Bedah Flashcards

1
Q

-Airway-
snoring disebabkan oleh

A

Lidah jatuh

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

-Airway-
snoring diatasi dengan

A

OPA/guedel/mayo

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

-Airway-
Gargling disebabkan oleh

A

Akumulasi cairan

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

-Airway-
Gargling diatasi dengan

A

Suction

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

-Airway-
Stridor disebabkan oleh … tatalaksana…

A

Penyempitan jalan napas
Tx sesuai etiologi

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Kecurigaan trauma servikal

A
  • Jejas di atas klavikula
  • Traua maxillofacial
  • Jatuh dari ketinggian >5 meter
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Kenapa servikal pentiing?

A

Dari C3-C5 keluar n.phrenicus mempersarafi diafragma

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Gejala sesak, batuk, stridor disebabkan sumbatan benda asing di…

A

Laring

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Gejala batuk, audible slap, palpatory thud, dan wheezing. Sumbatan terdapat di …

A

Trakea

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Gejala batuk, wheezing, dan penurunan suara napas. Sumbatan berada di …

A

Bronkus

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Gejala pola napas Cheyne-Stokes lesinya terletak di …
(gambar)

A

Diensefalon

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Pernapasan Cheyne-Stokes ditemukan di dx …
(gambar)

A

CHF, PPOK, OSA, uremia

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Hiperventilasi lesinya terletak di …
(gambar)

A

Pons atau midbrain tegmentum

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Hiperventilasi ditemukan di dx…
(gambar)

A

Gagal napas, syok hemodinamik, demam, sepsis, gangguan metabolik, penyakit psikiatri

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Pola napas apneustik letak lesinya di…
(gambar)

A

Tegmentum lateral

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Pola napas cluster lesinya di
(gambar)

A

Pons inferior

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Pola napas ataxic lesinya ditemukan di
(gambar)

A

medulla oblongata

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

pola napas kussmaul, letak lesi
(gambar)

A

kelainan metabolik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

pola napas kussmaul, ditemukan pada dx
(gambar)

A

Uremia, intoksiasi salisilat, KAD

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

Ventilasi dengan nasal cannule flownya berapa lpm?

A

1-6 lpm

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
21
Q

Ventilasi dengan face mask berapa lpm?

A

5-10 lpm

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
22
Q

Ventilasi dengan non-rebreather mask (NRM) berapa lpm

A

10-15 lpm

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
23
Q

Ventilasi dengan high flow nasal cannule (HFNC) berapa lpm?

A

15-60 lpm

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
24
Q

Pemeriksaan
I : Gerakan dada asimetris, RR naik
Pa : Stem fremitus meningkat
Pe : Redup
A : SDV turun/hilang

Dx?

