Hematologi dan Anemia Flashcards
Bagian darah
Cair: plasma atau serum. Plasma ada faktor pembekuan, serum tidak ada
Padat: sel darah
Komponen darah
55% plasma, elemen darah 45%
Komponen plasma darah
Protein 7%, air 91%, larutan lain 2%
Protein:
albumin 58%, globulin 38%, fibrinogen 4%
Larutan lain:
ion, nutrisi, produk sisa, gas, zat metabolik
Persentasi sel darah putih di elemen darah
Neutrofil: 60-70%
Limfosit: 20-25%
Monosit: 3-8%
Eosinofil: 2-4%
Basofil: 0.5-1%
Sumsum tulang produksi sel darah apa?
sel darah merah, sel darah putih, platelet. Sumsum tulang diambil di dasar tulang belakang (invasif)
Hematopoiesis
Stem cell jadi myeloid progenitor atau lymphoid progenitor.
Myeloid progenitor jadi eritrosit, sel mast, myeloblast, dan megakaryocyte. Myeloblast jadi basofil, neutrofil, eosinofil, dan monosit. Monosit jadi makrofag. Megakaryocyte jadi trombosit.
Lymphoid progenitor jadi NK sel atau limfosit kecil, terus jadi sel B atau sel T. sel B bisa jadi sel plasma
Fungsi utama eritrosit
Membawa oksigen dari paru-paru ke sel dan jaringan, pembuangan karbon dioksida. Oksigen terikat dengan heme yang ada di hemoglobin.
Eritropoiesis
stem sel jadi proeritroblas, terus di tahap 1 jadi eritroblas early, dan late eritroblas. di tahap 2 ngumpulin hemoglobin; terjadi nomoblast, terus di tahap 3 nukleus dikeluarkan jadi retikulosit, terus baru jadi eritrosit
Retikulosit
Sel eritrosit muda; sitoplasmanya masih ada sisa ribosom dan RNA. Ukurannya lebih besar dari eritrosit matang, dan masa hidupnya 1-2 hari.
Fungsi utama leukosit
Berfungsi melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus. Dikelompokkan jadi leukosit fagosit (aktif melawan infeksi) dan leukosit imun (produksi antibodi melawan infeksi)
Tipe sel darah putih
Leukosit fagositik: neutrofil, eosinofil, basofil, monosit. (granulosit selain monosit)
Leukosit imun: limfosit
Fungsi neutrofil
Bersifat fagositik; pertahanan terhadap infeksi bakteri dan peradangan kecil. Merupakan sel pertama yang hadir saat terjadi infeksi.
Fungsi eosinofil
Terlibat dalam alergi dan infeksi (mainly parasit); memasuki eksudat inflamatorik dan membuat fibrin selama inflamasi.
Fungsi monosit
Permukaan tidak mulus karena ada protein spesifik yang mengikat antigen. Menghancurkan antigen, sel kanker, membuang jaringan tubuh rusak atau mati. Berfungsi dalam proses peradangan.
Fungsi limfosit
Agranuler, ukuran kecil dan sitoplasma sedikit. Membantu fagosit dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi dan invasi asing
Fungsi basofil dan sel mast
Basofil memberi reaksi alergi dan mengeluarkan histamin, menyebabkan peradangan. Terlibat dalam reaksi alergi jangka panjang.
Trombosit/Platelet/Keping darah
Terlibat dalam mekanisme hemostasis/pembekuan darah tingkat sel dan membentuk darah beku.
Tujuan pemeriksaan hematologi
- mendeteksi kelainan hematologi jika diduga ada kelainan pada jumlah fungsi sel darah
- membantu diagnosis penyakit infeksi (dilihat dari naik-turun leukosit)
- Mendeteksi penyakit pendarahan yang menunjukkan kelainan pada hemostasis
Parameter pemeriksaan hematologi
- hemoglobin
- hematokrit
- eritrosit
- nilai-nilai MC (mean corpuscular) : MCV (volume), MCH (hemoglobin), MCHC (hemoglobin concentration
- Red Distribution Width
- Retikulosit: hitung retikulosit, Ret-He, IRF
- Leukosit: Basofil, neutrofil, monosit, eosinofil, limfosit, IG
- Trombosit: IPF
- Laju endap darah (LED)
Pemeriksaan hemoglobin
Mengukur kadar Hb dalam darah. Dilakukan untuk skrining, diagnosis, dan mengetahui keparahan anemia (Hb rendah) atau polisitemia (Hb tinggi), pemantauan respon terapi anemia/polisitemia, membantu keputusan transfusi darah atau terapi lain untuk anemia berat.
