SANS VI Flashcards
Semua ini benar tentang neurofibromatosis, kecuali :
a. Pada NF1 terdapat kelainan kromosom 17
b. Lisch bodies biasanya tidak menyebabkan gangguan penglihatan
c. Neuroma akustik paling banya ditemukan pada NF2
d. Meningioma dan Glioma banyak ditemukan pada
(E)
. Semua ini benar tentang von Hippel Lindau disease, kecuali :
a. Diturunkan secara autosomal resesif
b. Memilki komplikasi Renal Cell Cad an pheochromocytoma
c. Dianjurkan pemeriksaan retina pada seluruh keluarga, utamanya sebelum umur 2 tahun
d. Kadang-kadang terdapat peningkatan eritropoesis yang dipicu oleh tumor
(A)
Semua ini benar tentang nervus V, kecuali :
a. Lesinya memiliki kesamaan histopatologi dengan neuroma akustik
b. Gejala disfungsi nervus VI lebih dulu muncul disbanding Nervus V
c. Jarang maligna
d. Jarang menginvasi sinus cavernosus
(D)
Semua ini benar tentang penyebab pernapasan Cheyne Stoke, kecuali :
a. Uremia
b. Sindroma Wallenberg
c. Ensefalopati hipertensif
d. Infark cerebral bilateral
(B)
Semua otot ini dapat terkena akibat dari penjempitan nervus interosseus posterior , kecuali :
a. Extensor carpi ulnaris
b. Extensor pollicis longus
c. Extensor digitoreum
d. Extensor carpi radialis
e. Abductor pollicis longus
(D)
. Semua otot ini dapat terkena akibat dari penjempitan nervus interosseus posterior , kecuali :
a. Extensor carpi ulnaris
b. Extensor pollicis longus
c. Extensor digitoreum
d. Extensor carpi radialis
e. Abductor pollicis longus
(C)
. Semua otot ini dapat terkena akibat dari penjempitan nervus interosseus posterior , kecuali :
a. Extensor carpi ulnaris
b. Extensor pollicis longus
c. Extensor digitoreum
d. Extensor carpi radialis
e. Abductor pollicis longus
(C)
Berdasarkan erythro poesisi ,semua ini benar tentang cerebellar hemangioblastoma, kecuali :
a. Terjadi pada 10-50 % pasien
b. Menghilang setelah pengangkatan tumor pada 50 % kasus
c. Tidak pernah kambuh setelah dinyatakan menghilang tumor primernya
d. Sering merupakan solid hemangioblastoma
(C)
(C)
Berdasarkan erythro poesisi ,semua ini benar tentang cerebellar hemangioblastoma, kecuali :
a. Terjadi pada 10-50 % pasien
b. Menghilang setelah pengangkatan tumor pada 50 % kasus
c. Tidak pernah kambuh setelah dinyatakan menghilang tumor primernya
d. Sering merupakan solid hemangioblastoma
(C)
Laki-laki 50 tahun, kulit putih, tukang kayu, dating dengan keluhan utama nyeri kepala berat bifrontal. Bahkan terkadang ia membenturkan kepalanya karena sangat nyeri kepala. Pada pemeriksaan didapatkan penurunan visus perifer bilateral pada daerah temporal superior dan inferior. MRI dan CT scan menunjukkan adanya tumor besar suprasella. Dicurigai suatu kraniofaringioma. Dilakukan reseksi tumor melalui subfrontal approach. Post operasi, didapatkan cedera permanen cabang frontal nervus VII. Sebab paling mungkin dari cedera ini adalah :
a. Insisi 1 cm anterior tragus.
b. Saat diseksi SCALP dari rima supraorbital, nervus supraorbita tidak teridentifikasi.
c. Balut luka operasi terlalu ketat.
d. Insisi awal anterior tragus terlalu dalam dan ke bawah.
(D)
Post operasi produksi urin pasien > 500 cc/2 jam. Haus namun tidak bisa minum karena mual. Kadar Natrium serum 148. Osmolalitas 318. Berat jenis urin 1,001. Terapi terbaik pada pasien ini :
a. 5 mcg DDAVP (desmopressin acetate) i.m segera
b. 500 cc PZ bolus iv
c. 5 mcg DDAVP sub Q segera
d. Tidak perlu tindakan
(C)
Saat Anda melakukan pemeriksaan slide bersama seorang neuropatologi, didapat : solid, tidak berkalsifikasi, berkapsul, well differentiated solid sheet-like cells. Sitokeratin dan EMA positif. Jarang sel palisade, keratin pearl, kolesterol, dan maturasi skuamos. Diagnosis :
a. Adenokarsinoma metastase
b. Adamantinomatous variant
c. Papillary variant
d. Dermoid cyst
(C)
Laki-laki 63 th, right handed, dengan riwayat 3 tahun kesulitan berjalan. Terdiagnosis setahun dengan spondylitis servikal mielopati dan telah mendapat posterior laminektomi dekompresif servikal pada C5-7. Awalnya jalannya membaik namun beberapa bulan kemudian memburuk, dan ditambah kelemahan tangan. Tidak ada gangguan sensoris dan inkontinensia. Pada pemeriksaan, didapat tungkai spastik dan kelemahan menggengagamkan tangan dan atrofi otot
interosseus. X ray servikal lateral menunukkan defect laminectomy tanpa subluksasi. Apa yang paling mendukung penegakan diagnosis pada pasien ini :
a. Pemeriksaan sensorik menyeluruh
b. X ray servikal oblique untuk melihat penyempitan foramen
c. EMG ekstrimitas atas dan bawah
d. Pmeriksaan urodinamik dan tonus spinkter
e. Pemeriksaan lidah
(B)
Wanita 50 tahun , right handed mengeluh kelumpuhan wajah sejak seminggu yang memberat, kelumpuhan lengan kanan, dan kesulitan mengucapkan kata. Pada CT scan didapatkan lesi bulat, batas tegas, menyerap kontras, titik kalsifikasi di dalmnya dan edema seksliling lesi, di substantia alba subkortikal lobus temporal kiri. Dirancanakan craniotomy untuk eksisi kecurigaan oligodendroglioma. Pernyataan yang benar ?
