CLASSIFICATION / SCORING Flashcards
Klasifikasi SJS-TEN
- Luas <10%: SJS
- Luas ≤30%: SJS OVERLAP TEN
- Luas >30%: TEN/LYELL SYNDROME
10
30
Klasifikasi Urtikaria
- <6 minggu: URTIKARIA AKUT
- > 6 minggu: URTIKARIA KRONIS
6
Klasifikasi Lepra
- 1-5 lesi, tidak simetris, satu cabang saraf, hilang sensasi JELAS: LEPRA PB —> R 600 mg/mo + D 100 mg/mo lalu 1x 100mg 6mo
- > 5 lesi, simetris, cabang saraf banyak, hilang sensasi TIDAK JELAS: LEPRA MB —> LEPRA PB + lampren/klofazimin 300 mg/mo lalu 1x 50 mg 12mo
- TT-BT-BB-BL-LL: lesi/bakteri makin banyak, sensasi/jml rambut makin normal, lepromin makin (-)
Klasifikasi Melasma
- Wood lamp cokelat muda: MELASMA TIPE EPIDERMAL
- Wood lamp abu biru: MELASMA TIPE DERMAL
- Wood lamp cokelat tua: MELASMA TIPE CAMPURAN
Klasifikasi Alopesia Areata (Luas)
- Tunggal, rambut tanda seru di tepi lesi, mudah dicabut: ALOPESIA AREATA SOLITER
- Meluas/multipel: ALOPESIA AREATA MULTIPEL
- Perluasan ke seluruh kepala: ALOPESIA AREATA TOTALIS
- Perluasan ke seluruh rambut tubuh: ALOPESIA AREATA UNIVERSALIS
Klasifikasi Alopesia Areata (Tipe)
- I: tanpa riwayat keluarga/atopi
- II: riwayat atopi (+)
- III: pola retikular
- IV: usia >40 tahun, bulat/retikular/ophiasis
Klasifikasi Alopesia Androgenetik (Pria)
NORWOOD-HAMILTON
* I: utuh
* II: mild frontal recession
* III: deep frontal recession
* III (V): vertex recession
* IV: frontal + vertex recession
* V: frontal + vertex recession (lebih buruk dari IV)
* VI: merging of frontal + vertex recession (lebih buruk dari V)
* VII: horshoe baldness, total merging of frontal + vertex recession
Klasifikasi Alopesia Androgenetik (Wanita)
LUDWIG
* I: mild thinning
* II: moderate thinning
* III: severe thinning
Klasifikasi Telogen Effluvium
- <6 bulan: AKUT
- > 6 bulan: KRONIK
- Defisiensi besi: SHORT ANAGEN CYCLE
- Stres fisik: IMMEDIATE ANAGEN RELEASE
- Post partum: DELAYED ANAGEN RELEASE
- Inisiasi terapi minoksidil: IMMEDIATE
- Low to high daylight: DELAYED TELOGEN RELEASE
6
Klasifikasi Acne Vulgaris
- Ringan: komedo<20, papul/pustul<15, nodul/kista (-), total lesi <30
- Sedang: komedo ≤100, papul/pustul ≤50, nodul/kista≤5, total lesi ≤125
- Berat: komedo >100, papul/pustul >50, nodul/kista >5, total lesi >125
30
125
Gambaran Pemeriksaan KOH
1. Hifa sejati (panjang, bersepta), artospora
2. Pseudohifa, blastospora, budding yeast
3. Hifa pendek, spora bergerombol
- Tinea
- Malassezia
- Kandida
Tinea = jamur asli –> hifa asli/sejati (panjang dan bersepta) dan artrospora
Malassezia = fusilli and meatballs –> hifa (pendek), spora bergerombol
Kandida = jamur “bodong” –> pseudohifa, blastospora budding yeast
Klasifikasi Cedera Kepala
- GCS ≤8: CKB
- GCS 9-12: CKS
- GCS ≥13: CKR
12
8
Klasifikasi Kesadaran
Kuantitatif: Kualitatif (CK)
* 3: koma
* 4-8: stupor (CKB)
* 9-12: somnolen (CKS)
* 13-14: apatis/gelisah (CKR)
* 15: compos mentis
15
14
12
8
3
Klasifikasi SDH (Waktu)
- Isodens, swirl sign: HIPERAKUT <3 jam
- Hiperdens, crescent/bikonkav: AKUT ≤3 hari
- Isodens, sulit dievaluasi: SUBAKUT ≤21 hari
- Hipodens, kalsifikasi: KRONIS >21 hari
3h
3d
21d
Klasifikasi Syok Hemoragik
- Kelas I: <750mL, <15%, HR<100, RR<20, TD N, UO>30
- Kelas II: 750-1500mL, 15-30%, HR>100, RR>20, TD turun, UO >20
- Kelas III: 1500-2000mL, 30-40%, HR>120, RR>30, TD turun, UO>5p
- Kelas IV: >2000mL, >40%, HR>140, RR>35, TD turun, UO (-)