A

Hemothorax

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
25
Definisi hemothorax
Adanya darah dalam pleura parietal
26
Klasifikasi hemothorax, volume darahnya? Minimal Moderate Masif
Minimal : <300ml Moderate : 300 - 1500ml Masif : >1500ml
27
Tx hemothorax
Water sealed drainage (WSD)
28
Letak WSD
ICS 5 linea midaxillaris
29
Kegawatan di hemothorax
Massive hemothorax
30
Gejala: ditemukan mediastinal flutter, sucking wound, ditemukan gelembung darah pada luka. Dx?
Open pneumothorax
31
Open pneumothorax diakibatkan oleh
Luka penetrasi
32
Tx open pneumothorax
Occlusive dressing tape 3 sides
33
Gejala: sesak napas, deviasi trakea ke sisi kontralateral, peningkaatn JVP, hipotensi, shock obstruktif
Tension Pneumothorax
34
Patofisiologi tension pneumothorax
Terdapat trauma yang seperti katup, udara bisa masuk ke kavum pleura namun tidak bisa keluar.tekanan kavum pleura naik, menyebabkan kolaps paru dan shifting mediastinum ke kontralateral
35
Tx tension pneumothorax
Needle decompression-> chest tube
36
Lokasi needle decompression tension pneumothorax
ICS 5 linea midaxillaris
37
gejala: severe respiratory distress, nyeri, takikardi, krepitasi pada palpasi thorax, paradoxal breathing.dx?
flail chest
38
definisi flail chest
fraktur paada ≥ 3 costae berurutan, ≥ 2 tempat pada tiap costae, baik pada sisi anterior ataupun lateral
39
Tx awal flail chest
Ventilasi, oksigenasi adekuat Analgetik kuat (opioid / intercostal block)
40
Tx definitif flail chest
fiksasi interna
41
gejala : hipotensi, JVP meningkay, suara jantung menjauh. Tx?
Cardiac tamponade
42
Trias Beck
hipotensi, jvp meningkat, suara jantung menjauh trias cardiac tamponade
43
Tx awal cardiac tamponade
Pericardiocentesis
44
Tx definitif cardiac tamponde
thoracotomy & pericardiotomy
45
Tampakan radiologis hemothorax
darah tampak radioopaque meniscus sign sudut costophrenicus tumpul trakea terdorong ke sisi sehat
46
Tampakan radiologis flail chest
Fraktur costae
47
tampakan radiologis open pneumothorax
radiolusen visceral pleural line
48
tampakan raadiologis tension pneumothorax
radiolusen ipsilateral devisasi trakea ke kontralateral
49
tampakan radiologis cardiac tamponade
waterbottle sign double contour erlenmeyer shaped heart
50
-Klasifikasi shock hemorrhagik- Heart rate Class I, II, III, IV
I : <100 II: >100 III: >120 IV: >140
51
-Klasifikasi shock hemorrhagik- blood loss class I
<15%
52
-Klasifikasi shock hemorrhagik- blood loss II
15-30%
53
-Klasifikasi shock hemorrhagik- blood loss III
31-40%
54
-Klasifikasi shock hemorrhagik- blood loss IV
>40%
55
Tx resusitasi cairan shock hemorrhagik
- Bolus cairan kristaloid isotonik dihangatkan sebanyak 1L - 20ml/kgBB untuk anak BB<40kg - Transfusi untuk kelas 3 dan 4 (4-> massive transfusion protocol)
56
Tx asam tranexamat shock hemorragik
- 3 jam pertama : 1 g selama 10 menit (prehospital) - 8 jam selanjutnya: 1 gram selama 8 jam (hospital)
57
Skor GCS cedera kepala sedang
9-12
58
Tidak ada jaringan yang rusak, kehilanganfungsi otak sesaat (pingsan <10 menit), anmesia paska cedera kepala. Definisi?
Komosio cerebri
59
Kerusakan jaringan otak + sinkop >10 menit, terdapat gangguan fungsi neurologis jelas Definisi?
Kontusio cerebri
60
Kerusakan akson otak, penurunan kesadaran, CT scan tidak ditemukan kelainan, pingsan > 6 jam, GCS < 8
Diffuse axonal injury
61
Lucid interval, Pf normal, CT scan boconvex shape/lenticular. Dx?
epidural hematoma (EDH)
62
Epidural hematoma disebabkan ruptur pembuluh darah?
a.meningea media. (dia nempel tengkorak)
63
penurunan kesadaran perlahan, Pf normal, CT scan semilunar/crescent shape, biasanya pasien lansia tanpa riwayat trauma
Subdural hematoma (SDH)