a. Didapatkan sel dengan stroma halus dan peinuclear halo pada Frozen section
b. Adanya sel glia menunjukkan prognosis yang buruk
c. Terapi radiasi tidak bermanfaat pada pasien ini
d. Tumor ini termasuk well differentiated oligodendroglioma
e. Kecurigaan diagnosis oligodendroglioma sangat mungkin karena prevalensinya 20 % tumor otak
(D)
. Laki-laki 48 tahun, tukang pos, mengeluh sensasi terbakar pada anterolateral paha kanan distal yang memberat saat aktivitas sejak sebulan y.l. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri pada raba halus sisi lateral paha dan palpasi sisi lateral ligament inguinale. Hiposensorik juga didapat di daerah tsb. Tindakan selanjutnya :
a. MRI lumbosacral
b. MRI pelvis
c. USG testis kanan
d. Injeksi 5-10 cc local anastesi pada daerah nyeri di lateral ligament inguinale
(D)
Wanita 41 tahun tanpa riwayat medis yang jelas dilakukan laparoskopik kolesistektomi. Di ruang pulih sadar dia mengeluh nyeri kepala sisi kiri dan kesadaran menurun progresif. Sisi kanan tubuh menjadi lumpuh, saturasi oksigen menurun, lalu dilakukan intubasi segera. Anda dipanggil ke bagian CT scan (gambar 1) untuk melihat gambaran kranial pasien ini. Anda memeriksa pasien ini selama 30 menit dan didapatkan posturing decorticate sisi kanan, withdrawal terhadap nyeri ke kiri, pupil midriasis dengan reflek cahaya negative, TD 160/100 mmHg. Diagnosis dan terapi yang tepat pasien ini adalah :
a. Hypertensive hemorrhage. Turunkan TD secara agresif dengan terapi iv
b. Amyloid angiopai kethy. Mulai hiperventilasi dan pertimbangkan biopsy stereotactic pada dinding parenkim hematom untuk menilai adanya deposit amyloid pada dinding pembuluh darah dan parenkim otak
c. Perdarahan arteri. Mulai hiperventilasi, pasang kateter dan beri manitol sambil membawa pasien ke ruang operasi untuk evakuasi clot segera dan menjepit aneurisma, avm, atau tumor.
d. Perdarahan idiopatik. Pasang ICP monitor, turunkan ICP dan tekanan darah sampai batas rendah bawa pasien ke ICU untuk angiografi
(C)
Laki-laki 17 tahun, KLL sepeda motor, dating ke IRD dengan skor GCS 4, pupil dilatasi dan reflek cahaya negative, MAP 90 mmHg. Setelah resusitasi GCS menjadi 6, namun lengan kanan tidak bereaksi terhadap nyeri dan pupil tetap dilatasi dan reflek cahaya negative. Tindakan pertama di IRD adlah :
a. Hiperventilasi karena terdapat tanda klinis peningkatan TIK dari gejala lateralisasi
b. Beri manitol setelah resusitasi cairan dan terpasang kateter karena terdapat tanda klinis peningkatan TIK dari gejala lateralisasi
c. CT scan setelah dilakukan rontgen servikal, thorak, dan pemeriksaan fisik lengkap
d. Semua di atas benar
(D)
Wanita 41 tahun tanpa riwayat medis yang jelas dilakukan laparoskopik kolesistektomi. Di ruang pulih sadar dia mengeluh nyeri kepala sisi kiri dan kesadaran menurun progresif. Sisi kanan tubuh menjadi lumpuh, saturasi oksigen menurun, lalu dilakukan intubasi segera. Anda dipanggil ke bagian CT scan (gambar 1) untuk melihat gambaran kranial pasien ini. Anda memeriksa pasien ini selama 30 menit dan didapatkan posturing decorticate sisi kanan, withdrawal terhadap nyeri ke kiri, pupil midriasis dengan reflek cahaya negative, TD 160/100 mmHg. Diagnosis dan terapi yang tepat pasien ini adalah :
a. Hypertensive hemorrhage. Turunkan TD secara agresif dengan terapi iv
b. Amyloid angiopai kethy. Mulai hiperventilasi dan pertimbangkan biopsy stereotactic pada dinding parenkim hematom untuk menilai adanya deposit amyloid pada dinding pembuluh darah dan parenkim otak
c. Perdarahan arteri. Mulai hiperventilasi, pasang kateter dan beri manitol sambil membawa pasien ke ruang operasi untuk evakuasi clot segera dan menjepit aneurisma, avm, atau tumor.
d. Perdarahan idiopatik. Pasang ICP monitor, turunkan ICP dan tekanan darah sampai batas rendah bawa pasien ke ICU untuk angiografi
(C)
. Wanita 63 th, alkoholik, gemuk, mengidap hipertensi, merokok, ditemukan putrinya tidak bisa jalan selama 2 jam dan nyeri kedua tungkai. Lalu dibawa ke IRD. Anda memeriksa pasien ini didapat nadi brakhialis lemah, pulsasi arteri popliteal kedua tungkai, kelemahan total kedua tungkai mulai dari pinggul, anestesi mulai tengah paha sampai ibu jari kaki, tungkai teraba dingin, flasid, dan posisi flexi,tonus rektal normal. Elektrolit dan glukosa dbn. Creatine kinase >2000. EKG dbn. Tindakan selanjutnya adalah :
a. Segera echocardiogram
b. Segera MRI lumbosacral
c. Segera heparinasi dan konsul ke dokter BTKV
d. Konsul dokter saraf untuk EMG
(C)
Laki-laki 65 tahun datang ke IRD mengeluh nyeri kepala menyeluruh sejak 3 hari dan mual muntah, badan lemah dan nyeri perut. Tidak ada tanda akut peritoneal dan kaku kuduk ringan.
CT scan dilakukan (gb 2) dan dikonsultasikan kepada Anda. Setelah ini tindakan Anda :
a. Pungsi lumbal untuk mendapat CSF
b. Cerebral angiogram
c. Berikan glucocorticoid parenteral
d. EEG
(C)
Wanita 35 tahun mengeluh demam dan nyeri kepala. Dia membau hidung tidak sedap. Dua hari kemudian dia kejang general dan dibawa ke IRD. Pada pemeriksaan Anda mendapatkan pasien sadar baik, lumpuh sisi kanan tubuh, babunski (+) sisi kanan. CT scan (gb 3). Analisa CSF : PMN cell 30, protein 120, gula (50. Tindakan Anda selanjutnya :
a. Beri acyclovir iv, EEG, PCR untuk CSF
b. Beri AB broadspektrum, dan tunggu kultur CSF
c. Lakukan lobektomi temporal untuk tumor lobus temporal
d. Rontgen thorak dan skin test untuk TB, dan mengambil CSF untuk kultur TB
(A)
. Laki-laki 52 tahun dengan riwayat epilepsi yang telah dilakukan reseksi adenoma hipofise (GH secreting). Pada hari 1 post op, dia menderita diabetes insipidus yang diterapi dengan DDVAP. Terapi ini dihentikan pada hari ke 3 karena membaik dan mendapat terapi hidrokortison 20 mg (pagi) dan 10 mg (sore). Karen ada post operative seizure dia diterapi juga dengan karbamazapin. Lima hari kemudian pasien ini dibawa ke IRD karena pusing. Didapatkan tanda ensefalopati dengan gemetar dan penurunan kesdaran. Kadar Na serum 115 mg/l. Apakah yang tidak tepat untuk penyebab hiponatremia pada pasien ini ?
