51-100 Flashcards
Skenario: Seorang perempuan berusia 34 tahun tiba-tiba mengalami hemiparesis kiri. Dia menderita trombosis venous yang dalam pada kaki kirinya sekitar 4 tahun sebelumnya.
Terapi optimal untuk penyakit ini bisa mencakup:
1. Mempertahankan rasio normalisasi internasional (INR) pada ambang minimal 3.0 dari warfarin
2. Kortikosteroid
3. Agen-agen antiplatelet
4. Plasmaperesis
- Mempertahankan rasio normalisasi internasional (INR) pada ambang minimal 3.0 dari warfarin
- Kortikosteroid
- Agen-agen antiplatelet
Seorang perempuan berusia 72 tahun yang sebelumnya sehat menderita halusinasi pendengaran dan depresi. Pasien mengalami kesulitan menjelaskan detilnya tapi dia yakin bahwa anak laki-lakinya memang sedang berbicara kepadanya. Selama wawancara, pasien tidak kooperatif, tetapi pemeriksaan fisik menunjukkan hasil yang tidak jelas. Setiap hari pasien mengkonsumsi multivitamin dan aspitrin
Diantara diagnosis-diagnosis di bawah ini, diagnosis manakah yang paling mungkin?
A. Hipertiroidisme
B. Kejang parsial kompleks
C. Penyakit Alzheimer
D. Demensia (pikun) multi-infract
E. Hiperparatiroidisme
C. Penyakit Alzheimer
Seorang perempuan berusia 72 tahun yang sebelumnya sehat menderita halusinasi pendengaran dan depresi. Pasien mengalami kesulitan menjelaskan detilnya tapi dia yakin bahwa anak laki-lakinya memang sedang berbicara kepadanya. Selama wawancara, pasien tidak kooperatif, tetapi pemeriksaan fisik menunjukkan hasil yang tidak jelas. Setiap hari pasien mengkonsumsi multivitamin dan aspitrin
Cara yang paling lazim untuk memperoleh diagnosis ini mencakup:
A. Ambil kadar hormon perangsang tiroid (TSH)
B. Elektroensepalografi
C. Riwayat detil dan pemeriksaan fisik
D. Biopsi otak
E. Ambil kadar enzim pengubah angiotensin
C. Riwayat detil dan pemeriksaan fisik
Seorang perempuan berusia 72 tahun yang sebelumnya sehat menderita halusinasi pendengaran dan depresi. Pasien mengalami kesulitan menjelaskan detilnya tapi dia yakin bahwa anak laki-lakinya memang sedang berbicara kepadanya. Selama wawancara, pasien tidak kooperatif, tetapi pemeriksaan fisik menunjukkan hasil yang tidak jelas. Setiap hari pasien mengkonsumsi multivitamin dan aspitrin
Rezim perawatan untuk halusinasi pendengaran ini dapat meliputi:
A. Takrin
B. Donepezil
C. Vitamin E
D. Haloperidol
E. A, B, C dan D
D. Haloperidol
Seorang pengacara berusia 45 tahun mengeluh kesulitan memegang dan menggunakan pena. Dia mencatat bahwa dia mengalami kejang-kejang pada lengan kanan dan tangannya selama tiga bulan sebe-lumnya hanya pada saat menulis. Pemeriksaan fisik kurang begitu menggembirakan,. Diantara etiologi-etiologi di bawah ini, etiologi manakah yang paling mungkin berasosiasi dengan tanda-tanda /gejala pada pasien? A. Penyakit Parkinson dini B. Atetosis C. Radikulopati C7 D. Distonia E. Sindrom saluran Carpal
D. Distonia
A. Antibodi anti-Hu B. Antibodi anti-Ri C. Antibodi anti-Jo D. Antibodi anti-Yo E. Antibodi anti-VGCC F. Antibodi anti-Tr G. Antibodi anti-Ta H. Bukan salah satu dari A sampai dengan G Antibodi yang diisolasi dengan karsinoma paru-paru sel kecil, neuropati sensoris, ensepalomielitis
A. Antibodi anti-Hu
A. Antibodi anti-Hu B. Antibodi anti-Ri C. Antibodi anti-Jo D. Antibodi anti-Yo E. Antibodi anti-VGCC F. Antibodi anti-Tr G. Antibodi anti-Ta H. Bukan salah satu dari A sampai dengan G Sindrom miastenik LAMBERT-EATON
E. Antibodi anti-VGCC
A. Antibodi anti-Hu B. Antibodi anti-Ri C. Antibodi anti-Jo D. Antibodi anti-Yo E. Antibodi anti-VGCC F. Antibodi anti-Tr G. Antibodi anti-Ta H. Bukan salah satu dari A sampai dengan G Sindroma Opsoklonus-mioklonus
