Soal Pendalaman Obgyn Flashcards
Seorang wanita usia 24 tahun G1P0A0 hamil 14 minggu diantara oleh suaminya datang
dengan keluhan perdarahan hebat dari jalan lahir. Pasien tampak lemah. Pemeriksaan
tanda vital TD 100/70 mmHg, N 90x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gelembung
gelembung cairan.
Tindakan yang tepat pada kasus ini adalah…
a. Kuret tajam
b. Kuret vakum (suction)
c. Metotreksat
d. Biopsi
e. Histerektomi
b. Kuret vakum (suction)
Dx : Mola Hidatidosa
Gelembung-gelembung cairan = Honeycomb Appearance pada USG
Mola Hidatidosa dapat menjadi keganasan => Patau B-HCG
Sepasang suami istri sudah datang dengan keluhan belum memiliki anak setelah menikah 3 tahun. Suami usia 30 tahun dan istri 25 tahun. Istri rutin mens tiap bulan dan suami merasa normal. Pemeriksaan sperma didapatkan sperma 3 ml, putih, bau khas, jumlah sperma 5
juta/cc, morfologi baik 52%, motilitas normal 52%.
Diagnosis yang tepat adalah…
a. Oligozoospermia
b. Astenozoospermia
c. Teratozoospermia
d. Oligoastenozoospermia
e. Astenoteratozoospermia
a. Oligozoospermia
=> Jumlah Sperma <15 juta / cc
- Astenozoospermia => Jumlah Sperma Motil (A+B) <32 %
- Teratozoospermia => Jumlah sperma dengan morfologi normal <4%
3 klasifikasi sperma ini bisa digabung
- Oligospermia => Jumlah ejakulat <1,5 cc
- Azoospermia => Tidak ada sperma dalam ejakulat
- Necrozoospermia => Tidak ada sperma yang hidup
Seorang wanita usia 21 tahun hamil G1P0A0 datang dengan demam tinggi sejak 2 hari, menggigil, tidak turun-turun. Sebelumnya pasien jatuh dari motor, perdarahan pervaginam tidak ada, hanya keluar seperti air kencing dari kemaluan. Keluhan lain tidak ada. KU pasien
tampak lemah, compos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 100x/menit, napas 22x/menit, suhu 38,8oC. TFU sesuai usia kehamilan, DJJ 170x/menit. Inspekulo tampak
cairan warna hijau, berbau, OUE tertutup. Dari hasil laboratorium didapatkan Hb 11,2 g/dL, leukosit 25.200/mm3, trombosi188.000/mm3.
Komplikasi pada janin dari kondisi di atas adalah…
a. Korioamnionitis
b. Abses pelvis
c. Perdarahan post partum
d. IUFD
e. Atonia uteri
d. IUFD
Dx : Korioamnionitis
Seorang wanita usia 22 tahun dibawa ke RS dengan keluhan demam dan keluar cairan dari
jalan lahir. Pasien diketahui 10 hari yang lalu melahirkan di dukun beranak. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 110x/menit, RR 20x/menit, suhu 38,7 C.
Pemeriksaan inspekulo didapatkan keluar cairan dari vagina mukopurulen dan OUE
terbuka.
Kemungkinan diagnosis adalah….
a. Abortus septik
b. Korioamnionitis
c. Endometritis
d. Sisa plasenta
e. Pelvic inflammatory disease
c. Endometritis
Seorang wanita 31 tahun mengalami nyeri payudara kanan disertai demam sejak 4 hari
terakhir. Saat ini pasien sedang menyusui anaknya yang berusia 2 bulan. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan suhu pasien febris, nyeri tekan (+) payudara kanan, tanda inflamasi (+), fluktuasi (-), dan terdapat lecet pada puting.