64
Subdural hematoma disebabkan ruptur pembuluh?
bridging vein
65
Thunderclap headache, meningeal sign (+), CT scan darah mengisi sulci, gambaran stellata, hiperdensitas pada sisterna basalis.Dx?
subarachnoid hemorrhage (SAH)
66
nyeri kepala, muntah proyektil, meningeal sign (-), CT scan hiperdens padadaerah cerebri. Dx?
intracranial hemorrhage (ICH)
67
pembuluh darah yang ruptur di subarachnoid hemorrhage
vasa di daerah vertebrobasiler
68
pembuluh darah yang ruptur di intracranial hemorrhage
vasa di intrecerebral
69
Indikasi CT scan tinggi (5)
- GCS <15 setelah 2 jam pasca trauma - Curiga fraktur tengkorak terbuka atau depresi - Tanda fraktur basis cranii apapun (hematotimpanum, ‘racoon’ eyes, ottorhea/rhinorrhea LCS, Battle/s sign - Muntah ≥ 2x - Usia ≥ 65 tahun
70
Indikasi CT scan sedang (2)
- Amnesia sebelum trauma >30 menit - MOI berbahaya (pengendara sepeda ditabrak pengedara sepeda motor, pasien terlempar dari kendaraan, jatuh dari ketinggian >3 feet atau 5 anak tangga)
71
Indikasi CT scan di cedera kepala minor (3)
- Penurunan kesadaran - amnesia definit - disorientasi pada pasien dengan GCS 13-5
72
prinsip Tatalaksana Cedera Kepala
ABC, kontrol TIK, atasi kejang, atasi suhu dan kelainan asam basa
73
Intubasi dilakukan padasaat GCS kurang dari
8
74
Target O2 pada cedera kepala
>95%
75
Kontrol TIK pada cedera kepala dilakukan dengan cara
1. head up 15-30 derajat 2. mannitol 20% dosis 0.5-1gr/kgBB IV, ulang tiap 4-6 jam 3. furosemidedapat digunakan
76
Kontraindikasi penggunaan mannitol pada peningkatan TIK
hipoensi, gagal ginjal, gagal jantung
77
cara atasi kejang
diazepam 10 mg IV pelan
78
yang diperhatikan saat menggunakan diazepam untuk kejang
awasi depresi napas
79
gejala: raccoon eyes rhinorrhea halo sign “blood in CSF” dx?
fraktur basis cranii, fossa anterior
80
gejala otorrhea battle sign (kontusio pada os mastoideus) dx?
fraktur basis cranii, fossa media
81
GCS dinilai dengan
eye, verbal, motor
82
Nilai maksimal eye pada gcs
4
83
nilai maksimal verbal pada gcs
5
84
nilai motor maksimal pada gcs
6
85
pasien membuka mata spontan. nilai. eye gcs?
4
86
pasien membuka mata dengan perintah (suara, sentuhan). nilai eye gcs?
3
87
pasien membuka mata dengan rangsang nyeri. gcs eye?
2
88
pasien tidak membuka mata dengan rangsang apapun.eye gcs?
1
89
Pasien orientasinya baik, bicara jelas/verbal gcs?
5
90
pasien bingung, bicara kacau, disorientasi tempat dan waktu. verbal gcs?
4
91
pasien bisa membentuk kata tapi tidak bisa membentuk kalimat. verbal gcs?
3
92
pasien mengeluarkan suara tanpa arti (mengerang). gcs verbal?
2
93
pasien tidak bersuara. vbal gcs?
1
94
pasien dapat mengikuti perintah. skor motorik gcs?
6
95
pasien melokalisir nyeri. skor gcs motor?
5
96
pasien menjauhi rangsang nyeri. skor gcs motor?
4
97
pasien menunjukkan potur dekortikasi (fleksi abnormal) saat diberi rangsang nyeri. skor motorik gcs?
3
98
pasien menunjukkan postur deserebrasi (ekstensi abnormal) saat diberi rangsang nyeri. gcs motor?
2
99
pasien tidak bergerak saat diberi rangsang nyeri. skor motorik gcs?
1
100
Gejala - Jejas/nyeri di abdomen kiri atas - Perkusi redup di area traube (Ballance sign) - Nyeri alih bahu kiri (Kehr sign) - Syok hipovolemik Dx?
Trauma lien
101
patofisiologi trauma lien
trauma tumpul abdomen/splenomegali -> ruptur lien -> darah keluar dalam jumlah besar di kavum abdomen
102
Tx konservatif trauma lien
Tirah baring 1-3 hari, follow up CT scan 7 hari kemudian
103
Tx trauma lien dengan splenektomi pada pasien…
trauma lien grade IV-V dengan hemodinamik tidak stabil
104
Gejala - Jejas pada abdomen kanan atas - Nyeri alih pada bahu atau area subscapular kanan (Boa sign) - Syok hipovolemik Dx?
