Mastitis Flashcards
Pengertian
Mastitis adlh radang pd ambing. Ambing yg mengalami mastitis biasanya tampak abnormal dgn adanya pembengkakan, hangat, kemerahan & sakit. Susu yg dihasilkn oleh sapi yg mengalami mastitis menyerupai air, pecah bahkan ada yg menggumpal.
Etiologi
Mastitis diperkirakan :
- 70% akibat bakteri
- 2% akibat cendawan & yeast
- sekitar 28% tdk diketahui penyebabnya (diduga karena trauma, cuaca ekstrim dan hal lain).
Mikroorganisme yg dpt mnyebabkn mastitis
- Pseudomonas aeruginosa
- Staphylococcus aureus
- Staphylococcus epidermidis
- Streptococcus agalactiae
- Streptococcus uberis
- Brucella melitensis
- Corynebacterium bovis
- Mycoplasma spp.
- Eschericia coli
- Klebsiella pneumoniae
- K. oxytoca
- Enterobacter aerogenes
- Pasteurella spp.
- Proteus spp.
- Prototheca zopfii (achlorophyllic algae)
- Prototheca wickerhamii (achlorophyllic algae)
Patogenesis I
Patogenesis terjadinya mastitis pd sapi adlh sapi yg mengalami faktor predisposisi seperti :
- trauma
- imunitas rendah
- stres
- nutrisi buruk
- sanitasi lingkungan rendah
- kebersihan kurang dijaga
- kemampuan sapi menutup spincter mammae setelah pemerahan menurun
- tingginya produksi susu
> menyebabkan mikroorganisme masuk ke dlm ambing.
Patogenesis II : Patogen kontagius
Patogen kontagius penyebab mastitis cenderung hidup pd jaringan mammae & kulit puting, & dpt ditransmisikan dari kuartir ambing yg terinfeksi ke kuartir ambing yg tdk terinfeksi selama proses pemerahan/ditransmisikan dari hewan satu ke hewan lainnya.
Patogenesis III : Patogen Lingkungan
Sementara patogen mastitis lingkungan, mikroorganisme dari lingkungan (kandang, peralatan) masuk melalui saluran puting, kemudian masuk lebih dlm yaitu sel-sel yg mensekresikan susu.
> Mikroorganisme melakukan adhesi dan kolonisasi.
Patogenesis III : Toksin
Bakteri penghasil toksin dpt merusak jaringan yg produksi susu, dimulai dgn rusaknya jaringan permukaan puting, & glandula sisterna dalam kuartir, & dpt melanjut dgn terbentuknya jaringan parut. Bakteri kemudian menuju sistem duktus & menetap pd jaringan yang lebih dalam yaitu alveoli.
Patogenesis IV : Abses
Selanjutnya diikuti terbentuknya abses. Respon imun akhirnya mengirimkan sel radang (leukosit/sel somatik) menuju tempat infeksi.
Namun, bakteri dpt menghindar dengan bersembunyi dlm neutrofil. Akhirnya produksi susu turun, malah trdpt jaringan fibrosa pd susu.
Gejala Klinis
Adanya perubahan pada ambing maupun air susu. Misalnya :
- bentuk ambing yg asimetri
- bengkak
- ada luka
- rasa sakit jika dipegang
- mengeras & tidak lagi menghasilkan air susu jika sudah terjadi pembentukan jaringan ikat
Pengobatan
Pengobatan dilakukan dgn antibiotika. Beberapa antibiotika yang biasa digunakan antara lain :
- penisilin
- streptomisin
- ampisilin
- kloksasilin
- neomisin
- oksitetrasiklin
- tetrasiklin
Pencegahan
- perhatikan higiene & manajemen pemerahan
- sanitasi kandang dijaga agar selalu dalam kondisi bersih
Penularan dicegah dgn :
- hewan mastitis dipisahkan dari hewan yg sehat
- minimalisir terjadinya mastitis dgn mencelupkan puting ke cairan antiseptik
Uji California Mastitis Test (CMT)
deteksi mastitis scr kualitatif yg dilakukan di lapangan. CMT mengindikasikan banyaknya sel leukosit/sel darah putih & bakteri yg ada pd susu. Reagen uji CMT akn memecah inti sel somatic yg terdapat pd susu, sehingga mengakibatkan penggumpalan.
Uji Mastitis IPB-1
deteksi mastitis dgn pereaksi IPB-1 yg mana akn bereaksi dgn DNA dari inti sel somatic & membentuk massa kental sprti gelatin.
Hasil interpretasi:
(-) apabila tetap homogeny
(+,++,+++) apabila terbentuk lendir/mengental
Uji Metode Breed
pemeriksaan susu dgn mnghitung sel somatic scr langsung dgn menggunakan mikroskop.
Pewarnaan yang dipakai :
- methylene blue Loffller
Penghitungan dilakukan dgn perbesaran objektif 1000x & menggunakan 10 lapang pandang.
Materi : Identifikasi klinikal mastitis
- Pewarna = tanda pd sapi mastitis
- Gloves = lindung tangan cegah kontaminasi
- Desinfektan/antiseptik = cegah pencemaran bakteri
- Susu = sampel yg akn diuji
- Tabung konikel = utk menampung sampel susu