BAtch 34 Part 2 Flashcards

Mid Test

1
Q

. Perempuan 30 thn ke poliklinik dengan rencana cek up rutin. Keluhan saat ini tidak ada, riwayat menderita demam tifoid 1 tahun yang lalu. Hasil analisa feses 1 minggu yang lalu ditemukan Salmonella feses. Pasien sudah pernah dilakukan tindakan Kolesistektomi 1 bulan yang lalu. Pengobatan pada pasien ini adalah :

a. Ampicillin
b. Prazikuantel
c. Amoxicillin
d. Ciprofloxacin
e. Trimetropin sulfametoksazole

A

Ciprofloxacin

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
2
Q

Wanita, umur 45 tahun MRS dengan keluhan demam, menggigil dan berkeringat. Riwayat sebelumnya pernah tinggal di daerah endemik malaria 3 tahun sebelumnya dan pernah menderita malaria jenis vivax. Selama di Makassar pasien tidak pernah lagi mengalami gejala yang sama, maka perjalanan klinis malaria pada pasien ini disebut :

a. Serangan primer
b. Periode laten
c. Rekrudesensi (8 minggu, spesies sama)
d. Rekurens (24 minggu)
e. Relaps (berulang gejala klinik/parasitemia dalam 5 tahun)

A

e. Relaps

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
3
Q

Seorang pria 25 tahun asal Papua masuk rumah sakit karena demam yang dialami sejak 3 hari, dari hasil pemeriksaan didapatkan TD 110/70, N 100x/mnt, S 39,9oC, P 20 x/mnt, ikterus, hepatpasienplenomegali. Laboratorium Hb 10 gr/dl, leukpasienit 4.500 /mm3, trombpasienit 60.000/mm3, didapatkan parasit malaria pada tetes tebal dan tipis.Dari hasil anamnesis di dapatkan pasien sudah sering menderita malaria selama tinggal di Papua dan terakhir menderita malaria sejak 6 bulan yang lalu dan pasien baru tiba dari Papua sejak 5 hari yang lalu dan belum pernah minum obat malaria selama demam saat ini. Dalam perawatan hari ke 4 di RS pasien mengalami penurunan kesadaran dan didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium GDS 60 mg/dl, ureum 146 mg%, kreatinin 2,7 mg%, bilirubin total 7 mg%, bilirubin direk 3 mg%, , BAK berwarna kehitaman, dan parasit count 3978 parasit/200 leukpasienit. Patofisiologi yang mendasari BAK kehitaman pada kondisi ini:

a. Trombpasienitopenia
b. Defisiensi G6PD
c. Hemolisis intravaskular

A

Hemolisis Intravaskular

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
4
Q

Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke UGD dengan keluhan Demam yang didahului menggigil. Pasien mengaku baru kembali setelah perjalanan ke daerah endemis malaria. Pasien sedang hamil 3 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ikterik (bilirubin 2,5 mg/dl) hepatpasienplenomegali, Hb 6 mg/dl leukpasienit 15000/ul, dan trombpasienit 100.000/ul. Pilihan yang tepat untuk pasien ini dengan kondisi yang dialaminya :

a. Kina selama 7 hari
b. Kina dan primakuin. selama 7 hari
c. Kina dan clindamycin selama 7 hari (Trim Pertama)
d. ACT dan doksisiklin
e. ACT selama 3 hari dan clindamycin (Trim 2 dan 3)

A

c Kina dan Clindamicin

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
5
Q

Seoranglaki-laki 27 tahundibawake IGD karenademam, sakitkepalaberat, kakukudukdanfotofobia. Tidakadariwayatjatuh, trauma dankejangsebelumnya. Padapemeriksaanfisikditemukanpapil edema, kakukuduk, dankelemahananggotagerakkanan. Pasiendidugamenderita meningitis. Hasilpungsilumbalmenunjukkanjumlahsel 3000 sel/ml, dominan PMN 85%, glukpasiena 20 mg/dl. Antibiotik empiris yang dapatdiberikanpadapasieniniadalah:

a. Obat anti tuberculpasienis
b. Ceftriaxone + gentamycine
c. Ceftazidim + levofloxacin
d. Ceftriaxone 2x2g + vancomycin15-20mg/kgBB
e. Amfoterisin B + flukonazole

