Endokrin dan Metabolisme Flashcards
aksis growth hormon
Hipotalamus menghasilkan GHRH –> Hipofisis menghasilkan growth hormon
pasien laki-laki usia 13 tahun datang dengan keluhan badan yang lebih besar dibandingkan anak seusianya, pada pemeriksaan didapatkan TB 180 cm.
dx…
pemeriksaan yang dilakukan untuk menunjang diagnosa…
Gigantisme
kadar GH tetap tinggi setelah TTGO
IGF-1 (insulin growth factor) meningkat
pasien laki-laki usia 20 tahun datang dengan keluhan rahang bawah yang membesar, dahi menjadi lebih maju dan jarak antar gigi menjauh.
Dx…
Pemeriksaan penunjang…
tatalaksana…
Akromegali
IGF-1
Reseksi trans-sfenoidalis
nama lain dari growth hormon yang dihasilkan oleh hipofisis
Somatotropin
pasien datang dengan keluhan berperawakan pendek, setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan kadar GH rendah dan hipoglikemia.
dx…
etio…
Tatalaksana…
Dwarfisme
mutasi gen GHRH, GH1
suplai human growth hormon sampai lempeng epifisis menutup
2 klasifikasi diabetes insipidus dan etiologinya
Diabetes insipidus sentral : produksi ADH menurun
Diabetes insipidus nefrogenik :
reseptor aquaporin menurun
pasien datang dengan keluhan sering kencing, cepat haus, sering lapar. dokter ingin menegakkan diagnosis diabetes, pemeriksaan apa yang akan dilakukan selanjutnya?
- osmolalitas urin
–> jika osmolalitas urin > 300 (meningkat) : diuresis osmotik (Diabetes Mellitus)
–> jika osmolalitas < 300, lakukan water deprivation test
- Water deprivation test (8-10 jam)
–> jika osmolalitas meningkat atau > 700 : polidipsia psikogenik (contohnya pada skizofrenia)
–> jika osmolalitas masih tetap rendah : Diabetes Insipidus
–> sekarang menegakkan DI sentral atau DI nefrogenik
- Stimulasi Desmopresin (mirip ADH)
–> jika osmolalitas >300 + >50% : DI sentral
(meningkat 50-100% : DI Sentral Parsial)
(meningkat > 100% : DI Sentral komplit)
–> jika osmolalitas < 300 atau <50% : DI nefrogenik
2 bahan untuk membentuk T3 dan T4
Iodine
TSH
jelaskan aksis Tiroid
Hipotalamus : TRH
Hipofisis : TSH (tirotropin)
Kelenjar tiroid : T3 dan T4
fungsi hormon tiroid
metabolisme tubuh
1. meningkatkan kerja jantung
2. meningkatkan peristalsis
3. meningkatkan panas
4. menurunkan BB
T4 dan T3 meningkat
TSH meningkat
hipertiroid sekunder
T4 dan T3 meningkat
TSH menurun
Hipertiroid primer
T4 dan T3 menurun
TSH menurun
Hipotiroid sekunder
T4 dan T3 menurun
TSH meningkat
Hipotiroid primer
3 penyakit hipertiroid primer
- graves disease
- adenoma toksik
- toxic multinodular goiter
nama lain graves disease
basedow disease
etiologi graves disease
autoimunitas terhadap reseptor TSH (anti TSHr / TRAb)
gejala tirotoksikosis
intoleransi panas
BB menurun
tremor
berkeringat
diare
trias graves disease
tirotoksikosis
graves’ opthalmopathy
graves’ dermopathy
6 gejala graves opthalmopathy
- exophtalmos
- dalrymple sign : retraksi palpebra
- lid lag
- stellwag sign : jarang berkedip
- joffroy sign : kerutan dahi tidak ada saat mata melihat ke atas
- mobius sign : sulit konvergensi mata
pasien datang dengan keluhan tidak tahan terhadap panas, BB menurun, mata seperti membelalak. dokter ingin menegakkan kasus hipertiroid primer, ketika dilakukan pemeriksaan TRAb (-), pemeriksaan penunjang apa yang akan dilakukan selanjutnya…
akan ditemukan apa…
dx…
RAIU Scan : memasukkan iodine yang berfluorescein
uptake yang meningkat secara difuse
graves disease
tatalaksana first line graves disease
metimazole 15-30 mg/hari (orang dewasa dan hamil TM 2-3)
Propiltiourasil (PTU) 3x100 mg (hamil TM 1 dan badai tiroid)
2 graves’ dermopathy
myxedema pretibia
dermatitis
tatalaksana pembedahan graves disease
near total tiroidektomi
tatalaksana simptomatik graves disease
propranolol
efek samping pemberian Metimazole di TM 1
aplasia cutis
FT4 dan FT3 normal
TSH menurun
pasien tidak memiliki gejala
hipertiroid subklinis
pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di leher, pasien juga merasakan adanya penurunan BB, intoleransi panas. pada pemeriksaan fisik ditemukanbenjolan di leher, pada pemeriksaan TRAb (-), RAIU scan ditemukan nodul soliter.
