1-50 Flashcards
Seorang perempuan usia 54 tahun dibawa ke ruang gawat darurat setelah jatuh pingsan saat bekerja . Dia tersadar dan dapat berko-munikasi, dengan sakit kepala berat, fotopobia, nuchal kaku dan pandangan buram. CT atas otak mengungkapkan adanya darah subaraknoid menyebar pada cistern basal, Hidrosepalus ringan dan tidak tampak hematoma intraparenkimal. Angiogram pasien tampak pada Gambar.
- GRADE HUNT dan HESS klin is berapa pasien ini?
A. Grade I
B. Grade II
C. Grade III
D. Grade IV
E. Grade V - Beberapa aneurisma arteri komunikan posterior (PComA) tidak menimbulkan defisit saraf ketiga manapun. Mengapa perlu diberikan perhatian khusus kepada angiogram untuk kasus-kasus ini?
A. Jika aneurisme memproyeksi lebih secara posterolateral alih-alih pada posisi medial yang lebih lazim, ada peningkatan risiko cedera pembuluh-pembuluh perforasi dari PComA selama mikrosiseksi.
B. Sebuah aneurisma yang terproyeksi secara lateral kepada tepi tengah lobe temporal akan melawan retraksi prematur dari lobe temporal.
C. Angiogram ini mungkin saja lebih mengungkapkan aneurisma dinding karotid ventral alih-alih luka pada PcomA, yang sering lebih baik jika dikelola dengan perawatan.
D. Untuk mencari aneurisma lainnya dan/atau vasospasma terkait.
E. Mungkin dapat membantu rencana bedah, karena luka yang terproyeksi secara medial akan lebih baik didekati melalui Segitiga karotid-okulomotor. - Pasien kemudian dibawa ke ruang bedah untuk kliping aneurisme. Kontrol terhadap bagian proksimal dan distal arteri karotis interna diperoleh dengan penempatan klip sementara sebelum diseksi leher aneurismal. Meskipun demikian, tetap terjadi ruptur saat dilakukan mikrodiseksi pada aneurisma dan
terjadi perdarahan yang cukup banyak, sehingga menghalangi pandangan. Tindakan preventif apa yang sebaiknya dilakukan saat sebelum terjadinya ruptur agar jumlah perdarahan selama operasi berkurang ?
A. Mikrodiseksi bedah tumpul
B. Dapatkan kontrol dekat atas arteri karotid dalam di leher.
C. Lepaskan kubah aneurisma dari lobe temporal sebelum penempatan penjepit sementara untuk mencegah retaknya fundus.
D. Sedapat mungkin pastikan arteri komunikasi posterior medial dari arteri karotid interna untuk menempatkan penjepit sementara
E. Penempatan penjepit sementara pada arteri optalamik untuk mencegah pendarahan balik dari orbit. - Pasca bedah, pasien sadar dalam kontralateral parese dan parestesi dan hemianopsia homonim. CT scan otak menunjukkan infark pada bagian belakang kapsul interna dan substansia alba di dekatnya (di atas kornu temporalis ventrikel
lateral), Komplikasi ini kemungkinan bisa dihindari dengan :
A. Memastikan terlebih dahulu arteri koroidal sebelum penjepitan aneurismal untuk mencegah kerusakan atau menyatunya pembuluh ini ke dalam konstruk penjepit
B. Meningkatkan waktu oklusi sementara untuk mencegah mikrodiseksi yang tergesa-gesa.
C. Membatasi diseksi celah sylvian sampai ke bagian spenoidal untuk mencegah adanya diseksi yang tidak perlu di dekat perforator arteri PcomA, yang memasok batang tubuh belakang kapsul internal,
D. Mendapatkan angiogram pasca-bedah untuk meyakinkan kembali apakah penempatan penjepit sudah benar.
E. Memastikan dan mempertahankan arteri balik Heubner. - Pasca-bedah, pasien menderita kerusakan pada cabang frontal nervus fasialis. Manakah yang menjadi penyebabpaling mungkin dari cedera cabang frontal nervus fasialis ini ?
A. Saraf supraorbital tidak dipastikan saat mengangkat kulit kepala dari rim supraorbital.
B. Insisi dimulai dengan jarak kurang dari satu cm ke sebelah depan tragus
C. Ada neuropraksia saraf karena robekan pasca-bedah.
D. Saraf pada bantalan lemak subgaleal cedera selama diseksi bedah.
E. Saraf antara lapisan luar dan dalam dari faskia temporalis cedera dengan monopolar cautery .
- B. Grade II
- B. Sebuah aneurisma yang terproyeksi secara lateral kepada tepi tengah lobe temporal akan melawan retraksi prematur dari lobe temporal.
