D. Hadir dan terlihat
Jawaban: C. Tidak tampak atau tidak hadir
Pembahasan:
Menurut kamus-kamus seperti Lisaanul Arab, kata ghaib berasal dari kata ghaba yang berarti “tidak tampak” atau “tidak hadir”. Ini adalah lawan dari hadhara (hadir) atau zhahara (tampak). Dalam konteks keimanan Islam, hal ghaib adalah segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh pancaindra manusia seperti mata, telinga, atau alat indera lainnya, seperti hari kebangkitan, takdir, malaikat, dan ruh.
Menurut Surah Al-Jin ayat 26-27, kepada siapa Allah dapat membukakan pengetahuan tentang yang ghaib?
A. Semua orang yang beriman
B. Malaikat dan wali Allah
C. Rasul yang dikehendaki
D. Para ulama pilihan
Jawaban: C. Rasul yang dikehendaki
Pembahasan:
Dalam Surah Al-Jin [72]: 26-27, Allah menjelaskan bahwa pengetahuan ghaib tidak akan dibukakan kepada siapa pun, kecuali kepada Rasul yang Allah kehendaki. Ini berarti bahwa meskipun ghaib adalah hak mutlak Allah, sebagian kecil dari pengetahuan ghaib bisa diwahyukan kepada nabi sebagai bagian dari risalah ilahi.
Apa pesan utama dari Surah Al-An’am ayat 50 tentang sikap Nabi Muhammad terhadap hal ghaib?
A. Nabi adalah pemilik perbendaharaan ghaib
B. Nabi tidak tahu hal ghaib, kecuali yang diwahyukan
C. Nabi mampu mengatur hal ghaib dengan izin Allah
D. Nabi menyampaikan semua hal ghaib kepada manusia
Jawaban: B. Nabi tidak tahu hal ghaib, kecuali yang diwahyukan
Pembahasan:
Surah Al-An’am [6]: 50 menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mengklaim mengetahui yang ghaib, tidak pula memiliki kekuatan khusus seperti malaikat, melainkan hanya menyampaikan wahyu yang diberikan kepadanya. Ini adalah pelajaran penting tentang kerendahan hati dan batasan manusia, bahkan seorang Nabi, terhadap pengetahuan yang hanya dimiliki oleh Allah SWT.
Kata “Al-Qari’ah” dalam Surah Al-Qari’ah berarti…
A. Hari pembalasan
B. Hari penimbangan amal
C. Hari kiamat yang mengetuk keras
D. Hari kedatangan para malaikat
Jawaban: C
Pembahasan:
Kata “Al-Qari’ah” secara bahasa berarti sesuatu yang mengetuk atau menggetarkan dengan keras. Dalam konteks Surah Al-Qari’ah, kata ini digunakan untuk menyebut hari kiamat, yang datang dengan kejutan besar dan dahsyat sehingga mengguncang segala yang ada.
- Apa isi utama dari Surah Al-Qari’ah?
A. Kejadian saat Isra Mikraj
B. Proses penciptaan manusia
C. Kejadian hari kiamat dan penimbangan amal
D. Perintah melaksanakan zakat
Jawaban: C
Pembahasan:
Surah Al-Qari’ah menggambarkan kejadian mengerikan di hari kiamat, seperti manusia yang beterbangan seperti laron, gunung menjadi seperti bulu yang diterbangkan, dan penimbangan amal yang menentukan nasib manusia di akhirat.
- Dalam Surah Al-Qari’ah, manusia di hari kiamat digambarkan seperti…
A. Awan yang bergulung
B. Burung yang mengepak
C. Laron yang berterbangan
D. Debu yang menghilang
awaban: C
Pembahasan:
Dalam ayat “كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ”, manusia digambarkan seperti laron yang bertebaran—simbol bahwa mereka tidak memiliki arah dan panik karena kedahsyatan hari kiamat.
- Gunung pada hari kiamat digambarkan seperti…
A. Gunung api
B. Bulu yang ringan
C. Batu karang
D. Pasir halus
Jawaban: B
Pembahasan:
Dalam ayat “كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ”, gunung menjadi seperti bulu wol yang dihamburkan, menunjukkan bahwa gunung yang besar akan menjadi sangat ringan dan beterbangan karena hebatnya guncangan kiamat.
Surah Az-Zalzalah termasuk dalam golongan surah…
A. Makkiyah
B. Madaniyah
C. Isra’iyah
D. Hijriyah
Jawaban: B
Pembahasan:
Surah Az-Zalzalah diturunkan di Madinah sehingga termasuk surah madaniyah, meskipun berbicara tentang kiamat, karena penekanannya adalah pada konsekuensi amal perbuatan.
Apa yang terjadi pada bumi dalam ayat kedua Surah Az-Zalzalah?
A. Menjadi lautan
B. Mengeluarkan isi perutnya
C. Mencair
D. Menjadi terang
Jawaban: B
Pembahasan:
“Wa akhrajatil ardu atsqoolaha” artinya bumi akan mengeluarkan beban-bebannya, termasuk mayat yang dikubur dan segala rahasia perbuatan manusia.
- Berdasarkan penafsiran para mufasir, makna kata atsqalaha dalam Surah Az-Zalzalah bisa berarti…
A. Rahmat Allah yang diturunkan
B. Para malaikat yang turun dari langit
C. Manusia yang keluar dari kubur atau harta benda dari dalam bumi
D. Langit yang terbelah
Jawaban: C
Pembahasan:
Beberapa mufasir menjelaskan bahwa atsqalaha (beban-bebannya) berarti:
Manusia yang terkubur keluar dari dalam tanah karena goncangan kiamat,
Material dan harta dari dalam bumi, seperti emas atau batu mulia,
Batu besar dan lava seperti dalam letusan gunung berapi.
Ketiganya menekankan betapa mengerikannya isi bumi saat “mengeluarkan beban”.
نَارٌ حَامِيَةٌ artinya adalah api yang ____.
Jawaban: sangat panas
Pembahasan:
Dalam ayat terakhir Surah Al-Qari’ah, “nār ḥāmiyah” menggambarkan kondisi neraka dengan panas yang menyiksa — sebuah bentuk balasan bagi yang amalnya buruk.