Dx…
Tatalaksana…
Adenoma Toksik
Pembedahan : lobektomi
pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di leher, pasien juga merasakan adanya penurunan BB, intoleransi panas. pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan di leher, pada pemeriksaan TRAb (-), RAIU scan ditemukan 2 fokus nodul.
Dx…
Tatalaksana…
Toxic multinodular goiter
pembedahan
Plummer’s Disease
Toxic multinodular goiter
pasien datang dengan keluhan gangguan lapang pandang, hanya bisa melihat sebagian, pasien juga mengeluhkan penurunan BB dalam beberapa minggu ini, rasa berdebar-debar (+). pada pemeriksaan penunjang didapatkan FT4 dan T3 meningkat, TSH meningkat.
Dx…
Tatalaksana…
Hipertiroid sekunder
Reseksi Trans-sfeinoidal
pasien datang kerumah sakit diantar keluarga dengan keluhan penurunan kesadaran, HR : 150x/i, suhu 40 C, EKG : atrial fibrilasi, 3 hari yang lalu pasien menjalani operasi leher dikarenakan terdapat benjolan dan sering merasa berdebar-debar.
Dx…
Tatalaksana First line…
Tatalaksana alternatif…
Badai tiroid/tiroid storm
Tatalaksana First line :
loading dose :
PTU 500-1000 mg
maintenance dose :
PTU 250 mg/4 jam
Tatalaksana alternatif :
metimazole 20 mg/4-6 jam
3 penyakit hipotiroid primer
Hashimoto
Goiter endemik
Tiroiditis subakut
patogenesis hashimoto disease
autoimun terhadap TPO (anti-TPO)
fase hipertiroid pada hashimoto disease
Hashitoksikosis
pasien datang dengan keluhan susah BAB, mengalami kenaikan BB dengan cepat, mudah kedinginan. pasien juga mengeluhkan adanya pembesaran leher. pada pemeriksaan fisik ditemukan goiter difus. pada pemeriksaan penunjang didapatkan antibodi-TPO (+), antibodi-TG (+).
Dx…
pada pemeriksaan penunjang mikroskopi akan ditemukan sel…
tatalaksana…
Hashimoto disease
Hurthle cell
Levotiroksin 1,6-1,8 mcg/kg/hari
pasien datang dengan keluhan pembengkakan di leher. pasie suka makan singkong dan kol. pada pemeriksaan fisik ditemukan goiter difus, saat pasien diminta mengangkat kedua lengannya ke atas muka pasien berubah menjadi merah.
Dx…
nama manuever yang dilakukan…
Tatalaksana…
Goiter endemik
Pemberton manuever
suplementasi iodine
dewasa : 150 mcg/hari
6-12 tahun : 120 mcg/hari
< 6 tahun : 90 mcg/hari
apabila terdapat gejala kompresi (sesak nafas): pembedahan
pasien datang dengan keluhan dada berdebar-debar, penurunan BB, dan tidak tahan panas. 1 minggu yang lalu pasien mengalami batuk dan pilek. TTV : Suhu 40 derajat, HR 150X/i, pada pemeriksaan fisik ditemukan goiter difus, nyeri tekan (+).
