Kasus Flashcards
- Definisi diare (5)
2 insidensi
- > konsistensi feses lebih encer/ cair dari biasanya
frekuensi 3x/hari
volume lebih banyak dari biasanya (>200ml/24jam)
dengan atau tanpa lendir / darah
mendadak berlangsung < 14 hari - • 2,2jt/ tahun pada bayi san balita di dunia
• penyebab mortalitas utama dii indonesia
• usia 0-11 bulan (42%)
• riskesdas 2010 : 162.000 balita / tahun / 460 balita meninggal / hari
Etiologi tersering : rotta virus
• penyebab 1/3 kasus tawat inap pd bayi dan balita
• sering pada neonatal usia 2-3 thn
• puncak insidensi usia 6-24 bulan
• penyebab KLB di daycare
Etiologi
etiologi rota virus (6)
Faktor infeksi :
- bakteri : e.coli, shigella, salmonella, vibrio, campylobacter
- virus : rotta virus, adenovirus
- parasit : amoeba, giardia lambia
Rota virus :
- virus RNA
- family : retroviridae
- genus : rota virus
- spesies : a,b,c,d,e,f,g (7spesies)
- 6 serotipe yang dapat menginfeksi manusia
- permukaan rota virus terdiri dari partikel ukuran 600nm dengan 3 kapsid permukaan rota virus mengandung protein non struktural vp4, vp7 bagian terdalamnya terdapat kapsid vp6
Faktor risiko (9)
- Tidak diberi asi eksklusif
- Penggunaan botol susu
- Penggunaan air minum sumber air tercemar
- Higienitas buruk
- Tidak cuci tangan sebelum dan sesudah makan / menyuapi anak
- Tidak membuang tinja dengan benar
- Kurang gizi
- Campak
9 imunodefisiensi
Klasifikasi berdasarkan patomekanisme
- Sekretorik
Mekanisme : stimulasi adenilsiklase oleh toksin -> ATP -> cAMP , cAMP intrasel meningkat -> peningkatan sekresi cl diikuti sekresi air na+, k+, hco3- yang akan diabsorbsi di mukosa usus
Etiologi : v,cholera, etec, campylobacter, salmonella - Invasif
Mekanisme : invasi mikroorganisne -> defek absorbsi -> sekresi mukosa dan darah -> diare disentriform
Etiologi: rota virus, shigella, amoeba - Osmotik
Mekanisme : malasorbsi (KH) -> watery diarrhea akibat osmotic load -> osmotic gap
Etiologi : rota virus - Eksudatif/ inflamatorik
Mekanisne : defisiensi abses kolon -> sekresi mukus, protein , darah air , jar nekrotik
Etiologi : collitis - Gangguan permeabilitas
Mekanisme : malabsorbsi kokon
Etiologi : ggn morfologi epitel usus - Gangguan motilitas
Mekanisme : penurunan motilitas kontraksi pd usus halus / colon
Etiologi : ibd
Klasifikasi berdasarkan who
1. Acute watery diarrhea <14 hari 2. Acute bloody diarrhea = disentri 3. Persistent diarrhea 14 hari / lebih bisa malnutrisi 4. Diarrhea with severe malnutrition (marasmus/kwashiorkor)
Patogenesis rotta virus
Masuknya rotta virus -> 1). …… -> rotta virus mengeluarkan ns-vp4 (non struktural protein ) sebagai 2) ….. -> menempel pada 3) e……-> proliferasi invasi di enterosit -> 4) …… -> sel 5)……. rusak digantikan oleh yang imature -> sel imature blm dapat menghasilkan 6) ……-> 7) …… tidak dapat dicerna/ diabsorbsi ->
(1) 8) ……. -> retensi cairan intraluminal -> 9) tekanan osmotik meningkat -> diare osmotik -> diare akut
(2) 10) difermentasi oleh bakteri usu -> terbentuk 11) ….. dan …… -> ph asam -> feses asam -> 12) …..