15-30-40
750-1500-2000
100-120-140
20-30-35
Derajat Luka Bakar
- I: superfisial, epidermis, nyeri, kering seperti luka bakar matahari, diaskopi (+)
- IIA: partial thickness, epidermis-dermis superfisial, sangat nyeri, basah/bulla
- IIB: partial thickness, epidermis-dermis dalam, sensasi berkurang, basah/bulla/pucat
- III: full thickness, epidermis-jaringan subdermis, anestesia, gosong/eschar/seperti berbulu/pucat abu
Perhitungan Luas Luka Bakar
WALLACE RULE OF 9
Pembagian Dewasa (Anak 0y)
- Kepala dan leher 9% (18%)
- Lengan kanan 9% (9%)
- Lengan kiri 9% (9%)
- Dada 9% (9%)
- Perut depan 9% (9%)
- Punggung atas 9% (9%)
- Punggung bawah 9% (9%)
- Tungkai kanan 18% (14%)
- Tungkai kiri 18% (14%)
- Perineum 1%
Luas anak 0y SAMA seperti dewasa KECUALI kepala dan leher 18%, masing tungkai 14%
Pada Anak <10y, setiap +1y dari 0y –> kepala leher -1%, tungkai kanan dan kiri @ +0.5%
Minor: <10% TBSA
Moderate: ≤20% TBSA
Major: >20% TBSA
Derajat Frostbite
- I: white plaque dengan kebas
- II: lepuh bening/susu, eritema, edema 24 jam pertama
- III: lepuh hemoragik, eschar keras
- IV: nekrosis lengkap tanpa sensasi
Derajat Varikokel
DUBIN-AMELAR
* 0: asimptomatik, insidental
* I: teraba dengan valsava manuever, tidak tampak
* II: teraba tanpa valsava manuever, tidak tampak
* III: tampak pada kulit skrotum
Derajat BPH
IPSS
* ≤7: mild
* ≤19: moderate
* >19: severe
Derajat Ruptur Ginjal
AAST
* I: hematoma subkapsular
* II: laserasi <1 cm tanpa ekstravasasi urin
* III: laserasi >1 cm tanpa ekstravasasi urin
* IV: laserasi dengan ekstravasasi urin/kerusakan vaskular utama
* V: ginjal hancur dan avulsi
Derajat Ruptur Hati
AAST
* I: hematoma subkapsular <10% SA, tear <1 cm
* II: hematoma subkapsular ≤50% SA / intraparenkim <10 cm, tear ≤3 cm
* III: hematoma subkapsular >50% SA / intraparenkim >10 cm, tear >3 cm
* IV: disrupsi parenkim ≤75%
* V: disrupsi parenkim >75%, robekan vena jukstahepatik
Derajat Ruptur Limpa
AAST
* I: hematoma subkapsular <10% SA, tear <1 cm
* II: hematoma subkapsular ≤50% SA / intraparenkim <5 cm, tear ≤3 cm
* III: hematoma subkapsular >50% SA / intraparenkim >5 cm, tear >3 cm
* IV: devaskularisasi >25%
* V: devaskularisasi 100% (hilar injury), avulsi lien, pendarahan hingga peritoneum
Derajat Hidronefrosis
- I: dilatasi pelvis (blunting)
- II: dilatasi pelvis + kaliks (flattening)
- III: dilatasi pelvis + kaliks + penipisan medulla (clubbing)
- IV: dilatasi pelvis + kaliks + medulla tidak ada + penipisan korteks (ballooning)
Derajat Hemoroid Interna
- I: tidak tampak
- II: keluar masuk spontan
- III: masuk dengan dorongan
- IV: tidak bisa masuk
Skoring Apendisitis
MANTRELS/ALVARADO
* Shifting tenderness (1), anorexia (1), mual muntah (1), McBurney (2), rebound tenderness (1), demam (1), leukositosis (2), shift to left (1)
- ≤4: unlikely
- 5-6: equivocal
- 7-8: probable
- 9-10: highly likely
Derajat Labiopalatoskizis (Veau)
- I: soft palate
- II: soft palate, hard palate
- III: unilateral komplit (palate + alveolus)
- IV: bilateral komplit (palate + alveolus)
Tipe Labiopalatoskizis (Lashal)
- L: lip (kanan)
- A: alveolus (kanan)
- H: hard palate (kanan)
- S: soft palate (tengah)
- H: hard palate (kiri)
- A: alveolus (kiri)
- L: lip (kiri)
Klasifikasi Fraktur Maksila
LE FORT
