Respirologi Flashcards
nilai normal
FEV1
FVC
FEV1/FVC
min. 80 %
min. 80%
min. 70%
FEV1 : 70%
FVC : 90%
FEV1/FVC : 60%
obstruksi
FEV1 : 70%
FVC : 60%
FEV1/FVC : 80%
restriktif
FEV1 : 70%
FVC : 60%
FEV1/FVC : 50%
campuran
sebutkan klasifikasi frekuensi asma dewasa
intermittent
< 1x / minggu
persistent ringan
> 1x / minggu
persistent sedang
setiap hari
persistent berat
setiap saat
sebutkan klasifikasi frekuensi asma anak
intermittent
<6x/tahun atau < 1x/bulan
persistent ringan
< 1x/minggu
persistent sedang
> 1x/minggu
persistent berat
setiap hari
sebutkan klasifikasi keparahan asma dewasa
ringan
berdiri, kalimat, wheezing ekspiratori paksa
sedang
duduk, beberapa kata (frasa), wheezing ekspiratori
berat
tripod position, kata per kata, wheezing ekspiratori dan inspiratori
mengancam nyawa
tidur, tidak bicara, silent chest
klasifikasi keparahan asma anak
ringan-sedang
duduk, beberapa kata (frasa), wheezing ekspiratori
berat
tripod position, kata per kata, wheezing ekspiratori dan inspiratori
mengancam nyawa
tidur, tidak bicara, silent chest
spirometri pada kasus asma akan menunjukkan gambaran…
obstruksi
FEV1 < 80%
FVC normal
FEV1/FVC < 70%
kriteria PERBAIKAN pada kasus asma setelah diberikan bronkodilator adalah…
Peningkatan FEV1 minimal 12%
Pasien usia 20 th. serangan asma 2x/minggu
saat serangan wheezing ekspirasi, bisacara kalimat, posisi berdiri
klasifikasi frekuensi dan derajat keparahan…
asma persisten ringan derajat sedang
pasien usia 7 tahun
serangan asma 12x/tahun
saat serangan posisi tripod position, wheezing ekspirasi dan inspirasi, bicara kata per kata
klasifikasi frekuensi dan derajat keparahan…
asma persisten ringan derajat berat
tatalaksana serangan asma
diberikan salbutamol (albuterol) secara MDI/nebulisasi maksimal 3x dengan jarak pemberian 20 menit
jika tidak membaik
salbutalol + ipratropium bromida
jika tidak membaik
ICU untuk ventilator
tatalaksana maintenance asma dewasa dengan serangan tidak setiap hari
reliever
ICS dosis rendah (budesonide/flutikason) + LABA (formoterol)
tatalaksana maintenance asma dewasa dengan serangan hampir setiap hari
Kontroler (setiap hari)
ICS dosis rendah + LABA (salmeterol)
tatalaksana maintenance asma dewasa dengan serangan setiap hari + penurunan fungsi paru
Kontroler (setiap hari)
ICS dosis sedang + LABA (salmeterol)
tatalaksana maintenance asma dewasa dengan serangan setiap hari + penurunan fungsi paru apabila gagal dengan pengobatan kontroler awal
ICS dosis tinggi + LABA (salmeterol)
asma yang tidak membaik dengan reliever repetitif
Status asmatikus
tatalaksana maintenance untuk asma anak intermittent
Reliever
ICS dosis rendah + formoterol (alt: salbutamol)
tatalaksana maintenance untuk asma anak persistent ringan
ICS dosis rendah (budesonide + flutikason)
tatalaksana maintenance untuk asma anak persistent sedang
ICS dosis rendah + LABA (salmeterol)
tatalaksana maintenance untuk asma anak persistent berat
ICS dosis menengah + LABA (salmeterol)
pasien datang dengan keluhan penurunan BB, keringat malam, batuk > 2 bulan, terkadang batuk darah. pasien merupakan seorang HIV (+). pemeriksaan selanjutnya yang akan dilakukan adalah…
akan ditemukan…
pemeriksaan TCM
TB (-)
TB Indeterminate
TB sensitif rifampisin
TB resistent rifampisin
pasien datang dengan keluhan penurunan BB, keringat malam, batuk > 2 bulan, terkadang batuk darah. HIV (-), belum pernah mengkonsumsi obat TB.
