201-245 Flashcards

1
Q
  1. thalamotomi stereotaktik paling sukses dalam penanganan pasien dystonia yang mana
    a. dystonia trunkal
    b. dystonia cervical
    c. dystonia facial
    d. dystonia tungkai kontralateral
    e. dystonia tungkai ipsilateral
A

D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q
  1. Berhubungan dengan Sindroma Tourette’s (TS), manakah pernyataan yang benar
    a. Tidak ada tempat terhadap terapi perilaku terhadap pengertian neurobiologis dari TS
    b. Haloperidol adalah obat pilihan
    c. Stimulant dapat berguna untuk komponen obsesif-kompulsif dari sindroma, tetapi hal ini dapat mengkambuhkan tics
    d. Dyskinesia tardive bukan merupakan komplikasi dari neuroleptic pada populasi pasien
    e. Kebanyakan individu dengan TS tidak membutuhkan penanganan
A

E

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Scenario untuk pertanyaan 203-206
Wanita 69 tahun tidak kidal pada kondisi kesehatan seperti biasanya,pagi ini dia bangun dengan nyeri kepala terberat yang dia alami, dengan kaku pada leher. Dia mengalami rasa tebal dan kesemutan di lengan, tetapi telah membaik.Dia mengeluh mual tanpa muntah dan mengatakan bahwadia menderita sindroma Sturge-Webber.dia tidak pernah mengalami kejadian yang menjurus pada kejang. Pemeriksaan menunjukkan wanita yang alert dan gelisah. Di belakang telinga kanan terdapat anomaly vaskuler yang sedikit memucat apabila ditekan dengan jari.Tidak terdapat papilledema dan seluruh pemeriksaan neurologisnya normal.Tidak terdapat meningismus. Tindakan diagnostik awalnya adalah CT scan kepala tanpa dan dengan kontras (gambar 53 dan 54)dan pungsi lumbal dengan didapatkan warna darah dan tidak jelas antara tabung 1 dan4. Setelah MRS dilakukan MRI dan angiogram serebral (gambar 55)

  1. Apa etiologi yang paling mungkin dari perdarahan subarachnoid pasien
    a. Aneurisma serebral yang pecah
    b. Vaskulitis
    c. AVM serebral
    d. AVM dura
  2. Berapa komponen AVM dura dari seluruh AVM kranial
    a. 0-5 %
    b. 10-15 %
    c. 33-50 %
    d. >50 %
  3. AVM dura diklasifikasikan menurut
    a. Bagian dari otak yang berada di sekitarnya
    b. Sinus venous yang paling dekat terlibat
    c. Suplai arteri dari malformasi
    d. Histologi dari malformasi
  4. Manajemen pilihan dari pasien ini adalah
    a. Observasi untuk deteriorisasi neurologis atau perkembangan AVM
    b. Embolisasi sebagai prosedur pilihan
    c. Radiosurgery stereotaktik
    d. Paparan operasi untuk reseksi dari fistula
A

203 D
204 B
205 B
206 D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Skenario untuk pertanyaan 207-211
Wanita 39 tahun pertama kali merasakan sensasi nyeri pada daerah telinga kanan 1 ½ tahun yang lalu. Sekitar 1 tahun yang lalu dia mendengar raungan pada telinga yang sama. Sekitar satu bulan ini dia mengeluhkan kehilangan pendengaran, kelamahan dari suara, dan lender yang menyangkut di tenggorokan, dengan nyeri kepala sebelah kanan.Nyeri berkurang saat terlentang.Dia mengalami keluhan baru dengan kelemahan lengan kiri terjadi sekitar 2 minggu yang lalu.Pemeriksaan fisik menyingkap wanita obese dengan gerak mata penuh.Tonus fasialis yang normal begitu juga fungsi masseter.Tes weber lateralisasi ke kiri, dan tes rinne menunjukkan konduksi tulang lebih baik dari kondusi udara pada sisi kanan.Palatum elevasi simetris, tetapi uvula deviasi ringan ke sebelah kiri.Lidah deviasi ke sebelah kanan. Pemeriksaan neurologis lainnya dalam batas normal

