101-150 Flashcards
- Pasien anak perempuan, 3 tahun , datang dengan keluhan kehilangan penglihatan pada mata kanan. Tajam penglihatan kurang dari 20/100 OD dan 20/20 OS. Lapang pandang mata kiri normal. Hidrosefalus (-). Diabetes insipidus (-) dan kelainan endokrin (-). Pemeriksaan MRI menunjukkan adanya lesi berukuran 2,5 cm, iregular, pada regio supra-sellar meluas sampai anterior dari ventrikel III. Bagian tersebut enhance dengan gadolinium. Pada CT-scan tidak didapatkan kalsifikasi. Pada saat operasi di bawah mikroskop, n. Opticus kiri dan chiasma normal, n. Opticus tertutup permukaan tumor. Pada irisan beku diinterpretasikan sebagai astrositoma fibrillar. Pada keadaan ini, maka keputusan terbaik adalah untuk:
a. Memastikan bahwa ada cukup jaringan untuk pengangkatan permanen, tutup, dan rencanakan radioterapi
b. melakukan eksisi subtotal intrakapsularpada tumor dan merencanakan radioterapi
c. melakukan eksisi subtotal intrakapsularpada tumor, withhold terapi adjuvan untuk merekam perkembangan tumor
d. membuka foramen opticus kanan, merelakan n.opticus kanan dari bola mata sampai chiasma dan melakukan pengangkatan tumor secara radikal
e. melakukan reseksi radikal dengan mengangkat separuh chiasma kanan dan n.opticus kanan sampai ke 1cm anterior dari letak tumor yang terdeteksi.
C
- Pasien wanita 29 tahun datang dengan riwayat nyeri kepala selama 3 tahun dan paraparese spastik selama 1 bulan. CT scan dengan kontras menunjukkan adanya massa besar homogen pada parasagittal os temporalis. Telah dilakukan angiografi bilateral selektif arteri carotis interna dan eksterna untuk embolisasi pre-operatif. Apakah yang pada angiogram (Gambar 102) membuat embolisasi lebih berbahaya daripada biasanya?
a. arteri trigeminalis persisten
b. arteri hypoglossal persisten
c. arteri ophtalmicus aberans
d. arteri meningica media aberans
e. arteri meningica anterior aberans
C
- Seorang pengusaha berusia 53 tahun, kinan, dibawa istrinya ke dokter dengan keluhan yang tidak spesifik. Pasien tersebut menyebutkan bahwa ia merasa tidak enak badan selama beberapa bulan terakhir. Istrinya mengamati suaminya semakin lama menjadi semakin tidak teratur, tidak konsentrasi, tidak bisa mengerjakan pekerjaan kantor dengan baik, dan tidak bisa mengingat dengan baik selama beberapa bulan terakhir. Pada pemeriksaan didapatkan kaku pada leher dan fotofobia. Ia mengalami disorientasi tempat, meskipun ia tahu siapa dirinya dan tahu sekarang tanggal berapa. Pemeriksaan spinal tap menunjukkan pleocytosis limfositik (435/mm3). Glukosa 50mg%. Protein 100mg%. Oligoclonal bands tidak ditemukan. Fraksi gamma globulin meningkat. MRI dengan gadolinium terlihat pada gambar 103A. Tes HIV negatif. Serum Lyme negatif. Titer serum lyme pada cairan spinal postif untuk IgM dan negatif untuk igG. PTA (+) pada serum dan negatif pada LCS. Antigen kriptococcal negatif.
Diagnosa paling MUNGKIN adalah meningitis kronis sekunder karena:
a. Lyme disease
b. HIV
c. TB
d. Herpes
e. Sifilis
A
- Wanita 24 tahun dikonsulkan karena hasil CT scan kepala abnormal, terdapat concusio ringan tanpa sekuelae yang kemudian secara tidak sengaja ditemukan massa intrasellar yang mengalami enhance. Tidak ada keluhan dan pemeriksaan neurologis normal, termasuk lapang pandan. Pasien tidak pernah sakit serius hanya hipotiroid ringan yang terdeteksi awal dan telah menjalani terapi penggantian tiroid dan telah berhenti 2 tahun yang lalu karena terapi tersebut membuat jantungnya berdebar-debar.
CT scan menunjukkan enhancing intrasellar mass dengan perluasan vertikal sebesar 20mm. Bony sella tidak meluas. Asil laboratorium pasien tersebut adalah sbb:
Thyroxine 2,1 (normal 4,5-13)
T3 52 (normal 90-225)
T3 uptake 24,7% (normal 34-48)
Prolaktin 82 (normal 0-30)
FSH normal
LH normal
GH normal
TSH >60 (normal <10)
Saran anda terhadap pasien ini :
a. Ulang pemeriksaan lab dan CT tiap 6 bulan sekali selama pasien tidak menunjukkan gejala
b. Mulai terapi bromocriptine setelah menyampaikan kegunaan dan efek samping terhadap pasien, selama pasien tidak mengharapkan kehamilan.
