CH 16 : Motivation Theory and Practice Flashcards
lower order needs
physiological, safety, social concern, fokus ke keinginan utk physical dan social well being
higher order needs
esteem dan self-actualization concern, fokus ke psychological development and growth
deficit principle
keburuhan yang terpuaskan tidak lagi memotivasi perilaku
progression principle
kebutuhan dlm satu level tidak mjd aktif hingga next lower level need dlm hierari sdh terpuaskan (step by step)
existence needs
keinginan utk psychological dan material well being
relatedness needs
keinginan memuaskan interpersonal relationship
growth needs
keinginan utk terusan psychological growth dan development
frustration-regression principle
kebutuhan yg sdh terpuaskan dpt kembali diaktifkan dan memengaruhi perilaku ketika higher level need tdk dpt dipuaskan
satisfier factor
dlm konten pekerjaan spt tgg jawab, peluang kemajuam, personal growth
hygiene factor
dalam konteks pekerjaan spt working condition , interpersonal relation, organizational policies
need for achievement
keinginan melakukan sst dgn lbh baik/efisien, menyelesaikan masalah atau menguasai pekerjaan kompleks
need for power
keinginan mengontrol seseorang, memengaruhi sikap, menjadi bertgg jawab utk mereka
need for personal power
ecploitative dan melibatkan manipulation demi personal gratification
need for social power
menggunakan power dlm tgg jwb sosial yg mengarah ke tujuan grup
need for affiliation
keinginan mendirikan dan menetapkan relasi yg dekat dgn org lain
equity dan social comparison
org membandingkan outcome to inputs ratio merka ke outcomes to input ratio org lain
equity dinamics
individu melihat bhw dia diperlakukan tdk adil dan termotivasi utk bertindak dlm cara yg mengurangi perceived inequity
over reward inequity
individu melihat bhw yg mereka terima lebih dari ap yg adil
under reward inequity
reward mereka terima kurang dari yg lain
equity sensitivity
org pny preferensi berbeda dlm equity shg pny pandangan beda
benevolent
tdk peduli bila under reward, justru tdk nyaman bila di over reward
sensitives
pny preference kuat ttg pembagian reward yg adil
entitleds
keinginan utk di over reward
expectancy
kepercayaan bhw kerja keras akan menghasilkan tingkat kinerja yg diinginkan
instrumentality
org percaya bhw successful performance diikuti reward dan work-related outcomes
valence
nilai yg diberikan ssorg utk penghargaan dan other work related outcomes
motivation=
expectancy X instrumentality X valence
high expectancies
memilih capable workers, dilatih dan support dgn baik
high instrumentalities
menjelaskan bhw reward diterima dr performance, memberi reward dlm performance contingent basis
positive valence
identifikasi kebutuhan individu, menawarkan reward yg memuaskan kebutuhan
goal setting essential
task goal dpt memotivasi dgn tinggi jika dibuat dgn benar dan well managed
goal setting downside
goal yg ditetapkan scr buruk bisa pny downside, mengubah motivasi menjadi performace negatives
self efficiacy
org percaya kalau dia bisa melakukan pekerjaan
enactive mastery
ketika ssorg menambah kepercayaan diri melalui pengalaman positf
vicarious modeling
belajar dgn memerhatikan yg lain
verbal persuasion
ssorg memberi tau bhw kita bisa atau mendukung
emotional arousal
diberi energi utk melakukan dgn baik dlm suatu situasi
reinforcement theory
melihat ke impact dr lingkungan luar
the law of effect
perilaku diikuti dengan konsekuensi yg menyenangkan yg kemungkinan akan diulang, sedangkan bila konsekuensi tdk maka tdk diulang
operant conditioning
kontrol perilaku dgn memanipulasi konsekuensi
positive reinforcement
menguatkan/menambah frekuensi dr desirable behavior
negative reinforcement
menguatkan/menambah frekuensi dr desirable behavior tapi melalui penghindaran dr konsekuensi yg tdk menyenangkan
extinction
mengurangi/menghilangkan undesirable behavior tp melalui penghapusan kontigen dari konsekuensi yg menyenangkan
shaping
positive reinforcement dr successive apporoximation to the desired behavior
continuous reinforcement
memberi reward setiap desired behavior terjadi
intermittent reinforcement
member reward perilaku secara periodik
law of contingent reinforcement
menyatakan bhw reward hny hrs diberikan ketike desired behavior tjd
law of immediate reinforcement
reward hrs diberikan segera setelah desired behavior tjd
job design
mengatur work tsks utk individual dan grup
job simplification
mempekerjakan org dlm tugas yg ditentukan dgn jelas dan terspesialisasi
job rotation
meningkatkan variasi tugas dgn berpindah scr berkala
job enlargement
menggabungkan2 tugas atau lebih menjadi satu, bentuk dr horizontal loading
job enrichment
menambah perencanaan kerja dan mengevaluasi tugas yg biasa dilakukan supervisor bentuk dari vertical loading
skill variety
pekerjaan butuh variasi dari aktivitas berbeda utk menjalankan tugas
task identity
pekerjaan butuh penyelesaian scr keseluruhan
task significance
pekerjaan pny impact dalam kehidupan/pekerjaan org lain di luar organisasi
autonomy
pekerjaan memberikan individual freedom, independence, kebijaksanaan dlm mengatur jadwal kerja
feedback from the job itself
pekerjaan dibutuhkan job result dan memperoleh info jelas ttg job performance mereka
compressed workweek
jadwal kerja yg memungkinkan full time job diselesaikan krg dr wkt 5 hari
job sharing
memecah 1 pekerjaan mjd 2 org
contingency and part-time work
dipekerjakan scr paruh wkt dan sementara utk menambah tenaga kerja tetap