  1. Berdasar informasi di atas, apa tes pertama yang harus dilakukan
    a. CT scan kepala dengan dan tanpa kontras
    b. MRI
    c. Angiogram
    d. Audiometri
    e. Pemeriksaan video menelan
  2. Gambar 56 dan 57 menunjukkan diagnosis yang paling mungkin adalah
    a. Meningioma
    b. Tuberculoma
    c. Akustik neurinoma
    d. Glomus jugulare
    e. metastase
  3. penanganan terbaik dari pasien ini adalah
    a. observasi progesi tumor
    b. terapi radiasi eksternal
    c. biopsy atau reseksi subtotal diikuti dengan terapi radiasi
    d. mencoba pengambilan total
    e. radiosurgery stereotaktik
  4. approach terbaik untuk reseksi total adalah
    a. kraniektomi suboccipital
    b. approach fossa media
    c. mastoidektomi
    d. approach fossa transphenoidal infra temporal
  5. Dengan approach skull base untuk tumor glomus jugulare, komplikasi tersering adalah
    a. Infeksi luka
    b. Punksi arteri karotis interna dengan blow out
    c. Aspirasi
    d. Meningitis
    e. Leakage CSF
A
207 B
208 D
209 D
210 D
211 B
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q
  1. Reseptor NMDA penting untuk perkembangan organisasi otak, dan pada otak dewasa berperan untuk membawa perubahan yang bertahan lama pada fungsi sinaptik. Tetapi reseptor NMDA telah terlibat pada eksitotoksitas. Property prinsip dari reseptor ini adalah
    a. Menstimulasi G protein trimeric, dimana menginhibisi enzim adenilate cyclase dan menurunkan cyclic adenosine monofosfat secara umum
    b. Menyebabkan Ca 2+ memasuki sel dan mengaktivasi enzim Ca2+ dan calmodulin sensitif mengakibatkan depolarisasi simultan dan pengikatan glutamate
    c. Meningkatnya natrium influx ke dalam sel, menyebabkan hypertonis dan bengkak, menyebakan disosiasi elemen dari sitoskeleton
    d. Meningkatnya sintesa dari protein heat shock sebagai respon terhadap pengikatan astilkolin di reseptor muskarinik
A

212 B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q
  1. Walaupun neuron sistem saraf tepi manusia (PNS) dapat melakukan regenerasi dari akson juka terluka, sebaliknya system saraf pusat tidak dapat melakukan regenerasi. Penjelasan yang paling mungkin adalah
    a. selama maturasi, neuron dari CNS kehilangan kemampuan untuk mengekspresikan gen yang sesuai untuk membentuk akson dari growth cones, dimana neuron PNS mempertahankan kemamapuan ini
    b. astrosit dari CNS memproduksi faktor tropis yang lebih sedikit dari PNS
    c. selubung sel dari CNS (oligodendroglia) mengekspresikan molekul inhibisi terhadap pertumbuhan akson yang lebih banyak dari pada selubung saraf PNS
    d. pertumbuhan akson dihambat oelh interaksi pada permukaan dari neuron yang lain
A

C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q
  1. persepsi meninggal membutuhkan konvergensi dari gambaran kedua mata. Tempat pertama dimana tempat konvergensi terjadi adalah
    a. pada dendrit sel stellate pada lapisan 4 dari koteks striatum
    b. sel pada lapisan 4 dan 5 pada nukleus genikulatum lateral dari thalamus
    c. lapisan dalam dari koliulus superior
    d. neuron dari korteks ekstrastriatum dan korteks striatum yang menerima input dari lapisan 4 dari sel
A

D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Skenario untuk soal 215 – 216
Anak laki – laki usia 5 tahun, datang dengan riwayat nyeri kepala makin lama makin memberat, mual, muntah, dan penglihatan kabur selama 3 minggu. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan, parese nervus abdusen (N VI) bilateral, papil edema, dan ataxia ringan. Gambar 58 menunjukkan gambaran MRI.

