100-150 Flashcards

1
Q
  1. Saat menangani aneurisma pada gambar 29, pernyataan mana yang SALAH merujuk pada penggunaan “electrically detachable coils” sebagai terapi primer :
    a. Penonjolan coils melewati leher aneurisma dapat menyebabkan oklusi arteri utama
    b. Penempatan coil dapat menyebabkan ruptur mekanik dr aneurism
    c. Vasospasm dpt terjadi akibat penempatan coil
    d. Saat coil diletakkan kraniotomi untuk ligasi pembedahan pada leher tdk bs dilakukan
    e. Ruptur aneurisma yg tertunda dapat terjadi setelah prosedur
A

D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q
  1. Sejumlah faktor neurotropik telah teridentifikasi memiliki peran yg potensial pada perkembangan, maturasi, pengelolaan, atau regenerasi neuron pada CNS. Sebagian besar data baik in vitro, atau lokalisasi anatomis dr faktor yg spesifik terhadap area CNS. Satu faktor pertumbuhan, yg telah menunjukkan efek yg kuat, langsung, dan positif pada neuron dopaminergik in vitro, dan berhubungan dengan penyakit Parkinson yaitu:
    a. PDGF
    b. Faktor neurotropik ciliary
    c. Faktor neurotropik glial cell line-derived
    d. IL-1
    e. Faktor pertumbuhan saraf
A

C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q
  1. Pernyataan mana yg BENAR terkait limfoma intraserebral (tdk berhubungan dgn AIDS):
    a. Kemoterapi intratekal lbh efektif drpd radioterapi tunggal atau radioterapi yg dikombinasikan degan kemoterapi sistemik
    b. Adanya lebih dr 2 lesi berhubungan kuat dengan survival buruk
    c. Riwayat kanker pada keturunan tingkat pertama tanda prognostik buruk
    d. Survival pada pasien yg mengidap tumor yg berhubungan dgn ependimal lbh baik drpd yg tanpa kontak ependimal
A

C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q
  1. Drop foot tampak pada kondisi berikut, KECUALI:
    a. Cedera saraf peroneal profundus
    b. Cedera saraf peroneal superfisial
    c. Cedera saraf peroneal utama
    d. Radikulopati L4
    e. Radikulopati L5
A

B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q
  1. Pernyataan di bawah ini benar sehubungan dengan spasme hemifasia (HFS), KECUALI:
    a. HFS muncul saat tidur
    b. HFS biasanya disebabkan kompresi saraf fasialis pada jalur keluar arteri serebelaris superior
    c. Pada kasus HFS unik, angiogragm cerebral normal
    d. Wlpn jarang, setiap pasien harus diMRI utk mengeksklusi tumor, AVM, atau epidermoid
    e. Karbamazepin dan feniotin tidak efektif untuk mengatasi gejala
A

B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q
  1. Pasien berusia 28 tahun datang dengan nyeri punggung dan ischiadicus kiri yang onsetnya akut. Pemeriksaan neurologis menunjukkan Straight Leg Test (+) 30 derajat pada sisi kiri. Refleks patella dan achilles +2 pada kedua sisi. Pemeriksaan sensoris normal.Telah dilakukan myelogram lumbal. Proyeksi kiri-obliq seperti pada gambar 30. Riwayat dan temuan radiologis pada pasien tersebut PALING SESUAI dengan:
    a. Herniasi diskus sentral L4-L5 dengan kompresi dari kedua nerve root L5
    b. Herniasi diskus parasentral L4-5 kiri dengan kompresi nerve root L5
    c. Herniasi diskus far lateral L5-S1 kiri dengan kompresi nerve root L5
    d. Herniasi diskus parasentral L5-S1 kiri dengan kompresi nerve root S1
    e. Herniasi diskus far lateral L4-L5 kiri dengan kompresi nerve root L4
A