- D. Sedapat mungkin pastikan arteri komunikasi posterior medial dari arteri karotid interna untuk menempatkan penjepit sementara
- A. Memastikan terlebih dahulu arteri koroidal sebelum penjepitan aneurismal untuk mencegah kerusakan atau menyatunya pembuluh ini ke dalam konstruk penjepit
- D. Saraf pada bantalan lemak subgaleal cedera selama diseksi bedah.
Seorang laki-laki usia 28 tahun mengalami kecelakaan motor. Setelah satu minggu keluar dari perawatan rumah sakit, pasien mengalami demam, sakit kepala retro-orbital parah, diplopia dan proptosis mata kiri, dan segera dibawa ke ruang gawat darurat, CT scan atas otak menunjukkan andanya kontusi frontal 2 x 3 cm kiri yang mengalami retak tulang depan dan sedikit bergeser dan bertahan sejak saat cedera awal. Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) dan protein C-reaktif
(CRP) agak naik. Angiogram pasien tampak pada gmbr di bawah ini :
- Diagnosis mana yang paling mungkin?
A. Sindroma celah orbital atas
B. Meningioma incidental yang berasal dari aspek tengah dari tepi sphenoid
C. Fistula venus-arterial
D. Oklusi arteri karotid dalam di dekat origin arteri optalamik
E. Cavernous sinus thrombosis - Tanda-tanda / gejala-gejala dari proses penyakit ini hampir sepenuhnya tergantung kepada:
A. Ukuran dan lokasi tumor dibandingkan dengan saraf optik
B. Arah drainase Venus dan kecepatan aliran darah melalui shunt
C. Sejauh mana reaksi peradangan di dekat cavernous sinus
D. Sejauh mana reaksi peradangan di dekat celah orbital atas
E. Sejauh mana aliran kolateral dari arteri karotid balik dan Pengumpan-pengumpan meningeal luar - Untuk pasien ini, pilihan terapi manakah yang seharusnya ditempuh?
A. Enam minggu pemberian antibiotika dan diikuti dengan angiografi ulangan
B. Embolisasi perekat dari Pengumpan-pengumpan arteri utama diikuti oleh reseksi tumor
C. Pembuangan arteri karotid
D. Embolisasi balon transarterial detachable
E. Infus heparin - Jika strategi terapi yang dikehendaki ternyata gagal, apakah pilihan terapi lainnya ?
- Debridemen bedah atas infeksi
- Paking bedah langsung atas cavernous sinus dengan Gelfoam, Surgicel, kawat platina, atau serat katun.
- Embolisasi perekat praoperasi yang dilanjutkan dengan reseksi tumor.
- Prosedur endovaskuler untuk membuang arteri karotid dalam.
- C. Fistula venus-arterial
- B. Arah drainase Venus dan kecepatan aliran darah melalui shunt
- D. Embolisasi balon transarterial detachable
- C 2,4
- Temuan proses patologis apakah yang tampak pada angiogram di bawah ini dan perlu terapi segera?
A. Drainase Vena kortikal retrograde
B. Pengumpan artero meningeal majemuk
C. Pasokan arteri karotid dalam dan luar berganda
D. stroke embolik
E. Oklusi sinus Venus
A. Drainase Vena kortikal retrograde
Skenario: Seorang laki-laki usia 67 tahun dengan riwayat diabetes mellitus dan hipertensi dibawa ke bagian gawat darurat dengan lengan kanan lemah dan mati rasa. Ternyata dia memiliki stenosis
>90% pada arteri karotid interna kiri dan difusi MRI terbatas pada bagian-bagian otak yang dipasok dari arteri serebral medial kiri. Pasien memilih melanjutkan bedah untuk stenosis karotidnya tetapi
ternyata mengalami bifurkasi arteri karotid riding yang tinggi.
- Manuver bedah yang bisa menambah eksposure dari percabangan letak tinggi (high-riding) arteri karotid saat endarterektomi karotid meliputi semua hal di bawah ini, KECUALI
A. Mobilisasi medial dari servikalis ansa
B. Membagi perut belakang dari otot digastris
C. Osteotomi mandibular atau disartikulasi mandibel pada sendi temporomandibular
D. Judicious cautery dan lligasi pembuluh-pembuluh terpilih (arteri okipital, pembuluh wajah biasa) yang menghambat paparan
E. Diseksi trasversal kepala klavikular dari otot
sternikleidomastoid pada setinggi tulang hyoid untuk
memperoleh visualisasi yang lebih baik arteri karotid lateral dari vena jugular. - Saraf kranial mana yang paling berisiko terkena cedera pada saat mengekspose pencabangan letak tinggi (highriding) arteri karotid ?
A. VII
B. IX
C. X
D. XI
E. XII - Bagaimana urutan penempatan klem pada arteri selama endarektomi karotid?
A. Luas, dalam, biasa
B. Internal, Utama, Eksternal
C. Luar, biasa, dalam
D. Biasa, luar, dalam
E. Biasa dalam, luar - Setelah penempatan klem dan arteriotomi, ahli bedah melihat pendarahan terus menerus dari dinding belakang arteri karotid, yang sangat mengganggu penglihatan selama prosedur bedah.