  1. Berdasarkan riwayat pasien, pemeriksaan fisik dan gambaran MRI, diagnostik yang paling mungkin adalah?
    a. cavernous malformation
    b. medulloblastoma
    c. astrocytoma
    d. aquaductal stenosis
    e. bssd
  2. Pilihan terapi terbaik untuk anak ini adalah:
    a. pembedahan reseksi
    b. radiasi craniospinal
    c. a dan b
    d. bukan a dan b
A

215 B

216 C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Scenario untuk pertanyaan 217
Anak perempuan, usia 12 tahun mengalami kelemahan mendadak diawali dengan kejang sebagian. Selama ini dia menjalani perkembangan yang normal dan hidup sehat, walaupun orang tuanya menyatakan bahwa dia mengalami demam dan faringitis sekitar 1,5 mgg sebelum mengalami keluhan saat ini. Dari pemeriksaan fisik didapatkan anak stupor dengan tetraparese spastic dan parese NC VII (D). analisa CSF menunjukkan leuko 55, semuanya lymphosit dan monosit dan 3 eritrosit. Protein meningkat ringan, tetapi pglukosa normal. Gambaran MRI dapat dilihat pada gambar 59.
217. diagnosis yang paling mungkin adalah:
a. multiple sklerosis
b. acute disseminated encephalomyelitis
c. SLE
d. meningitis tuberkulosa

A

217 B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Skenario untuk soal 218 -219:
Anak perempuan usia 9 tahun dating dengan skoliosis progresif. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya midline harry nevus di lumbal dan talipes varus kiri. Kelemahan dan hiperreflexia yang dialami kaki kiri lebih berat dari kakai kanan. Ro spinal AP dan lat menunnjukkan gambaran kupu kupu pada T10 dan adanya hemivertebra pada T11. Crossed laminar fusion terlihat pada level ini. CT menunnjukkan adanya penebalan lamina dan pedicle pada level ini.

  1. apa diagnosis yang paling mungkin?
    a. Klippel – Feil deformity
    b. spinal lipoma
    c. dermal sinus tract with dermoid
    d. diastematomyelia
  2. berdasarkan pertanyaan 218, pernyataan dibawah ini yang benar:
    a. saudaranya memiliki kemungkinan 50% untuk mengalami masalah yang sama
    b. clipping pada filum terminalis akan memperbaiki keluhan
    c. studi urodinamik kemungkinan hasilnya normal
    d. kelainan lain pada otak dan spine tidak didapatkan
A

218 D

219 B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Skenario untuk soal 220 -221
anak laki laki 15 tahun dating dengan epilepsy refrakter progresif dengan pengobatan medis. Pemeriksaan menunnjukkan adanya hemiparese ringan dan hiperrefleksia pada sisi kanan tetapi tidak ditemukan kelainan lain. MRI dapat dilihat pada gambar 60.

  1. diagnosis yang paling mungkin adalah:
    a. low grade astrocytoma
    b. disembryoplastic neuroepithelial tumor
    c. cortical dysplasia
    d. GBM
  2. Sehubungan dengan pasien ini, pernyataan yang benar:
    a. lesi kemungkinan disebabkan oleh karena paparan obat selama dalam kandungan
    b. scan follow up berguna untuk menegakkan diagnosisi definitive.
    c. perburukan status neurologis progresif tidak bisa dihindari jika tidak dilakukan terapi definitive
    d. dysembryoplastic neuroepithelial tumor biasa memiliki area yang berhubungan dengan cortical dysplasia
A

220 C

221 D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Skenario untuk soal 222-223:
laki laki 46 tahun tanpa riwayat kelainan spinal atau operasi, datang dengan keluhan nyeri tajam pada daerah cevvical bawah/ thorakal atas yang menjalar ke ekstremitas atas kiri. Dari pemeriksaan didapatkan hiperrefkesia pada kedua ekstremitas bawah dan reflex babinski positif bilateral. Tidak didapatkan deficit fungsi sensorik dan motorik. Ro cervical dan MRI terdapat pada gambar 61 dan 62. Lesi tersebut tudak kontras enhanced.

