Untitled Deck Flashcards

1
Q

Siapa nama pasien

A

Ny. M, 42 tahun.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Apa keluhan utama pasien dalam kasus ini?

A

Cemas sepanjang hari selama 6 bulan dan sulit tidur.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Sebutkan gejala tambahan pasien dalam kasus ini!

A

Jantung berdebar, berkeringat, sulit konsentrasi, mual, nyeri kepala, sulit memulai tidur, sering terbangun malam hari.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Riw pribadi pasien

A

Kehilangan ibu, tempat berbagi cerita, sebelum gejala mulai.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Riwayat keluarga pasien

A

Ibu memiliki riwayat kecemasan tetapi tidak diobati

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

PEMFIS

A

DBN

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Status psikiatri

A

Penampilan rapi, bicara normatif, kooperatif.
Tampak cemas (meremas tangan, menunduk).
Tidak ada waham, halusinasi, atau ide bunuh dir

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Apa diagnosis kerja pasien berdasarkan kasus?

A

Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1) Gejala konsisten dengan durasi ≥6 bulan.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Apa diagnosis banding yang relevan dalam kasus ini?

A
  1. Gangguan Campuran Anxietas dan Depresif (F41.2)
  2. Gangguan Panik (F41.0)
  3. Gangguan Penyesuaian dengan Reaksi Campuran Anxietas dan Depresif (F43.22)
  4. Insomnia Non-organik (F51.0)
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Apa kriteria durasi kecemasan menurut DSM-V?

A

Durasi: Kecemasan berlebihan hampir setiap hari selama ≥6 bulan.

Gejala: Minimal 3 dari 6 gejala (gelisah, mudah lelah, sulit konsentrasi, tegang otot, iritabilitas, gangguan tidur).

Gangguan fungsi: Mengganggu aktivitas sosial atau pekerjaan.

Eksklusi: Tidak disebabkan oleh kondisi medis lain, zat, atau gangguan psikiatri lain

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Etiologi

A

Biologis:
Ketidakseimbangan neurotransmitter:
Serotonin (↓): Mengurangi regulasi emosi, menyebabkan kecemasan lebih intens.
GABA (↓): Kurangnya penghambatan aktivitas neuron membuat otak mudah terpicu oleh stres kecil.
Norepinefrin (↑): Meningkatkan respons “fight or flight”, menyebabkan gejala fisik seperti jantung berdebar.
Disfungsi otak:
Overaktivasi amigdala meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman nyata maupun imajiner.
Disfungsi korteks prefrontal mengurangi kemampuan berpikir logis dan mengendalikan kecemasan.
HPA Axis (aktivasi kortisol kronis) memperkuat siklus stres.

Psikologis:
Coping maladaptif (tidak mampu mengatasi stres secara sehat).
Persepsi ancaman yang berlebihan.

Sosial:

Stresor psikososial, seperti kehilangan dukungan emosional (ibu meninggal) dan tanggung jawab besar terhadap keluarga.

Faktor Risiko:
Genetik: Riwayat kecemasan pada ibu pasien.
Jenis kelamin: Perempuan lebih rentan (2:1).
Stresor lingkungan: Kehilangan orang terdekat dan tanggung jawab keluarga.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Apa yang dimaksud dengan coping maladaptif dalam etiologi GAD?

A

Mekanisme pengatasan stres yang tidak efektif atau tidak sehat.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

IKD

A

Neuroanatomi:
Sistem limbik: Mengatur emosi, mencakup:
Amigdala: Mengaktivasi respons emosional berlebihan.
Hipokampus: Mengolah memori emosional (fungsi terganggu pada stres kronis).
Korteks prefrontal: Fungsi berpikir logis terganggu akibat kortisol berlebih.
HPA Axis: Aktivasi kronis → pelepasan kortisol tinggi → memperburuk kecemasan.
Biokimia:
GABA (↓): Menurunkan penghambatan aktivitas neuron.
Serotonin (↓): Mengganggu regulasi emosi dan meningkatkan kecemasan.
Norepinefrin (↑): Menyebabkan gejala fisik (jantung berdebar, mual).

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Apa peran HPA Axis dalam GAD?

A

HPA Axis menghasilkan kortisol tinggi secara kronis yang memperburuk respon stres dan mengurangi kontrol rasional terhadap kecemasan.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Sebutkan tiga neurotransmitter yang terlibat dalam GAD dan perubahannya!

A
  1. GABA (↓), 2. Serotonin (↓), 3. Norepinefrin (↑).
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

Apa resep farmakologi untuk GAD sesuai logbook?

A

Sertraline tab 50 mg No. VII
S 1 dd 1 (pagi)
Diazepam tab 2 mg No. VII
S 2 dd 1 tab

17
Q

Apa terapi non-farmakologi utama untuk GAD?

A
  1. Terapi Kognitif-Perilaku (CBT), 2. Terapi Suportif.
18
Q

Apa pencegahan yang direkomendasikan untuk GAD?

A

Olahraga rutin, tidur cukup, meditasi/yoga, dukungan sosial, hindari alkohol/rokok/kafein.

19
Q

Sebutkan dua komplikasi utama yang dapat muncul pada GAD!

A
  1. Depresi mayor, 2. Risiko bunuh diri.
20
Q

Berapa prevalensi GAD pada populasi?

A

3–8%, lebih sering pada perempuan (2:1).

21
Q

Apa prognosis QAV untuk pasien GAD?

A

Baik (tidak ada kerusakan organ).

22
Q

Apa prinsip beneficence dalam bioetik kasus GAD?

A

Fokus pada kebaikan pasien melalui terapi yang efektif dan aman.

23
Q

Patfis

A

Awal:
Faktor risiko (genetik, psikososial) memicu disfungsi sistem limbik dan ketidakseimbangan neurotransmitter.
Aktivasi Sistem Limbik:
Amigdala: Teraktivasi berlebihan → kecemasan terus-menerus.
Hipokampus: Penurunan kontrol memori emosional negatif.
HPA Axis: Produksi kortisol tinggi memperburuk respon stres.
Ketidakseimbangan Neurotransmitter:
GABA (↓): Kurang penghambatan aktivitas neuron.
Serotonin (↓): Gangguan regulasi emosi.
Norepinefrin (↑): Menambah gejala fisik.
Gejala Klinis:
Psikologis: Kecemasan berlebihan, overthinking, sulit konsentrasi.
Fisik: Jantung berdebar, sulit tidur, mual, tegang otot.