A

Ceftri dan Vanco

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
6
Q

Seorang pengacara usia 50 tahun datang ke praktek saudarauntuk melakukan pemeriksaan HIV. 1 bulan sebelumnya, pasien baru pulang dari Thailand dan telah melakukan hubungan seksual dengan PSK. Pasien pernah memeriksakan darah 2 minggu sebelumnya dan dikatakan hasil negatif. Pasien masih ragu dengan hasil tersebut dan ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan apa yang anda sarankan:

a. HIV Rapid test
b. HIV RNA
c. CD4 kuantitatif
d. Eliza dan westernblot
e. Kultur HIV

A

HIV RNA

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
7
Q

Seorang perempuan 32 tahun dengan riwayat pernah menggunakan narkoba, mengalami kejang kemudian tidak sadar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kaku kuduk negatif dan refleks patologis ppasienitif. Pada pemeriksaan HIV didapatkan reaktif; hitung CD 4 sel/mm3; toksoplasma IgG (+); IgM (-); Interferon Gamma Released Assay (IGRA) negatif; pemeriksaan CT scan otak didapatkan multiple nodul dengan penyengatan pada pemberian kontras. Patofisiologi penurunan jumlah CD4 pada infeksi HIV adalah:

	a. Reaksi apoptpasienis dari sel CD4 karena sitokin inflamasi
	b. Reaksi inflamasi kronis CD4 dalam melawan virus HIV
	c. Penekanan produksi CD4 di sumsum tulang oleh karena virus HIV
	d. Penurunan relatif jumlah CD4 karena peningkatan jumlah CD8
	e. Efek sitopatik HIV pada sel CD4
A

Efek Sitopatik HIV

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
8
Q

Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu, batuk berlendir dan sesak. Pasien sedang menjalani kemoterapi yang agresif untuk kanker kelenjar getah bening. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 112x/menit, pernapasan 32x/menit dan suhu badan 38,30C. Konjunctiva anemis, pembesaran kelenjar getah bening di leher dengan diameter 5 cm. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hemoglobin 8 gr/dL; leukpasienit 3x103/uL; hitung netrofil absolut pada hari pertama < 1000 sel/mm3 dan pada hari ke delapan <500 sel/mm3.Setelah pemberian antibiotik empiris selama 5 hari, demam tidak kunjung turun. Antibiotik empiris tambahan apa yang sebaiknya diberikan: (risiko tinggi)

a. Acyclovir
b. Gancyclovir
c. Amfoterisin B
d. Flukonazole
e. Pirimetamin

A

Amfoterisin B

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
9
Q

Seorang pria berusia 70 tahun datang dengan keluhan berat badan berkurang disertai dengan lemah badan yang sudah dirasakan hilang timbul selama 2 tahun. Penderita juga merasa cepat kenyang bila makan. Penderita sering merasa demam dan berkeringat malam.Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis dan pada pemeriksaan abdomen teraba pembesaran hepar 3 cm di bawah arcus cpasientae dan limpa schuffner 6. Pada pemeriksaan darah didapatkan hemoglobin 8 gr/dL; trombpasienit 60.000/μL; leukpasienit 2000/ μL. Hapusan darah tepi tidak didapatkan sel blast dan dari pemeriksaan aspirasi sumsum tulang tidak bisa diaspirasi (drytap). Patofisiologi terjadinya splenomegali pada kasus ini adalah:

a. Infiltrasi sel-sel ganas
b. Hipertensi vena lienalis
c. Hemopoeisis extramedullar
d. Peningkatan aktifitas hemolisis di lien
e. Infeksi kronis sekunder