Dx…
Tatalaksana…
Tiroiditis subakut fase hipertiroid
obat-obatan simptomatis :
Propranolol
FT4 dan T3 menurun
TSH meningkat
pada pemeriksaan mikroskopi : tidak merobek kapsul.
penyebaran secara limfogen
histopatologi :
Orphan annie eyes
badan psamomma
Dx…
Tatalaksana…
karsinoma tiroid tipe Papilary
near total thyroidektomi
FT4 dan T3 menurun
TSH meningkat
pada pemeriksaan mikroskopi : merobek kapsul.
penyebaran secara hematogen
Dx…
tatalaksana…
Karsinoma tiroid tipe Folikular
near total thyroidektomi + radioterapi
pasien datang dengan keluhan benjolan dileher dan penurunan BB yang drastis. pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan tiroid yang keras dan tidak bergerak saat disuruh menelan. pada pemeriksaan penunjang ditemukan penurunan kadar Ca dan peningkatan kadar kalsitonin/prokalsitonin.
Dx…
menyerang sel apa…
tatalaksana…
Karsinoma tiroid tipe medullary
menyerang sel parafolikular
total throidektomi + radiotherapy
benjolan dileher dan penurunan BB yang drastis. pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan tiroid yang keras dan tidak bergerak saat disuruh menelan. pada pemeriksaan penunjang mikroskopi ditemukan sel yang tidak berdiferensiasi.
Dx..
tatalaksana…
Karsinoma tiroid tipe anaplastik
th/ paliatif
algoritma nodul tiroid
- pemeriksaan FT4
–> jika meningkat : hipertiroid
–> jika menurun/normal : hipotiroid/eutiroid
- pemeriksaan USG
–> nodul (-) : hipotiroid
–> nodul (+) : curiga karsinoma tiroid
- FNAB
–> tipe papillary
–> tipe folikular
–> tipe medullary
–> tipe anaplastik
etiologi tersering yang menyebabkan hipoparatiroidisme
iatrogenik (post tiroidektomi)
fungsi paratiroid hormon (PTH)
meningkatkan kalsium darah
fungsi kalsium dalam darah
menyebabkan kontraksi sel” kontraktil (saraf dan otot)
3 cara paratiroid hormon meningkatkan kadar kalsium dalam darah
- meningkatkan reabsorbsi ca lewat urine
- meningkatkan reabsorbsi ca di usus
- resorpsi tulang
manifestasi umum hiperparatiroidisme
osteolitis :
fraktur patologis
salt and papper skull
osteitis fibrosa cystica (brown tumor)
pasien datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan, nyeri ketok CVA (+), pasien juga mengeluhkan terdapat benjolan di jari telunjuknya. pada pemeriksaan x-ray jari ditemukan tumor di tulang jari. pada pemeriksaan lab ditemukan peningkatan kadar kalsium. EKG interval QT memendek.
diagnosis…
etiopatogenesis…
tatalaksana…
Hiperparatiroidisme Primer
Chieff cell tidak memonitoring kadar kalsium –> sekresi PTH meningkat –> Ca meningkat
Paratiroidektomi
penyakit yang menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder…
pada pemeriksaan lab akan ditemukan …
etiopatogenesis…
tatalaksana…
CKD
Hiperfosfatemia
fosfat tidak bisa disekresikan melalui ginjal –> masuk ke dalam darah –> berikatan dengan Ca –> chieff cell tidak bisa mendeteksi Ca dan mengira kadar Ca rendah –> Sekresi PTH meningkat –> Ca meningkat
Th/ selesaikan penyakit penyebab
kalsium normal atau hipokalsemia
menjadi hiperkalsemia merupakan jenis hiperparatiroidisme
tersier
kontraksi otot wajah pada ketukan di atas N. Facialis depan telinga merupakan tanda…
terdapat pada penyakit apa…
Chvostek sign
Hipoparatiroidisme
Spasme karpopedal setelah manset TD dikembangkan, merupakan sign…
ditemukan pada…
Trosseau sign
Hipoparatiroidisme
EKG pada hipoparatiroidisme akan ditemukan…
QT interval memanjang (lebih dari 10 kotak kecil)
tatalaksana hipoparatiroidisme
Suplementasi kalsium 1-2 gram + vitamin D
Kelenjar adrenal dibagi menjadi 2 bagian yaitu…
Korteks
Medulla
medulla kelenjar adrenal menghasilkan…
Epinefrin
sebutkan 3 bagian dan hormon yang dihasilkan beserta fungsinya dari korteks kelenjar adrenal
Glomerulosa : Aldosterone (mineralokortikoid) –> mereabsorpsi Na —> mengatur tekanan darah (meningkatkan TD)
Fasiculata : kortisol (glukokortikoid) –> meningkatkan glukosa
Retikulata : DHEA (androgen) –> Libido
jelaskan axis kelenjar adrenal
Hipotalamus : CRH
Hipofisis : ACTH (kortikotropin)
Adrenal : Kortisol
pasien datang dengan keluhan peningkatan BB dan terdapat bercak-bercak garis kecoklatan di perutnya, pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien obesitas, terdapat penumpukan lemak di dorsoservikal, dan wajah berbentuk bulat.
