1-50 Flashcards
Laki-laki 33 tahun menderita pandangan dobel akut, rasa tebal pada sisi tubuh sebelah kiri dan kesulitan melangkah.Selama 3 bulan berikutnya defisit neurologis sembuh sempurna.Sepuluh bulan setelah serangan pertama, dia kambuh pengelihatannya dobel kembali, inkoordinasi gait dan juga rasa tebal pada wajah sebalah kanan yang lemah dan menurunnya pendengaran sebelah kiri.
Pada pemeriksaan fisik, pasien disartria.Dia menderita defisit nervus abdusen (VI), facial (VII) dan vestibulocochlear (VIII) dan defisit motoris dan sensoris sebelah kanan. Gambar 1 menunjukkan MRI pasien
1. Berdasar riwayat pasien, pemeriksaan fisik, MRI, maka diagnosis yang mungkin
a. Glioma pontine
b. Malfrmasi kavernous
c. Abses cryptococcal
d. Giant Aneurisma basiler
e. Bukan salah satu di atas
- Lesi pada batang otak dapat timbul dengan keluhan seperti, KECUALI
a. Hydrocephalus
b. Defisit nervus kranialis
c. Defisit neurologis progesif
d. Kejang
e. Tanda long tract - Terapi pilihan untuk pasien ini adalah
a. Observasi
b. Radiosurgery
c. operasi
d. Aspirasi
e. Embolisasi
B
D
C
- Anak laki-laki 6 tahun dengan hydrocephalus dengan riwayat abnormalitas jantung dan kejang, dan dia buta. CT scan menunjukkan hipoplasi vermis cerebelaris dengan kista pada posterior fossa dan berhubungan denagan ventrikel, hydrocephalus dan agenesis korpus callosum (gambar 4). Kita menerangkan ke orang tua pasien:
a. Anak ini membutuhkan VP shunt
b. Setelah pemasangan VP shunt, dapat terjadi trapping ventrikel empat yang memerlukan shunt cystoperitoneal
c. Anak ini mempunyai kemungkinan hanya 5% untuk mempunyai intelegensi yang normal
d. Anak ini mempunyai kemungkinan 87 % bertahan sampai umur 10 tahun
e. Semua di atas benar
E
5. Laki-laki 75 tahun kulit putih dengan riwayat penyakit arteri coroner, infark miokard dan hipertensi datang ke ruang gawat darurat 2 jam setelah merasakan rasa tebal dan kelemahan pada lengan kanan dan wajah sebelah kanan. Pemeriksaan fisik umum dan neurologis dalam batas normal kecuali ditemukan bruit pada karotis kiri. CT scan kepala normal. Tes diagnostik apa yang paling berguna A, noninvasive carotid Doppler studies B. contrast head CT scan C. cerebral Angiogram D. Magnetic resonance imaging E. MRA
- Pasien pada soal no 5 menjalani pemeriksaan arteriogram carotis (gambar 6) dan dijadwalkan untuk endarterektomi carotis pada pagi berikutnya. Pada pagi harinya mengalami afasia akut, dengan hemiplegia kanan. Bruit carotisnya juga menghilang. Tindakan apa yang paling tepat untuk dilakukan
a. endarterektomi karotis emergensi
b. CT scan kepala cito
c. Angiogram cito
d. Heparinisasi
e. Plasminogen activator jaringan
C
A
- Laki-laki kulit putih umur 17 tahun dangan dengan riwayat nyeri kepala berat dan kejang. Pemeriksaan neurologis normal. CT scan kepala tanpa dan dengan kontras menunjukkan massa ektraparenkim yang besar, tanpa kalsifikasi, nonenhance dan densitas rendah. Mass tersebut berbatas tegas dan terletak pada sulkus sylvii kiri. Mana diagnosis yang paling mungkin
a. Subdural hematom kronis
b. Kista araknoid
c. Kista neoplastic sekunder akibat glioma
d. Abses intracranial
e. Meningioma dengan generasi kistik
B
- Terapi mana yang diterima untuk penanganan kista arachnoid
a. Shunting
b. Eksisi dari dinding kista
c. Marsupialisasi (membuat hubungan dengan rongga subaraknoid)
d. Observasi
e. Semua di atas
E
- Mana pernyataan yg salah mengenai tindakan bedah saraf unbtuk cerebral palsy :
a. Baclofen intratekal dan rhizotomi dorsal selektif mungkin memiliki mekanisme yg sama dalam mengurangi spastisitas.