Apakah diagnosis dan tatalaksana non farmakologis yang tepat pada pasien?
a. Mastalgia– Kompres hangat– ibu tetap menyusui
b. Abses mammae– ibu stop menyusui
c. Mastitis– Kompres dingin, tetap menyusui
d. Abses mamae - Kompres hangat ibu stop menyusui sementara
e. Mastitis– kompres dingin - insisi drainase
c. Mastitis– Kompres dingin, tetap menyusui
Mastalgia => Mastitis => Abses Mammae
Pasien dengan mastitis biasanya unilateral, jadi bayi masih bisa menyusu pada payudara yang tidak terdampak
Pasien perempuan, 30 tahun, datang ke poliklinik untuk memeriksakan diri karena tidak
kunjung hamil setelah 10 tahun pernikahan. Suami pasien sudah menjalani pemeriksaan
analisis sperma dan didapatkan hasil normal. Pasien mengeluh sering merasakan nyeri
perut hebat saat menstruasi. Terkadang nyeri juga dirasakan saat berhubungan seksual.
Pada pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan abdomen dan inspekulo tidak ditemukan
kelainan, hirsutisme (-).
Diagnosis yang paling mungkin untuk pasien tersebut adalah…
a. Endometritis
b. Adenomiosis
c. PCOS
d. Endometriosis
e. Polip serviks
d. Endometriosis
Seorang Perempuan usia 23 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 37 minggu dibawa ke IGD oleh
bidan dengan keluhan nyeri perut hebat dan perdarahan dari jalan lahir. Satu jam yang lalu
pasien dibantu persalinannya oleh bidan dengan memberikan dorongan manual pada perut
pasien. Pasien memiliki riwayat menjalani SC anak pertama 16 bulan yang lalu. Riwayat
trauma disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/70 mmHg, nadi 110x/menit, RR
24x/menit. Pemeriksaan obstetri didapatkan bagian janin mudah teraba, DJJ sulit dinilai.
Pada pemeriksaan dalam didapatkan kepala bayi melayang.
Bagaimana mekanisme penyebab kasus tersebut?
a. Implantasi plasenta tidak pada fundus uteri sehingga menutupi jalan lahir
b. Terlepasnya plasenta dari tempat implantasi
c. Rupturnya uterus akibat tidak terlindunginya dengan Wharton jelly
d. Rupturenya bandl’s ring
e. Vili chorialis menembus lapisan dibawah miometrium
d. Rupturenya bandl’s ring
Dx : Ruptur Uteri
Seorang wanita usia 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke IGD RS dengan
keluhan nyeri perut yang semakin memberat. Keluar cairan deras disertai darah dari
kemaluan sekitar 45 menit lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan his 4 kali setiap 10 menit
dengan durasi masing-masing 30-40 detik. DJJ 170x/menit. Pada VT ditemukan bukaan 2
cm dan teraba tali berdenyut yang tampak dari jalan lahir, terdapat mekonium pada sarung
tangan.
Tatalaksana awal dan diagnosis yang tepat adalah…
a. Oksigenasi dan Reposisi tali pusat - Tali pusat menumbung
b. Oksigenasi dan Reposisi tali pusat– Tali pusat terkemuka
c. Rujuk untuk SC– Vasa Previa
d. Oksigenasi dan knee chest position– Tali pusat menumbung
e. Oksigenasi dan trendelenburg position– Tali pusat terkemuka
d. Oksigenasi dan knee chest position– Tali pusat menumbung
Prolaps Tali Pusat :
- Tali Pusat Terkemuka => Ketuban belum pecah, tali pusat teraba di samping bagian besar janin saat VT
- Tali Pusat Benumbing => Ketuban sudah pecah, tali pusat teraba di bagian terbawah, bahkan keluar di jalan lahir
-Occult Prolapse => Ketuban intak, tali pusat di samping kepala atau pelvis, tidak dapat teraba pada VT
JANGAN PERNAH REPOSISI TALI PUSAT
Posisi Knee-Chest untuk mengurangi kompresi / tekanan pada tali pusat sehingga melancarkan aliran oksigen ke janin
Seorang perempuan usia 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 16 minggu datang ke poliklinik untuk pemeriksaan rutin kehamilan nya. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan obstetri didapatkan TFU setinggi simfisis pubis. Pasien mengatakan keluhan
mual-muntah sangat berkurang. Riwayat perdarahan, keluar jaringan, dan nyeri perut
disangkal. USG didapatkan DJJ (-). Pada pemeriksaan inspekulo ditemukan fluksus (-), OUE
tertutup.