a. SIADH
b. Insufisiensi adrenal sekunder
c. Hipotiroidism
d. Mobilisasi cepat dari cairan perifer tubuh
e. Komplikasi karbamazapin
(E)
. Laki-laki 75 tahun dengan riwayat epilepsy, mengeluh hemianopsia bitemporal dirujuk untuk reseksi transphenoidal dari nonfunctioning makroadenoma hipofise. Hanya diobati Dilantin. Didapat sirosis ringan akibat alkoholik kronik. Didapat hipotiroid dengan defisiensi corticotropin.. Pad preop , semua benar kecuali :
a. Awal tiroid terapi dapat mencetuskan krisis adrenal
b. Terapi thyroid replacement, jika cepat dimulai dapat menjaga jantung
c. Thyroid extract lebih baik daripada L-thyroxine karena menghasilkan hormone tiroid yang stabil
d. Dosis Dilantin dapat ditingkatkan
e. Hidrocortison lebih baik daripada cortison untuk terapi replacement
(C)
. Laki-laki 67 tahun mengeluh akromegali, dan sleep apnea. MRI menujukkan 2,5 cm makroadenoma hipofise dengan kecurigaan bisa tembus sinus cavernous. Pemeriksaan lapang pandang terdapat sindroma kiasma. GH serum adalah 120 mg/dL. Initial management yang tepat adalah : a. Operasi transspheodeal b. Radiasi konvensional c. Gamma knife radiosurgery d. Bromocriptine e. Octrotide (D)
(D)
Pernyataan ini benar tentang pemberian kontras acromegaly, kecuali :
a. 70 % pasien didaptkan penurunan bengkak soft tissue dan perbaikan kondisi umum setelah beberapa hari
b. Nyeri kepala menetap dapat hilang setelah injeksi pertama
c. Pengecilan tumor oleh octreotide sama dengan response bromocriptin pada prolaktinoma
d. Skrinning pasien akromegali untuk kanker kolon harus diteruskan meskipun klinis membaik dengan octreotide
e. Perlu diwaspadai komorbid batu empedu dan hipoglikemi.
(C)
Laki-laki 67 tahun mengeluh nyeri, mata merah menonjol, dan diplopia. Pad pemeriksaan didapatkan nervus abducen (D) palsy, proptosis ringan mata kanan dengan hiperemi episklera dan bruit sekitar ornita. MRI menunjukkan proptosis ringan, OD, dan pelebaran vena ophtalmikus superior. Arteriogram menunjukkan fistula dura cavernosus dengan feeding dari cabang meningohyophyseal dari arteri karotis interna kanan dan cabang-cabang arteri karotis eksterna kanan. Terdapat drainase vena melalui sinus petrosus inferior dan vena ophtalmicus superior Juga terdapat drainage vena kortikal retrograde. Manakah pernyataan yang paling benar?
a. Bukan indikasi langsung dan tidak langsung operasi karena memiliki risiko lebih buruk dibandingkan konservatif.
b. Menyuruh pasien melakukan kompresi arteri karotis kanan secara berkala tiap harinya.
c. Embolisasi arteri feeding
d. Konsul kepada neuroradiologis untuk kanulasi sinus kavernosus melalui sinus petrosus inferior dan mengobliterasi sinus kavernosus dengan koil
e. Membuka dan membungkus sinus kavernosus kanan dengan kraniotomi frontal kanan
(D)
Wanita 40 th menderita perdarahan cerebellum , dan telah membaik total tanpa operasi. CT scan follow up menunjukkan struktur vascular linear yang mencurigakan suatu Astrocytoma. MAnakah pernyataan ini yang benar :
a. Angioma vena cerebellum cenderung berdarah disbanding pada hemisfer cerebri.
b. Risiko perdarahan rekurren sebsar 6 % pada tahun pertam
c. Gambaran angioma pada angiografik merupakan kunci pendekatan terapi.
d. Angioma jenis ini tidak memerlukan terapi operasi.
e. Jika lesi ini meluas sampai batang otak, Gamma knife surgery adalah pilihan terapi terbaik
(D)
Semua ini benar tentang stimulasi Corticotropin releasing hormone (CRH) dan bilateral inferior petrosal sinus (IPS) sampling pada evaluasi pasien curiga Cushing’s disease, Kecuali :
a. IPS sampling berguna membedakan pituitary Cushing’s dan tumor ectopic ACTH bila kelenjar pituitary normal pada MRI
b. IPS snmpling berguna untuk membuat keputusan saat operasi jika tidak didapat tumor dan MRI normal
c. IPS sampling berguna untuk lateralisasi tumor saat reoperasi pituitary jika operasi semula gagal mengobati hipercortisolisme
d. Stimulasi CRH meningkatkan akurasi IPS sampling , namun tidak perlu
e. Stimulasi CRH tidak dapat membedakan pasien Cushing’s disease dengan orang normal
(C)
Wanita 41 tahun mengeluh nyeri kepala 10 bulan,saai ini memberat dengan nyeri kepala, kaku leher dan kekauan. Pada analisa liquor didapat sedikit limfosit. MRI menemukan pembesaran kelenjar pituitary (gambar 6-7).
Defisiensi ringan corticotropin, diabetes insipidus ringan, defisiensi tyrotropin dan gonadotropin. Prolactin sedikit meningkat 32 ng/ml. Riwayat histerectomi.Kondisi umum baik. Status general dan status neurologis adalah normal. Lab dalam batas normal kecuali sedikit peningkatan LED.Berikut ini adalah differential diagnosis kecuali :
a. Lymphocytic hypophysis
b. Sarcoid
c. Tuberculosis
d. Prolactinoma
e. Infundibulohyphophysitic
(D)
. Laki-laki 28 tahun dengan riwayat sarcoma nasopharynx telah mendapat operasi dan radiasi. Saat ini dia mengeluh nyeri tajam di leher, tenggorok, dan kuping kanan, memberat saat bicara dan menelan. Terkadang nyeri hilang, terkadang perlu RJPO. Terapi terbaik pasien ini :
a. Beri narkotika dosis maksimum, control nyeri biasanya juga dapat control sinkop
b. Beri narkotika dan pertimbangkan pasang pacemaker bila sinkop masih terjadi
c. Beri Tegretol secara titrasi, yang akan menghilangkan nyeri dan sinkop sekaligus
d. Operasi micovascular decompression terhadap N IX dan X
e. Pemutusan N IX dan kedua cabang teratas N X di fossa posterior
(E)
Semua ini benar tentang sindroma hipotensi intracranial spontan , Kecuali :
a. Dural enhancement kontrasakan terlihat pada MRI dibanding CT
b. MRI akan menunjukkan herniasi tonsillar cerebellar
c. Gejala muncul bersmaan dan menghilang spontan kemudian hari
d. Menghilangkan nyeri dengan kompresi jugular sangat berguna sebagai tanda penegakan diagnosis
e. Analisa liquor dapat terjadi peningkatan protein dan pleocytosis
(D)
(D)
Laki-laki 42 tahun, right handed, KLL sepeda motor. CT scan (gambar 8) dan MRI (gambar 9 dan 10) akan menunjukkan massa yang bisa berupa thrombosis partial, giant aneurisma. Pernyataan berikut mana yang benar?
a. Aneurisma jarang bleeding dibanding perdarahan .
