Bab 7 Teori Sampling Stimulus Flashcards
pencetus
William
Kaye Estes
Konsep teoritis utama
generalisasi
pelenyapan
pemullihan sontan
pencocokan probabilitas
Model Belajar Markov
Seluruh teori belajar statistikal bersifat probabilistik, artinya variabel bebas yang diteliti adalah probabilitas
respons.
Estes berpendapat bahwa sampel rangsangan dalam eksperimen tertentu disesuaikan dengan cara all-or-none
(semua atau tidak sama sekali). Namun, karena hanya sedikit sampel yang diambil dalam suatu percobaan,
pembelajaran dilakukan secara bertahap. Dari satu pengujian ke pengujian berikutnya, probabilitas terjadinya
reaksi A1 berangsur-angsur berubah, dan jika jumlah total elemen pemicu yang ada dalam eksperimen
mencukupi, sifat all-or-none ini tidak dapat dideteksi.
Stimulus-Sampling Theory
Konsep sentral dalam SST adalah situasi stimulus dan fluktuasi (perubahan) dari
waktu ke waktu yang acak dan konstan. SST mengasumsikan fluktuasi itu dalam
elemen stimulus didasarkan pada waktu.
Menurut Estes, belajar tidak hanya tentang stimulus dan respon, tetapi juga ada
hubungan response dan outcome, yaitu belajar dan mengingat yang akan
menimbulkan konsekuensi tertentu sehingga subjek melakukan tindakan.
Teori sampling stimulus Estes menerima sudut pandang inkremental (gradual)
maupun all-or-none tentang proses belajar.
ESTES DAN PSIKOLOGI
KOGNITIF
Dalam buku “Theories of Learning”, Estes menyebutkan adanya
Scanning Model of Decision Making. Model ini mengklaim bahwa
dalam setiap pengambilan keputusan, suatu organisme akan
menggunakan informasi apa pun yang tersimpan dalam memorinya yang
berkaitan dengan response dan outcome, serta akan menanggapi sesuatu
dengan cara tertentu untuk mendapatkan hasil yang paling
menguntungkannya.
MODEL ARRAY KOGNITIF :
KLASIFIKASI DAN
KATEGORISASI
Estes mengembangkan Stimulus-Sampling Theory untuk membuat prediksi yang tepat
tentang transfer training (Konsep milik Thorndike). Konsep ini berarti menggunakan
pengetahuan yang telah dimiliki oleh tiap individu untuk menyelesaikan suatu masalah.
Contohnya, ketika seseorang meneliti suatu makhluk, mengamati bahwa itu berbulu, dapat
terbang, dan bertelur, dan kemudian menyebutnya sebagai “burung”.
Kelebihan
Pendekatan yang dilakukan Estes cukup sederhana dibandingkan dengan rumus Hull, karena hanya
menggunakan dua faktor yang mengombinasikan prinsip teori probabilitas yang logis.
Teori belajarnya hanya membutuhkan kontiguitas dan interbensi menjadi penyebab pelenyapan dan lupa
(sama seperti Guthrie).
Pendekatan Estes yang masuk di dalam pendekatan Top-Down membentuk banyak sekali macam
prediksi perilaku yang tepat.
Teori ini dapat dengan mudah diperluas ke teori pembelajaran manusia dan jenis pembelajaran yang
lebih kompleks, seperti klarifikasi dan konsep belajar.
Kekurangan
Pada beberapa masalah ( secara terbatas ), teori yang dikemukan oleh Estes cakupannya sangat
terbatas dan terkadang menghasilkan prediksi yang salah.
Kecuali untuk kontinuitas respons stimulus, tidak ada mekanisme yang diasumsikan untuk
meningkatkan koneksi pembelajaran, meskipun mereka percaya bahwa ketika respons yang
benar terjadi, keadaan stimulus pasti akan berubah.
Kecuali untuk kesinambungan respons stimulus, tidak ada mekanisme yang diasumsikan untuk
meningkatkan koneksi pembelajaran, meskipun mereka mengasumsikan bahwa kondisi stimulus
pasti akan berubah ketika respons yang benar terjadi.
Shepard mengamati bahwa Estes dan rekannya membangun abstraksi matematis teoretis di
bawah kondisi eksperimental yang sangat terbatas.
6 Asumsi
1: s=stimulus
2: A1 diinginkan dan A2 tdk
3: S=A1/A2
4: sampel dianggap konstan dan elemen kembali ke s
5: s pada A1 bertambah jika elemen bertambah
6: elemen acak.
Teori belajar statistikal
Teori belajar statistikal menyatakan bahwa probabilitas respons A1 sama dengan
proporsi elemen stimulus dalam θ yang dikondisikan ke A1 pada awal percobaan
belajar, dan setiap θ adalah sampel acak dari S.
Probabilitas respons A1 pada setiap percobaan n (Pn) adalah sama dengan
proporsi elemen yang dikondisikan ke A1 pada percobaan itu (pn).
Pn = pn