Diagnosis pasien yang tepat adalah…
a. Abortus komplit
b. Abortus inkomplit
c. Abortus iminens
d. Abortus insipient
e. Missed abortion
e. Missed abortion
- Abortus Imminens
- Abortus Insipien
- Abortus Inkomplit
- Abortus Komplit
- Missed Abortion
Seorang Perempuan usia 25 tahun G1P0A0 UK 8 minggu datang dengan keluhan mual
muntah terus-menerus, frekuensi 10x/hari. Pasien mengatakan berat badannya berkurang 2 kg dalam seminggu dan akhir-akhir ini pasien sering merasa mudah haus dan tidak nafsu
makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS E4V5M6, TD 100/70 mmHg, HR
101x/menit, RR 20x/menit, T 36,7 C. Pada pemeriksaan didapatkan mata cekung (+/+), kulit
tampak kering, turgor kulit melambat, napas bau keton (-).
Diagnosis kasus tersebut adalah….
a. Emesis gravidarum
b. Hiperemesis gravidarum grade I
c. Hiperemesis gravidarum grade II
d. Hiperemesis gravidarum grade II
e. Gastroenteritis akut dalam kehamilan
b. Hiperemesis gravidarum grade I
Grade I => Keton (-)
Grade II => Keton (+)
Grade III => Keton (+), Penurunan Kesadaran
Pasien perempuan usia 30 tahun G2P1A0 UK 32 minggu datang dengan keluhan nyeri
kepala. Keluhan disertai adanya bengkak pada kedua tungkai bawah. Riwayat kejang
disangkal. Riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 150/110 mmHg, nadi 96x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7oC, DJJ
150x/menit, dan edema kedua tungkai bawah. Pada pemeriksaan lab didapatkan
proteinuria +2, SGOT/SGPT dalam batas normal.
Diagnosis pasien yang tepat adalah
a. Hipertensi gestasional
b. Preeklampsia
c. Preeklampsia berat
d. Hipertensi kronis
e. Eklampsia
c. Preeklampsia berat
- HT Kronis => Sudah ada HT sebelum hamil
- HT Gestational => Baru ada HT setelah hamil
- Preeklampsia => TD 140/90 + Proteinuria +/- gejala organ lain
- Preeklampsia Berat => TD 160/110 + Proteinuria + gejala organ lain
- Eklampsia => Kejang, bisa dengan TD tinggi atau tidak, BUKAN lanjutan dari HT atau Preeklampsia
Seorang wanita usia 28 tahun P2A0 datang ke IGD RS dengan keluhan perdarahan dari jalan
lahir sejak 2 jam lalu. Riwayat keluar gumpalan disangkal. Pasien mengatakan perutnya
terasa mulas. Pasien mengatakan baru saja melahirkan 2 jam lalu dibantu dukun. Menurut
pasien, bayi lahir cukup lama dibandingkan persalinan ia sebelumnya, ia sampai merasa
kelelahan. Pasien memiliki riwayat DM. TTV: TD 100/70 mmHg, HR 95x/m, RR 19x/m, T 36,7
C. Pemeriksaan obstetri, kontraksi uterus adekuat, tidak ada sisa plasenta, tampak laserasi
jalan lahir hingga musculus sphincter ani interna, anus dalam batas normal.