D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q
Skenario untuk pertanyaan no. 111-113
Pria, 53 tahun, datang dengan riwayat diplopia selama 1 tahun dan proptosis pada mata kiri yang tumbuh progresif lambat.Pada pemeriksaan ditemukan proptosis sebesar 5mm dengan deviasi ringan bola mata ke arah medial dan bawah.CT koronal dan MRI di Gambar 33 dan 34.
107.Diagnosis banding dari lesi:
a. dermoid
b. epidermoid
c. adenoma pleomorfik dari kelenjar lacrimal
d. semua di atas
e. A dan B saja
A

D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Pria, 53 tahun, datang dengan riwayat diplopia selama 1 tahun dan proptosis pada mata kiri yang tumbuh progresif lambat.Pada pemeriksaan ditemukan proptosis sebesar 5mm dengan deviasi ringan bola mata ke arah medial dan bawah.CT koronal dan MRI di Gambar 33 dan 34.

  1. Pendekatan pembedahan yang paling tepat untuk lesi ini:
    a. Orbitotomi medial
    b. Orbitotomi anterior
    c. kraniotomi frontotemporal
    d. orbitotomi lateral
A

D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Pria, 53 tahun, datang dengan riwayat diplopia selama 1 tahun dan proptosis pada mata kiri yang tumbuh progresif lambat.Pada pemeriksaan ditemukan proptosis sebesar 5mm dengan deviasi ringan bola mata ke arah medial dan bawah.CT koronal dan MRI di Gambar 33 dan 34.

  1. Manakah diantara struktur di bawah ini yang tidak melewati annulus Zinn
    a. n.opticus
    b. n.abdusens
    c. n. Troclearis
    d. n. Okulomotor
    e. a. ophtalmicus
A

C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Wanita, 30 tahun mengalami episode scintillating scotoma pada lapang pandang sisi kiri diikuti gangguan lapang pandang pada sis kiri homonim. Sekitar 30 menit kemudian, ia mengalami nyeri kepala sebagianpada sis kana, terasa cekot-cekot. Nyeri kepala dialami sepanjang hari itu. Pasien kemudian diperiksa dengan MRI dan ditemukan ada kista pineal. (gambar 35)

  1. Kista pineal PALING BANYAK terdapat pada:
    a. laki-laki berusia diatas 50 th
    b. wanita kurang dari 50 tahun
    c. wanita 20-40 tahun
    d. wanita 20-40 tahun
A

C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q
  1. Jumlah Insidens dari kista pineal asmtomatik pada populasi umum yang dipelajari dari MRI:
    a. >50%
    b. 40-50%
    c. 20-30%
    d. 10-15%
    e. 1-5%
A

111 D

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q
  1. Penanganan TEPAT pasien dengan kista pineal adalah:
    a. Reduksi kista intrahemisfer supratentorial
    b. Reduksi kista supraserebelar infratentorial
    c. Asprasi kista stereotaktik
    d. Shunt ventrikuloperitoneal
    e. Observasi periodik dengan MRI
A

116 E

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Seorang laki-laki berusia 14 tahun dengan riwayat kekakuan nasal dan epistaksis. Penyelidikan menunjukkan massa nasal berukuran besar dengan perluasan melewati fissura pterigomaksilaris hingga fossa infratemporal (gambar 36, 37, dan 38, CT dan angiogram)

  1. Diagnosis PALING TEPAT pada pasien ini adalah:
    a. Meningioma
    b. Angiofibroma nasofaring
    c. Karsinoma nasofaring
    d. Karsinoma metastatik
    e. Mukokel
A

B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Seorang laki-laki berusia 14 tahun dengan riwayat kekakuan nasal dan epistaksis. Penyelidikan menunjukkan massa nasal berukuran besar dengan perluasan melewati fissura pterigomaksilaris hingga fossa infratemporal (gambar 36, 37, dan 38, CT dan angiogram)

  1. Manajemen lesi ini termasuk salah satu di bawah ini, KECUALI:
    a. Embolisasi endovaskular
    b. Eksisi bedah dengan pendekatan kombinasi anterior dan lateral
    c. Biopsi transnasal untuk menegakkan diagnosis
    d. Eksisi bedah dengan translokasi fasial
A

C

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q
  1. Granuloma kolesterol memiliki TANDA berikut pada pencitraan MRI T1-weighted:
    a. T1: hiperintens, T2: hiperintens
    b. T1: hipointens, T2: hiperintens
    c. T1: hiperintens, T2: hipointens
    d. T1: hipointens, T2: hipointens
A