b. Aneurisma ukuran ini biasanya komplikasinya akibat efek massa disbanding perdarahan
c. Pada pasien ini risiko komplikasi thromboemboli lebih besar terhadap perdarahan
d. Oklusi aneurisma pasien ini dengan Guglielmi detachable coil
e. Karena kanker ini jarang ditemukan secara langsung sehingga observasi adalah tindakan yang paling tepat
(B)
Perempuan 6 tahun dengan myelodisplasia pada spine lumbar dan hydrocephalus yang telah di shunt timbul kelamahan di tangan. Langkah pertama yang paling tepat terhadap permasalahan ini adalah
a. Dekompresi fossa posterior untuk malformasi Chiari II
b. Shunt syringo-subarachnoid untuk siryngomelianya
c. Revisi VP shutnya untuk malfungsi shunt
d. Release thethered chord melalui operasi
(C)
Sejumlah delesi kromosom telah diidentifikasi pada tumor astroglia. Delesi ini diduga untuk mengkode gen supresor tumor. Kromosom manakah yang diduga tidak mempunyai gen supresor tumor untuk neoplasma glia
a. Kromosom 2
b. Kromosom 9
c. Kromosom 10
d. Kromosom 17
(A)
Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan ptosis bilateral dan diplopia. Gejalanya hilang timbul dan bervariasi derajatnya. Dia tidak mengalami kelemahan pada pernapasan maupun otot ekstremitas pada saat ini. Dia tidak mengeluh gangguan sensoris. Pernyataan berikut benar kecuali
a. Diagnosis awal dapat dikonfirmasi dengan pemberian 10 mg edrophonium yang menyebabkan perbaikan kelemahan otot
b. Thimektomi merupakan pilihan anjuran untuk pasien ini
c. Terapi obat anticholinesterase, seperti pyridostigmine merupakan terapi standar untuk pasien ini
d. Pasien ini beresiko untuk timbul krisis insufisien respirasi
(B)
Mana dari pernyataan mengenai subacute combined degeneration dari spinal cord yang salah
a. Traktus kolom posterior dan kortikospinal yang terkena karena destruksi myelin
b. Pasien sering menderita anemiamegaloblastik
c. Sering muncul demensia
d. Penanganan terdiri dari pemberian vitamin B
(D)
Apa ciri khas dari system saraf simpatis
a. Output simpatis berasal dari hipotalamus anterior
b. System simpatis mempunyai inervasi difus di perifer
c. Neurotransmitter preganglionic selalu norepinefrin
d. Neurotransmitter postganglionic selalu norepinefrin
(B)
Respon neural mana yang tidak terjadi di korteks kalkarina
a. Respon dibentuk saling bersebelahan dari bagian eksitatori dan inhibitori
b. Respon pada celah cahaya, tepid dan dark bars dengan orientasi spesifik
c. Respon terhadap onset terang dan onset gelap pada bagian sirkuler
d. Respon terhadap panjang dan arah stimulus
(C)
Anak laki-laki 10 tahun datang dengan kejang. CT scan menunjukkan lesi kistik dengan aea fokal enhancement homogeny dan kalsifikasi, berukuran 5 x 6 x 4 cm pada lobus parietal kanan. Saat pembedahan diperkirakan terambil semua. Dokter patologi mengatakan bahwa tumor gangliglioma grade II. Manakah pernyataan berikut yang benar
a. Pasien tidak menderita ganglioglioma, karena penampakan radiografis ganlioglioma berbeda dari yang diterangkan di CT
b. Pasien harus menjalani terapi radiasi setelah sembuh dari operasi untuk mendapat hasil jangka panjang yang terbaik
c. Terapi lanjutan dengan radiasi atau kemoterapi harus ditangguhkan untuk saat ini
d. Kebanyakan pasien dengan ganglioglioma tidak datang dengan kejang
(C)
Manakah dari lesi di bawah ini yang tidak sesuai ditangani dengan radiosurgery stereotaktik
a. Malformasi arteriovenous (volume 3cm3) yang sebelumnya terjadi perdarahan sampai thalamus
b. Karsinoma metastase dari paru ke lobus frontalis kiri (diameter 2 cm) dan lobus temporalis kanan (diameter 1 cm)
c. Glioblastoma multiforme rekuren pada lobus parietalis kanan dengan volume 8 cm3
d. Angioma kavernous (diameter 2 cm) pada lobus frontalis kanan yang sebelumnya pernah terjadi perdarahan
(D)
(D)
Manakah pernyataan mengenai penanganan schwannoma vestibuler yang salah
a. Radiosurgery stereotaktik mempunyai kemungkinan lebih tinggi untuk preservasi pendengaran daripada intervensi operasi langsung
b. Nervus facialis berada pada superior dan anterior dari porus akustikus
c. Jika pasien tidak memiliki pendengaran yang fungsional maka dapat dipakai approach translabirinthine
d. Komplikasi yang sering terjadi yaitu kebocoran CSF
(A)
Wanita 46 tahun datang dengan riwayat 1 tahun yang lalu mengalami mual dan 3 bulan yang lalu ataksia progesif dan nyeri kepala pagi hari. MRI menunjukkan mass tentorial besar yang menyebabkan hydrocephalus dan kompresi pada medulla. Dilakukan operasi pengangkatan total. Diagnosis patologi adalah meningioma atipikal dengan gambaran agresif. Intervensi bagi pasien ini yang paling mungkin adalah
a. Observasi dengan MRI tiap 6 bulan
b. Pemberian siklus cispaltin, dacarbazine, dan doxorubicin intravena
c. Terapi hormone
d. Terapi radiasi (52 Gy)
e. Kombinasi radiasi dan kemoterapi
(A)
Penelitian terakhir menunjukkan meningioma dihubungkan dengan ekspresi reseptor progesterone. Di mana lokasi reseptor ini pada sel meningioma dan apakah mereka dianggap fungsional
a. Reseptor progesterone intranuklear dianggap tidak fungsional
b. Reseptor progesterone intranuklear dianggap fungsional
c. Reseptor progesterone sitoplasmik dianggap tidak fungsional
d. Reseptor progesterone di membran sel dianggap tidak fungsional
e. Reseptor progesterone di membran sel dianggap fungsional
(B)
Laki-laki 38 tahun menjalani operasi disectomi anterior cervical dan fusi untuk radikulopati menggunakan bone graft krista iliaka autologous. Tiga bulan kemudian dia datang dengan keluhan sensasi nyeri terbakar pada paha lateral pada sisi bone graft. Penanganan terbaik saat ini adalah
a. Manejemen konservatif, nyeri akan menghilang setelah 6 bulan lagi
b. Terapi antidepresan
c. Neurolisis nervus kutenous femoralis lateralis
d. Dekompresi dan transposisi dari nervus kutaneus femoralis lateralis
e. Transeksi dari nervus kutenous femoralis lateralis
(E)
Wanita 57 tahun datang dengan riwayat adenokarsinoma dari paru didiagnosis 3 tahun lalu. Dia dirujuk ke tempatmu dengan kejang. MRI menunjukkan masa 3 cm pada area premotor kanan yang enhance dengan gadolinium. Dilakukan restaging dan tidak ditemukan penyakit sistemik lainnya. Rekomendasi terbaik untuk masa di otak
a. Operasi reseksi
b. Radiasi whole brain
c. Kemoterapi
d. Operasi reseksi diikuti dengan radiasi whole brain
e. Operasi reseksi diikuti kemoterapi
(D)
Pasienmu menjalani eksisi tumor yang sukses dan diikuti radiasi whole brain. Tidak didapatkan penyakit intracranial sampai satu tahun lalu, ketika ia mengalami paresis ektremitas atas kiri. MRI didapatkan metastase tambahan di serebellum (2 cm), lobus frontalis kanan (4 cm) dan lobus oksipitalis kiri (1 cm). dia tidak mempunyai penyakit sistemi. Terapi pilihan adalah
a. Kemoterapi intravena
b. Terapi radiasi
c. Operasi reseksi 3 lesi
d. Operasi reseksi untuk lesi fossa posterior