B. Antibodi anti-Ri
A. Antibodi anti-Hu B. Antibodi anti-Ri C. Antibodi anti-Jo D. Antibodi anti-Yo E. Antibodi anti-VGCC F. Antibodi anti-Tr G. Antibodi anti-Ta H. Bukan salah satu dari A sampai dengan G Bereaksi terhadap del-sel Punkinje dari serebelum
F. Antibodi anti-Tr
A. Antibodi anti-Hu B. Antibodi anti-Ri C. Antibodi anti-Jo D. Antibodi anti-Yo E. Antibodi anti-VGCC F. Antibodi anti-Tr G. Antibodi anti-Ta H. Bukan salah satu dari A sampai dengan G 60. Polimiositis
C. Antibodi anti-Jo
A. Antibodi anti-Hu B. Antibodi anti-Ri C. Antibodi anti-Jo D. Antibodi anti-Yo E. Antibodi anti-VGCC F. Antibodi anti-Tr G. Antibodi anti-Ta H. Bukan salah satu dari A sampai dengan G Penyakit HODGKIN
F. Antibodi anti-Tr
A. Antibodi anti-Hu B. Antibodi anti-Ri C. Antibodi anti-Jo D. Antibodi anti-Yo E. Antibodi anti-VGCC F. Antibodi anti-Tr G. Antibodi anti-Ta H. Bukan salah satu dari A sampai dengan G Antibodi yang terutama ditemukan pada pasien dengan kanker testikular
G. Antibodi anti-Ta
A. Antibodi anti-Hu B. Antibodi anti-Ri C. Antibodi anti-Jo D. Antibodi anti-Yo E. Antibodi anti-VGCC F. Antibodi anti-Tr G. Antibodi anti-Ta H. Bukan salah satu dari A sampai dengan G Degenerasi retinal
B. Antibodi anti-Ri
Seorang ibu membawa bayi laki-lakinya yang berumur 4 bulan ke kantor anda setelah menyaksikan satu episode yang ditandai oleh kejang-kejang ekstensor yang tiba-tiba, dan melibatkan kepala, tangkai dan anggota badan. Yang paling mungkin ditunjukkan oleh EEG adalah:
A. Pengosongan gelombang-percik 3-Hz
B. Pengosongan epileptiform dengan lateralisasi berkala (PLEDs)
C. Hipsaritmia
D. Pelambatan yang semakin lama semakin umum
E. gelombang kejut 4 – 6 Hz
C. Hipsaritmia
Peningkatan latensi refleks-H bersama-sama dengan latensi gelombang F melokalisasi luka pada lokasi yang mana?
A. Pertemuan neuromuscular
B. sel-sel tanduk depan dari spinal cord
C. Akar-akar dorsal
D. Akar-akar ventral
E. Bukan salah satu dari A sampai dengan D
C. Akar-akar dorsa
Semua karakteristik di bawah ini adalah karakteristik neuropati demielinasi pada pemeriksaan-pemeriksaan konduksi saraf motorik, KECUALI
A. Latensi distal menahun
B. Menurunnya kecepatan segmental
C. Amplitudo respons yang jika dipicu tetap normal atau hanya menurun sedikit
D. Penurunan gelombang F
E. Dispersi temporal
D. Penurunan gelombang F
Semua karakteristik di bawah ini adalah karakteristik potensi unit-motorik-tunggal normal pada EMG, KECUALI A. Durasi 5-15 milidetik B. Dua sampai empat fase C. 0,5 – 3 mV D. Potensi fibrilasi E. Aktivitas insersional
D. Potensi fibrilasi
A. Tahap 1 B. Tahap 2 C. Tahap 3 D. Tahap 4 E. Rapid Eye Movement (REM) F. Bukan salah satu dari A sampai dengan F Spindel tidur dan kompleks K
B. Tahap 2
C. Tahap 3
A. Tahap 1 B. Tahap 2 C. Tahap 3 D. Tahap 4 E. Rapid Eye Movement (REM) F. Bukan salah satu dari A sampai dengan F Gelombang delta > 50% (
D. Tahap 4
A. Tahap 1
B. Tahap 2
C. Tahap 3
D. Tahap 4
E. Rapid Eye Movement (REM)
F. Bukan salah satu dari A sampai dengan F
Transisi dari gelombang α ke aktivitas voltase-rendah lambat
A. Tahap 1
A. Tahap 1
B. Tahap 2
C. Tahap 3
D. Tahap 4
E. Rapid Eye Movement (REM)
F. Bukan salah satu dari A sampai dengan F
Apnea tidur merusak dapat diasosiasikan dengan tahap tidur ini
E. Rapid Eye Movement (REM)
A. Tahap 1 B. Tahap 2 C. Tahap 3 D. Tahap 4 E. Rapid Eye Movement (REM) F. Bukan salah satu dari A sampai dengan F Teror malam
C. Tahap 3
D. Tahap 4