Pemeriksaan hematokrit
Pemeriksaan perbandingan volume sel darah merah dengan komponen darah lain. Dilakukan untuk skrining, diagnosis, dan pemantauan kondisi/penyakit yang mempengaruhi sel darah merah. Juga digunakan untuk evaluasi dehidrasi
Pemeriksaan eritrosit
Dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah. Digunakan untuk diagnosis dan pemantauan kondisi/penyakit yang mempengaruhi produksi/usia sel darah merah. Tidak dapat mengetahui apa yang menyebabkan kondisi, hanya bisa deteksi ada masalah atau tidak.
Yang menyebabkan hematokrit abnormal
Penurunan: kerusakan sel darah merah berlebihan (ex. anemia hemolitik), penurunan produksi hemoglobin (ex. thalassemia), defisiensi nutrisi, gagal ginjal, infeksi kronis
Peningkatan: dehidrasi, polisitemia, penyakit paru, merokok.
Pemeriksaan nilai MC
Berguana dalam periksa morfologi sel darah merah dan karakterisasi anemia.
MCH rendah, MCV rendah berarti hipokromik mikrositik. Disebabkan anemia defisiensi besi, thalassemia, anemia kronis.
MCH tinggi, MCV tinggi: hiperkromik makrositik.
pemeriksaan RDW (Red distribution width)
Memeriksa kisaran ukuran sel darah merah. Kalau rendah berarti variasi ukuran kecil. Terjadi karena eritrosit ukurannya mirip. Kalau tinggi berarti ukurannya heterogen (anisositosis). Ditemukan di anemia defisiensi besi, asam folat, vit B12.
Pemeriksaan retikulosit
Dilakukan untuk mengetahui respon sumsum tulang dalam kebutuhan tubuh terhadap sel darah; klasifikasi anemia.
Nilai normal: 0.5- 1.5% (menunjukkan jangka hidup eritrosit)
laki-laki: 0.0164-0.0776 10^6/uL (produktivitas eritropoiesis)
perempuan: 0.026-0.095
Indikasi perhitungan retikulosit/Tujuan perhitungan
- penurunan Hb > 1.5 g/dL tanpa sebab jelas
- pemantauan efek terapi hematinic; besi, B12, asam folat
- Pemantauan efek terapi eritropoietin
- menggambarkan engraftment tulang atau perbaikan mielosupresi
Pemeriksaan leukosit
- mengetahui kelainan sel darah putih
- normal perempuan 3.6-11, laki-laki 3.8-10.6
Penyebab penurunan leukosit
- infeksi virus
- penyakit pada sumsum tulang
Penyebab peningkatan leukosit
- infeksi bakteri
- perdarahan akut
- leukemia
- paparan bahan beracun
- penyakit inflamasi kronis
Hitung jenis leukosit: basofil
Normalnya 0-1%.
Jika tinggi disebabkan oleh inflamasi, leukemia, penyembuhan infeksi atau inflamasi
Rendah: stres, reaksi hipersensitivitas, kehamilan, hipertiroid
Hitung jenis leukosit: eosinofil
normal 2-4%.
Jika tinggi disebabkan oleh keadaan alergi/atopi dan infeksi parasit. Jika rendah disebabkan stres, luka bakar, syok,hiperfungsi adrenokortikal
Hitung jenis leukosit: neutrofil
Normalnya 50 - 70%.
Tinggi disebabkan oleh inflamasi, kerusakan jaringan, penyakit Hodgkin, leukemia mielositik, hemolytic disease of newborn, kolesistitis akut, apendisitis, pancreatitis akut, pengaruh obat. Rendah disebabkan infeksi virus, autoimun/idiopatik, pengaruh obat-obatan
Hitung jenis leukosit: limfosit
Normalnya 25-40%.
JIka tinggi disebabkan oleh infeksi kronis dan virus. Jika rendah kanker, leukemia, gagal ginjal, SLE/lupus, pemberian steroid berlebihan.
HItungjenis leukosit: monosit
normalnya 2-8%. Jika tinggi karena infeksi virus, parasit, anemia hemolitik, SLE/lupus, rheumatoid arthritis. Jika rendah karena leukemia limfositik, anemia aplastik
Pemeriksaan trombosit
digunakan untuk skrining atau diagnosis pada kondisi yang mempengaruhi jumlah trombosit. Ex. kelainan pendarahan, sumsum tulang, gumpalan darah. Juga digunakan untuk memantau terapi obat-obatan yang mempengaruhi trombosit, dan dilakukan bersama dengan tes lain seperti PT, APTT untuk mengetahui evaluasi koagulasi.
Normal: 150-440.
Etiologi trombositopenia
trombositopenia: kekurangan trombosit.
