1. Starting Point Flashcards
Apa yang dimaksud dengan justifikasi dalam konteks kepercayaan atau keyakinan?
Justifikasi dalam konteks kepercayaan adalah alasan yang baik atau tepat untuk mempercayai sesuatu. Untuk suatu kepercayaan dikatakan terjustifikasi, seseorang harus memiliki alasan yang masuk akal untuk meyakini kepercayaan tersebut.
Apakah memiliki kepercayaan yang benar selalu berarti bahwa kepercayaan itu terjustifikasi?
Tidak. Meskipun suatu kepercayaan bisa benar, jika kepercayaan itu diperoleh dengan cara yang salah, seperti menebak atau karena ramalan zodiak, maka kepercayaan itu tidak terjustifikasi. Justifikasi membutuhkan alasan yang baik, bukan hanya hasil yang benar.
Apa perbedaan antara kepercayaan yang benar dan kepercayaan yang terjustifikasi?
Kepercayaan yang benar adalah kepercayaan yang sesuai dengan kenyataan, sedangkan kepercayaan yang terjustifikasi adalah kepercayaan yang didasarkan pada alasan yang baik atau bukti yang kuat. Jadi, kepercayaan bisa benar tanpa terjustifikasi, dan sebaliknya, kepercayaan bisa terjustifikasi meski ternyata salah.
Apakah kepercayaan yang terjustifikasi selalu benar?
Tidak selalu. Justifikasi adalah tentang memiliki alasan yang baik untuk mempercayai sesuatu, tetapi itu tidak menjamin bahwa kepercayaan tersebut benar. Seseorang bisa memiliki justifikasi yang kuat untuk sebuah kepercayaan, tetapi kepercayaan itu tetap bisa salah, seperti dalam kasus para ilmuwan yang mempercayai fisika Newton sebelum Einstein menunjukkan bahwa teori tersebut tidak sepenuhnya akurat.
Apa yang dimaksud dengan “fallibilisme” dalam epistemologi?
Fallibilisme adalah pandangan bahwa seseorang dapat terjustifikasi dalam mempercayai sesuatu, meskipun kepercayaan itu mungkin salah. Artinya, kita bisa memiliki alasan yang baik untuk kepercayaan kita, tetapi masih ada kemungkinan bahwa kepercayaan tersebut keliru.
Mengapa memberikan alasan untuk suatu kepercayaan bisa menjadi masalah dalam justifikasi?
Karena ketika kita memberikan alasan untuk suatu kepercayaan, alasan itu biasanya didasarkan pada kepercayaan lain. Masalahnya adalah, kepercayaan yang digunakan sebagai alasan juga harus terjustifikasi. Ini bisa menyebabkan rantai panjang alasan yang terus menerus tanpa akhir, dan menimbulkan pertanyaan apakah kita benar-benar bisa mencapai justifikasi terakhir untuk suatu kepercayaan.
Apa dilema klasik yang muncul dari mencoba memberikan alasan untuk justifikasi kepercayaan?
Dilema klasiknya adalah jika setiap kepercayaan membutuhkan alasan untuk terjustifikasi, maka kita harus terus memberikan alasan untuk setiap kepercayaan, tanpa pernah mencapai kepercayaan yang benar-benar terjustifikasi. Ini menimbulkan pertanyaan: Seberapa jauh kita harus pergi dalam memberikan alasan sebelum kita bisa mengatakan bahwa satu kepercayaan terjustifikasi?