jelaskan algoritma pasien tersebut…
Test TCM, akan memberikan hasil :
TB (-)
TB Indeterminate
TB sensitif rifampisin
TB resistent rifampisin
jika tidak ada test TCM, maka bisa melakukan tes BTA SP
hasil : salah satu (+) : TB terkonfirmasi bakteriologis
hasil : (-/-)
lanjutkan dengan pemeriksaan RO Thorax
hasil : sugestif TB : TB terkonfirmasi klinis
bila tidak ada RO
tes obat non-OAT selama seminggu
keluhan membaik : bukan TB
tidak sembuh? TB terkonfirmasi klinis
sebutkan obat-obatan first line OAT
Rifampisin
Isoniazid
Pirazinamid
Etambutol
Streptomisin
sebutkan obat-obatan second line OAT
Fluorokuinolon respirasi :
Moksifloksasin
Levofloksasin
sebutkan OAT injeksi
Kapreomisin
amikasin
kanamisin
jelaskan algoritma penegakkan diagnosis TB anak
gajala TB
tes TCM/BTA
kalau hasilnya (+) : TB terkonfirmasi bakteriologis
jika (-),
lakukan Skoring TB
kalau hasilnya >=6 : TB terkonfirmasi klinis
jika <6, lihat
riwayat kontak/mantoux test
jika (+) : TB terkonfirmasi klinid
jika (-) : OBS 2 minggu
dikatakan mantoux test positif pada anak normal jika…
indurasi > 10 mm
dikatakan mantoux test positif pada anak dengan imunokompromais jika…
indurasi > 5 mm
sebutkan poin dari skoring TB
Riwayat kontak
suspek : 2
konfirmasi TB : 3
status gizi
kurang : 1
buruk : 2
mantoux test (+) : 3
demam >= 2 minggu : 1
batuk >= 2 minggu : 1
pembesaran KGB > 1 : 1
nyeri sendi/tulang : 1
RO Thorax : 1
anak usia 5 th, HIV (+), mantoux test 9 mm, batuk 1 bulan, riwayat ibu TB terkonfirmasi
skor…
termasuk kedalam TB terkonfirmasi…
7
klinis
sebutkan yang termasuk TB ekstra paru
pleuritis TB, TB kelenjar, TB adrenal, meningitis TB
TB kasus baru
pasien belum pernah minum obat
atau
sudah pernah minum obat < 28 dosis
TB Kasus kambuh
pernah dinyatakan sembuh (di bulan ke-6 BTA sudah negatif)
kemudian (+) kembali
TB kasus gagal
pasien masih (+) dibulan ke 5 OAT
TB kasus putus obat
tidak minum OAT selama 2 bulan berturut turut
monoresisten
hanya resisten 1 OAT bukan rifampisin
poliresisten
resisten > 1 OAT bukan rifampisin
MDR
resisten terhadap :
rifampisin + isoniazid
pre- XDR
resisten terhadap :
rifampisin + isoniazid + 1 fluorokuinolon respirasi (moksifloksasin/levofloksasin)
XDR
Resisten terhadap :
Rifampisin + isoniazid + 1 fluorokuinolon respirasi + OAT injeksi (kapreomisin, amikasin, kanamisin)
terapi TB paru dewasa
2RHZE/4RH
dosis OAT mg/kg (dewasa)
Rifampisin : 10 mg/kgbb
Isoniazid : 5 mg/kgbb
Pirazinamid : 25 mg/kgbb
Etambutol : 15 mg/kgbb