b. Bayi premature yang spastic diplegik sering berhasil dengan rhyzotomi dorsal selektif
c. Rhizotomi dorsal selektif untuk anak dengan diplegi spastic mengurangi kebutuhan untuk bedah orthopedi selanjutnya
d. Pasien atetoid jarang berhasil dengan rizotomi dorsal selektif
e. Gangguan fungsi berkemih sering menjadi penyulit rizotomi dorsal selektif
C
- Anak 2 bulan dirujuk karena benjolan didahinya, pasien ini terpapar fenitoin dan valproat dalam rahim, kelahiran dan perkembangan awal serta riwayat kesehatan tidak diketahui keluarga membawa CT scan kepala (gambar 10 b) . Manakah pernyataan yg benar :
a. Kondisi ini jarang berhubungan dengan hipotelorism
b. Riwayat terpapar obat intrauterine tidak relevan
c. Diagnosis nya adalah sinostosis metopik
d. Kondisi ini sering berhubungan dengan hipertelorism
e. Tanpa tindakan kondisi ini mengarah pada retardasi mental
C
- Wanita 30 tahun datang dengan nyeri di wajah yg dimulai sebulan lalu dengan rasa aneh pada wajah.yang diikuti dengan sensasi tersengat listrik menjalar dari rahang hingga mata kanan, seminggu kemudian merasakan hal yg sama disisi kiri .kadang bersamaan dgn sisi yg kanan. Ia minum karbamazepin 600 mg/hari oleh dokter yg merujuknya untuk kontrol nyeri. Pemeriksaan fisiknya dalam batas normal kecuali kelemahan pada lengan dan kaki kiri. Pemeriksaan yg anda jalankan sebgai berikut kecuali:
a. MRI dengan dan tanpa kontras
b. EEG
c. Lab darah lengkap
d. Tes psikologis
e. Kadar karbamazepin serum
B
- Laki2 64 tahun dengan diabetes yg terkontrol dengan obat oral dating kie IRD di minggu pagi dengan nyeri yg mendadak memberat di tungkai dan pinggul kanan, pasien menyatakan meskipun sering nyeri pinggang selama bertahun-tahun, dia blm pernah mengalkami nyeri spt ini dikakinya. Dia terbangun malam sebelumnya dengan rasa terbakar yg hebat di tungkai yg berhubungan dengan kelemahan kaki proximal. Pemeriksaan menunjukkan tidak ada atrofi , tapi ada kelemahan fleksi pinggul dan ekstensi lutut. Mengangkat kaki dgn lurus negative , tetapi extensi pinggul dan fleksi lutut positif. Sentuhan ringan dan sensasi pinpricksedikit menurun pada bagian depan tungkai. Refleks patella negative . Diagnosis yg mungkin :
a. Mononeuritis multiplex
b. HNP L3-4
c. Neuralgia herpetik akut
d. GBS
e. Amyotropi diabetik
A
- Faktor resiko paing sigfnifikan untuk perdarahan dari Fistula arteriovenosus dura adalah :
a. Ukuran
b. lokasi
c. Restriksi outflow vena
d. Drainase venakortikal
e. Usia pasien
D
- Pendekatan endovascular efektif sebagai terapi primer atau tambahan untuk semua AVf kecuali untuk lesi pada :
a. Sinus sagitalis superior
b. Sinus petrosus inferior
c. Fossa crania anterior atau sulcus ethmoidalis
d. Sinus lateral
e. BSSD
C
- Wanita 14 tahun datang dengan keluhan eksoptalmus yg makin memberat dan diplopia ringan .Pemeriksaan menunjukkan masa sepanjang rima orbita superior yang tidak nyeri atau lunak.Gerak bola mata bebas.suatu lesi non enhancing terlihat pada CT Scan (gambar 15). Diagnosis paling mungkin :
a. Glioma nervus optikus
b. Meningioma
c. Dermoid tumor
d. Pseudo tumor
e. Sarcoma
15 C