trauma hepar
105
Komplikasi dari trauma hepar atau trauma lien
peritonitis dalam waktu kurang dari 8 jam
106
Gejala nyeri perut, hipertimpani, flatus (-),BAB (-). Dx?
perforasi/kontusio organ berongga
107
tampakan trauma organ berongga pada x ray
pneumoperitoneum
108
udara bebas di rongga perut ditandai dengan … (3) sign
cupola sign, free air LLD, footballsign (bayi)
109
Gejala: - nyeri periumbilikal, 6-12 jam kemudian pindah ke RLQ, menetap - obstipasi - mual, muntah - anoreksia - disuria Dx?
apendisitis akut
110
scoring apendisitis akut
alvaredo score (mantrels scoring system)
112
Appendicitis likely kalau MANTRELS/alvaredo score nilainya
>= 7
113
Definisi blumberg sign pada appendicitis
nyeri lepas, rebound tenderness
114
definisi mcburney sign pada appendicitis
nyeri pada 1/3 dari SIAS ke pusar
115
Definisi rovsing sign pada appendicitis
nyeri RLQ apabila LLQ dipalpasi
116
definisi Psoas sign pada appendicitis
nyeri apabila kaki kiri diiekstensikan secara pasif
117
definisi obturator sign
nyeri saat kaki kanan difleksikan
118
tampakan appendicitis pada USG
target sign: penebalan dinding appendix
119
terapi suportif appendicitis
puasa, resusitasi cairan, analgetik, antipiretik, antiemetik, antibiotik cefazolin 1-2g
120
terapi definitif appendicitis
appendectomy
121
Gejala - defans muskular - nyeri tekan (+) - nyeri abdomen tumpul yang berubah menjadi nyeri tajam seluruh regio abdomen persisten - distensi abdomen - demam, menggigil - tanda dehidrasi Dx?
peritonitis
122
klasifikasi peritonitis
peritonitis primer, sekunder, tersier
123
definisi peritonitis primer
infeksi peritonium yang tidak berhubungan langsung dengan kelainan intraabdominal (SBP: spontaneous bacterial peritonitis)
124
definisi peritoniitis sekunder
infeksi peritonium yang berhubungan langsung dengan kelainan intraabdominal (misal karena perforasi organ berongga)
125
definisi peritonitis tersier
tahap terakhir peritonitis, tanda peritonitis tetap ada meskipun penyebab sekunder sudah ditasi
126
hasil foto polos peritonitis (3)
- hilangnya preperitoneal fat line - hilangnya psoas line - tanda pneumoperitoneum (cupola sign, football sign, LLD air sign)
127
Tx peritonitis
FIDAR Fasting IV line (resusitasi) + monitor urine output Decompresssion (NGT) Antibiotik broadspectrum Refer -> laparotomi eksplorasi
128
Seorang Wanita usia 24 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan juga disertai dengan muntah dan tidak mau makan maupun minum. Nyeri pada awalnya dirasakan tumpul di tengah perut namun saat ini menjadi tajam dan berpindah ke kanan bawah. Pasien tidak memiliki riwayat operasi apapun. Pada pemeriksaan KU tampak lemas, kesadaran kompos mentis, tanda vital ditemukan TD 90/60 mmHg, HR 100 kali/menit, RR 18 kali/menit, suhu 38,5o C. Pada pemeriksaan abdomen: supel, distensi (-), nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik 1/3 lateral umbilicus SIAS dextra (+), psoas sign (+), defans muscular (-), perkusi timpani. Dilakukan pemeriksaan lab rutin Hb 13.1 g/dl, leukosit 15.000mm/3 trombosit 155.000/mm3. Tatalaksana yang paling tepat pada kasus ini?
Perbaiki status hidrasi, obat simptomatis, Antibiotik IV, konsul Sp.B untuk operasi
129
Seorang laki-laki usia 48 tahun dibawa warga ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri perut dan pada ujung bahu kiri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, TD 90/60 mmHg, HR 125 x/menit, RR 25 x/menit, suhu afebris. Status lokalis terdapat jejas pada region abdomen kiri atas. Saat dilakukan penekanan pada abdomen kiri atas, terasa nyeri alih sampai ke bahu kiri. Berdasarkan gejala yang ada, organ apa yang kemungkinan mengalami ruptur?
