Pengenalan dan penanganan bahan kimia Flashcards
Bahan beracun berbahaya bagi kesehatan bila terisap, tertelan,
atau kontak dengan kulit. Bahan ini juga dapat mematikan pada
konsentrasi tertentu.
Contoh : Arsen triklorida, dimetil sulfat
Pencegahan : Kontak dengan tubuh harus dihindari. Perhatian
khusus perlu jika bekerja dengan bahan kimia yang
bersifat karsinogenik, teratogenik, atau mutagenik
Toxic/Beracun (T)
Bahaya : Merusak jaringan tubuh
Contoh : Asam sulfat, brom
Penanganan : Hindari kontak dengan mata, kulit atau pakaian,
jangan menghirup uapnya pada saat bernapas
Corrosive/Korosif (C)
Mudah Terbakar
Flammable/mudah terbakar (F)
Bahaya : Meledak pada kondisi tertentu
Contoh : Amonium dikromat, nitroselulosa
Pencegahan : Hindari dari benturan, tabrakan, guncangan,
Gesekan, percikan, api dan panas
Explosive/Mudah meledak (E)
Bahaya : Dapat membakar bahan lain, penyebab
timbulnya api, atau penyebab kesulitan dalam
pemadaman api.
Contoh : Natrium peroksida, kalium perklorat
Pencegahan : Hindari panas dan kontak dengan bahan
mudah terbakar atau yang bersifat reduktor,
resiko percikan
Oksidizer/Oksidator
Bahaya : Perusakan lingkungan
Contoh : Karbon tetraklorida
Pencegahan : Tidak boleh dibuang ke tanah maupun
perairan. Dibuang pada tempat tertentu
(pengolahan limbah beracun)
Environmental Hazard (U)
Bahaya : Terjadinya iritasi pada kulit, mata, saluran
pernapasan
Contoh : Amonia, benzyl klorida
Pencegahan : Hindari kontak dengan mata, kulit, menghirup
uapnya
Iritant/Iritasi (Xi)
Bahaya : Menyebabkan kematian dalam dosis yang
sangat rendah.
Contoh : Raksa, logam berat lainnya, sianida
Pencegahan : Hindari menghirup uapnya, gunakan
perlindungan ekstra
Severe Chronic Hazard/Bahaya Kronis
Dalam simbolnya, diagram dibagi menjadi empat bagian yang masing-masing diberi warna
Biru, merah, kuning, dan putih
Bahaya kesehatan berwarna
Biru
Kemudahan terbakar berwarna
Merah
Kereaktifan berwarna
Kuning
Informasi Khusus berwarna
Putih
W
Reaktif terhadap air
OXY
Oksidator