Konservasi In Vitro Plasma Nutfah Tanaman Flashcards
Konservasi plasma nutfah tanaman pada umumnya dilakukan
dengan metode
koleksi ex situ dan penyimpanan biji
Kelemahan konservasi ex situ
Butuh lahan luas
Pemelihara mahal
Rentan terhadap perub cuaca
Rentan terhadap gangguan hama dan manusia
Perbedaan kebun raya bogor dan cibodas
Bogor > tanaman tropis
Cibodas > tanaman subtropis
Penyimpanan biji dikeringkan hingga kadar airnya (1) dan disimpan pada wadah tertutup dengan suhu (2) metode ini tidak bisa untuk (3)
- 5-8%
- <-18C, dengan kelembaban rendah
- Rekalsitran
Konservasi in vitro dilakukan pada
kondisi lingkungan yang akan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan
Keunggulan konservasi in vitro
Ruang kecil
Pemelihara murah
Tidak ada ganguan cuaca
Kultur steril bebas penyakit
Bisa untuk rekalsitran
Penyimpanan jangka pendek-menengah
Memperlambat pertumbuhan in vitro
Penyimpanan jangka pendek-menengah
Merubah komposisi medium (1) sehingga pertumbuhan menjadi (2).
- gula rendah, senyawa penghambat,
cekaman osmotik - sangat lambat
Penyimpanan jangka pendek-menengah
- Gula rendah:
- Senyawa penghambat:
- Osmotium
- Sukrosa 10g/L
- Cycocel, ancymidol, ABA
- manitol, sorbitol
Pada penyimpanan jangka pendek-menengah penyimpanan hipobarik dilakukan, yaitu
menurunkan tekanan atmosfer; tekanan oksigen diturunkan diganti dengan nitrogen
Penyimpanan jangka pendek-menengah suhu diturunkan pada
2-5C untuk tanaman temperate, 8-15C untuk tanaman (sub)tropis
Penyimpanan jangka-panjang:
menghentikan pertumbuhan in vitro
Penyimpanan jangka panjang dengan dibekukan dalam (1)
pada suhu (2). Pada suhu ini
pertumbuhan (3).
- nitrogen cair
- minus 196 °C (cryopreservation)
- berhenti sama sekali
Untuk mempertahankan keutuhan
membran dan meningkatkan potensial osmotik pada penyimpanan jangka panjang akan ditambahkan
Cryoprotectant: DMSO + sorbitol, gliserol, manitol, sukrosa
Kelebihan penyimpanan jangka panjang
- Bahan tnaman tersedia kapan saja
- Tanaman masih bersifat juvenil
- Penyimpanan bisa puluhan tahun