lien
130
Gejala penonjolan di bagian paha, pasien biasanya wanita tua multipara, biasanya nyeri Dx?
hernia femoralis, ada strangulasi
131
klasifikasi hernia berdasarkan letaknya terhadap ligamentum inguinalis
hernia inguinalis (di atas lig) dan hernia femoralis (di bawah lig)
132
hernia inguinalis dibagi menjadi …
hernia inguinalis medialis (direk) dan lateralis (indirek)
133
lokasi dan frekuensi strangulasi hernia medialis (direk)
lokasi di trigonum hasselbach, jarang strangulasu & inkarserasi
134
lokasi dan frekuensi strangulasi hernia lateralis (indirek)
melewati canalis inguinalis (masuk dari annulus inguinalis profunda dan keluar dari annulus inguinalis superficial), bisa strangulasi, bisa masuk skrotum
135
special test untuk hernia (3)
ziemann test, thhumb test, finger test
136
detail finger test
jari 2 dimasukkan ke kanalis inguinalis melalui skrotum, pasien diminta batuk, apabila impuls terasa di ujung jari -> hernia inguinalis lateralis. apabila di samping jari -> hernia inguinalis medialis
137
ziemann test
massa hernia dimasukkan, hernia di kanan dicek dengan tangan kanan. jari 2 diletakkan di annulus inguinalis profundus, jari 3 diletakkan di annulus inguinalis superficialis, jari 4 diletakkan di annulus femoralis. impuls di jari 2: hernia inguinalis lateralis, impuls di jari 3: hernia inguinalis medialis, impuls di jari 4: hernia femoralis
138
detail thumb test
jempol menutup annulus inguinalisprofundus,pasien diminta batuk. keluar benjolan -> hernia inguinalis medialis, tidak keluar benjolan -> hernia inguinalis lateralis
139
kekurangan dari tes provokasi hernia
tidak dapat dilakukan pada hernia yang sudah mengalami strangulasi/inkarserasi
140
hernia inguinalis lateralis dapat dibagi menjadi HIL kongenital dan HIL akuisata. definisi?
HIL kongenital : krn proc.vaginalis persisten, berhubungan dengan hydrocele HIL akuisata : krn peningkatan tekanan intraabdomen kronis
141
gejala: gangguan pernapasan sianosis takipneu abdomen scaphoid (cekung) biasanya sebelah kiri lebih cekung BU di thorax (jarang) pasien bayi-balita Dx?
diaphragm hernia (LETAL) mediastinum terdorong ke kanan
142
hernia dibagi jadi bisa dimasukkan dan tidak bisa dimasukkan, istilahnya
reponibel dan ireponibel
143
hernia inkarserata ialah
ireponibel + terdapat obstruksi pasase usus halus
144
hernia strangulata
ireponibel + terdapat obstruksi pasase usus halus + obstruksi vaskular gejala: edema, nyeri, eritem, demam
145
Tx konservatif hernia
atasi faktor risiko analgetik
146
Tx bedah hernia:
hernioraphy, herniotomy, hernioplasty
147
Tx CITO pada hernia…
inkarserata dan strangulata
148
Gejala: nyeri perut kolik, distensi perut, mual muntah, BAB (-), kentut (-) Pf: distensi abd hiperperistaltik metallic sound RT: ampulla recti kolaps tanda dehidrasi Dx?
Ileus obstruktif
149
Pf radiologi ileus obstruktif hasilnya
step ladder, herringbone sign (dilatasi usus dengan air fluid level) tidak ada udara di distal usus
150
Ileus obstruktif disebabkan oleh
kelainan sumbatan mekanik strruktural yang menghalangi gerak peristaltik usus
151
Gejala: nyeri perut atau tidak nyeri, distensi perut, mual muntah, BAB (-), kentut (-) Pf: distensi abd silent abdomen perkusi timpani RT: ampula recti intak tanda dehidrasi Dx?
ileus paralitik
152
hasil pemeriksaan radiologi ileus paralitik
air fluid level memanjang dilatasi difus pada usus, udara mengisi colno dan rectum
153
penyebab ileus paralitik
tidak adekuatnya peristaltik usus tanpa obstruksi mekanik. disebabkan penghambat neuromuskular, tonus simpatis berlebih
154
Tx ileus
NPO (nil per os, dipuasakan) pemasangan NGT untuk dekompresi resusitasi cairan, monitor urine output pemeriksaan abdomen pembedahan (tatalaksana definitif)