untuk mengarahkan diagnosis pasien, PP yang akan dilakukan adalah…
- tanyakan kepada pasien apakah ada riwayat penggunaan kortikosteroid jangka lain ?
–> ada, Hiperkortisolisme estrogen (pseudo-cushing)
–> tidak ada, lanjutkan pemeriksaan.
- cek kadar Kortisol
- urin 24 jam
- saliva/darah tengah malam
- stimulasi deksametasone 1 mg (low dose)
–> Kortisol tinggi, lanjutkan pemeriksaan
- cek ACTH
–> ACTH rendah (<5 pg/ml) : tumor adrenal (Cushing syndrome) –> MRI adrenal –> adrenalektomi
–> ACTH tinggi, lanjutkan pemeriksaan
- Stimulasi deksametasone 8 mg (high dose)
–> ACTH rendah : tumor hipofisis (Cushing Disease) –> MRI Kepala –> Reseksi transsfenoidal
–> ACTH tinggi : Tumor ACTH ektopik (SLCL) (Cushing syndrome) –> reseksi tumor
Kortisol meningkat
ACTH < 5 pg/ml
Dx…
Cushing syndrome ec Tumor adrenal
Kortisol meningkat
ACTH meningkat
setelah di stimulasi deksametasone 8 mg : ACTH menurun
Dx…
Cushing disease ec tumor hipofisis
Kortisol meningkat
ACTH meningkat
setelah di stimulasi deksametasone 8 mg : ACTH tetap tinggi
Dx…
Cushing syndrome ec Tumor ACTH ektopik (SCLC)
Hipofungsi adrenal primer
Penyakit Addison
pada Addison disease, akan ditemukan 3 tanda khas pada pemeriksaan lab…
Hiponatremia
Hiperkalemia
Asidosis
pasien datang dengan keluhan pusing berkunang-kunang, TD : 90/65 mmhg. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan kulit pasien berwarna kecoklatan, pada pemeriksaan lab ditemukan GDS 54 mg/dl.
pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis penyakit pasien adalah…
apa yang akan ditemukan…
Dx…
Tatalaksana…
Stimulasi ACTH
ditemukan : tidak ada peningkatan Kortisol
Addison disease
tatalaksana :
Hidrokortison 5-25 mg/hari
–> meningkatkan kortisol
Fludrokortison 0.05 - 0.2 mg/hari
–> meningkatkan aldosteron
Hipoglikemia berat
TD 60/40 mmHg
Dx…
Tatalaksana…
Krisis adrenal/krisis addison
Tatalaksana :
Hidrokortisone 100 mg/8 jam IV
Resusitasi 0.9%
Dextrose 50%
usia pubertas pada laki-laki
9-14 tahun
usia pubertas pada wanita
8-13 tahun
pasien laki-laki usia 7 tahun dibawa orang tua karena menunjukkan tanda-tanda pubertas yaitu dada membidang, suara berubah, pertumbuhan semakin tinggi.
untuk menengakkan diagnosis pasien, pemeriksaan apa yang harus dilakukan…
interpretasinya…
Dx…
tatalaksana….