Apakah dasar utama terjadinya pendarahan terus menerus ini ?
A. Pemasangan klem yang tidak tuntas terhadap arteri karotid biasa
B. Pendarahan balik dari arteri temporal permukaan
C. Pendarahan dari arteri asending paringeal
D. Pendarahan Venus dari adventitia arteri karotid dalam
E. Kelainan penebalan dari infuse heparin - Saat diseksi di sekitar arteri karotid, akhli anestesi melihat bahwa pasien menjadi hipotensi dan bradikardia. Langkah pengelolaan selanjutnya yang perlu ditempuh adalah:
A. Dapatkan gas arterial intermedier (ABG) untuk memastikan apakah pasien menderita embolus pulmonaris.
B. Periksa enzim jantung, karena sepertinya pasien menderita infarksi dinding miokardial depan.
C. Persarafan sinus karotid (saraf Hering) perlu dianestesi dengan 0,5mL dari lidokain 2%.
D. Memulai dubotamin, periksa tekanan pembuluh vena pusat, dan dapatkan kadar laktat, karena pasien sepertinya mengalami deplesi volume laktat
E. Perlu dilakukan infuse 100 IU/kg heparin secara intravena untuk mencegah berlanjutnya emboli. - Pasca-bedah, pasien terbangun dengan hemiplegia sisi kanan dan letargi. Langkah pengelolaan logis selanjutnya perlu mencakup:
A. Segera lakukan CT Angiografi untuk menilai kemantapan arteri karotid kanan
B. Segera lakukan angiografi selektif atas arteri karotid kanan
C. Lakukan terapi antiplatelet selama satu minggu, yang diikuti oleh angiografi ulangan
D. Tempatkan stent pada lokasi arteriotomi untuk memperkuat penutupannya
E. Segera lakukan reeksplorasi bedah untuk dilakukannya trombektomi
11.E. Diseksi trasversal kepala klavikular dari otot
sternikleidomastoid pada setinggi tulang hyoid untuk
memperoleh visualisasi yang lebih baik arteri karotid lateral dari vena jugular.
- E. XII
- B. Internal, Utama, Eksternal
- C. Pendarahan dari arteri asending paringeal
- C. Persarafan sinus karotid (saraf Hering) perlu dianestesi dengan 0,5mL dari lidokain 2%.
- E. Segera lakukan reeksplorasi bedah untuk dilakukannya trombektomi
Perempuan usia 15 tahun menjalani reseksi tanpa komplikasi atas luka yang ditunjukan di bawah ini . Empat hari kemudian dia menderita Letargi, demam, meningismus, dan fotopobia. Sampel cairan serebospinal (CSF) mengungkapkan kadar protein sebesar 86mg/d (Rentang baku 12 - 60 mg/dL), gula darah 61 mg/dL (40 – 70mg/dL), sel darah merah 16/mL, dan sel darah putih 126/mL, dengan diferensial 11% netropil, 82% limposit dan 7% histiosit. Tes dan kultur
grain dari CSF adalah steril dan tetap demikian untuk keberadaan organisme tersebut.
- Diagnosis manakah yang paling mungkin?
A. Meningitis bakterial
B. Meningitis aseptic
C. Hidrosepalus
D. Sindroma pasca-meningitis
E. Sinus petrosal atas - Manakah yang menjadi riwayat lazim masalah di atas?
A. Pemberian antibiotika selama 10 hari, meski pun kulturnya negatif karena perlunya mencegah spesies-spesies bakterial yang pertumbuhannya lambat
B. Pasien seringkali memerlukan terapi steroid yang dilanjutkan dengan lumbar puncture ulangan
C. Biasanya pulih dengan sendirinya dan tidak perlu perawatan
D. Setelah shunting, pasien biasanya menunjukkan pemulihan yang drastis
E. Biasanya akan segera pulih setelah materi sintetis apa pun selama pembedahan (misalnya, dural graft) diangkat kembali.
- B. Meningitis aseptic
- C. Biasanya pulih dengan sendirinya dan tidak perlu perawatan
- Perempuan usia 62 tahun menjalani dekompresi mikrovaskuler karena spasme hemifasial. Pasca-bedah, pasien menderita ketulian ipsilateral total tanpa adanya defisit neurologis lainnya .Penyebab yang paling memungkinkan dari defisit ini adalah cederanya salah satu pembuluh darah berasal dari mana?
