1a. Dilema of Inferential Justification Flashcards
Apa yang dimaksud dengan “The Dilemma of Inferential Justification (DIJ)”
DIJ adalah dilema dalam epistemologi yang berkaitan dengan bagaimana keyakinan dapat dibenarkan melalui inferensi dari keyakinan lain. Ada dua sisi utama dilema ini, yaitu Horn A yang mengarah pada skeptisisme dan Horn B yang mengarah pada masalah resgresi tanpa akhir (regress problem)
Apa itu Horn A dalam DIJ?
Horn A menyatakan bahwa jika tidak ada alasan yang baik untuk mempercayai sebuah proposisi (misalnya, “Saya melihat kucing di atas karpet”), maka proposisi tersebut tidak dibenarkan. Hal ini mengarah pada bentuk skeptisisme ekstrem di mana semua keyakinan kita menjadi tidak dibenarkan.
Apa itu Horn B dalam DIJ
Horn B menyatakan bahwa jika ada alasan yang baik untuk mempercayai sebuah proposisi, kita memerlukan proposisi lain untuk membenarkan proposisi pertama. Namun, ini menciptakan masalah regresi tanpa akhir di mana setiap alasan memerlukan alasan lain, sehingga tidak ada keyakinan yang benar-benar dibenarkan
Apa akibatnya jika kita menerima Horn A?
Jika kita menerima Horn A, kita harus menerima skeptisisme yang menyatakan bahwa tidak ada keyakinan yang benar-benar dapat dibenarkan, termasuk keyakinan yang paling jelas atau mendasar sekalipun.
Apa akibatnya jika kita menerima Horn B?
Jika kita menerima Horn B, kita terjebak dalam masalah regresi tanpa akhir, di mana setiap keyakinan harus didukung oleh keyakinan lain secara tak terbatas, sehingga pada akhirnya tidak ada keyakinan yang benar-benar dapat dibenarkan.
Apa yang dimaksud dengan “inferential assumption”?
Inferential assumption adalah asumsi bahwa semua justifikasi (pembenaran) melibatkan inferensi dari satu keyakinan atau lebih. Jadi, setiap keyakinan harus didukung oleh keyakinan lain untuk bisa dianggap dibenarkan.
Bagaimana skeptis memandang DIJ?
Para skeptis, terutama Pyrrhonian seperti Sextus Empiricus dan skeptis Akademik seperti Arcesilaus, menerima Horn A. Mereka menyimpulkan bahwa tidak ada keyakinan yang bisa dibenarkan dan dengan demikian menolak usaha lebih lanjut untuk membenarkan keyakinan.
Apa pendekatan non-skeptis terhadap DIJ?
Pendekatan non-skeptis berusaha untuk menjelaskan bagaimana keyakinan masih bisa dibenarkan meskipun ada dilema ini. Mereka mencoba menemukan jalan ketiga yang tidak terlalu bermasalah atau menunjukkan bahwa Horn B tidak seburuk yang dibayangkan.
Apa tiga hal utama yang harus dijelaskan oleh teori pembenaran epistemik yang memadai?
Teori pembenaran epistemik yang memadai harus mampu menjelaskan tiga hal:
1. bagaimana suatu keyakinan bisa menjadi dibenarkan untuk seseorang
2. peran apa yang dimainkan oleh pembenaran dalam sistem keyakinan kita, dan
3. apa yang membuat pembenaran berharga dalam cara yang tidak hanya bersifat praktis atau estetis.
Apa yang dimaksud dengan “doxastic assumption”?
Doxastic assumption adalah istilah lain untuk inferential assumption, yaitu asumsi bahwa semua pembenaran melibatkan inferensi dari keyakinan lain. Dalam konteks ini, doxastic berarti berkaitan dengan keyakinan atau kepercayaan.
Apa itu “regress problem” dalam epistemologi?
Regress problem adalah masalah yang timbul ketika setiap keyakinan memerlukan justifikasi yang lebih lanjut. Jika proses justifikasi ini tidak pernah berhenti, kita terjebak dalam regresi tanpa akhir di mana tidak ada keyakinan yang benar-benar dapat dibenarkan
Apa yang dimaksud dengan “Pyrrhonian skeptics” dan bagaimana pandangan mereka terhadap DIJ?
Pyrrhonian skeptics, seperti Sextus Empiricus, percaya bahwa tidak ada keyakinan yang dapat dibenarkan secara absolut. Mereka mengadopsi Horn A dari DIJ, menerima skeptisisme dan menolak usaha lebih lanjut untuk membenarkan keyakinan.
Apa yang dimaksud dengan “Academic skeptics” dan pandangan mereka terhadap DIJ
Academic skeptics, seperti Arcesilaus, juga menerima skeptisisme tetapi dengan pendekatan yang berbeda dari Pyrrhonian skeptics. Mereka percaya bahwa meskipun keyakinan tidak dapat dibenarkan secara absolut, kita masih dapat hidup dan bertindak berdasarkan keyakinan yang dianggap mungkin benar.
Apa perbedaan antara pendekatan skeptis dan non-skeptis terhadap DIJ?
Pendekatan skeptis, seperti yang diambil oleh Pyrrhonian dan Academic skeptics, menganggap bahwa tidak ada keyakinan yang benar-benar dapat dibenarkan dan menghindari usaha lebih lanjut dalam pembenaran. Pendekatan non-skeptis, di sisi lain, mencari cara untuk menjelaskan atau mengatasi dilema dengan memberikan teori pembenaran yang menyelesaikan atau mengurangi masalah yang dihadapi dalam DIJ.