155
Gejala: Keluar darah segar dari anus benjolan di anus tidak nyeri Riw sering mengejan, diet rendah serat, anal sex benjolan dilapisi epitel simpleks Dx?
hemoroid interna
156
Grading homorroid interna ada berapa?
1-4
157
Hemoroid mencapai anal canal. Grade hemoroid interna?
Grade 1
158
Hemoroid mencapai sfingter eksternal, masuk kembali secara spontan. Grading hemoroid interna?
Grade 2
159
hemoroid melewati sfingter ani externus, hanya dapat masuk dengan reduksi manual. grading hemoroid interna?
grade 3
160
hemoroid keluar dari sfingter anus externus dan tidak dapat masuk kembali.grading hemoroid interna?
grade 4
161
Tx konservatif hemoroid
Antihemorrhoid suppositoria Bioflavonoid Pelunak tinja Diet tinggi serat Sitz bath
162
Tx konservatif suppositoria antihemoroid detailnya
Antihemorrhoid suppositoria 1-2x sehari sebelum tidur
163
Tx konservatif hemoroid: bioflavonoid
Ardium tab 4 hari pertama: 6 tab/hari 3 hari sebrikutny: 4 tab/hari selanjutnya 2 tab per hari
164
tx konservatif hemoroid : pelunak tinja
laxadin 1x sehari sebelum tidur, 1-2 sendok makan atau dulcolax supp
165
Tx tindakan hemoroid. skleroterapi bisa untuk grade berapa saja?
I-III, apabila pasien ada gangguan pembekuan darah
166
eksisi hemoroid surgikal dilakukan pada pasien dengan grade hemoroid berapa?
grade IV
167
Seorang pria berusia 43 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan darah merah segar menetes saat BAB. Keluhan disertai dengan rasa nyeri hebat setelah BAB dan terdapat benjolan di sekitar anus. Keluhan nyeri perut disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital TD 125/80 mmHg, HR 82 x/menit, RR 22 x/menit, suhu 36.6°C. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan pada anus yang tertutup kulit dan nyeri tekan (+). Lokasi anatomi terjadinya gangguan tersebut adalah?
di bawah linea dentata
168
Seorang pria usia 54 tahun datang dengan keluhan perut kembung. Pasien merasa mual, tidak bisa makan, minum, dan buang angin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perut distensi dan suara usus menurun, dilakukan rectal touche teraba ampula recti intak. Penanganan awal untuk mengatasi keluhan pasien adalah.... Dx?
pasang ngt, dx ileus paralitik
169
Seorang laki-laki 48 tahun datang ke poli dengan keluhan BAB berdarah sejak 5 hari terakhir. Pasien mengatakan saat BAB keluar benjolan pada anusnya dan dapat masuk kembali tanpa bantuan jari. Pasien jarang mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan colok dubur didapatkan massa pada rectum arah jam 1 konsistensi kenyal. grading?
grade 2 hemorrhoid interna
170
Gejala: penonjolan dari anus lendir darah tenesmus konstipasi Pf: tonus turun kontraksi volunter turun Dx?
prolaps anus
171
Gejala:
prolaps anus
172
Gejala: nyeri perianal diperburuk dengan tekanan perineal seperti duduk gatal, tidak nyaman demam Pf: edema, eritem, fluktuasi (+) massa subkutan di sekitar anus Dx?
abses perianal
173
Tx abses perianal
insisi, drainase, antibiotik
174
detail antibiotik untuk abses perianal
ampisilin sulbactam 1. gr/8jam IV -> untuk bakteri aerob metronidazole 500 mg/8 jam IV -> anaerob
175
Fraktur di wajah dengan tampakan floating jaw (palatum). Garis fraktur transversal antara gigi dan nasal floor. Dx?
Le Fort fracture I
176
Fraktur wajah dengan tampakan floating maxilla (nose + palatum), tampak fraktur bentuk piramidal. garis fraktur melalui infrorbital rim dan os nasal
Le Fort fracture II
177
tampakah floating face,, garis fraktur melewati zygomatic arch,dinding lateral orbita, regio nasofrontal
Le Fort fracture III
178
Tx awal fraktur Le Fort
Barton fixation
179