A

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q
  1. Selama pendekatan subtemporal, ekstradural, apabila seseorang mengebor tulang petrosus temporal pada area di sebelah medial terhadap foramen spinosum, posterior terhadap foramen ovale, dan dibawah jalur saraf saraf petrosal greater superfisial, struktur APA yang ditemukan?
    a. Arteri karotis intimal
    b. Saraf trigeminal
    c. Saraf abducens
    d. Kokhlea
    e. Kanalis vidian
A

120 A

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q
  1. Belokan saraf fasial dari segmen timpani-nya menuju segmen vertikal (genu kedua) adalah di depan dan di bawah kanalis semisirkular APA?
    a. Kanalis horisontal (lateral)
    b. Kanalis posterior
    c. Kanalis superior
A

A

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q
  1. Ketika melakukan fusi tulang spinal dan mempertimbangkan potensi material graft yang berbeda, pernyataan mana di bawah ini yang BENAR?
    a. Tulang autogen adalah osteokonduktif dan osteogenik namun tidak osteoinduktif
    b. Tulang alograf dan matriks tulang yang demineralisasi, keduanya osteoinduktif
    c. Sumsum tulang dan faktor-faktor pertumbuhan tulang, keduanya osteogenik
    d. Tidak ada tulang autogen atau faktor-faktor pertumbuhan tulang yang osteoinduktif
    e. Tulang autogen dan alograft, keduanya mempunyai kemampuan osteogenik
A

B

19
Q
  1. Proses patologi pada pertemuan kraniovertebral dapat dicapai menggunakan pendekatan transoral atau pendekatan servikal anterolateral. Keputusan untuk menggunakan salah satu dari pendekatan tersebut daripada lainnya berdasarkan pertimbangan APA?
    a. Operasi anterolateral memberikan paparan yang lebih luas terhadap massa lateral C1 dan C2
    b. Vertebra yang lebih bawah, dapat dicapai secara pembedahan dengan insisi yang sama pada operasi transoral
    c. Operasi transoral tidak menyeberang mukosa oral dan diperkirakan cocok bila direncanakan menggunakan fusi dan atau stabilisasi interna
    d. Semua diatas benar
    e. Hanya A dan C yang benar
A

E

20
Q
  1. Konsep pembagian beban kolumna anterior ketika digunakan, dalam konteks stabilisasi interna dan fusi vertebra lumbar, BERHUBUNGAN dengan salah satu di bawah ini?
    a. Kolumna anterior menanggung mayoritas kekuatan dalam seluruh konstruksi yang ada
    b. Suport struktural pada kolumna anterior secara signifikan menurunkan kekuatan stabilisasi hardware posterior interna dan meningkatkan stabilisasi konstruksi
    c. Setelah discectomi, kolumna anterior menanggung persentase berat badan tambahan
    d. Pada fusi lumbar, fusi lateral posterior pada awalnya menanggung persentase berat badan tambahan signifikan beban kolumna anterior, karena penempatan anterior fragmen-fragmen tulang pada prosesus transversus
A

B

21
Q
  1. Ketika melakukan stabilisasi vertebra lumbar dengan fiksasi segmental yang melibatkan penggunaan screw pedikel, pernyataan mana di bawah ini yang BENAR?
    a. Ketika tanpa transfikator, kedua segmen vertebral tidak stabil pada beban lateral hingga terjadi pembagian beban kolumna spinalis bila sudut screw pedikel 0⁰
    b. Stabilitas beban lateral meningkat secara signifikan bila sudut pedikel 30 derajat atau lebih
    c. Penggunaan transfiksasi meningkatkan stabilitas kontruksi baik beban rotasi dan lateral
    d. Semua di atas benar
    e. Tidak ada yang benar
A