- cek kadar testosterone
–> meningkat, lanjutkan pemeriksaan
- cek kadar FSH dan LH (Gonadotropin)
–> rendah, Hipergonadisme perifer –> reseksi tumor testis
–> tinggi, Hipergonadisme sentral –> GnRH agonis kontinue –> Leuprolide IM/SC
Dx : Hiperagonadisme (pubertas prekoks)
pasien perempuan usia 17 tahun datang dibawa orang tua dengan keluhan belum menstruasi, belum ada pembentukan payudara, rambut pubis belum tumbuh. pada pemeriksaan didapatkan kadar estrogen rendah dan kadar FSH-LH tinggi.
Dx…
Hipogonadisme Hipergonadotropik
pasien laki-laki usia 18 tahun datang dibawa orang tua dengan keluhan belum mimpi basah, tinggi 150 cm, suara belum berubah, belum tumbuh rambut-rambut kemaluan, pada pemeriksaan didapatkan kadar testosteron rendah dan kadar FSH-LH rendah.
Dx…
Hipogonadisme hipogonadotropik
pasien laki-laki perawakan tinggi
kromosom XXY
Sindrom…
akibat…
Klinefelter syndrome
Hipogonadisme primer
pasien perempuan, perawakan pendek, shield chest, webbed neck.
Sindrom…
kromosom…
akibat…
Turner syndrome
X0
Hipogonadisme primer
2 penyakit genetik akibat hipogonadisme sekunder
Kallman
prader-willi
perbedaan DM tipe I dan DM tipe II
DM tipe I
–> Defisiensi insulin absolut akibat autoimun yang merusak sel pankreas
–> anak-anak
DM Tipe II
–> Defisiensi insulin relatif
–> Insulin ada, tapi reseptor tidak sensitif
–> dewasa
usia < 25 tahun
DM Tipe II
MODY
usia > 25 tahun
DM Tipe I
LADA
Pemeriksaan yang dilakukan untuk membedakan DM Tipe I dan DM Tipe II
Hasilnya…
C-Peptide
DM Tipe I : rendah
DM Tipe II : Tinggi
Cutoff GDS, GD2PP, GDP dan HbA1C untuk menegakkan diagnosis DM
GDS : >= 200 mg/dl + Gejala klasik DM
GD2PP : >= 200 mg/dl
GDP : >=126 mg/dl
HbA1C : >= 6.5%
Cutoff TGT, GDPT, dan HbA1C untuk prediabetes
TGT : 140-199 mg/dl
GDPT : 100-125 mg/dl
HbA1C : 5.7 - 6.4%
Tatalaksana DM tipe II dengan kadar HbA1C 6.5 - 7.5%
1 OHO
(metformin)
Tatalaksana DM tipe II dengan kadar HbA1C > 7.5% - 9%
2 OHO
Tatalaksana DM tipe II dengan kadar HbA1C > 9% tanpa dekompensasi
3 OHO
Tatalaksana DM tipe II dengan kadar HbA1C > 9% dengan dekompensasi
Insulin
Target terapi DM Tipe II
kadar HbA1C < 7%
GDS : 150 mg/dl
GDP : 110 mg/dl
GD2PP : 150 mg/dl
Dx…
GDPT + TGT = Prediabetes
cara kerja metformin
meningkatkan sensitivitas reseptor terhadap insulin
dispepsia
Asidosis laktat
merupakan efek samping OHO apa?
Biguanid : Metformin
Cara kerja sulfonilurea : Glimepirid, glibenklamid
meningkatkan produksi insulin oleh pankreas
OHO yang tidak boleh skip makan karena efek sampingnya hipoglikemi dan BB meningkat adalah
Sulfonilurea : Glimepirid, Glibenklamid
OHO yang harus diminum dengan suapan pertama adalah
Acarbose
Pilihan utama obat DM dengan GD2PP tinggi, GDP normal adalah
Acarbose
cara kerja acarbose
menghambat penyerapan glukosa di usus
efek samping flatulensi ditemukan pada OHO?