e. Operasi reseksi untuk lesi yang simptomatis dan diikuti kemoterapi
(C)
Growth factors sistem saraf pusat berhubungan dengan temuan berikut kecuali
a. Diproduksi oleh neuron dan glia
b. Mereka terikat oleh reseptor cell-surface spesifik seperi tyrosine kinase
c. Dapat menstimulasi molekul second messenger intraseluler melalui fosforilasi dari reseptor dan second message
d. Mereka dapat mengubah transkripsi gen nucleus
e. Neurotrophin 3 tidak mempengaruhi proliferasi dan diferensiasi neuron
(E)
Sindroma epilepsy lobus mesial temporalis berhubungan dengan hal berikut kecuali
a. Patologi yang paling sering ditemukan pada reseksi lobus temporalis adalah hilangnya neuron hipokampus berat, disebut sclerosis hipokampus
b. Sclerosis hipokampus terdiri dari hilangya neuron yang terberat di CA2 yang teringan di CA1(Sommer’s sector)
c. Reorganisasi sinaptik dari mossy fiber granule cell adalah gambaran patologis yang berhubungan dengan sclerosis hipokampus
d. Kemungkinan berhasil paling baik dalam menghentikan kejang adalah jika patologi fokal ditemukan di specimen temporal
(B)
Berdasar pemeriksaan patologi klinis dari pasien dengan epilepsy lobus temporalis, patogenesis sclerosis hipokampal yang paling mungkin
a. Selalu dimulai sebagai akibat kejang awal (c/ kejang demam, status epileptikus)
b. Terjadi hanya pada kejang masa kecil
c. Membutuhkan cedera otak awal seperti status epileptikus dan atau iskemi dan bukan merupakan konsekuensi dari epilepsy lobus temporalis berulang
d. Merupakan konsekuensi dari epilepsy lobus temporalis berulang
(C)
Pada pasien dengan epilepsy intractable akibat lesi masa pada lobus temporalis pernyataan berikut benar kecuali
a. Lesionektomi sama efektifnya mengkontrol kejang kronik seperti lobektomi temporal anterior
b. Lokasi dari lesi masa pada lobus temporalis mempengaruhi jumlah neuron hipokampus yang rusak
c. Terdapat kemungkinan besar bahwa lobektomi anterior akan berhubungan dengan reduksi material spesifik pada tes dari memori setelah operasi
d. Dengan riwayat kejang selama tahunan akan berhubungan dengan semakin besarnya kerusakan neuron di hipokampus
(A)
Laki-laki 27 tahun datang dengan nyeri kepala kronis. Pemeriksaan neurologis menunjukkan nistagmus kebawah, suara parau, dan meningkatnya tonus pada ke empat ekstremitas. Dilakukan MRI (gambar 13 dan 14). Sebelum memikirkan pilihan untuk operasi, manakah pernyataan di bawah ini yang paling benar
a. Diagnosis banding antara lain mega cisternal kavity, kista retrocelebellar intra arachnoid, malformasi Dandy Walker dan Blake’s pouch
b. Diagnosis banding antara lain mega cisternal kavity, kista retrocelebellar intra arachnoid
c. MRI hanya menunjukkan mege cisternal kavity
d. MRI menunjukkan penipisan dari tulang oksipital dan deformasi serebellum
e. Tidak ada indikasi sisternografi
(A)
Pilihan penanganan termasuk berikut, kecuali
a. Shunt intraperitoneal
b. Reseksi dinding posterior dari kista, dilihat dari sisternografi
c. Cystoperitoneal shunt
d. Pilihan terapi apapun, pasien akan membaik setelah dekompresi dari ruang fossa posterior
(D)
Skenario untuk pertanyaan 53-54
Laki-laki 37 tahun menjalani pemeriksaan arteriogram untuk evaluasi bruit karotis. Sebagai tambahan stenosis signifikan 80%, dokter radiolog mengkomentari pembuluh darah yang muncul dari arteri karotis interna intrakavernous (ICA) dan menghubungkan arteri basilaris antara arteri cerebellaris superior dan arteri cerebellaris anterior inferior
- Pembuluh darah ini dapat merupakan di bawah ini kecuali
a. Ateri primitive hipoglosal
b. Kemungkinan penyebab neuralgia trigeminal
c. Sumber suplai darah yang penting kepada hindbrain pada pertumbuhan fetus
d. Variasi angiografik dengan insiden antara 0,1 sampai 0,6%
e. Jarang berhubungan dengan aneurisma dan fistula carotis-kavernous
(A)
- Mengenai anatomi dari ICA intrakavernous, semua pembuluh darah di bawah ini berasal dari ICA intrakavernous dan cabang-cabangnya kecuali
a. Arteri hipofiseal inferior
b. Arteri oftalmika
c. Arteri Bernasconi dan Cassinari
d. Arteri kapsular McConell’s
e. Arteri hipofiseal superior
(E)
(E)
Wanita 43 tahun dirujuk ke instalasi gawat darurat anda untuk evaluasi stroke. Dia telah membawa hasil MR angiogram yang menunjukkan hilangnya pengisian pada arteri cerebellaris posterior inferior. Semua gejala di bawah ini sering terlihat sebagai bentuk sindroma pada pasien dengan oklusi pada arteri tersebut, kecuali
a. Kesulitan berbicara dan menelan
b. Nistagmus dan kecenderungan untuk jatuh ke sisi ipsilateral
c. Kelemahan dari lengan dan tungkai kontralateral
d. Hilangnya sensasi nyeri pada lengan dan tungkai kontralateral
e. Analgesia pada wajah ipsilateral
(C)
Laki-laki 67 tahun datang di ruang gawat darurat dengan hemiplegia kiri dan kelemahan wajah sebelah kanan mengenai wajah bagian bawah dan atas. Dia juga mengalami diplopia yang diperburuk bila menoleh ke kanan. Lokasi lesi yang paling mungkin pada daerah
a. Ventrocaudal pons kanan
b. Midbrain dorsal kanan
c. Tegmentum kanan dari midbrain
d. Ventrcaudal kanan dari midbrain
e. Ventrocaudal kiri dari midbrain
(A)
Semua dari sindroma di bawah berhubungan baik dengan oklusi unilateral atau bilateral dari arteri serebri posterior, kecuali
a. Aleksia dengan maupun tanpa agrafia
b. Diartria dan sindroma clumsy hand
c. Sindroma Anton
d. Amnesia global transient
(B)
Skenario untuk pertanyaan 58-59
Kamu dipanggil di ruang gawat darurat Karena laki-laki 17 tahun menyetir mobil yang menabrak tiangtelepon. Dia mengalami kehilangan kesadaran singkat dan kemudia sadar dan tidak mampu menggerakkan ekstremitas superior kanan dan paresis berat pada lengan kiri. Dia pusing ringan tetapi pemeriksaan lain normal. Kekuatan kedua kakinya hampir normal
- Penyebab yang paling mungkin adalah
a. Subdural hematom bilateral
b. Cedera pleksus brakialis bilateral
c. Kontusio frontal bilateral
d. Cedera craniocervical junction
e. Cedera caudal cervical spine
(D)
Pernyataan yang benar berkaitan dengan kondisi ini adalah sebagai berikut, kecuali…
a. prognosis untuk sembuh sempurna cukup baik
b. insidens fraktur C1 dan C2 tinggi untuk cedera ini
c. hipoalgesia fasialis berhubungan dengan cedera ini
d. sindroma horner berhubungan dengan cedera ini
e. cedera berdasarkan susunan somatotopik dari serat yang mempersarafi ekstremitas atas dalam traktus krtikospinalis pada decussatio pyramidalis
(E)
Seorang pekerja laki-laki usia 43 tahun dirujuk kepada anda oleh rekan sejawat bedah. Dia tidak dapat mengangkat lengannya lebih tinggi dari posisi horizontal dan mengeluh nyeri bahu selama tiga minggu.Secara umum dapat dilihat bahwa bahu yang sakit lebih melorot disbanding sisi sehat.Riwayat sakit sebelumnya disangkal.Dia menyatakan baru-baru ini menjalani biopsy kelenjar getah bening dan lega bahwa hasilnya ternyata jinak.