D

22
Q
  1. Secara singkat, setelah memulai debulking intracapsular akustik neuroma menggunakan pendekatan retromastoid pada posisi duduk, teknisi monitoring memberitahu bahwa auditory evoked potential pada sisi tumor telah berubah. Perekaman basal menunjukkan delay ringan dari gelombang I hingga III, tetapi gelombang I, III, dan V ada dan dapat diulangi (reproducible). Kini gelombang I tidak diubah dalam hal latensi atau amplitude, namun gelombang III dan V menjadi memanjang dalam hal latensi dan penurunan amplitudo yang besar (75%). Apa yang PALING mungkin menyebabkan kejadian tersebut?
    a. Penekanan arteri auditori interna menyebabkan iskemia pada kohlea
    b. Penekanan saraf VII pada fossa posterior
    c. Problem teknis terhadap stimulator menyebabkan intensitas stimulasi menurun dari 95 dari 30 dB
    d. Peningkatan isofluran end tidal dari 0.4 hingga 0.8%
    e. Semua diatas benar
A

B

23
Q
  1. Diantara pernyataan di bawah ini, yang mana yang BENAR meupakan identifikasi dan monitoring saraf kranialis motoris?
    a. Pembedaan antara saraf kranialis V dengan VIII terutama berdasarkan lokasi struktur yang terstimulasi di lapangan operasi , ketika kedua saraf tersebut memproduksi respon-respon elektromiogram yang sangat mirip (dalam hal latensi, amplitudo, dan morfologi) ketika stimulasi elektris diberikan pada fossa posterior
    b. National Institutes of Health Consensus Development menyimpulkan keuntungan-keuntungan terkait monitoring saraf kranialis VII belum sebepenuhnya diakui, namun monitoring tersebut sebaiknya dipertimbangkan pada terapi bedah swannoma vestibular
    c. Saraf kranialis III, IV, dan VI tidak dapat dimonitor secara independen satu sama lainnya karena saling berhubungan pada fasikulus medial longitudinal
    d. Monitoring saraf kranialis motoris terbaik dilakukan menggunakan relaksasi otot derajat sedang (contoh: pancuronium) untuk mengurangi frekuensi respon false positive terhadap stimulasi
    e. Tidak ada yang benar
A

E

24
Q
  1. Mengenai penggunaan somatosensory evoked potentials (SSEP) pada ruang operasi, pernyataan di bawah ini yang BENAR?
    a. Perekaman respon SSEP saraf medial dari permukaan-permukaan korteks dapat digunakan untuk menentukan lokasi sulkus sentralis pada area tangan
    b. Respon SSEP yang reliabel dari struktur-struktur di sebelah rostral medulla, tidak dapat direkam pada level bolus dan infus pentobarbital; dimana menyediakan proteksi serebral terhadap iskemia/hipoksia (contoh: cukup untuk memproduksi supresi-burst pada elektroensefalogram (EEG)
    c. Suplai aliran darah menuju jalur SSEP pada kapsula interna biasanya berasal dari arteri lentikulostriata, sehingga SSEP dapat digunakan untuk memonitor jalur maotoris pada area ini seara reliabel
    d. Jalur spinal untuk SSEP saraf median adalah pada kolumna dorsalis, mendapatkan suplai darah dari arteri spinalis anterior
    e. Tidak ada yang benar
A

A

25
Q
  1. Mengenai pembedaan perlu/tidaknya shunting selama carotid endarterectomy, pernyataan di bawah ini yang BENAR?
    a. Pola EEG paling umum ditemukan setelah clamp arteri karotis interna adalah lambat ipsilateral dan reduksi amplitudo
    b. Aliran darah serebri normal adalah 45-50 ml/100g/min, perubahan EEG terlihat pada batas 20 ml/100g/min, dan mengancam keselamatan selular pada nilai 10-15/ml/100g/min
    c. Pasien-pasien shunting tanpa bukti adanya penurunan perfusi serebral, tidak perlu menempatan pasien tersebut dalam grup yang mempunyai risiko tinggi terhadap stroke
    d. Dalam menentukan tekanan shunt, tekanan yang diukur persis di atas clamp lebih rendah daripada tekanan dari point cabang pertana
    e. Semua diatas benar
    f. Tidak ada yang benar
A