  1. diagnose yang paling mungkin adalah:
    a. meningioma
    b. neurofibroma
    c. neuroenteric cyst
    d. spinal cord abcess
    e. ependymoma pada spinal cord
  2. terapi yang sesuai untuk pasien ini meliputi:
    a. cervical laminektomi untuk evakuasi massa
    b. anterior cervical disektomi
    c. anterior cervical corpectomy dengan reseksi intradural pada massa lesi
    d. posterior cervical disectomy
    e. cervical laminectomy untuk dekompresi tanpa reseksi pada lesi
A

222 C

223 C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q
Skenario untuk soal 224
224. wanita usia 24 tahun datang ke ugd dengan timbulnya kejang pertama kali. MRI kepala dilakukan, gambaran T1 dan T2 dapat dilihat pada gambar 63 dan 64.
tanpa perdarahan, diagnose yang paling mungkin adalah:
a. GBM
b. meningioma
c. dermoid tumor
d. arachnoid cyst
e. lymphoma
A

C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Skenario untuk soal 225-226
orang amerika asli usia 64 tahun datang ke pusat kesehatan setempat di US bagian barat daya dengan gejala progresif demam, kaku kuduk dan tetraparese. MRI tanpa dan dengan T1 dapat dilihat pada gambar 65 dan 66

  1. diagnosa yang paling mungkin adalah dibawah ini, kecuali:
    a. meningeal carcinomatosis
    b. meningitis tuberkulosa
    c. meningitis coccidiomycosis
    d. cysticercosis
    e. meningitis cryptococcal
  2. pemeriksaan diagnostic yang sesuai untuk pasien ini, kecuali:
    a. Kultur csf untuk TB dan jamur
    b. CSF antibody test untuk Coccidioides imimitus
    c. CSF antigen test untuk Coccidioides neoformans
    d. Pemeriksaan sitologi CSF
    e. Myelografi cervical dan thoracal
A

225 D

226 E

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q
Skenario untuk soal 227
Wanita 37 tahun datang dengan parese nervus fasialis bilateral. Foto dada menunjukkan adanya adenopati parahiler. Likuor spinal meninjukkan lymphocytic pleocytosis ringan. MRI menunjukkan enhancement meningeal luas pada cerebral pontin angle dan fossa temporal kiri. Biopsy meningeal menunjukkan granuloma non kaseosa.
227. diagnosis yang mungkin adalah:
a. TB
b. sarcoidosis
c. cryptococcosis
d. syphilis
A

B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Skenario untuk pertanyaan 228
Laki laki 20 tahun mengalami luka tusuk pada inguinal kanan dan bokong kanan. Pasien datang dengan hilanhgnya kemampuan dorsoflexi dan plantarflexi kaki, eversi, inversi, dorsoflefi dan plantarflexi jempol kaki. Dia mampu melakukan flexi lutut, flexi hip, dan ekstensi cruris. Dia mengalami parestesi dan matirasa pada sisi luar cruris, dorsum pedis, telapak dan sisi dalam pedis. Kulit cruris sisi medial hingga maleolus medialis tidak terganggu, begitu pila kulit anterior medial paha dan cruris dalam hingga pergelangan.
228. pasien ini mengalami
a. lesi komplit nervus femoralis proximal
b. lesi inkomplit nervus femoralis proximal
c. lesi inkomplet nervus sciatic proximal
d. lesi komplit nervus tibialis

A

C

17
Q
  1. metode weanining pasien dari ventilasi mekanik yang terbukti paling efektif adalah:
    a. percobaan nafas spontan sekali sehari
    b. percobaan nafas spontan berulang dalam sehari
    c. pengurangan bertahap rata rata ventilasi bantuan berkala
    d. pengurangan bertahap pressure support ventilation
    e. a dan b
A

E

18
Q
  1. diturunkan dari cervical melalui thoracic berlanjut ke lumbal, facet joint:
    a. secara primer berorientasi di planum coronal ke seluruh region
    b. secara primer berorientasi di planum sagital ke seluruh region
    c. secara primer berorientasi di planum sagital di cervical spine, berorientasi sementara di spine thoracic dan berorientasi di planum coronal di spine lumbal
    d. secara primer berorientasi di planum coronal di cervical spine, memiliki orientasi intermediet pada spine thoracic dan secara primer berorientasi di planum sagital pada spine lumbal
A

