Diet HIV/AIDS Flashcards
Penularan AIDS bisa melalui
Kontak seksual
Transfusi darah
Jarum suntik
Perinatal (darah dan ASI)
Infeksi HIV primer ditandai
Penurunan dan fungsi sel CD4
Perubahan yang terjadi berkaitan HIV/AIDS dan gizi
Asupan
Absorpsi
Metabolisme
Eksresi
Wasting syndrome HIV/AIDS
Penurunan BB 10% dalam 6 bulan
Demam pada wasting syndrome HIV/AIDS
Lebih dari 30 hari diikuti diare kronis
Lipodystrophy pada HIV karena
Infeksi HIV dan pengobatan HIV
FDA menyetujui pengobatan lipodystrophy dengan
Daily injectable drug Egrifta (tesamorelin)
Screening HIV/AIDS
RNS-H (Rapid Nutrition Screening for HIV disease)
Poin 1 dan 2 yang ada di RNS-H
Dalam 12 bulan ada kekhawatiran tidak bisa mendapatkan makanan
Poin 3 dan 4 yang ada di RNS-H
BMI
Diagnosis HIV 6 bulan terakhir
Poin 5 dalam RNS-H
Kondisi;
Diabetes
Heart disease
High blood pressure
Lipodysthrophy
Poin 6 dalam RNS-H
Penurunan BB 10 pounds
Poin 7 dalam RNS-H
Kondisi;
Kesulitan menelan
Mual muntah
Poor appetite
Diare kronis
Score dalam RNS-H
0-3 poin (normal)
4-6 (at risk)
7-17 (high risk)
Manifestasi lipodistrofi dapat diketahui dengan
Bioelectrical impedance
Soft tissue dual-energy X-ray absorptiometry
Pengukuran biochemical pada HIV asesmen (progres penyakit)
Viral load dan CD4 count
Biochemical HIV (current inflammatory)
C-reactive protein
Biochemical HIV (general nutritional status)
Albumin, transferrin, others
Kebutuhan energi pasien HIV
Peningkatan REE
Pada pasien ynag menjalani terapi HAART memiliki REE
Normal (karena hilangnya massa otot murni dan peningkatan adipositas)
Metode paling akurat untuk estimasi kebutuhan energi pasien HIV adalah
Indirect calorimetry
Rumus dengan prediktivitas buruk untuk estmasi kebutuhan energi pasien HIV
Harris-Benedict
Estimasi kebutuhan zat gizi makro mempertimbangkan
Aktivitas pasien
Tahapan penyakit
Komplikasi
Terapi yang tengah dilaksanakan
Status gizi
Tujuan terapi medis dan gizi
Kebutuhan protein pasien HIV yayng memakan waktu (pengumpulan urin) namun terkadang kurang akurat
Pengukuran keseimbangan nitrogen