Demam Tifoid Flashcards
Salmonellosis dibagi jd apa aj, jenis salmonellanya apa, dan bikin sakit apa
- Tifoid -> S. typhi, S. paratyphi -> demam tifoid/ paratifoid
- non- tifoid -> S. typhimurium, S. enteriditis, dan sisanya -> Gastroenteritis Salmonella
Gejala khas salmonellosis
- Tifoid
sistemik, demam stepladder, flu like symptoms - non Tifoid
lokal, GIT symptoms, diare
Karakteristik salmonella
- motil berflagel peritrik
- menghasilkan H2S -> jd kl di lab item
- resisten thdp bbrp kimia
- fermentasi glukosa aja
- fakultatif anaerob (prefer tanpa oksigen)
- gram (-)
- menghasilkan endotoksin
Struktur antigen S. typhi dan S. paratyphi
- Antigen Somatic (O) -> paling dalem
> fosfolipid protein
> tahan didih, alkohol, asam
> nilai diagnosis tinggi - Antigen Flagel (H)
> termolabil
> sangat imunogenik - Antigen Vi -> di permukaan
> termolabil
> menetap dlm darah -> brarti karier
Transmission
Oral Transmission dr smua yg terinfeksi oleh feses host infektif
Manifestasi Klinis Demam Tifoid
- Demam stepladder
- Flu like symptoms (nyeri otot, sakit kepala, batuk)
- hepatosplenomegali
- rose spots
apa itu demam stepladder
demam yg memuncak di minggu kedua dan ketingga dan hilang pd minggu keempat
apa itu rose spots
makulopapular eritematosa, biasa muncul di minggu pertama
Patof Demam
pirogen eksogen -> nukleus preoptik medial (hipotalamus) -> nukleus posterior (pusat pengaturan suhu) -> IL-1 meningkatkan aktivitas fosfolipase -> produksi prostaglandin E2 (PGE2) -> cAMP meningkat -> set point meningkat
Pirogen eksogen di demam tifoid siapa aja
Interleukin 1A Interleukin 1B Interleukin 6 TNF-α IFN-γ
Patof emesis (muntah)
Toksin menstimulasi reseptor 5HT3 pada daerah CTZ (diluar BBB) –> rangsangan pusat muntah (pada medulla oblongata) –> relaksasi gaster, kontraksi abdomen, reflaksasi sfingter atas, salivasi –> muntah
Perjalanan penyakit salmonellosis?
Konsumsi makanan/air terinfeksi –> masa inkubasi 3 hari hingga 2 bulan –> minggu 1 (rose spots) –> minggu 2 & 3 (demam tinggi) –> minggu 4 (demam merendah)
PF salmonellosis?
- rose spots
- hepatosplenomegali
- demam stepladder
- rasa nyeri
- flu-like symptoms
PP salmonellosis?
- Blood culture (minggu 1)
- Tes widal (minggu 2)
- Stool & urine culture (minggu 3)
Hasil pemeriksaan darah tepi dapat ditemukan salmonellosis?
- leukopenia
- neutropenia
- trombositopenia ringan
- penurunan Hb (perlu pemeriksaan occult fecal blood test –> karena pendarahan usus akibat ulkus - samar/tidak terasakan)
- lekuositosis (lebih sering pada naak)
Pemeriksaan serologis salmonellosis & cara kerja?
- tes widal (tube dilution afflutination test) –> deteksi antiodi terhadap antigen O & H (hanya efektif terhadap demam tifoid oleh s. typhi)
- tes aglutinasi –> mengagultinasi antigen O
Patogenesis salmonellosis?
Singkatnya = makan/minum –> lambung tp survive –> usus halus –> endositosis –> dimakan makrofag tp survive –> beredar di darah (systemic) –> gejala manifestasi klinis
Konsumsi makanan/minuman terkontaminasi –> masuk ke lambung (tahan terhadap asam) –> ke lumen usus halus –>SPI-1 & SPI-2 mengkode Type 3 secretion system (TTSS) –> menargetkan protein Rho (pengerutan membran epitel usus) & stimulasi IL-8 oleh SopB (kemotaksis neutrofil & diare) –> endoctosis menuju submukosa melalui sel M –> terfagositosis oleh makrofag (namun aman dari fagolisosom karena protein PhoQ bakteri & SPI-2 TTSS –> melindungi dari ROS) –> bakteri menggunakan makrofag untuk transportasi ke seluruh tubuh melalui darah –> makrofag rusak karena replikasi bakteri & kadar endotoksin tinggi –> bakteremia & demam (jika ke kantung empedu & usus dapat menyebabkan nekrosis & perdarahan/perforasi usus)
Tatalaksana salmonellosis?
- Antimikrobial (untuk enteric fever)
- Liquid & electrolite replacement (untuk diare)
- Antibiotik
Pencegahan salmonellosis?
- sanitary hygiene
- vaksin kurang efektif
- masak daging hingga matang