Bisa jadi karena penurunan produksi trombosit, disebabkan oleh: anemia aplasti, penurunan produksi trombopoietin, penyakit hati dan ginjal
Atau karena banyak kerusakan karena: idiopatik/immune trombositopenia (ITP), thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP), infeksi virus, heparin induced thrombocytopenia (HIT)
Pemeriksaan laju endap darah
dilakukan untuk mengetahui tingkat sedimentasi eritrosit; mendeteksi peradangan yang terkait infeksi, kanker, dan autoimun. Merupakan pemeriksaan nonspesifik dan hasilnya dapat dipengaruhi kondisi lain, jadi biasanya dilakukan bersama tes lain.
Anemia
Berkurangnya jumlah eritrosit atau hemoglobin dari nilai normal sehingga tidak bisa membawa oksigen yang cukup. Nilai normal tergantung umur, jenis kelamin dan ketinggian tempat tinggal
Batasan kadar hb anemia berdasarkan usia
6 bulan - 6 tahun: < 11 gr/dl
6-14 tahun: < 12 gr/dl
wanita dewasa: < 12 gr/dl
laki-laki dewasa: < 13 gr/dl
ibu hamil: < 11 gr/dl
Penyebab anemia
Terjadi gangguan pembentukan eritrosit karena defisiensi mineral (besi, tembaga), vitamin (B12, asam folat), asam amino, dan gangguan sumsum tulang
Terjadi karena pendarahan akut atau kronis, sehingga total sel darah sirkulasi turun
Terjadi karena hemolisis atau penghancuran eritrosit
Klasifikasi anemia berdasarkan gambaran morfologi
Normositik normokrom: perdarahan akut, hemolisis, penyakit infiltratif metastatik di sumsum tulang. Eritrosit turun, tapi Hb, bentuk, dan ukuran eritrosit tetap.
Makrositik hiperkrom: eritrosit lebih besar dari normal, hiperkrom karena Hb lebih dari normal. Anemia megaloblastik (defisiensi B12, asam folat) dan anemia makrositik nonmegaloblastik (penyakit hati, myelodysplasia.)
Mikrositik hipokrom: eritrosit lebih kecil, konsentrasi hb kurang. Karena anemia defisiensi besi, kurang sintesis globin (thalassemia, hemoglobinopati), kurang sintesis heme (anemia sideroblastik)
Pendekatan klinis untuk diagnosis anemia
- anemia di keluarga
- rekam medis: infeksi kronis, malignancy
- lifestyle: nutrisi
- operasi: gastrectomy total atau partial
- obat-obatan
- paparan kimia/fisik
- pendarahan akut atau kronis
- prematur, kembar, anemia saat kehamilan
- nyeri tulang
Pemeriksaan lab untuk anemia (panel anemia)
Uji saring: hematologi rutin, gambaran darah tepi, retikulosit.
- Tes Hb
- MCV mean cell volume: vol rata-rata sel darah merah. evaluasi ukuran RBC penting untuk diagnosis anemia. Normalnya 80-100 fl, 6.5-9 myu. kurang mikrositik, lebih makrositik.
Penyebab anemia mikrositik
Gangguan produksi hemoglobin. Umumnya karena anemia defisiensi zat besi. Bisa juga karena thalassemia, keracunan timbal, anemia karena inflamasi, anemia sideroblastic (jarang)
Penyebab anemia normositik
penyakit kronis, early iron deficiency anemia, hemoglobinopati, primary marrow disorders, defisiensi nutrisi kombinasi, kerusakan naik, anemia of investigations
Anemia akibat penyakit kronis
penyakit tiroid, malignancy, collagen vascular disease, RA, SLE, polymyositis, polyarteritis nodosa, IBD (ulcerative colitis, crohn’s disease), infeksi kronis (HIV, osteomyelitis, TB), gagal ginjal
Anemia makrositik dan penyebabnya
Dibagi menjadi dua, yaitu megaloblastik makrositik (defisinensi b12 dan asam folat) atau nonmegaloblastik.
nonmegaloblastik disebabkan penyakit hati/alkohol, hemoglobinopati, kelainan metabolisme, hipertiroidisme, myelodystrophy, BM infiltration, eritropoiesis dipercepat jadi kerusakan juga naik, obat (sitotoksik, imunosupresan, AZT, antikonvulsan)
Anemia megaloblastik
Disebabkan multisystem disease, macrocytic anemia, pancytopenia, pernicious anemia (autoimun, atropi gastris, defisiensi)
Etiologi: malnutrisi, intrinsic factor, gastrectomy ileal resection, IBD, malabsorption syndrome, blind loop syndrome