Kulit Flashcards

1
Q

Nama lain biang keringat

A

Miliaria

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Three types of miliaria

A

Kristalina, rubra, profunda

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Gambaran miliaria kristalina (4)

A
  1. Vesikel milier
  2. tidak ada tanda inflamasi, 3. pecah dengan garukan
  3. akan mengelupas dalam beberapa hari
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Predileksi miliaria

A

Badan dan ekstremitas, terutama yang tertutup pakaian dan muncul saat berkeringat

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Faktor risiko miliaria

A
  1. Baju ketat dan tidak menyerap keringat
  2. Tinggal di ingkungan tropis dan lembab
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Tatalaksana nonfarmakologis miliaria

A
  1. Memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
  2. Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
  3. Menjaga kebersihan kulit
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Tatalaksana farmakologis miliaria (topikal)

A
  1. bedak kalamin dan antipruritus (mentol dan kamfora), 2x sehari dalam seminggu
  2. lanolin topikal atau bedak salisil ditambah mentol 2x sehari selama seminggu
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Tatalaksana farmakologis miliaria bertujuan untuk

A

Mengurangi rasa gatal dan hanya digunakan bila perlu

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Tatalaksana farmakologis miliaria menggunakan apa?

Sebutkan pilihan obatnya dan dosisnya

A

Antihistamin

  1. Sedatif = klorfenamin maleat 3x4mg/hari atau setirizin 1x10mg/hari selama 1 minggu
  2. Nonsedatif = loratadin 1x10mg/hari selama 1 minggu
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Penyebab herpes zoster

A

reaktivasi virus varisela zoster

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

Faktor risiko herpes zoster

A
  1. Orangtua
  2. Orang dengan kondisi imunodefisiensi
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Status dermatologi herpes zoster

A

Site: unilateral, dermatomal (biasanya torakal)

Karakteristik: awalnya lesi makulopapular lalu berkembang menjadi vesikel dengan dasar eritem dan edema

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Gejala prodormal pada herpes zoster

A
  1. Gangguan sensorik di daerah dermatome (nyeri, gatal, parestesia/hiperestesia, rasa panas, dll)
  2. Gejala sistemik (demam, malaise)

gejala hilang setelah lesi muncul

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

Tatalaksana nonfarmakologis herpes zoster

A
  1. Menghindari gesekan kulit yang menyebabkan vesikel pecah
  2. Istirahat
  3. Mencegah kontak dengan orang lain
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

tatalaksana simtomatik topikal herpes zoster

A
  1. bedak salisil 2% atau kalamin
  2. apabila erosif, kompres terbuka dengan antiseptik
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

tatalaksana kausatif herpes zoster, sebutkan nama obat dan dosisnya juga

A
  1. Asiklovir
    - Dewasa: 5x800mg/hari
    - Anak: 4x20mg/kgBB (max 800 mg)
  2. Valasiklovir: dewasa 3x1000mg/hari

Obat diberikan selama 7-10 hari, 24 jam setelah lesi keluar

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Bahaya memberikan aspirin pada pasien herpes

A

Muncul reye’s syndrome

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

Komplikasi herpes zoster (2)

A
  1. Neuralgia post-herpetik
  2. Ramsay-Hunt syndrome
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

Neuralgia post herpetik didefinisikan sebagai

A

nyeri menetap pada dermatom hingga 3 bulan setelah erupsi sembuh

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
20
Q

Antivirus langsung diberikan pada pasien HZ dengan indikasi sebagai berikut:

A
  1. Usia >50 tahun
  2. Risiko terjadi NPH
  3. HZ selain di dermatome torakal
  4. Immunocompromised
How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
21
Q

Terapi farmakologis untuk neuralgia post herpetik

A

Antidepresan trisiklik (biasanya amitriptyline) 10mg tiap malam, dosisnya ditingkatkan 20mg setiap 7 hari hingga 50mg, lalu 100mg, terakhir 150mg

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
22
Q

Penyebab herpes simpleks

A

Herpes simplex virus type 1 and 2

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
23
Q

Perbedaan penderita HSV tipe 1 dan 2

A

HSV 1 biasanya anak-anak
HSV 2 biasanya orang dewasa akibat hubungan seksual

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
24
Q

Status dermatikus herpes simpleks

A

Site: localized

Karakteristik: papul eritem yang berkembang manjadi vesikel/erosi/ulkus berkelompok