D

19
Q
  1. mekanisme yang bertanggung jawab terhadap respon cushing:
    a. peningkatan tekanan intracranial menyebabkan herniasi pada foramen magnum dengan kompresi pada struktur di foramen magnum
    b. peningkatan tekanan intracranial menyebabkan herniasi penyebab distorsi batang otak
    c. hipoksi medulla
    d. hipoksi batang otak rostral hingga ke medulla
A

D

20
Q

Skenario soal 232 – 233:
wanita 45 tahun bekerja sebagai sekertaris datang dengan riwayat keluhan progresif selama 6 bulan nyeri berat dengan disestesia sepanjang sisi medial lengan bawah dantangan kanan. Nyeri memberat dan tangan kelelahan saat menyetir atau meraih kepala. Dia telah menjalani rangkaian fisioterapi dan mendapat NSAID tetapi hanya mengurangi sedikit keluhan. Dia merasa kehilangan kekuatan genggaman dan sering menjatuhkan benda dari tangan kanannya. Pemeriksaan neurologis didapatkan atrofi pada muskulus tenar kanan dan muskulus interossei dorsal I. dengan kelemahan 4/5 muskulus abductor policis brevis, abductor digiti minimi dan interossei. Juga didapatkan hipestesia sepanjang sisis medial tangan kanan dan lengan bawah kanan. Reflex tendon dalam normal. Gambaran Ro cervical AP dapat dilihat pada gambar 67

  1. pemeriksaan diagnostic yang paling membantu:
    a. MRI cervical spine
    b. pemeriksaan NCV nervus ulnaris melewati siku
    c. pemeriksaan NCV nervus medianus melewati pergelangan tangan
    d. pemeriksaan NCV mulai Erb’s point ke ketiak melewati plexus brachialis
    e. elektromiogram dan compound muscle action potential untuk nervus medianus dan nervus ulnaris
  2. Etiologi yang paling mungkin sebagai penyebab keluhan dan gejala tersebut adalah:
    a. carpal tunnel syndrome
    b. cubital tunnel syndrome
    c. neurogenic thoracic outlet syndrome
    d. cervical disc herniation
    e. intrinsic cervical spinal cord tumor
A

232 E

233 C

21
Q

Skenario untuk soal 234 – 235
selama pterional craniotomy untuk clipping aneurisma arteri kommunikan posterior, rongga antara nervus optikus dan supraclinoid carotid arteri (SC-ICA), proximal dari arteri kommunikan posterior, di diseksi dan bekuan darah disingkirkan untuk membantu control SC-ICA sebelum mencapai leher aneurisma. Postoperative, pasien mengeluh pandangan kabur pada ipsilateral dari aneurisma dan visus terukur 20/200 untuk pandangan jauh dan dekat. Dicurigai terjadi kerusakan terhadap cabang arteri untuk nervus optikus.

  1. segmen SC-ICA sebagai sumber dari pembuluh darah tersebut di atas kemungkinan berasal dari:
    a. segmen opthalmikus
    b. segmen comminikans
    c. segmen koroidal
    d. bifurkasi
  2. cabang arteri yang mensuplai nervus dan kiasma optikum adalah:
    a. arteri hipofisis anterior
    b. arteri hipofisis superior
    c. arteri meningohipofisial
    d. arteri opthalmik
    e. cabang tak bernama dari segmen kommunikan
A

234 A

235 B

22
Q
  1. pada saat mencapai aneurisma kommunikan anterior dari pendekatan pterional, arteri rekuren Heubner ditemukan paling sering muncul dari:
    a. segmen A1 dari arteri kommunikan anterior
    b. arteri frontopolar
    c. arteri orbitofrontal medial
    d. segmen A2 dari arteri kommunikan anterior
    e. arteri kommunikan anterior
A