Acarbose
OHO dengan efek samping edema
Tiazolidinedione : Glitazone
cara kerja glitazone
meningkatkan sensitivitas reseptor insulin
OHO yang cara kerjanya meningkatkan sensitivitas reseptor insulin + meningkatkan sekresi insulin oleh pankreas adalah
DPP-IV Inhibitor : Sitagliptin
OHO yang efek sampingnya menyebabkan ISK adalah
SGLT-2 inhibitor : Dopagliflozin
cara kerja SGLT-2 inhibitor (dopagliflozin)
menghambat reabsorbsi glukosa urin
OHO pilihan yang digunakan pasien DM dengan penyakit jantung
SGLT-2 Inhibitor (dopagliflozin)
jenis lemak diperbolehkan untuk DM adalah
MUFA
yang dikatakan hipoglikemia pada dewasa dan anak jika kadar glukosa…
dewasa : < 70 mg/dl
anak : < 54 mg/dl
pasien 30 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran, kejang 1x ketika dirumah, awalnya pasien mengeluhkan lemas dan berkeringat dingin. GDS 54 mg/dl
Dx…
tatalaksana…
Hipoglikemia derajat berat
tatalaksana :
D20% 100 cc IV, boleh diulang 2x
maintenance : D10% 100 cc/jam
pasien 18 tahun datang dengan keluhan lemas dan berkeringat dingin. GDS 40 mg/dl. pasien masih dapat minum
Dx…
tatalaksana…
Hipoglikemia derajat ringan
tatalaksana
2-3 sendok makan gula (15-20 gr)
boleh diulang hingga 3 kali dengan monitor setiap 15 menit
jika gagal
D10% 150-200 cc
3 tanda khas Ketoasidosis diabetikum (KAD)
- Badan keton (+) : asam setoasetat, aseton, beta-hidroksibutirat
- asidosis metabolik : pH < 7.35
- napas kussmaul (cepat dan dalam)
- prinsip tatalaksana KAD dan HHS
- Rehidrasi
–> loading 1,5 L Nacl 0.9% (1 jam)
–> cek kadar Na+
–> Na+ > 145, ganti dengan Nacl 0.45%
–> Na+ <=145, tetap pakai Nacl
–> target GDS : 200-250 mg/dl
jika target tercapai,
+ Dextrose 5%
- Insulin
–> 0,1/kgbb IV/IM/SC
–> hingga kadar GDS : 200-250 mg/dl
–> tidak diberikan jika K+ <3 mEq/L - Kalium
–> K+ > 6 mEq/L : tidak diberikan K+
–> K+ 4.5 - 6 mEq/L : berikan K+ 25 mEq/6 jam
–> K+ 3 - 4.5 mEq/L : berikan K+ 50 mEq/6 jam
–> K+ < 3 mEq/L : berikan K+ 75 mEq/6 jam - pH
–> pH <7.0 : berikan bikarbonat (HCO3-) 100 mEq
–> pH 7.0-7.1 : berikan bikarbonat (HCO3-) 50 mEq
–> pH >7.1 : Tidak diberikan bikarbonat (HCO3-)
anak usia 2 tahun, kulit membungkus tulang, Baggy pants appearance, iga gambang (piano sign), alopesia
Dx…
akibat kekurangan…
Marasmus
Kekurangan energi (karbohidrat)
anak usia 2 tahun, edema, crazy pavement dermatosis, rambut merah jagung
Dx…
akibat kekurangan…
Kwashiorkor
Kekurangan protein
kriteria dikatakan gizi buruk
BB < -3 SD (BGM)
atau
LiLA < 11.5 cm
sebutkan 3 fase tatalaksana gizi buruk
Fase Stabilisasi (H1-H2)
Fase Transisi (H3-H7)
Fase Rehabilitasi (H7-H14)
3 Hipo fase stabilisasi
Hipovolemia
Hipotermia
Hipoglikemia
tatalaksana hipovolemia dehidrasi ringan pada gizi buruk
RESOMAL 5 cc/kg PO/NGT
jika diare :
< 2 tahun : + 50-100 cc
>= 2 tahun : + 100-200 cc
tatalaksana hipovolemia dehidrasi berat pada gizi buruk
RL : Dextrose 10% 15 cc/kg IV
1:1
atau RLG 5%
Tatalaksana hipoglikemia anak sadar
D10% 50 cc PO
Tatalaksana hipoglikemia anak tidak sadar
D10% 5 cc/kgbb/IV
formula yang diberikan pada fase transisi
F100
atau
RUTF
pada fase rehabilitasi, tatalaksana apa yang diberikan ?
