Pain management Flashcards
Rasa sakit akut
terjadi selama kurang dari 30 hari, akibat ketegangan pada otot, kerusakan jaringan. Self-limiting, berkurang sejalan dengan sembuhnya luka. Prosesnya terjadi secara linear. Terjadi peningkatan pada aktivitas sistem saraf otonom, bisa menyebabkan tachycardia, tachypnea, hipertensi, diaphoresis, mydriasis, juga terjadi peningkatan rasa cemas.
Rasa sakit kronis
Rasa sakit persisten atau episodik, selama durasi yang mempengaruhi fungsi dan kesehatan pasien. Kadang didefinisikan lebih dari 6 bulan jalannya. Dapat diklasifikasikan menjadi chronic nonmalignant pain dan chronic cancer pain. `
Analgesik non narkotika: analgesik antipiretik
mengurangi rasa sakit dan demam. Acetaminophen, acetylsalicylic acid (ASA), ibuprofen, aminopyrine, dipyrone. Bersifat antipiretik, antiinflamasi selain acetaminophen, tidak menyebabkan toleransi, dan tidak menyebabkan ketergantungan fisik maupun psikologis. Analgesik biasanya digunakan secara oral untuk sakit ringan hingga sedang. NSAID ketoralac digunakan secara IM dan untuk sakit yang lebih parah di kasus dimana narkotika kurang sesuai (pasien dengan kecanduan, sedatif narkotika berlebihan, depresi pernapasan)
Acetaminophen
memiliki efek analgesik dan antipiretik tanpa efek antiinflamasi. Paling umum digunakan.
ASA
punya efek antiinflamasi, bisa mengiritasi mukosa lambung, menyebabkan bronkokonstriksi, menghambat agregasi platelet dan memperpanjang bleeding time, memperpanjang waktu kelahiran, kecendurngan pendarahan pada ibu dan anak.
dipyrone
baik untuk sakit dari organ dalam, harus hati-hati untuk pasien yang sensitif.
NSAID vs acetaminophen
NSAID memberikan efek antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik yang kuat, sedangkan acetaminophen memberi efek antiinflamasi lemah dan efek analgesik dan antipiretik yang kuat.
NSAID
piroxicam, naproxen, diclofenac, ibuprofen, ASA, azapropazone, salicylic acid. Menghambat jalur asam arakhidonat ke prostaglandin, sehingga asam arakhidonat diubah jadi leukotrien. Leukotrien menyababkan resistensi pada jalur udara, sehingga NSAID dapat memicu asma. Selain itu, NSAID dapat menginduksi gastropathi dan nephrotoxicity.
DMARD ( disease modifying anti rheumatic drugs)
memberikan efek antiinflamasi di penyakit rematik seperti RA. Termasuk NSAID (COX 2 inhibitor), tradisional (leflunomide, sulfasalazine), TNF alfa
TNF alfa
berikatan atau menangkap TNF, yaitu sitokin yang berperan dalam inflamasi. Obat yang digunakan adalah Etanercept.
Analgesik narkotika
Termasuk obat-obatan opioid. Karena kemungkinan penyalahgunaan, termasuk obat-obatan terkontrol dan ada regulasi khusus.
Mekanisme analgesik narkotika
opiates endogen
- mekanisme self pain relieving. Peptida endogen yang termasuk adalah endorfin, enkefalin, dynorfin.
Exogenous opiates
- agonist (stimulasi reseptor opiates)
- antagonist (melepas antagonis dari reseptor opiates)
- campuran (agonis-antagonist atau agonist parsial)
Efek narkotika analgesik
stimulasi dari reseptor MU menghasilkan efek narkotika (morphine-like) seperti analgesia, miosis, euphoria, respiratory depression, physical dependence, bradycardia, sedation.
adverse effects analgesik narkotika
respiratory depression, mual muntah, konstipasi, toleransi dan ketergantungan. Gejala withdrawal: rhinorrhea, lacrimation, menguap, merinding, gooseflesh, hyperventilation, hipertermia, mydriasis, nyeri otot, muntah, diare, cemas, hostile
Tramadol
analgesik oral dengan aktivitas opiate yang lemah. Merupakan aminocyclohexanol yang berikatan ke reseptor opiate, menghambat serotonin dan norepinefrin. Digunakan untuk sakit sedang hingga parah. Dosis yang direkomendasikan 50-100 mg tiap 4-6 jam, maksimum 400 mg/hari. Di dosis maksimum, tidak lebih efektif dari kombinasi acetaminophen dan codeine.