B

26
Q
  1. Pendekatan transoral adalah COCOK dengan kondisi seperti berikut?
    a. Neoplasma oseus ganas pada pertemuan kranioservikal
    b. Lesi ekstradural jinak di garis tengah yang meluas dari sepertiga bawah clivus hingga dua vertebra servikal teratas
    c. Aneurisma pada sepertiga arteri basilaris
    d. Pasien dengan pembukaan rahang 20-25mm
    e. Scwannoma pada radiks saraf C2
A

B

27
Q

Skenario untuk pertanyaan 131-132:
Seorang perempuan berusia 44 tahun mempunyai riwayat 6 bulan menderita penglihatan ganda dan 2 bulan riwayat nyeri kepala progresif dan nyeri periorbital kanan. Pada pemeriksaan neurologis, ia mempunyai defisit saraf okulomotor (III), trochlear (IV), dan abducens (VI), dan hipestesia pada daerah saraf ophtalmikus kanan (V1). Studi pencitraan menunjukkan massa ekstraaksial yang enhance secara homogen, muncul dari medial wing tulang sphenoid, melibatkan sinus kavernosus dan aspek anterior ganglion gasserian
131. Berdasarkan riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan deskripsi studi pencitraan, diagnosis yang paling TEPAT adalah:
a. Meningioma
b. Glioma lobus temporal
c. Aneurisma pada bagian kavernosus pada arteri karotis interna
d. Limfoma primer
e. Adenokarsinoma metastasis
132. Opsi terapi TERBAIK untuk pasien ini adalah:
a. Terapi fraksionasi radiasi whole-brain
b. Embolisasi
c. Observasi
d. Biopsi stereotaktik
e. kraniotomi

A

131 A

132 E

28
Q
  1. Mengenai pembedahan mikro pada sinus kavernosus. Pernyataan mana di bawah ini yang BENAR?
    a. Saraf trochlear tipis dan mempunyai jalur bervariasi, dan merupakan saraf kranialis yang paling sering cedera pada daerah ini.
    b. Saraf abducens berjalan di sebelah medial terhadap arteri karotis interna
    c. Saraf trochlear menyeberang di sebelah medial saraf okulomotor pada apeks orbita
    d. Saraf abducens normalnya berlokasi di ujung anterior sinus kavernosus di antara pembagian saraf trigeminal kedua dan ketiga
    e. Saraf okulomotor berjalan di dalam kanalis Durello
A

A

29
Q
  1. Mengenai pembedahan fossa posterior pada posisi semi duduk, pernyataan di bawah ini yang BENAR?
    a. Transducer ultrasound precordial Doppler dapat mendeteksi lebih kurang 0,01 ml udara intravaskular
    b. Peningkatan end tidal CO2 akut adalah bermakna efektif dalam mendeteksi emboli udara pada vena
    c. Peningkatan end tidal gas N2 adalah bermakna paling sensitif dalam mendeteksi udara yang masuk dalam sistem vena
    d. Penurunan tekanan arteri pulmoner merupakan peringatan dini terhadap emboli udara vena
    e. Elektrokardiogram menunjukkan ketegangan jantung kiri kemungkinan menunjukkan tanda lanjut emboli udara besar
A

C

30
Q
  1. Tergantung dari ukurannya, sebuah tumor pada foramen jugular dapat dihilangkan dengan pendekatan APA?
    a. Suboccipital lateral
    b. Kombinasi transtemporal suboccipital
    c. Retrolabirin presigmoid
    d. Petrosal
    e. Semua diatas benar
A

E

31
Q

Skenario untuk pertanyaan 136-137
Seorang bayi baru lahir memiliki kejang dan gagal jantung yang jelas. Anak tersebut pada awalnya dalam kondisi baik pada saat ia lahir. Fontanella anteriornya kini penuh. CT scan menunjukkan hidrosefalus dan malformasi (Gambar 39)
136. Berdasarkan riwayat klinis dan temuan CT, diagnosis yang PALING tepat adalah:
a. Glioma tektal
b. Aneurisma basilar besar
c. Vena fistula Galen
d. Hidrosefalus yang berasal dari tumor pineal obstruktif
e. Abses otak
137. Apabila dianggap kondisi neonatus ini menjadi stabil setelah terapi medis, dan mempunyai gagal jantung borderline, terapi OPTIMAL dapat berupa?
a. Observasi
b. Decadron, diikuti dengan eksisi tumor secara bedah
c. Clipping aneurisma vena Galen secara pembedahan
d. Embolisasi transvena atau transarterial
e. Ventrikuloperitoneal shunting