F100/RUTF
Supplementasi besi
Obat cacing : pirantel pamoat 10 mg/kgbb
kriteria sembuh gizi buruk
BB/TB > - 2 SD dan LiLA > 12.5 cm selama 2 minggu berturut-turut
PJK Ekuivalen
- PAD
- Stroke
- DM
- Diseksi Aorta
- Aneurisme Aorta
Kriteria resiko sangat tinggi pada dislipidemia
mulai statin…
target…
PJK / PJK Ekuivalen + FR Mayor/PJK Ekuivalen lain
LDL > 70 mg/dl
Target : LDL < 70 mg/dl
Faktor risiko mayor pada dislipidemia
- Merokok
- Hipertensi/riwayat minum obat HT
- HDL < 40 mg/dl
- Usia
LK >45 tahun
PR > 55 tahun
kriteria risiko tinggi pada dislipidemia
mulai statin…
target…
1 PJK/PJK Ekuivalen
LDL >= 130 mg/dl
Target: LDL < 100 mg/dl
kriteria risiko sedang pada dislipidemia
mulai statin…
target…
> = 2 FR Mayor
SFR >= 10% : LDL >=130 mg/dl
SFR <10% : LDL >=160 mg/dl
Target : LDL < 130 mg/dl
Kriteria risiko rendah pada dislipidemia
mulai terapi…
target…
0-1 FR mayor
LDL >= 190 mg/dl
target : LDL <= 160 mg/dl
statin intensitas rendah dapat menurunkan berapa persen…
obatnya…
<30%
Simvastatin 10 mg
statin intensitas sedang dapat menurunkan berapa persen…
obatnya…
30-50%
Simvastatin 20-40 mg
Atorvastatin 10-20 mg
Rosuvastatin 5-10 mg
statin intensitas tinggi dapat menurunkan berapa persen…
obatnya…
> 50%
Atorvastatin 40-80 mg
Rosuvastatin 20-40 mg
2 keadaan khusus pada dislipidemia
SKA : intensitas tinggi
DM
usia < 40 tahun (-) statin
usia >= 40 tahun : Intensitas sedang
pasien merokok, riwayat HT (+) dikontrol dengan kaptopril, LDL 180 mg/dl
resiko…
mulai statin…
target…
tatalaksana…
Resiko sedang
mulai statin jika
SFR <10% : LDL >=160 mg/dl
SFR >= 10% : LDL >=130 mg/dl
target LDL < 130 mg/dl
tatalaksana :
180 ke 130 : 50
3x18 = 54
5x18 = 90
30% sudah mengurangi 54. jadi pilih yang 30 :
Simvastatin 10 mg
Pasien DM, 40 tahun, tidak ada faktor risiko lain, LDL 100 mg/dl
resiko…
mulai statin…
target…
tatalaksana…
Risiko tinggi
mulai statin jika LDL > 130 mg/dl
target < 100 mg/dl
pasien termasuk kedalam keadaan khusus DM dengan usia 40 tahun, jadi tatalaksana yang diberikan yaitu statin intensitas sedang :
Simvastatin 20-40 mg
Atorvastatin 10-20 mg
Rosuvastatin 5-10 mg
pasien laki-laki usia 45 tahun, riwayat infark miokard dan DM. LDL 80 mg/dl
resiko…
mulai statin…
target…
tatalaksana…
sangat tinggi
statin bila LDL > 70 mg/dl
Target LDL < 70 mg/dl
Tatalaksana :
80 ke 70 = 10
3x8 : 24
statin risiko rendah
akan tetapi karena pasien ada riwayat SKA jadi masuk ke statin intensitas tinggi
Atorvastatin 40-80 mg
Rosuvastatin 20-40 mg