Gejala: Nyeri, eritem, tidak ada bullae, tidak ada luka contoh: sunburn Dx dan degree?
Luka bakar grade I
180
Luka mencapai epidermis, nyeri, tanpa bullae, tanpa skar. Derajat luka bakar?
I
181
Luka mencapai epidermis, dapat ditemukan bullae, luka basah, risiko infeksi (+) risiko scar (+). nyeri. Derajat, Tx?
Luka bakar derajat IIA Tx ga butuh surgery
182
Luka mencapai dermis, terdeapat bullae, basah, risiko infeksi (+), risiko skar (+), lebih tidak nyeri. Derajat luka bakar, Tx?
Luka bakar derajat IIB\ Tx butuh surgery
183
Luka sampai dermis, Luka kering, tidak merasakan sentuhan ringan dan pin prick, sembuh meninggalkan skar dan kontraktur, risiko infeksi tinggi. derajat luka bakar, tx?
Derajat III, tx grafting
184
Keterlibatan otot atau tulang Loss of the burned part Tidak nyeri
Derajat IV
185
persentase luka bakar kepala
9%
186
persentase luka bakar di seluruh dada
9%
187
persentase luka bakar satu lengan
9%
188
persentase luka bakar perut
9%
189
persentase luka bakar kelamin
1%
190
persentase luka bakar seluruh punggung
18%
191
persentase luka bakar satu ekstremitas bawah sisi anterior atau posterior
9%
192
volume resusitasi untuk pasien luka bakar dewasa
2ml/kgBB x % luas luka bakar
193
target urin pasien luka bakar dewasa
0.5ml/kg/jam
194
volume cairan resusitasi anak <14 th
3ml/kgBB x % luas luka bakar
195
target urin anak pasien luka bakar
1ml/kg/jam
196
volume rsusitasi luka bakar elektrik
4ml/kgBB x % luas luka bakar
197
target urin trauma elektrik
1-1.5ml/kg/jam sampai urin bersih
198
cara pembagian volume
8 jam pertama diberi 1/2 jumlah cairan 16 jam berikutnya diberi 1/2 jumlah cairan
199
-Gejala- bulu hidung dan alis terbakar dijumpai deposit karbon dan radang akut di orofaring sputum berkarbon -Risk factor- riw terbakar di ruang tertutup terpapar ledakan luka bakar mengenai muka -Dx?
trauma inhalasi
200
komplikasi trauma inhalasi
edema jalan napas
201
tx truma inhalasi
intubasi sebelum edema jalan napas mengobstruksi
202
-Wagner classification of diabetic foot- Tidak ada ulkus pada kaki yang berisiko
grade 0
203
-Wagner classification of diabetic foot- Ulkus superfisial, melibatkan seluruh ketebalan kulit
grade 1
204
-Wagner classification of diabetic foot- ulkus dalam, penetrasi ligamen dan otot, tidak melibatkan tulang, tidak ada abses
grade 5
205
-Wagner classification of diabetic foot- ulkus dalam dengan selulitis dan abses, sering disertai osteomelitis
grade 3
206
-Wagner classification of diabetic foot- gangren terlokalisir
grade 4
207
-Wagner classification of diabetic foot- gangren meluas melibatkan seluruh kaki
grade 5
208
gejala snake bite lokal
bengkak teruatama 48 jam pertama bengkak meluas cepat limfadenopati
209
gajala snake bite sistemik
gangguan homeostasis tanda neurotoksin\ gangguan kardiovaskular gangguan ginjal akut myoglobinuria rhabdomyolisis hemolisis
210
tatalaksana ABC snake bite
A : NRM 12 lpm, Intub bila diperlukan B : evaluasi RR C : akses intravena, lab, NaCl 0.9%, cek TD, HR, SpO2, transfusi bila perlu
211
tatalaksana farmakologi snake bite
antivenom analgesia antibiotik (bila perlu) obat antikolinesterase
212
detail pemberian antivenom pada snake bite
berikan SABU secepatnya 2 vial sabu + 500 ml NaCl 0.9% drip ?0-80 tpm ulangi tiap 6 jam waspada re-envenomation
213
detail pemberian analgesik pada snake bite
parasetamol (NPS < 7) morfin (NPS > 7)
214
detail pemberian antikolinesterase pada kasus snake bite
- terutama pada ular beracun - berikan atropine dulu untuk cegah intoksikasi pisostigmine - dosis dewasa : 1-2 mg - dosis 0.02 mg/kgBB max dosis 0.5 mg - diberikan pelan IV 3-5 menit - ulang tiap 4 jam
215
cleft palate gambar. dx?
-
216