A

136 C

137 D

32
Q
  1. Seorang anak usia 5 tahun dengan gejala kejang dan memiliki AVM grade III (sesuai dengan klasifikasi Spetzler-Martin). Pemeriksaan angografi menunjukkan 2.2 cm diameter maksimum AVM pada talamus kanan dengan drainase menuju sistem vena dalam. Tidak ada perdarahan, namun anak ini memiliki inkoordinasi tangan kiri. Anda MEREKOMENDASIKAN tindakan di bawah ini:
    a. Pembedahan, dengan pengangkatan definitif seluruh AVM
    b. Embolisasi, diikuti dengan pembedahan
    c. Embolisasi saja, dengan angiografi follow up
    d. Tak ada terapi; risiko perdarahan rendah dan terapi pembedahan untuk menghilangkan lesi membawa risiko signifikan
    e. Radiasi stereotaktik
A

E

33
Q
  1. Seorang perempuan berusia 50 tahun dengan gejala nyeri leher yang tidak jelas, kesulitan menelan, keluhan visual, malaise. MRI servikal menunjukkan kavitas syringomielia yang meluas dari C4 turun hingga konus medularis dengan perpindahan tonsil serebelum ke arah bawah (Figure 40). Pasien ini mempunyai gangguan gait ringan, dan nistagmus. MRI dengan kontras tidak menunjukkan bukti adanya neoplsma pada medula spinalis servikal atau thorakal. Anda memberi NASEHAT seperti di bawah ini:
    a. Needling secara perkutan pada kavitas hidromielik
    b. Ventrikulostomi terminal; membuka bagian distal kantongan cairanm di bawah konus medularis
    c. Terapi yang memberi harapan; pembedahan yang akan dilakukan bila terdapat perburukan gejala dan tanda yang jelas berhubungan dengan syringomielia
    d. Kraniektomi suboccipital, laminektomi servikal atas, diikuti duraplasty untuk menghilangkan kompresi malformasi Chiari
    e. Studi radiografi lebih lanjut
A

E

34
Q
  1. Sumber nyeri di bawah ini paling SEDIKIT berespon terhadap stimulasi kolumna dorsalis, berasumsi bahwa semua metode mengkontrol nyeri telah gagal.
    a. Nyeri stump pasca amputasi
    b. Nyeri neuropatik yang berasal dari failed-back syndrome
    c. Causalgia pada kaki setelah trauma akibat tembakan senjata
    d. Nyeri iskemik yang terjadi akibat insufisiensi vaskular yang inoperabel
    e. angina
A

A

35
Q
  1. Selama pembedahan medula spinalis servikal, somatosensory evoked potential TIDAK AKAN terpengaruh oleh salah satu di bawah ini?
    a. Hiperkarbia
    b. 2% halotan
    c. Fentanil
    d. Hipotensi
    e. hipotermia
A

C

36
Q
  1. Seorang wanita hamil dengan hipertensi dan proteinuria mulai kejang. Anda diminta untuk menterapinya. Anda menyarankan APA?
    a. Eklamsia akan menghilang setelah proses melahirkan. Sehingga, lahirkan anaknya, tidak memberikan antikonvulsan
    b. Mempertimbangkan terapi setelah work-up yang teliti, termasuk CT scan kepala
    c. Terapi dengan magnesium sulfat
    d. Observasi karena tidak ada pengobatan yang telah teruji dapat menurunkan risiko dan sekuel morbiditas eklamsia
    e. Gunakan salah satu dari diazepam, phenytoin, atau magnesium karena ketiga produk ini memiliki keuntungan yang sama pada terapi kejang akibat eklamsia
A