- Penyebab dari keluhan ini yang paling mungkin adalah:
a. cedera iatrogenic pada nervus axillaris
b. cedera iatrogenic pada nervus accesorius spinalis
c. cedera iatrogenic pada nervus dorsalis scapulae
d. plexus brachialis
e. neuropathy diabetic
(C)
- Semua pernyataan dibawah ini benar mengenai anatomi nervus accesorius spinalis, kecuali:
a. ia berjalan seiring dengan nervus auricularis mayor
b. ia murni motorik
c. ia mendapat sebagian persarafan dari nucleus ambigus.
d. ia keluar dari cranium bersama dengan vena jugulkaris interna lewat foramen jugular
e. ia terletak posterior dari musculus levator scapulae
(E)
Semua pernyataan berikut benar mengenai cedera nervus accesorius spinalis kecuali :
a. penyebab paling umum dari kelumpuhan nervus accesorius extrakranial yg disebabkan cedera iatrogenic.
b. dapat cedera karena biopsy kelenjar getah bening
c. nervus ini sebagian rawan mengalami cedera pada trigonum anterior pada leher
d. prognosis untuk sembuh sebagian pada penatalaksanaan operatif dn non operatif sama baiknya
e. fungsi musculus sternocleidomastoideus biasanya intak meskipun terjadi cedera pada musculuis trapezius
(C)
Untuk pertanyaan 63- 65 :
Seorang laki2 80 tahun penghuni panti Jompo dengan gangguan pendengaran berat dan demensia ringan diperiksa setelah jatuh tidak ada nyeri leher, atau defisit neurologis baru. Khususnya yang mengenai akar dan segmen medulla spinalis di bagian servikal. Rontgen servikal dan MRI dilakukan .
Tidak ada informasi mengenai riwayat kesehatan pasien sebelumnya.
- Berdasarkan riwayat, pemeriksaan fisik dan radiologis pasien, diagnosis yg paling mungkin adalah:
a. Synchondrosis subchondral persisten
b. Ortotopic osodontoideum
c. Odontoid fraktur tipe 2 akut
d. Odontoid fraktrur tipe 2 non akut
e. Fraktur patologis karena lesimetastasis
(D)
- Mana dari penunjang dibawah ini yang paling berguna untuk menegakkan diagnosis :
a. Bonescan
b. Politomograms
c. MRI
d. CT
e. Flexion and extension lateral radiograf
(C)
- Pilihan terapi terbaik untuk pasien saat ini :
a. Observasi
b. Biopsi transoral diikuti fusi dorsal occipital-cervikal
c. Anterior odontoid screw fixation
d. Posterior C1-2 Fusion
e. Halo immobilization
(E)
Untuk 66-67
Pria 50 tahun dengan poliartritis mengkonsumsi 10 mg prednisone setiap hari selama bertahun-tahun sebelum mengeluhkan rasa kebas kedua kaki,rasa terbakar , dan nyeri saat berjalan . Dia pernah jatuh beberapa kali karena kelemahan kakinya.Pemeriksaan fisik menemukan dia dapat mengangkat kaki dengan lurus setinggi 60 °.Pinprick tes berkurang pada dermatom S1 kedua sisi.MRI sagital dan axial vertebra lumbalis pada gambar 17 dan 18.
- Diagnosis yang paling mungkin :
a. Abses epidural
b. L5-S1 Foraminal stenosis
c. Epidural Lipomatosis
d. Lesi metastatis spinal
e. BSSD
(C)
- Pilihan terapi terbaik :
a. Kemoterapi dan external beam irradiation
b. Antibiotik Intravena
c. Foraminotomi L5-S1
d. Lumbar Laminektomi dan Fat debulking
e. CT guided needle biopsy
(D)
- Laki-laki 52 tahun dipukul batangan baja mengenai sebelah kanan wajahnya sehingga terjadi fraktur mandibula dan orbita.Riwayat hipertiroid + . Dua minggu sesudahnya fraktur orbita dikoreksi dengan pembedahan . Dua minggu setelah pembedahan dia mengalami diplopia. Gejala itu bertambah berat bulan berikutnya hingga terjadi ptosis, exoptalmus, dan kemosis mata kanan. Diagnosis paling mungkin adalah :
a. Selulitis Orbita
b. Fistula carotid – cavernous
c. Graves disease
d. Infeksi implant orbita
(B)
- Pasien tersebut diperiksa dengan angiografi . lesi tersebut adalah :
a. Fistula carotid- cavernous tipe A
b. Fistula carotid- cavernous tipe C
c. AVM kompleks
d. Angioma sinus cavernosus
e. Angioma vena orbital
(A)
Untuk no 70 – 71
Laki-laki umur 79 tahun yang sangat aktif dengan riwayat dekompresi lumbal dan cervical dating dengan keluhan nyeri, rasa kebas dan kelemahan pinggang dan kaki kanan selama seminggu. Tiga hari sebelumnya ia mengangkat benda seberat 40-50 pounds .saat bangun esok harinya dia tidak bisa berdiri tanpa bantuan . Dia juga merasakn kebas dan kesemutan di kaki dan lengan . Dia mengalami retensi urin kronik . Tiga minggu yang lalu dirawat karena infeksi saluran nafas . Pemeriksaan fisik menemukan kelemahan extremitas atas yang ringan, simetris dengan bagian proximal lebih berat disbanding distal ; kelemahan extremitas bawah yang ringan simetris dengan bagian distal lebih berat dari proximal; hipoaktif sebab reflex tendon (-). Flexor plantar (-) dan perubahan sensorik acak tanpa level sensorik yang jelas. Tonus sfingter ani intak.
- Manakah temuan berikut yang konsisten dengan kasus ini :
- Liquor cerebrospinal dengan sel darah merah 215/mm³, monosit 2 sel/mm³, protein 66 mg/dl dan glikosa normal.
- Forced vital capacity of 3,91 dan forced expiratory volume 1,5 , konsisten dengan COPD.
- Konduksi saraf normal4 hari setelah kelemahan .