* I: Floating palatum/jaw, patahan horizontal antara akar gigi dan infraorbital rim, nasal fossa rusak
* II: Floating maxilla, patahan piramidal melalui infraorbital rim dan os nasal, infraorbital rim rusak
* III: Floating face, patahan transverse melalui zygomatic arch, zygomatic arch rusak
Klasifikasi TEF/EA
GROSS - VOGT
* A: EA (+) murni
* B: EA (+), TEF proksimal
* C: EA (+), TEF distal
* D: EA (+), TEF proksimal + distal
* E: EA (-), TEF
*Semakin lama semakin terhubung: ga ada hubungan (A), atas aja (B), bawah aja (C), atas dan bawah tapi terpisah (D), atas dan bawah tergabung (E)
Derajat PAD
FONTAINE - RUTHERFORD
* I - 0: asimtomatik
* IIa - 1: klaudikasio ≥200 meter
* IIb - 2: klaudikasio <200 meter
* IIb - 3: klaudikasio berat
* III - 4: rest pain
* IV - 5: tissue loss ringan
* IV - 6: tissue loss berat
Angka romawi - Fontaine
Angka numerik - Rutherford
Klasifikasi Diseksi Aorta
STANFORD
* A: asendens/proksimal LSA
* B: desendens/distal LSA
DEBAKEY
* I: asendens + desendens
* II: asendens saja
* IIIa: desendens saja
* IIIb: desndens ekstensif (melewati a. abdominal)
Derajat CVI
CEAP
* C1: telangiektasis <3mm
* C2: varises >3mm
* C3: edema
* C4: perubahan kulit
* C4a: pigmentasi
* C4b: lipodermatosklerosis/atrophie blanche
* C4c: corona phlebectatica
* C5: ulkus menyembuh
* C6: ulkus aktif
Derajat Ulkus Diabetikum
WAGNER
* 0: tidak ada ulkus
* I: ulkus superfisial
* II: ulkus dalam (ligamen/otot/tendon)
* III: ulkus dalam (abses/osteomielitis)
* IV: ulkus gangrene lokal
* V: ulkus gangrene seluruh kaki
Derajat Ulkus Dekubitus
- I: non blanchable erythema
- II: partial thickness skin loss
- III: full thickness skin loss
- IV: full thickness tissue loss
Klasifikasi Fraktur Lempeng Epifisis
SALTER - HARRIS
* I: straight
* II: above
* III: lower
* IV: through
* V: erased/crushed
S - straight
A - above
L - lower
T - through
ER - erased
Klasifikasi Fraktur Klavikula
ALLMAN
* I: middle
* II: distal
* III: proksimal
Derajat Fraktur Terbuka
GUSTILO ANDERSON
* I: energi rendah, <1 cm, no contamination, kerusakan soft tissue minimal, vascular (+)
* II: energi sedang, >1 cm, low contamination, kerusakan soft tissue sedang, kominusi minimal, bone coverage (+)
* IIIA: energi tinggi, >10 cm, high contamination, kerusakan soft tissue berat, kominusi berat, bone coverage (+)
* IIIB: IIIA, bone exposed + periosteal stripping
* IIIC: vascular injury (+)
Klasifikasi Dislokasi Panggul
THOMPSON - EPSTEIN
* I: ds. + chip fr.
* II: ds. + posterior acetabular wall fr.
* III: ds. + comminutive posterior acetabular wall fr.
* IV: ds. + acetabular floor fr.
* V: ds. + acetabular floor fr. + femoral head fr.
Klasifikasi Osteomielitis (Waktu)
- Akut: <2 mgg, konstitusional (+), soft tissue swelling
- Subakut: >2 mgg, konstitusional minimal, abses brodie
- Kronis: >1 bulan, konstitusional (-), sekuestrum/involcrum/cloaca(+)
Derajat Ankle Sprain
- I: nyeri/bengkak ringan, ruptur mikroskopis
- II: nyeri/bengkak sedang, ruptur sebagian
- III: nyeri/bengkak berat, ruptur total
Klasifikasi Polidaktili
TEMTAMY - MCKUSICK
* Postaxial A: extra digit komplit
* Postaxial B: extra digit inkomplit
* Preaxial I: polidaktili jempol distal
* Preaxial II: polidaktili jempol triphalangeal
* Preaxial III: polidaktili kelingking
* Preaxial IV: polisindaktili
Derajat Skoliosis
- Ringan: <20 deg
- Sedang: 20-45 deg
- Berat: >45 deg