C

37
Q
  1. Selama pemeriksaan fisik rutin, seorang laki-laki berusia 65 tahun ditemukan dengan bruit karotis. Ia memiliki hipertensi, terkontrol dengan satu obat antihipertensi. Digital substraction angiography menunjukkan 70% stenosis arteri karotis interna kiri. Anda MEREKOMENDASIKAN?
    a. Tidak ada terapi pada pasien yang asimtomatis ini
    b. Terapi ekspektasi, pengulangan angiogram dalam 6 bulan
    c. Aspirin 325 mg per hari
    d. Aspirin 325 mg per hari dan elektif carotid endarterectomy
    e. Angioplasti karotis transluminal secara perkutan
A

D

38
Q
  1. Seorang laki-laki usia 6 tahun dibawa ke Rumah Sakit dengan fraktur impresi terbuka pada verteks kepala. Mengkonfirmasi adanya tulang yang displaced pada daerah sinus sagitalis superior. 2 jam setelah observasi cedera, anak tersebut MRS. Ia sadar, dan alert namun iritabel tanpa defisit neurologis fokal. Dia tetap berada pada posisi duduk namun perdarahan dan LCS merembes tetap terjadi pada laserasi ukuran 3 cm. Papiledema yang sangat ringan terdeteksi oleh residen neurologi. Tidak ada riwayat demam atau meteorismus. Hematokrit 36. Anda SEBAIKNYA?
    a. Terapi secara konservatif dengan antibiotik setelah penutupan laserasi kulit
    b. Operasi secepatnya untuk elevasi fraktur kranium depresi dan untuk mengeliminasi kebocoran LCS dan kontaminasi
    c. Lakukan angiografi atau venografi untuk mengidentifikasi luasnya patensi sinus sagitalis; apabila sinus masih “utuh”, perlakukan anak secara konservatif dengan antibiotik dan Diamox
    d. Mulai terapi operatif ketika keseluruhan tim operasi telah siap untuk menghadapi potensi perdarahan masif
    e. Terapi secara konservatif dengan antibiotik dan drainase lumbar
A

D

39
Q
  1. Bayi baru lahir dengan proses kelahiran kompleks dengan menggunakan forseps. Terdapat 2 cn laserasi kulit yang terjadi saat waktu persalinan dan “sefalhematoma” pada parietal. Laserasi kemudian dijahit. Foto polos mengkonfirmasi adanya fraktur kranium linear dibawah SCALP hematoma. CT menunjukkan fraktur depresi ukuran 4 mm, tak ada perdarahan intrakranial. SCALP hematoma semakin lama semakin membesar. Setelah hari ke 5, bayi semakin toksik dan terdiagnosis terinfeksi dengan sepsis ec bakteri gram negatif (berdasar kultur darah). Anak semakin lama semakin lemah walaupun telah diberi antibiotik spektrum luas, dan anda ditanya apakah ada indikasi dilakukan tindakan bedah saraf. Terdapat koagualopati minimal yang diidentifikasi. Bayi tampak moribound. Anda MEREKOMENDASIKAN salah satu di bawah ini:
    a. Koagulopati sebaiknya dikoreksi dan anak diobservasi
    b. Ini adalah masalah syok septik. Punksi lumbar sebaiknya dilakukan untuk menilai efektivitas antibiotik yang diberikan
    c. Aspirasi jarum perkutan pada SCALP hematoma
    d. Sepsis adalah masalah utama pada kasus ini. Risiko anestesi dan eksplorasi bedah pada SCALP adalah dilarang. Lanjutkan antibiotik intravena
    e. Ketika koagulopati sedang dikoreksi, anak sebaiknya di terapi secara bedah dengan debridemen luka SCALP dan eksplorasi lokasi fraktur dan dura dibawahnya
A