c. Menyarankan pasien untuk menjalankan adenomectomy transphenoid, sebelum ada penekanan lebih lanjut pada chiasma
d. Mulai terapi penggantian thyroid, lakukan MRI, dan mengulangan pemeriksaan endokrin dalam 2-3 bulan
e. Melakukan terapi radiosurgery setelah biopsi transphenoid pada lesi
D
- Monitoring TIK adalah komponen yang dapat diterima dan sering digunakan dalam perawatan pasien dengan cedera kepala . Monitoring ICP, bagaimanapun juga memiliki resiko. Manakah pasien di bawah ini yang PALING AMAN dirawat tanpa harus memonitor TIK?
a. Pasien laki-laki, 65 tahun dengan GCS 8, pemeriksaan pupil normal dan CT-scan normal
b. Pasien wanita 21 tahun, dengan GCS 7, pemeriksaan pupil normal, CT scan kepala normal, riwayat mengalami 2 episode tekanan darah sistolik < 90mmHg
c. Laki-laki 39 tahun, normotensif, GCS 4, pemeriksaan pupil normal, CT scan kepala normal
d. Paien wanita, 18 tahun. GCS 8, pemeriksaan pupil normal, CT scan kepala menunjukkan kompresi custerna, tidak tampak gambaran massa
e. Pasien laki-laki, 31 tahun, normotensif, GCS 6, tidak ada respon motorik yang abnormal, pemeriksaan pupil normal, CT scan kepala normal, kadar alkohol dalam dara 310 mg %
E
- Halo immobilization sering dipergunakan dalam terapi fraktur odontoid. Faktor tertentu, bagaimanapun dapat meperkirakan non-union dengan metode ini. Manakah dari pasien berikut ini yang PALING disarankan untuk menjalankan operasi primer sebagai terapi?
a. pasien laki-laki 35 tahun, dengan fraktur odontoid tipe II, displacement anterior dari fragmen fraktur sebesar 2mm
b. pasien wanita, 51 tahun, dengan fraktur odontoid tipe III, displacement anterior dari fragmen fraktur sebesar 5mm
c. Pasien 66 tahun dengan fraktur odontoid tipe II, displacement posterior dari fragmen fraktur sebesar 3mm
d. Pasien, 39 tahun dengan fraktur odontoid tipe I, displacement anterior dari fragmen fraktur sebesar 5mm
e. Pasien 20 tahun dengan fraktur odontoid tipe II, displacement posterior dari fragmen fraktur sebesar 3mm
C
- Wanita, 12 tahun, kulit hitam yang sebelumnya sehat, mengalami perdarahan intracerebral spontan yang luas (Gambar. 107B) Penyebab perdarahan yang PALING MUNGKIN:
a. Ruptur anurisma yang tergantung dari aliran darah
b. penyakit moyarnoya
c. Hipertensi esensial
d. Vaskulitis
e. tekanan perfusi normal yang melewati AVM - Berdasarkan perjalanan penyakit, lokasi, umur pasien, terapi TERBAIK untuk lesi pada soal no. 107 adalah:
a. surgical clipping dari aneurisma
b. Terapi konservatif dengan follow-up
c. Terapi steroid
d. Eksisi bedah AVM
e. Embolisasi terapeutik diikuti radiosurgery
A
E
- Wanita, 18 tahun datang dengan nyeri pada spinalis thorakal selama 8 bulan. Secara neurologis, pasien intak. Foto polos (Gambar 108) dan CT myelogram telah dilakukan. Pasien ini menderita:
a. kista tulang aneurismal
b. tumor giant-cell
c. Cordoma
d. hemangioma tulang
e. TB vertebra - Lesi pada vertebra berkembang dan pasien pada soal 109 mengalami myelopati. Terapi yang paling sesuai untuk pasien ini:
a. Terapi radiasi
b. laminektomi dekompresi
c. Embolisasi
d. Kuretase dan bracing external
e. Vertebrectomy dengan rekonstruksi
D
E
- Pasien laki-laki, 30 tahun, 70kg dengan status 2 minggu post clipping dari aneurisma arteri komunikans anterior. Pasien ini semakin lama menjadi semakin letargik. Hasil laboratorium, na 122, K 4,8 , Cl98, glukosa 140, kreatinin 9, osmolaritas serum 250, osmolaritas urine 500, na urine 170, produksi urine 90ml/jam, CVP 4mmHg. Diagnosis yang PALING mungkin :
a. syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH)
b. syok hipovolemik
c. cerebral salt wasting
d. Terapi mannitol
e. addison’s disease - Terapi yang tepat untuk kondisi pasien no. 111 adalah:
a. restriksi garam
b. restriksi air
c. Hidrasi saline
d. Saline hipertonik
e. Steroid
C
C
- Nilai yang paling berguna untuk membedakan SIADH dengan cerebral salt wasting menurut sekresi dari atrial natriuretic peptide adalah
a. Na serum
b. osmolaritas serum
c. Klorida serum
d. CVP
e. Kreatinin
D