Masuknya rotta virus -> 1). Lolos barrier lambung -> rotta virus mengeluarkan ns-vp4 (non struktural protein ) sebagai 2) enterotoksin -> menempel pada 3) enterosit -> proliferasi invasi di enterosit -> 4) villi rusak minimal -> sel 5) crypta rusak digantikan oleh yang imature -> sel imature blm dapat menghasilkan 6) enzim disakaridase -> 7) disakaridase (laktosa) tidak dapat dicerna/ diabsorbsi ->
(1) 8) lactose intolerance sekunder -> retensi cairan intraluminal -> 9) tekanan osmotik meningkat -> diare osmotik -> diare akut
(2) 10) difermentasi oleh bakteri usu -> terbentuk 11) ….. dan …… -> ph asam -> feses asam -> 12) mengiritasi anus
Patofisiologi
- Febris dan LED meningkat -> kerusakan enterosit -> inflamasi
- borbogymus -> terbentuk asam laktat dan gas hidrogen
- explossive diarrhoe -> retensi gas hidrogen -> distensi abdomen (kembung)
- diaper rash -> ph asam -> feses asam -> mengiritasi kulit pd daerah sekitar anis
- turun bb dan dehidrasi -> frekuensi diare meningkat dan kehilangan cairan terus menerus
- oliguria, air mata (-), bibir mukosa kering, pharynx dan tonsil tidak hiperemis, turgor turun, pucat dan dingin -> dehidrasi
Pp
1 hematologi rutin 2. Analisis feses 3. Elektrolit serum 4 bun 5. Kreatiniin 6. Hydrogen breath test -> u/ peningkatan h2
Derajat dehidrasi (ringan < 3%, ringan - sedang (3-9%) , berat >9% (12)
1. Status mental Ringan : baik, sadar Sedang : normal rewel, gelisah, irritable, lemas Berat : apatis, letargi, tidak sadar 2. Mata Ringan : normal Sedang : cekung Berat : dalam 3. Air mata Ringan : normal (ada) Sedang : menurun Berat : tidak ada 4.mulut dan lidah Ringan : basah Sedang : kering Berat : pecah-pecah 5. Rasa haus Ringan : normal bahkan bisa nolak minum Sedang : sangat haus Berat : gamau minum 6. Pernafasan Ringan : normal Sedang : cepat Berat : dalam 7. Denyut jantung Ringan : normal Sedang : normal - meningkat Berat : takikardi, pd kasus berat sampai bradikardi 8. Output urin Ringan : normal Sedang : menurun Berat : minimal 9. Eksteremitas Ringan : hangat Sedang : dingin Berat : dingin 10. Pengisian kapiler Ringan : normal Sedang : memanjng Berat : memanjang, minimal 11. denyut nadi Ringan : normal Sedang : menurun Berat : lemah tidak teraba 12. Turgor kulit Ringan : normal Sedang : < 2s Berat : > 2s
Tujuan menurut who : (5)
• identifikasi 1). …………..
• 2) …….. /……. dehidrasi dan ggng keseimbangan elektrolit
• cegah dan 4) ……… komplikasi spt penyakit berat , ggn elektrolit, ggn metabolik, komplikasi lain dengan ….. dan ….
• 4)……. dan suplementasi ….
• tetap beri 5) ….. pd saat dan pasca diare
Tujuan menurut who : (5)
• identifikasi 1). Adanya penyakit berat / risk timbul komplikasi
• 2) cegah atau koreksi cairan
• cegah dan 4) lakukan penata komplikasi spt penyakit berat , ggn elektrolit, ggn metabolik, komplikasi lain dengan memberi makan dan asi
• 4)terapi obat dan suplementasi zinc
• tetap beri 5) makan / ASI pd saat dan pasca diare
4 unsur tatalaksana who
• pemberian 1) …….. secara ….. sedini mungkin
• 2) ……….. -> cegah dehidrasi / mengobati dehidrasi
• 3) pemberian 3) …….., diteruskan selama diare dan masa penyembuhan
• petunjuk efektif u/ ibu tentang :
- 4) ……..
- 5) ……..
- 6) ……..
4 unsur tatalaksana diare akut
• pemberian 1) cairan secara oral sedini mungkin
• 2) URO ( upaya rehidrasi oral) -> cegah dehidrasi / mengobati dehidrasi
• 3) pemberian 3) makanan dan ASI, diteruskan selama diare dan masa penyembuhan
• petunjuk efektif u/ ibu tentang :
- 4) cara merawat anak diare dirumah
- 5) tanda2 u/ membawa anak kembali berobat
- 6) cara cegah diare dimasa yg akan datang
Rencana terapi B
Rencana terapi B
• berikan oralit sebanyak 1) 75ml x BB atau sesuai tabel :
< 1th = 2) 300ml
1-4 th = 3) 600ml
>5 th = 1200ml
Dewasa = 4) 2400 ml
Dengan catatan :
- 4)kalau anak menginginkan oralit lebih banyak kasih
- ibu tetap memberikan 5)asi
- untuk bayi < 6 bln yang tidak mendapatkan ASI berikan 6) air masak 100-200ml
• amati anak seksama dan bantu ibu beri oralit
- Memberikannya sesendok setiap 7) 1-2 menit u/ anak dibawah 2 th dan 7) bbrp tegulk u/ anak yg lbh tua
- Bila muntah 8) tunggu 10 menit kemudian teruskan pemberian oralit ttp 9) lebih lambat misalnya sesendok tiap 2-3 menit
- Bila 10) kelopak mata anak bengkak hentilan pemberian oralit dam air masak / asi beri oralit sesuak rencana terapi A
• setelah 11) 3-4 jam nilai kembali , pilih rencana terapi A,b / C
1. Bila tidak ada dehidrasi -> terapi A
2 bila tanda menunjukan dehidrasi ringan/ sedang -> terapi b tapi tawarkan 12) makanan susu dan sari buah spt terapi A
3. Bila dehidrasi berat -> terapi C
• bila ibu harus pulang sblm rencana terapi B
- 13) tunjukin jumlah oralit yg hrs dihabiskan dalam terapi 3 jam dirumah
- Beri oralit untuk rehidrasi slm 14) 2 hari spt dijelaskan dlm rencana terapi
- jelaskan 3 cara rencana terapi A untuk anak diare
- Memberikan oralit / cairan hingga diare stop -> 15) beri makan pd anak ky biasa -> membawa anak ke petugas kesehatan