E

40
Q
  1. Seorang laki-laki usia 82 tahun MRS untuk evaluasi labirinitis. Ia mempunyai protesis Starr-Edwards aortic ball-valve, diberi Coumadin 2.5 mg per hari. Tidak ada trombosis valvular. Status neurologisnya normal. Sebelum KRS, ia terpeleset dan terbentur pada bagian frontal kepala. CT menunjukkan pembengkakan jaringan lunak pada SCALP dan atrofi serebri generalisata. Status klinisnya tetap, namun Coumadin distop hingga 3 hari setelah pasien terjatuh. Ia dipulangkan ke rumah dengan terapi regimen antikoagulan seperti biasa. Sebulan kemudian, ia ditemukan hemiparesis, namun tetap alert. Terdapat papiledema. Ia segera dibawa ke RS. Anda melakukan CT, didapatkan subdural hematoma subakut yang menyebabkan sekitar 1 cm midline shift. Waktu tromboplastin parsialnya 2 kali lipat nilai kontrol. Ia tetap stabil secara klinis. Anda MEREKOMENDASIKAN:
    a. Pembedahan segera dengan kraniotomi luas untuk evakuasi hematoma subdural, dengan Protamine diberikan saat pembedahan
    b. Menyetop Coumadin, pemberian FFP, dan pembedahan
    c. Pembedahan segera dengan melanjutkan Coumadin pasca operasi. Drain subdural dimasukkan selama pembedahan. Kraniotomi dibuat kecil untuk menghindari perdarahan berlebih
    d. Menyetop Coumadin, pemberian FFP. Heparinisasi dengan hati-hati selama periode perioperatif dengan Coumadin diteruskan setelah evakuasi hematoma subdural secara bedah
    e. Menyetop Coumadin, heparinisasi dengan hati-hati dengan manajemen ekspektasi hematoma subdural. Pemberian antikonvulsan bersamaan dengan Decadron
A

D

41
Q
  1. Pada pasien-pasien dengan patologi demielisasi, contohnya multipel sklerosis atau diabetik neuropati, konduksi aksi potensial melewati akson-akson dapat diperlambat atau diblok karena mekanisme APA?
    a. Saluran sodium diblok ketika mielin hilang
    b. Mielin tidak lagi mengkonduksi potensial aksi
    c. Konstanta waktu akson memendek pada nodus Ranvier
    d. Konduksi saltatory normal diganggu oleh area yang kehilangan mielin
A

D

42
Q
  1. Pernyataan mana di bawah ini yang SECARA TEPAT mendeskripsikan kejadian pada saluran sensitif voltase pada membran sel saraf?
    a. Ion potassium mengalir keluar sel selama fase repolarisasi potensial aksi
    b. Ion sodium mengalir dari dalam membran keluar selama fase peningkatan (depolarisasi) potensial aksi
    c. Konduktansi sodium meningkat dan tetap pada level yang meningkat selama membran dalam keadaan terdepolarisasi dari voltage resting-nya
    d. Konduktansi potassium meningkat kemudian tak aktif, dan tetap tidak aktif selama membran terdepolarisasi dari voltage resting-nya
A

A

43
Q
149. Pada level mana informasi di sistem visual diubah menjadi segmen linear?
A. retina
B. area pretectal pada midbrain
C. colliculus superior
D. nukleus geniculate lateral
E. primary visual cortex
A

E

44
Q

Skenario untuk pertanyaan 150-152:
Wanita 40 tahun datang ke IRD mengeluh nyeri tiba-tiba di periorbita kiri dan nyeri kepala dengan tidak bisa membuka mata kiri.2 minggu sebelumnya, pasien juga ke IRD mengeluh nyeri kepala dan dipulangkan dengan diagnosis tension headache.Pada pemeriksaan, tidak didapatkan rigiditas nuchal atau photophobia. Pasien alert dan oriented. Tidak dapat mengangkat alis kiri atau melihat medial. Pupil dilatasi dan reaksi minimal terhadap cahaya.
150. berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan, mana kondisi di bawah ini yang menjadi differential diagnosis?
A. Sarcoidosis
B. palsy iskemik nervus cranialis 3
C. aneurysma arteri communicating posterior
D./ migraine ophthalmoplegic
E. Semua di atas
151. Diagnostik pertama yang paling penting dilakukan adalah:
A. serum angiotonase pada converting enzym level dan rate sedimentasi
B. Tensilon test
C. anamnese riwayat diabetes atau darah tinggi
D. CT scan
E. Pungsi lumbal

A

150 E

151 D