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
25
Predileksi HSV 1 dan 2
1: pingang ke atas (terutama mulut dan hidung) 2: pinggang ke bawah (terutama alat genital), bisa juga di bibir (oral sex)
26
DD herpes simpleks
1. Sifilis 2. Chancroid 3. Limfogranuloma vereneum 4. Impetigo vesikobulosa
27
Tatalaksana farmakologis herpes simpleks
Antivirus: 1. Asiklovir 5x200mg atau 3x400mg per hari 2. Valasiklovir 2x500-1000mg/hari diberikan selama 7-10 hari
28
Tatalaksana nonfarmakologis herpes simpleks
1. Tidak berhubungan seksual selama masih ada lesi/gejala prodormal 2. Menginformasikan kepada pasangan 3. Lakukan praktik safe sex dengan kondom 4. Jangan berganti-ganti pasangan
29
Penyebab skabies
Parasit sarcoptes scabiei
30
Cara penularan skabies
1. Kontak langsung dengan penderita 2. Menggunakan barang yang sama dengan penderita
31
5 tanda kardinal skabies
1. Pruritus nokturnal 2. Menyerang manusia secara berkelompok 3. Predileksi di circle of hebra 4. Adanya terowongan (kanalikuli) ketika dilakukan ink test 5. Ditemukan tungau dengan pemeriksaan mikroskopis
32
Faktor risiko skabies
1. Tinggal di asrama/pesantren 2. Low hygiene 3. Sosial ekonomi rendah 4. Berganti pasangan seksual
33
Status dermatikus skabies
Site: regional Karakteristik: terowongan (kanalikuli) dengan papul/vesikel eritem di permukaannya
34
Tatalaksana farmakologis skabies, sebutkan 4-4nya
permetrin 5%, dioleskan ke seluruh tubuh selama 8-14 jam lalu bilas. apabila masih ada bisa diulang di minggu setelahnya salep sulfur 5-10% (salep 2-4) dioleskan selama 8 jam, 3 hari berturut-turut Krim krotamiton 10%, dioleskan selama 8 jam pada hari 1, 2, 3, dan 8 Losio benzil benzoat 10% dioleskan selama 24 jam
35
Tatalaksana nonfarmakologis skabies
menjaga kebersihan alat tidur dan pakaian dicuci di suhu 60 derajat atau disimpan di kantung plastik selama 1-2 minggu
36
Predileksi dermatitis seboroik?
Di tempat dengan kelenjar sebasea/sebum (minyak)
37
Keluhan pada dermatitis seboroik (2)
1. Bercak merah dan kulit kasar yang gatal di kulit kepala, lipatan nasolabial, alis mata, post-aurikula, dahi, dan dada 2. Ketombe (pitiriasis sika)
38
Faktor risiko dermatitis seboroik (5)
1. Kelelahan 2. Stres 3. Kurang tidur 4. Genetik 5. Pada bayi atau usia 18-40 tahun
39
Gejala dermatitis seboroik pada bayi
Cradle cap = sisik kekuningan yang berminyak dan tidak gatal pada kulit kepala bayi
40
DD dermatitis seboroik
1. Dermatitis atopik 2. psoriasis 3. dermatitis kontak 4. impetigo,
41
tatalaksana dermatitis seboroik pada bayi (lesi di daerah kulit kepala)
- Emolien = White petrolatum emolient atau vegetable oil (minyak kelapa) 1x/hari ATAU - AIAFp = krim piroctone olamine/alglycera/bisabolol setiap 12 jam ATAU - Antijamur topikal = sampo ketokonazol 2% 2x/minggu selama 4 minggu + (apabila tidak ada perbaikan) Kortikosteroid topikal = krim hidrokortison 1% 1x/hari selama 7 hari
42
tatalaksana dermatitis seboroik pada bayi (lesi di daerah selain kulit kepala)
- Emolien = White petrolatum emolient atau vegetable oil (minyak kelapa) 1x/hari ATAU - Antijamur topikal = krim ketoconazole 2% 1x/hari selama 7 hari + (apabila tidak ada perbaikan) Kortikosteroid topikal = krim hidrokortison 1% 1x/hari selama 7 hari
43
tatalaksana dermatitis seboroik pada dewasa (lesi di daerah kulit kepala, derajat ringan)
- Antijamur topikal = sampo ketokonazole 1-2%, 2-3x/minggu ATAU - AIAFp = sampo piroctane olamine/bisabolol/glychirretic acid/lactoferrin, 2-3x/minggu ATAU - Keratolitik = sampo asam salisilat 1-2%, 1-3x/minggu ATAU - Sampo selenium sulfida 2,5%/zinc pyrithione 1-2%, 2-3x/minggu + (apabila tidak ada perbaikan) Kortikosteroid topikal kelas I/II = krim hidrokortison 1% atau desonid 0,05%, 1x/hari selama 4 minggu
44
tatalaksana dermatitis seboroik pada dewasa (lesi di daerah kulit kepala, derajat sedang-berat)
- Antijamur topikal = sampo ketokonazole 1-2%, 2-3x/minggu ATAU - AIAFp = sampo piroctane olamine/bisabolol/glychirretic acid/lactoferrin, 2-3x/minggu DAN - Kortikosteroid topikal kelas I/II = krim hidrokortison 1% atau desonid 0,05%, 1x/hari Diberikan selama 4 minggu
45
tatalaksana dermatitis seboroik pada dewasa (lesi di daerah kulit kepala, derajat sedang-berat), belum ada perbaikan setelah terapi inisial