D

23
Q
  1. arteri rekurren Heubner mensuplai:
    a. substansi perforated anterior, putamen dan kornu posterior kapsula interna
    b. hipotalamus lateral, putamen, dan kornu anterior kapsula interna
    c. thalamus anterior, putamen dan kornu anterior kapsula interna
    d. caudatus, globus pallidus anterior, dan kornu anterior kapsula interna
A

D

24
Q
  1. oklusi pada arteri rekurren Heubner menyebabkan sindroma klinis , meliputi:
    a. hemiparese, predominan pada lengan dan wajah dan afasia ekspresif ketika arteri yang mengalami trauma pada sisi dominan
    b. hemiparese, predominan pada kaki, afasia ekspresif ketika arteri yang mengalami trauma pada sisi dominan
    c. hemiparese, hemianestesi, dan hemianopsia
    d. hemiparese motorik murni dan hemianopsia
A

A

25
Q
  1. segmen P2 dari arteri cerebri posterior (PCA) di definisikan sebagai bagian PCA yang mulai dari:
    a. arteri kommunikan posterior dan berakhir pada bagian PCA yang menuju calcarine dan arteri parietooccipital
    b. arteri kommunikan posterior dan berakhir pada bagian posterior dari midbrain
    c. arteri kommunikan posterior dan berakhir pada bagian posterior dari pedunculi cerebri
    d. arteri basilaris dan berakhir pada PCA
A

B

26
Q
  1. segmen A2 dari arteri cerebri anterior (ACA) di definisikan sebagai bagian ACA mulai dari:
    a. ACA hingga arteri perikallosal
    b. arteri rekurren Heubner hingga genu dari corpus callosum
    c. ACA hingga pertemuan rostrum dan genu corpus callosum
    d. ACA hingga pertemuan genu dan body corpus callosum
A

C

27
Q
  1. pernyataan dibawah ini tentang operasi epilepsy yang tidak benar:
    a. penyebab tersering dari kejang parsial komplikata refrakter terhadap obat adalah mesial temporal sclerosis
    b. tidak mungkin membedakan munculnya kejang orbital frontal dan medial temporal berdasarkan gejala klinis saja
    c. banyak pasien dengan kejang parsial komplikata mengalami “pertumbuhan” kelainan kejangnya selama remaja
    d. temuan MRI berkolerasi tinggi dengan EEG pada kasus tipikal mesial temporal sklerosis
A

C

28
Q
  1. craniostenosis melibatkan sutura dibawah ini menyebabkan trigonocephaly:
    a. coronal
    b. sagittal
    c. lamboid
    d. metopic
    e. any unilateral sutur
A

D

29
Q
  1. pasien dengan hamartroma otak biasanya datang dengan
    a. gejala perdarahan
    b. pubertas prekoks
    c. gangguan belajar
    d. cleft palate
    e. pembesaran kepala
A

B

30
Q

scenario untuk 244-245
laki-laki 40 tahun kulit hitam dirujuk ke tempat anda dengan CT scan kepala tanpa dan dengan kontras menunjukkan lesi kistik 3 x 3 cm dan dengan mural nodul yang enhance. Dilaukan CT scan karena mual dan muntah dan pemeriksaan upper gastrointestinal dalam batas normal. Secara neurologis pasien tidak menunjukkan papil edema, tetapi mengalami nistagmus horizontal bilateral, dismetria bilateral, kanan lebih berat dari kiri, dan gait ataksik. MRI ditunjukkan pada gambar 68 tampak lesi kistik dengan nodule yang enhance dengan gadolinium. Tidak didapatkan lesi lain

  1. diagnosis yang paling mungkin menurut umur pasien dan gambaran CT serta MRI adalah
    a. metastase
    b. hemangioma kavernous
    c. hemangioblastoma
    d. abses
    e. infark
  2. ketika dihubungkan dengan von Hippel-Lindau, tempat dan abnormalitas yang berhubungan dengan tumor ini yang salah adalah
    a. kista pancreas
    b. karsinoma sel renal
    c. kista renal
    d. hemangioblastoma retinal
    e. bukan salah satu diatas
A

244 C

245 E