- Seorang pengemudi, 18 tahun , memakai sabuk pengaman, mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Pada pemeriksaan , ia mengeluhkan nyeri punggung. Secara neurologis, pasien intak. Kemudian dilakukan foto polos (gambar 114A) dan reformatted CT (gambar 114B,C). Mekanisme jejasnya kemungkinan:
a. Kompresi aksial
b. rotasi aksial
c. Distraksi fleksi
d. ekstensi
e. translasi
C
- Wanita, 53 tahun, dengan rhemathoid artritis generalisata yang erosif dan deformatif diperiksa untuk evaluasi nyeri leher, nyeri wajah, dan kelainan ataxic gait.Ia mengalami nistagmus horisontal bilateral pada pemeriksaan, kuadriparesis ringan dan ataxia truncus dan ekstrimitas. Hasil MRI seperti pada Gambar 115. Langakah selanjutnya adalah:
a. Dekompresi servikal posterior termasuk di dalamnya laminektomi C1,C2 dan kraniektomi suboccipital
b. Eksisi odontoid trans-oral
c. traksi halo diikuti pemakaian vest halo untuk imobilisasi servikal
d. traksi servikal
e. traksi servikal dan diikuti fusi servikal posterior
D
Untuk pertanyaan 116-120, jawablah pertanyaan dengan menggunakan petunjuk di bawah ini:
a. semua pilihan benar
b. A dan C benar
c. A,B,C benar
d. D saja yang benar
e. Tidak ada jawaban ya
- Tata laksana awal yang optimal terhadap pasien dengan cedera kepala tertutup yang berat tanpa lesi massa intrakranial:
a. Menjaga volume intravaskular normal
b. menjaga pCO2 arterial mendekati normal
c. menjaga agar kepala tetap pada midline
d. Terapi cairan dengan kadar glukosa tingging benar
116 C
Untuk pertanyaan 116-120, jawablah pertanyaan dengan menggunakan petunjuk di bawah ini:
a. semua pilihan benar
b. A dan C benar
c. A,B,C benar
d. D saja yang benar
e. Tidak ada jawaban yang benar
- Korban kecelakaan kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi yang dirujuk dalam keadaan koma:
a. Lebih sering terdapat lesi massa intrakranial dibanding korban trauma tumpul dengan kecepatan rendah.
b. Lebih sering mengalami perdarahan intrakranial luas jika terdapat hipotensi
c. Lebih sering mempunyai GCS yang lebih tinggi pada awal kecelakaan dibandingkan 1 jam kemudian
d. Lebih sering mengalami diffuse axonal injury daripada korban trauma tumpulberkecepatan rendah
117 D
Untuk pertanyaan 116-120, jawablah pertanyaan dengan menggunakan petunjuk di bawah ini:
a. semua pilihan benar
b. A dan C benar
c. A,B,C benar
d. D saja yang benar
e. Tidak ada jawaban yang benar
- Elevasi dari fraktur depresi terbuka kranium adalah indikasi untuk:
a. Deformitas kosmetik
b. Fungsi neurologis yang membaik
c. Resiko infeksi SSP berkurang
d. resiko kejang berkurang
118 C
Untuk pertanyaan 116-120, jawablah pertanyaan dengan menggunakan petunjuk di bawah ini:
a. semua pilihan benar
b. A dan C benar
c. A,B,C benar
d. D saja yang benar
e. Tidak ada jawaban yang benar
- Manakah diantara komponen berikut yang berperan penting dalam secondary brain injury setelah trauma kepala?
a. H2O2, OH
b. glutamat
c. asam laktat
d. alanin
119 C
Untuk pertanyaan 116-120, jawablah pertanyaan dengan menggunakan petunjuk di bawah ini:
a. semua pilihan benar
b. A dan C benar
c. A,B,C benar
d. D saja yang benar
e. Tidak ada jawaban yang benar
- Pada cedera kepala tertutup yang berat, aliran darah otak :
a. Biasanya menjadi rendah pada beberapa jam pertama setelah trauma dan meningkat pada 2-3 hari kemudian
b. selalu berkurang 3-4% per Torr penurunan pCO2 arterial dengan variasi regional yang kecil
c. Biasanya merupakan faktor utama yang menyebabkan edem otak setelah hari ke-3 setelah trauma
d. tidak dipengaruhi barbiturate
120 B
- Pada saat memasak makan malam, seorang wanita 42 tahun -tiba merasa tertusuk pada leher dan nyeri pada servical posterior yang sangat berat dan bahu belakang. Pada saat nyeri, pasien seperti berkunang-kunang. Ketika diperiksa 5 hari setelahnya, ia masih mengeluhkan nyeri pada leher sebelah kiri dan pada bahu dan terasa lebih nyeri bila ia berputar ke segala arah. Pemeriksaan neurologis normal. MRI servikal ada pada gambar 121. Asal dari dari nyeri pada pasien ini adalah:
a. tulang
b. diskus
c. pembuluh darah
d. medulla spinalis
e. facet joint
C