Lanjutkan sampo AIAFp atau antijamur DITAMBAH sampo kortikosteroid potensi III/IV - III = krim mometason 0,1%, 1x/hari selama 4 minggu - IV = sampo klobetasol proprionat 0,05%, 2x/minggu, didiamkan 5 menit, selama 2 minggu
46
tatalaksana dermatitis seboroik pada dewasa (lesi di daerah selain kulit kepala, derajat ringan)
- Antijamur topikal = krim ketokonazole 2% atau terbinafin ATAU - AIAFp = krim piroctane olamine/bisabolol/alglycera Belum ada perbaikan: kombinasi keduanya Belum ada perbaikan juga: ditambah kortikosteroid topikal (hidrokortison 0,1%) Diberikan 2x/hari selama 4 minggu
47
tatalaksana dermatitis seboroik pada dewasa (lesi di daerah selain kulit kepala, derajat sedang-berat)
- Antijamur topikal = krim ketokonazole 2% atau terbinafin ATAU - AIAFp = krim piroctane olamine/bisabolol/alglycera DAN - Kortikosteroid topikal sedang (krim desonid 0,05%) Diberikan 2x/hari selama 4 minggu
48
tatalaksana dermatitis seboroik pada dewasa (lesi di daerah selain kulit kepala, derajat sedang-berat), tidak ada perbaikan setelah terapi inisial
Antijamur sistemik - Itrakonazol - Terbinafin - Flukonazol Belum ada perbaikan juga: diganti dengan kalsineurin inhibitor topikal
49
Trias alergi
Dermatitis atopik, asma, rhinitis alergi
50
Dermatitis atopik sering dikenal dengan nama awam
eksim (eczema)
51
Predileksi dermatitis atopik tipe bayi/infant (usia 0-2 tahun)
Lokasi = wajah (pipi, kulit kepala, dahi), telinga, leher, dan ekstensor ekstremitas Karakteristik =
52
Predileksi dermatitis atopik tipe anak (2-12 tahun/pubertas)
Lokasi = simetris, daerah fleksor pergelangan tangan/kaki, lipatan siku dan lutut, leher, dan infragluteal
53
predileksi dermatitis atopik tipe dewasa
lipatan fleksor (bagian dalam pergelangan tangan/kaki, lipatan siku dan lutut), wajah, leher, lengan atas, punggung dan dorsal tangan dan kaki, jari tangan dan kaki
54
Faktor risiko dermatitis atopik
1. Riwayat alergi pada keluarga 2. Jenis kelamin wanita 4. Sensitif terhadap iritan
55
Faktor pemicu munculnya lesi dermatitis atopik
1. Makanan (telur, susu, gandum, kedelai, kacang, dll) 2. Tungau 3. Sering mengalami ISPA
56
Lesi dermatitis atopik pada anak-anak (akut, subakut, dan kronis)
Akut berupa papul eritema dan edema, dan plak dan/atau vesikel/krusta Subakut, lesi dapat berupa plak eritema, eksudat, krusta, ekskoriasi, dan skuama. Kronis berupa plak likenifikasi, penebalan kulit, dan skuama
57
Kriteria mayor diagnosis dermatitis atopik dari kriteria Williams
1. Pruritus 2. Dermatitis di wajah/fleksor pada bayi dan anak 3. Dermatitis di ekstensor pada dewasa 4. Dermatitis kronis atau berulang 5. Riwayat atopi di keluarga Minimal 3 dari 5 terpenuhi
58
Tatalaksana nonfarmakologis dermatitis atopik (edukasi)
1. Menghindari faktor pencetus (stres, iritan/alergen, dll) 2. Mandi menggunakan air hangat kuku --> sedikit lebih hangat dari suhu manusia 3. Mandi tidak lebih dari 10 menit 4. Menggunakan sabun yang hipoalergenik, memiliki kandungan pelembab, dan pH rendah 5. Setelah mandi, oleskan pelembab (2-3x/hari) 6. Setelah berenang, segera membilas badan &. Rajin mengganti pakaian dan popok
59
Tatalaksana farmakologis inisial untuk dermatitis atopik
Kortikosteroid topikal (KST) - Bayi = potensi rendah - Anak >2 tahun = potensi sedang - Pubertas-dewasa = potensi tinggi Gunakan 2x sehari sampai lesi terkontrol/14 hari
60
Tatalaksana farmakologis inisial untuk dermatitis atopik
Pagi menggunakan KST, sore menggunakan pelembab
61
Tatalaksana farmakologis fase pemeliharaan dermatitis atopik
KST potensi lemah, 2x/minggu dan dilanjutkan dengan 1x/minggu pada daerah hot spot (daerah kemerahan/daerah yang sering muncul lesi)
62
Tatalaksana farmakologis dermatitis kontak
1. Pelembab krim hidrofilik urea 10% 2. Desonid krim 0,05% (kalau tidak ada = fluosinolon asetonid 0,025%) Pada kasus dengan likenifikasi: krim betametason valerat 0,1% atau mometason furoat 0,1%
63
Tatalaksana nonfarmakologis untuk dermatitis kontak
1. Mengidentifikasi faktor risiko dan menghindari bahan yang bersifat iritan/alergen 2. Menggunakan alat pelindung saat bekerja 3. Menggunakan sabun dengan pH netral dan mengandung pelembab
64