A. Arteri serebral belakang (PCA)
B. Arteri serebelar Atas (SCA)
C. Arteri serebellar Inferior Anterior (AICA)
D. Arteri serebellar bawah belakang (PICA)
E. Arteri vertebral
C. Arteri serebellar Inferior Anterior (AICA)
- Remaja puteri usia 14 tahun dengan hilang penglihatan progresif pada mata kanan baru-baru ini didiagnosis 2.0 x 3.5 cm Glioma saraf optik kanan yang menjalar ke kiasme optik. Selama pembedahan, porsi tumor pada saraf optik berhasil dibuang tetapi tumor di dekat kiasme optik dibiarkan. Berapa dosis maksimal radiosurgeri fraksi tunggal yang dapat dijalankan dengan aman kepada kiasme optik ini?
A. 4 sampai dengan 7 Gy
B. 9 sampai dengan 10 Gy
C. 11 sampai dengan 13 Gy
D. 14 sampai dengan 16 Gy
E. 21 Gy
B. 9 sampai dengan 10 Gy
- Seorang dokter akhli bedah memutuskan untuk menggunakan koridor supraselebelar infratentorial untuk mendekati massa daerah pineal. Pembuluh darah manakah yang seringkali diberi kauterisasi dan dibagi agar diperoleh paparan yang lebih baik atas permukaan belakang dari tumor selama pendekatan ini?
A. Pembuluh Galen
B. Pembuluh basal ipsilateral dari Rosenthal
C. Arteri serebral belakang (PCA)
D. Pembuluh serebelar pra-sentral
E. Sinus Petrosal Atas
D. Pembuluh serebelar pra-sentral
- Selama paparan trans-labirintin untuk reseksi Neuroma akustik, dokter akhli bedah terpapar Segitiga Trautmann. Semua struktur di bawah ini akan menegaskan daerah Segitiga tersebut,
KECUALI
A. Daerah Segitiga dura pada aspek belakang tulang temporal yang
berhadapan dengan sudut serebelopontin
B. Lateralis sinus sigmoid
C. Sinus petrosal atas di atasnya
D. gelembung jugular di bawahnya
E. Foramen magnum di tengahnya
E. Foramen magnum di tengahnya
- Salah satu prosedur paling dini yang dilakukan untuk penyakit Parkinson adalah ligasi pembuluh darah yang mana?
A. Arteri koroidal anterior
B. Arteri koroidal belakang tengah
C. Arteri balik Heubner
D. Arteri tentorial Bernasconi dan Cassarini
E. Arteri lentikulostriata media
A. Arteri koroidal anterior
- Stimulasi saraf vagal dicadangkan untuk memilih pasien dengan epilepsi. Mengapa dilakukannya pada sisi kiri?
A. Untuk menghindari kemungkinan cedera pada saraf laringeal balik, yang mengikui jalur ke arah kanan yang lebah rawan kerusakan
B. Untuk menghindari kemungkinan rusaknya saraf laryngeal atas dominan di sisi kanan.
C. Untuk menghindari kemungkinan rusaknya saraf kranial X, yang memasok jantung terutama dari sisi kanan
D. Untuk menghindari kemungkinan cedera pada saluran torak
E. Lebih kecil peluang terjadinya paralisis dan seraknya urat suara dari kiri
C. Untuk menghindari kemungkinan rusaknya saraf kranial X, yang memasok jantung terutama dari sisi kanan
- Perawatan manakah yang menjadi pilihan utama untuk luka avulsi pleksus brakial kronis dan yang membandel?
A. Kordotomi
B. Lesioning Zona Entri Akar Dorsal (DREZ)
C. Penempatan pompa morfin
D. Mielotomi garis tengah
E. Stimulasi otak dalam talamik lateral ventroposterior (VPL)
B. Lesioning Zona Entri Akar Dorsal (DREZ)
- Berapa porsi kandungan ceistern basal dari pembuluh
Rosenthal? - Krural
- Kuadrigeminal
- Ambien
- Kuadrigeminal
B. 1,3
- Bayi laki-laki umur 3 bulan dibawa ke kantor anda karena bentuk kepala yang abnormal. Sang anak tercatat memiliki bentuk kepala datar oksiput di sebelah kiri, telinga kiri lebih ke depan dibandingkan telinga kanan, dan dahi yang sangat menjorok serta eminensi malar di sebelah kiri. Manakah yang merupakan
etilogi paling memungkinkan atas deformitas ini?
A. Sinostosis lambdoid kiri
B. Sinostosis lambdoid Kanan
C. Sinostosis sutur sagital
D. tengkorak molding
E. Sinostosis sutur koronal Kanan
D. tengkorak molding
- Semua hal di bawah ini merupakan kondisi suboptimal penempatan skrup odontoid, KECUALI
A. Retakan lama (> 6 minggu)
B. Retakan diagonal melalui proses odontoid
C. Pasien dengan dada barrel
D. Retakan odontoid yang bergeser ke arah depan
E. Ligamen trnsversum intak
E. Ligamen trnsversum intak