- Exentrik stenosis L3-4 kanan pada myelogram lumbal, konfirmasi dengan MRI.
- MRI serfical menunjukkan fusi C5-6 dan C6-7, bridging osteovit dari C2-3 sampai C4-5 dengan ketebalan diskus normal , artrosis facet midserfical berat,dan spinal cord effac ement.
a. 1, 2 dan 3 benar
b. 2 dan 4 benar
c. 1 dan 3 benar
d. 4 benar
e. Semua benar
(E)
- Pernyataan 1 : indikasi laminectomi L3-4 .Pernyataan 2 : Indikasi untuk plasmapharesis
a. Pernyataan 1 benar
b. Pernyataan 2 benar
c. Keduanya benar
d. Keduanya salah
(B)
Pernyataan dibawah benar mengenai Guillain Barre syndrome, kecuali:
a. Biasanya sensoris tidak terlibat
b. Fungsi sfingter biasanya utuh
c. Riwayat infeksi saluran nafas, imunisasi atau pembedahan biasanya mendahului Onset dari gejala beberapa minggu sebelumnya
d. Disosiasi albuminositologik khas temuan analisa liquor pada GBS
e. Steroid terbukti efektif mempercepat penyembuhan dan mengurangi defisit neurologis
(C)
Anda merawat anak yg lahir dengan meningomielocele. Keluarga menyadari anak ini lebih rawan alergi latex dan menanyakan kepada anda mengenai hal ini. Manakah pernyataan dibawah yg benar:
a. Antibodi antilatex ditemukan pada sekitar 50% anak dengan Myelomeningocele
b. Bila anak dengan myelomeningocele memiliki hasil negative untuk skintest latex pada saat lahir anak ini tidak akan alergi latex
c. Semua anak dengan myelodisplasia pada akhirnya akan alergi latex
d. Saudara kandung yg normal dari anak dengan myelodisplasia juga beresiko tinggi terkena alergi latex
e. Bila anak dengan myelodisplasia membutuhkan kateter urin harian, tapi tidak alergi latex, anak ini dapat terus memakai kateter latex.
(A)
. Perempuan 7 tahun dengan sakit kepala CT scan menunjukkan Hydrocephalus obstruktif. MRI sagital dan koronal sebagai berikut ( gambar 20 dan 21).Paling konsisten dengan :
a. Rathke ‘s clefts cyst
b. cystic blioma chiasma optikum
c. glioma hypothalamus
d. Pituitary adenoma dengan extensi suprasella
e. Craniopharingioma
(E)
Dalam persiapan eksisi tumor, anda menjelaskan pada keluarga mengenai perawatan pst operatif untuk anak yg mengalami pembedahan tumor. Yang dijelaskan pada pertanyaan no 74 .Manakah pernyataan dibawah ini yg tidak benar mengenai efek endokrin setelah pembedahan tumor ini :
a. hampir senmua pasien akan menderita diabetes insipidus permanen
b. sekitar 50% akan membutuhkan pengganti hormone pertumbuha n
c. pasien ini memiliki 50 % peluang mengalami obesitas post operatif
d. Obesitas post operatif jarang terjadi bila tumor hanya di reseksi sebagian
e. Lebih dari 90 % pasien akan membutuhkan kortikosteroid maintenance dan sulih hormon tiroid.
(D)
laki-laki 23 tahun dibawa ke IRD setelah KLL tabrakan mobil dimana dia terjepit dalam mobilnya. Ct scan menunjukkan fraktur C5. MRI dilakukan dalam 2 jam sejak kecelakaan, area pusat dalam gambaran MRI paling mungkin terlihat:
a. area kalsifikasi distrofik
b. artefak kimia
c. hematom akut
d. artefak pulsasi vaskuler
(C)
. Signal yang meningkatdalam perdarahan yg terlihatdi T1 MRI paling mungkin karena:
a. oxyhemoglobin
b. deoxyhemoglobin
c. methemoglobbin
d. hemosiderin dan ferritin
(C)
seorang laki-laki tertembak di lehernya dalam suatu pembajakan. Banyak pecahan tembakan terlihat disekitar region cervical. Muncul pertanyaan klinis adakan cedera cervical. Pada pasien ini MRI mungkin terlihat:
a. nondiagnostic karena pecahan fragmen tembakan
b. indikasi evaluasi medulla spinalis karena kebanyakan peluru nonferromagnetic
c. indikasi evaluasi meskipun peluru diketahui terbuat dari baja
d. berbahaya karena peluru bisa berpindah
(B)
berdasarkan NASCET trial, mana kelompok yang paling berguna bila dilakukan carotid endarterectomy?
a. pasien simptomatik dengan stenosis ipsilateral berat (70-99%)
b. simptomatik dengan stenosis ipsilateral sedang (30-69%)
c. assimptomatik dengan stenosis ipsilateral berat (70-99%)
d. pasien dengan TIA atau minor stroke dalam 6 bulan terakhir, tanpa melihat stenosisnya
(A)
Manakah pernyataan mengenai NVAF yang salah:
a. prevalensi meningkat dengan meningkatnya usia pada lansia
b. risiko untuk stroke naik 5x lipat, menghiting 45% stroke kardioembolik
c. data terbaru mendukung penggunaan warfarin untuk profilaksis stroke pada pasien terpilih dengan NVAF
d. AF asimptomatik ata paroxysmal berusia kurang dari 60 tahun harus dirawat dengan warfarin dan bukan aspirin
(D)
Manakah ion yang memblokade NMDA –activated channel pada membrane neuron dan menghambat potensial eksitatori post synaptic pada resting membrane potential?
a. Ca2+
b. Na+
c. Mg2+
d. K+
(C)
Mana dibawah ini yang bukan eksitatory neurotransmitter:
a. glutamate
b. asetilkollin
c. glisin
d. Substansi P
e. Aspasartat
(C)
Perempuan 11 tahun dirujuk ke bagian bedah saraf dari bag urologi dengan episode berulang UTI dlm beberapa tahu terakhir, baru2 i8ni dia mendapatkan adanya ulkus diujung jempol kanan yang tidak membaik. Dalam beberapa bulan terakhir dia mendapat beberapa kali episodr nokturia. Dari px fisik didapatkan segumpal rambut di dwkat prosesus spinosus VL2 dan VL3. TSA sedikit longgar dan rdk bia berjalan dengan berjinjit pada sisi kanan. Reflex tendon sedikit meningkat di kaki dan ankle kiri, negative di ankle kanan. Sensasi pinprick menurun pada sisi kanan dari L5 sampai S4 dan di kiri dari S2 sampai S4. Foto polos lumbal didapatkan jarak interpedicular 38-42mm dari L3-S1 dan pengukuran anteroposterior 25-35mm. dar i MRI ada massa ukuran 3cmx2cmx7cm di canalis spinalis yang tampak hiperintens pada T1 image. Posisi dari epiconus pada level L2. Apakah diagnosis yang paling munglin?