Diagnosis dan faktor resiko yang paling mungkin sesuai kasus diatas adalah…
a. Ruptur perineum derajat 3b– Makrosomia
b. Ruptur perineum derajat 3a– Makrosomia
c. Ruptur perineum derajat 3c– Partus lama
d. Ruptur perineum derajat 3c– Makrosomia
e. Ruptur perineum derajat 3c– Multiparitas
d. Ruptur perineum derajat 3c– Makrosomia
*Pasien riwayat DM => Bayi Makrosomia
Ruptur Derajat 1 => Laserasi Epitel / Mukosa Vagina
Ruptur Derajat 2 => Hingga Otot Perineum
Ruptur Derajat 3 =>
3A <50% Sfingter Ani Eksterna
3B >50% Sfingter Ani Eksterna
3C Sfinter Ani Interna
Ruptur Derajat 4 => Laserasi Derajat 3 + Epitel / Mukosa Anus atau Rektum
Seorang wanita usia 27 tahun, G2P1A0 UK 41 minggu, datang ke RS untuk kontrol kehamilan
karena sudah melewati perkiraan HPL. Pasien mengatakan akhir-akhir ini keluar cairan rembes
sejak 3 hari terakhir. Nyeri perut ada sesekali. Perdarahan, demam, keputihan disangkal. Pasien
masih merasakan gerakan janin. TTV ibu dalam batas normal. Pemeriksaan obstetri didapatkan
bagian terbawah janin kepala, sudah masuk PAP. DJJ 140x/m. Pemeriksaan dalam: portio
lunak, OUE 2 cm, perdarahan (-). Pasien disarankan induksi persalinan, 8 jam setelah induksi
pasien dilakukan VT didapatkan OUE 3 cm. Lalu dosis ditingkatkan. 7 jam kemudian, pasien
mengeluh nyeri perut hebat disertai perdarahan, pemfis didapatkan bagian janin teraba jelas,
station sulit ditentukan. DJJ 70x/m.
Faktor resiko yang dapat meningkatkan resiko kasus tersebut, kecuali…
a. Kehamilan gemelli
b. Oligohidramnion
c. Polihidramnion
d. Percobaan persalinan pervaginam dengan riwayat SC
e. Overdistensi uterus akibat induksi berlebihan
b. Oligohidramnion
Dx : Ruptur Uteri ec Induksi Berlebihan
Segmen Atas Rahim berkontraksi hebat sehingga Segmen Bawah Rahim terrenggang hingga akhirnya ruptur
Seorang wanita usia 37 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan belum memiliki
keturunan setelah pernikahan 8 tahun. Riwayat abortus 3 kali. Suami pasien sudah
melakukan analisa sperma dan didapatkan hasil normal. Dokter melakukan USG didapatkan
panjang cervix 2,0 cm. Dokter melakukan pemeriksaan lanjutan HSG didapatkan hasil
sebagai berikut.
Diagnosis tepat pada pasien adalah…
a. Abortus habitualis ec Inkompetensi serviks
b. Abortus habitualis ec uterus bicornu
c. Abortus habitualis ec abnormalitas kromosom
d. Abortus habitualis ec faktor resiko usia ibu
e. Abortus habitualis ec salpingitis
a. Abortus habitualis ec Inkompetensi serviks
Abortus Habitualis / Rekuren
- Abortus 3 kali berturut-turut atau lebih
- Penyebab => Kelainan Kromosom atau Infeksi atau Inkompetensi Serviks
Seorang wanita usia 26 tahun, G3P2A0 UK 35 minggu datang ke IGD dengan keluhan nyeri
perut hebat disertai perdarahan jalan lahir sejak 1,5 jam lalu. Darah berwarna kehitaman.
Pasien mengatakan gerakan janin terasa berkurang sejak 30 menit yang lalu. Satu hari yang
lalu pasien terjatuh dari motor dan tidak melakukan pemeriksaan janinnya. KU lemah, TTV:
TD 90/70 mmHg, N 99x/menit. DJJ: 80x/menit. Inspekulo didapatkan OUE tertutup,
perdarahan (+) aktif berwarna kehitaman.