- Pria, 26 tahun, jatuh dari kerangka bangunan setinggi kurang lebih 10kaki. ia langsung mengeluhkan nyeri punggung yang sangat berat. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri fokal pada regio lumbal atas, pemeriksaan neurologis normal. Foto polos dan CT-scan menunjukkan adanya fraktur dengan corpus dari L2 yang ukuran sirkumferensialnya lebih besar, kanalis spinalis menyempit 20%, tinggi vertebra berkurang 25% dengan anterior wedging minmal, pelebaran jarak interpendicular sebesar 3mm, dan elemen posterior corpus yang intak. Penanganan PALING TEPAT untuk pasien ini:
a. Pembedahan dengan pendekatan midline posterior untuk memisahkan instrumentasi dari fraktur dan processus transversus tanpa dekompresi
b. Dekompresi ventral posterolateral atau transpendicular dengan anterior interbody fusion dan instrumentasi distraksi posterior.
c. Bedrest singkat dengan analgesik dan pelemas otot untuk mengontrol nyeri, bracing eksternal, ambulasi bertahap dengan pemeriksaan radiologis bertahap.
d. Bedrest lama selama 12-16 minggu diikuti dengan latihan menyangga berat tubuh secara bertahap pada orthosis thorakolumbosakral dengan pemeriksaan radiografik serial
e. Pembedahan dengan pendekatan retroperitoneal untuk dekompresi ventral, interbody stut graft dan fiksasi plate anterior
23 C
- Luka tusuk pada dinding axilla anterior menyebabkan paralisi biseps dan fleksor carpi radialis dan mati rasa pada ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah tapi m. Abductor pollicis brevis normal. Bengkak lokal minimal mengindikasikan tidak ada jejas vaskular. Bagian dari pleksus brachialis manakah yang terkena, dan bagaimanakah tata laksananya?
a. lateral cord: operasi setelah 2-3 bulan
b. lateral cord: operasi segera (primer)
c. n. Musculocutaneus: operasi segera
d. caput medial n. Medianus: operasi segera
e. trunkus bagian atas: operasi segera
B
- Resiko vasospasme simtomatikyang menyertai perdarahan subarachnoid aneurismal PALING mendekati dengan faktor-faktor berikut:
a. hidrocephalus
b. Tingkatan klinis
c. lokasi aneurisma
d. Jumlah darah subarachnoid
e. ada/tidaknya perdarahan interventrikular
D
- Faktor kritikal yang berhubungan dengan morbiditas pembedahan pengangkatan AVM adalah:
a. ukuran nidus AVM
b. lokasi AVM
c. Pola drainase vena
d. jumlah aliran yang melalui AVM
e. semua di atas
E
- Saat endarterectomy caritis pada pasien normotensif, tersedasi ringan, adanya gambaran datar pada EEG bilateral saat carotis diklem menunjukkan:
a. aliran darah kortikal telah berkurang dari jumalh normal 50ml/100g/menit menjadi kurang dari 20ml/100g/menit, ambang batas iskemik dari transmisi sinaps
b. ambang iskemik untuk integritas membran telah tercapai
c. Perubahan ini tidak berhubungan dengan hasil post-op
d. Aliran darah kortikal telah berkurang dari 100ml/100g/menit menjadi kurang dari 50ml/100g/menit
e. Stroke dapat terjadi
A
- Manakah pernyataan berikut yang BENAR tentang Crouzon’s disease:
a. Kraniosinostosis, hipoplasia maksila, proptosis okular menandai sindrom tersebut
b. Diturunkan dengan autosomal resesif
c. Syndactili sering ditemukan
d. Eksotropia jarang ditemukan
e. Operasi untuk koreksi sinostosis harus dilakukan sebelm usia 3 bulan
A