a. myxopapillaryependimoma of filum terminalis
b. astrocytma conus dgn degenerasi central
c. tethered cord with lipoma
(C)
Anak laki-laki 4 tahun dating ke klinik bedah saraf dengan keluhan nyeri kepala, kesulitan berjalan dan melihatb dalam 1 tahun terakhir. LK 67cm, visus 20/70 ou. Dan papiledema kronik berat dan atrofi optic sekunder. Lapangan pandang menunjukkan pelebaran blindspot. Dia mengalami gangguan tandem gait. Foto skull menunjukkan gambaran copper-beaten, dan sutura coronaria yang membuka. CT menunjukkan suatu masa lobuler besar di ventrikel lateral kiri yang enhanced dengan kontras. Ia mengalami hidrosefalus berat, CSF formation rate 1,3ml/mnt. Mana pernyataan yang benar?
a. intraventricular meningioma, hidrosefalus, dan neuropati optic iskemik.
b. subependimoma, hydrocephalus communicans, dan neuropati konpresi optic
c. choroid plexus papiloma, kombinasi hydrocephalus kkomunikans dan non komunikans, dan papiledema kronik
d. astrositoma giant cell subependym, hidrosefalus non komunikans, dan glioma nervus optikus
(C)
Untuk pertanyaan 85-87 :
Perempuan 4 tahun dirujuk untuk evaluasi inkontinensia urine. Waktu lahir dia memiliki kaki kanan yg kecil, defornitas pescafus , dan sacral dimple yg dieksplorasi seorang ahli bedah yg mengamputasi traktus setinggi level fasia lumbodorsal. Perkembangannya mengalami kesulitan untuk latihan kencing. Umur 3,5 tahun dia tetap kering sepanjang siang dan sering basah pada malam hari . Dia sekarang mengeluhkan nyeri pinggang.Pada pemeriksaan, kaki kananny lbh kecil dari kaki kiri.Kekuatan dan sensibilitas normal. Ada scar kecil diatas ujung koksigeus dalam celah gluteal. MRI lumbosakral pada gambar 25.
- Diagnosis yang paling mungkin:
a. Diastematomyelia
b. Lipomyelomeningocele
c. Myelocystocele
d. Myelomeningocele
(B)
Dimple yg terksisi kemungkinan besar adalah
a. scrococcygeal dimple jinak
b. sinus dermal sacral
c. teratoma sacrococcygeal
d. ekor tambahan
(A)
Terapi terbaik untuk pasien ini adalah:
a. re-eksplorasi area di mana dimple sblmny dieksisi
b. eksplorasi area di mana masa terdeteksi pada MRI
c. observasi
d. konseling dan penurunan berat badan
(B)
Saat pembedahan lipoma spinalis, yang HARUS ditemukan pada serabut saraf dorsalis:
a. berjalan di dalam jaringan lemak
b. dorsal dr tempat masuk tangkai lemak ke dalam medula spinalis
c. sepanjang permukaan dorsal dan lateral jaringan lemak
(D)
Di bawah ini sesuai dengan oligodendroglioma dan glioma campuran, KECUALI:
a. oligondendroglioma anaplastik sering berespon thd kemoterapi sistemik
b. survival lbh singkat pada pasien dgn riwayat kejang
c. reseksi radikal oligodendroglioma berhubungan dgn pemanjangan median survival
d. oligondendroglioma ganas lbh sering pada pasien tua drpd yg jinak
e. komponen oligodendroglial dan astrositik dr glioma campuran berasal dr sel progenitor umum
(B)
Pernyataan yg SALAH tentang monitoring kontinyu thd saturasi oksigen vena jugularis campuran(SPO2) pada cedera kepala:
a. desaturasi vena jugularis merefleksikan iskemia cerebral dan penurunan CBF
b. hipoksemia arterial tiba2 menyebabkan penurunan SPO2
c. SPo2 tidak tergantung konsentrasi hemoglobin
d. Hipoperfusi krn terapi hiperventilasi berlebih dapat diidentifikasi dr SPO2
(C)
Di bawah ini memiliki nilai prognostik yg PALING LEMAH pada glioblastoma:
a. Usia
b. Grade histologi
c. Luasnya reseksi
d. Golongan darah ABO
e. Status Karnofsky
(D)
Skenario utk 92-95
Anak laki2 7 tahun dgn riwayat 2 bln sakit kepala progresif, muntah, dan ataksia.Pada pemeriksaan mengantuk namun mudah dirangsang dan dapat berbicara dengan baik dan mengikuti perintah. Pupil isokor dab RC +/+ namun terganggu gerakan ke atas. Pemeriksaan funduskopi didapatkan papiledema bilateral. MRI pada gambar 26
- Dari gejala klinis, pemeriksaan, dan MRI, diagnosis yg PALING memungkinkan:
a. Astrositoma serebelar
b. Glioma batang otak
c. Hemangioblastoma
d. Tumor neuroektodermal primitif (meduloblastoma)
e. Angioma kevernosa
(D)
Tindakan bedah awal yg HARUS dilakukan:
a. VP shunt
b. Kraniektomi suboksipital dan biopsi lesi
c. Kraniektomi suboksipital dan reseksi gross total
d. Biopsi endoskopi
e. Biopsi stereotaktik
(C)
Untuk staging harus dilakukan hal di bawah ini, KECUALI:
a. CSF utk a-fetoprotein
b. CSF utk sitologi
c. Biopsi sumsum tulang
d. MRI post operasi dgn dan tanpa kontras
e. MRI spine dgn dan tanpa kontras
(A)
Indikator prognostik semuanya, KECUALI:
a. Reseksi gross total
b. Tidak ada tanda penyebaran CSF
c. Tidak ada tanda penyakit extra-neural
d. Usia <3 tahun
(D)
Skenario utk 96-97:
Pengendara laki2 36 tahun tanpa sabuk pengaman terlibat kecelakaan cedera kepala. Saat tiba di IRD pupil, kornea, reflex muntah ada ekstremitas fleksi thd nyeri dan GCS 5. TD 110/70 mmHg dan N 100 x/mnt.Fraktur femur kominutif terbuka tampak.Dr CT scan sisterna-mesensefalik terbuka dgn kontusio bifrontal, hematom extra aksial tidak ada. Pasien masuk ke ruang intensif setelah ventrikulostomi dan 3 jam ORIF fraktur femur. 12 jam kemudian ICP meningkat 25 mmHg dgn MAP 75 mmHg dan CPP 50 mmHg. Na 146 mEq/dL, Hb 9,5 g/dL, PLT 190 dan PTT 13 detik.
- Manajemen awal di ruang gawat darurat termasuk di bawah ini, KECUALI:
a. Restriksi cairan dgn cairan isotonik
b. Eksklusi perdarahan intraperitoneal dgn CT atau DPL
c. Hiperventilasi hingga pCO2 25-30 mmHg dan pemberian mannitol
d. Intubasi dan jaga SaO2 >90%
(C)
Yang mana penyebab yg PALING MUNGKIN dari peningkatan ICP?
a. Hematoma ekstra-aksial yg tertunda
b. Edema cerebri difus krn DAI
c. Kelebihan cairan
d. ICH yg berkembang
(D)
Arteri koroid posterior medial:
a. Sebagian besar muncul dari segmen distal dari arteri cerebri posterior
b. Suplai vaskular utama dr tectal plate
c. Mensuplai pleksus koroid dr ventrikel ketiga
d. Biasanya muncul dr pembuluh darah multipel dr segmen P1
(C)