Diagnosis pasien tersebut adalah…
a. Plasenta previa
b. Vasa previa
c. Solutio plasenta
d. Plasenta akreta
e. Plasenta perkreta
c. Solutio plasenta
- Riwayat Trauma
- DJJ / Gerak Janin Menurun
- Perdarahan aktif + kehitaman (darah teroksidasi)
Seorang wanita usia 23 tahun, G2P0A1 UK 35 minggu datang ke IGD puskesmas dengan
keluhan keluar air-air, tanpa disertai darah lendir sejak 2 jam yang lalu. Nyeri perut
disangkal. Riwayat demam, keputihan selama kehamilan disangkal. TD 110/70 mmHg, HR
86x/menit, RR 18x/menit, T 36,3 C. Pemeriksaan obstetri didapatkan bagian terbawah bulat
lunak kurang melenting, belum masuk PAP. Pemeriksaan inspekulo didapatkan, serviks di
anterior, effacement 80%, OUE tertutup, ketuban intak (-) pooling sign (+).
Pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis sesuai kasus diatas adalah…
a. Mikroskopik tes
b. Amniocentesis
c. Inspekulo
d. Nitrazin test
e. Darah lengkap
d. Nitrazin test
Dx : PPROM
Preterm Premature Rupture Of Membranes
- Nitrazin Test (Lakmus) => Kertas Lakmus Merah (Asam) berubah menjadi Biru karena Air Ketuban bersifat Basa
- Fern Sign => Dibawah mikroskop, tampak bentukan daun pakis karena kandungan air ketuban tinggi garam, sehingga tampak bentukan khas saat air sudah mengering
- Pooling Sign => Tampak cairan menumpuk di jalan lahir
Seorang Perempuan usia 29 tahun, G2P1A0 UK 38 minggu datang ke IGD RS dengan
keluhan keluar air-air dan keluarnya darah lendir disertai perut mulas. Pasien menolak
untuk melahirkan secara operasi karena anak pertamanya lahir normal dibantu bidan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan BMI Ibu 22,2 kg/m2. DJJ 143x/m. TBJ 3990 gram. Bagian
terbawah kepala. VT: OUE 4 cm, kepala H1. Saat proses persalinan, kepala bayi melekat di
vulva lalu tertarik kembali.
Penyulit persalinan pervaginam kasus diatas memiliki faktor resiko berupa…
a. Diabetes mellitus
b. Distosia bahu
c. Makrosomia
d. Korioamnionitis
e. Panggul sempit
c. Makrosomia
Dx : Distosia Bahu
Faktor Risiko Penyulit persalinan => Makrosomia
- Tampak ‘Turtle Sign’ => Kepala melekat pada vulva lalu tertarik kembali
Seorang wanita usia 29 tahun, G2P1A0 UK 38 minggu datang ke IGD RS dengan keluhan
keluar air-air, disertai perut mulas. Pasien menolak untuk melahirkan secara operasi karena
anak pertamanya lahir normal dibantu bidan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BMI Ibu 29,2 kg/m2. DJJ 143x/menit. TBJ 3950 gram. Saat proses persalinan, kepala bayi melekat di vulva lalu tertarik kembali.
Tindakan lanjutan untuk kasus diatas adalah…
a. Manuver Mc Robert
b. Manuver Kristeller
c. Perasat Klein
d. Perasat Schultze
e. Perasat Ritgen
a. Manuver Mc Robert
Tatalaksan dengan ALARMER
- McRobert
- Massanti & Rubin
- Wood’s Manuever
Seorang wanita usia 29 tahun, G1P0A0 UK 38 minggu datang ke praktek bidan dengan
keluhan keluar air-air tanpa disertai perut mulas dan keluarnya darah lendir. Pasien ingin
melahirkan secara normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB/TB ibu 50kg/140cm. DJJ
143x/menit. TBJ 2700 gram. Bagian terbawah kepala, belum masuk PAP. Bidan melakukan
pemeriksaan dalam: portio lunak, serviks anterior, OUE tertutup, kemudian menyarankan
pasien untuk dirujuk ke RS.
Manakah pernyataan dibawah ini yang kurang tepat?
a. Pasien dapat dilakukan pervaginam dengan forceps percobaan
b. Pasien bisa dilakukan percobaan persalinan pevaginam/partus percobaan
c. Diagnosis pasien adalah cephalopelvic disproportion
d. Pasien disarankan perabdominam atas indikasi cephalopelvic disproportion ec panggul
sempit
e. Diagnosis pasien adalah cephalopelvic disproportion ec makrosomia
e. Diagnosis pasien adalah cephalopelvic disproportion ec makrosomia
Tinggi ibu <150 cm => Resiko CPD (Cephalopelvic Disproportion)
Seorang wanita usia 28 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu datang ke RS untuk
periksa kehamilan. Pasien mengatakan akhir-akhir ini kepala sering terasa berat. Riwayat
hipertensi sebelum hamil tidak ada. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 165/100 mmHg, HR
98x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,5 C, DJJ 150x/menit, proteinuria (++), trombosit 70.000.
Manakah yang merupakan syarat pemberian MgSO4?
a. Tersedia natrium glukonat 10%
b. RR < 16x/menit
c. Refleks patella (+)
d. Urine < 30ml/jam dalam 4 jam terakhir
e. TD sistolik > 160 mmHg
c. Refleks patella (+)
Refleks Patella yang tidak ada adalah tanda Mg berlebih di tubuh pasien, maka tidak boleh diberikan Mg tambahan
Seorang wanita usia 30 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu datang ke RS untuk
periksa kehamilan. Pasien tidak rutin melakukan ANC. Saat ini pasien tidak memiliki
keluhan. Riwayat hipertensi sebelum hamil (+) dan tidak rutin konsumsi obat. Pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, denyut nadi 98x/menit, RR 20x/menit,
suhu 36.7 C. DJJ 150x/menit, pitting edema kedua tungkai (-). Protein urin (-).
Tatalaksana farmakologis antihipertensi yang tepat adalah …
a. Labetalol
b. Metildopa
c. Nifedipine
d. ARB
e. ACE-I
c. Nifedipine
Urutan pemberian :
1. Nifedipine
2. Metildopa
3. Labetalol
Seorang Perempuan 27 tahun datang ke dokter puskesmas dengan keluhan nyeri disertai
bengkak pada bibir kemaluan yang disadari 3 hari lalu. Pasien juga terkadang merasa
mengganjal saat duduk dan berjalan. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,2 C. Didapatkan
massa kistik pada labia minor sinistra disertai edema dan eritema, fluktuasi (+) dan nyeri
tekan (+).
Tatalaksana definitif yang tepat adalah…
a. Sitz bath
b. Marsupialisasi
c. Elektrokauterisasi
d. Insisi dan drainase
e. Krioterapi
d. Insisi dan drainase
Dx : ABSES Bartholin
Tx : Insisi dan Drainase
Jika masih KISTA Bartholin,
Tx : Word Catheter dan Marsupialisasi
Seorang wanita usia 31 tahun G2P1A0 usia kehamilan 30 minggu datang ke poliklinik
dengan keluhan keluar darah berwarna merah terang dari jalan lahir sejak 1 jam lalu.
Keluhan serupa pernah dialami 2 hari yang lalu, tetapi darah tidak terlalu banyak. Keluhan
nyeri perut disangkal pasien. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, N 88x/menit. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan darah (+) pada fornix posterior, ostium tertutup. USG didapatkan implantasi plasenta tepat di tepi OUI.
Diagnosis pasien tersebut adalah…
a. Plasenta previa letak rendah
b. Plasenta previa letak marginal
c. Solusio plasenta
d. Plasenta previa totalis
e. Plasenta akreta
b. Plasenta previa letak marginal
Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke poliklinik untuk berkonsultasi karena belum
memiliki anak setelah 4 tahun menikah. Pasien memiliki siklus haid yang tidak teratur dan
akhir-akhir ini seringkali berjerawat. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, laju
nadi 80x/menit, napas 18x/menit, suhu 37 C. TB 160 cm dan BB 80 kg. Pasien tampak memiliki kumis dan terdapat warna kehitaman di lipatan leher. Pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan 12 folikel di kedua ovarium dengan ukuran ovarium yang membesar.
Kemungkinan diagnosis pasien adalah…
a. Sindrom ovarian polikistik
b. Endometriosis
c. Mioma uteri
d. Teratoma ovarium
e. Adenomiosis
a. Sindrom ovarian polikistik