A

Hemopoesis ekstra medular

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
10
Q

Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu, batuk berlendir dan sesak. Pasien sedang menjalani kemoterapi yang agresif untuk kanker kelenjar getah bening. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 112x/menit, pernapasan 32x/menit dan suhu badan 38,30C. Konjunctiva anemis, pembesaran kelenjar getah bening di leher dengan diameter 5 cm. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hemoglobin 8 gr/dL; leukpasienit 3x103/uL; hitung netrofil absolut pada hari pertama < 1000 sel/mm3 dan pada hari ke delapan < 500 sel/mm3 (skor MASCC 14). Antibiotik empiris apa yang sebaiknya diberikan:

a. Vancomycin sebagai terapi antibiotik inisial
b. Penggunaan duoterapi antibiotik apabila monoterapi gagal
c. Diberikan ciprofloksasin dan amoksisilin/klavulanat sebagai terapi oral empirik
d. Tidak perlu modifikasi terapi empirik inisial pada pasien dengan kondisi tidak stabil atau memiliki kultur darah curiga MRSA
e. Antibiotik monoterapi anti pseudomonal β lactam agent (cefepim, carbapenem)

A

Cefepim carbapenem

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
11
Q

. Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke IGD dengan keluhan perdarahan per vaginam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam disangkal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan perdarahan subkonjungtiva, perdarahan di bawah kulit, ekimosis, ptekie dan purpura. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 9 g/L; lekosit 5800/uL; trombosit 7000/uL, retikulosit 2.5%. Bilirubin direk dan indirek dalam batas normal, tes ANA negatif. Pemeriksaan penunjang apa yang dianjurkan:

a. Hapusan darah tepi
b. Aspirasi sumsum tulang (megakariosit dan agranuler)
c. Biopsi sumsum tulang
d. Haptoglobin
e. Antibodi anti trombosit

A

b. Aspirasi sum-sum tulang

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
12
Q

Seorang laki-laki berusia 62 tahun dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) dengan keluhan utama sakit kepala sejak 3 hari, disertai dengan perdarahan dari hidung, os sebelumnya telah berobat ke poli Telinga Hidung dan Tengorokan (THT) dan tidak mengalami perbaikan, saat ini os mengalami keluhan telinga berdenging yang disertai gangguan penglihatan. Setelah 2 hari menjalani perawatan, laki-laki tersebut mengeluhkan sulit bernapas dengan rasa sakit di persendian tulang. Tekanan darahnya 120/90 mmHg, frekuensi jantung 92 kali/menit dan frekuensi pernapasan 20 kali/menit dengan pemeriksaan fisik dijumpai splenomegali schuffner 4. Pemeriksaan laboratorium kadar Hb; 19,8 g/dl, leukosit 14.300/mm3, Trombosit 928.000/mm3 dan Hct 58%. Tatalaksana yang tepat pada os ini adalah:

a. Flebotomi
b. Flebotomi dan aspirin
c. Obat sitoreduksi (>2x fleb dalam sebulan)
d. Flebotomi dan obat sitoreduksi
e. Flebotomi, obat sitoreduksi, aspirin

A

Flebotomi dan aspirin

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
13
Q

Seorang perempuan, 35 tahun, hamil aterm dikonsulkan dari bagian Obs-Gyn dengan kematian janin intra uterin sejak 12 jam yang lalu dengan badan lemah, timbul warna merah kebiruan pada jari tangan, kaki dan genital, sesak dan dada berdebar-debar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 100x/menit tidak teratur, pernapasan 28x/menit dan suhu badan 37,50C. Terdapat conjunctiva anemis, pada ujung jari tangan dan kaki terlihat sianotik, dan purpura pada daerah lengan kanan. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 7 g/dL; trombosit < 50.000/µL, PT dan aPTT > 6 detik, D-dimer meningkat berat dan kadar fibrinogen < 1,0 g/L. Patogenesis penyakit ini adalah:

a. Terdapat sejumlah besar aktivator plasminogen dalam darah
b. Gangguan pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan prokoagulan
c. Aktivitas prokoagulan dengan diproduksinya tissue factor
d. Pengaktifan sistem koagulasi secara berlebihan (,hambatan sistem koaglasi, hambatan fibrinolisis)
e. Pembentukan fibrinogen yang tidak normal atau disfibrinogenemia

A

d.

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
14
Q

. Seorang lelaki berusia 67 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan bengkak di kaki kanan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Os baru saja pulang dari bepergian jauh dengan pesawat . Pada pemeriksaan fisik hanya ditemukan edema tungkai kanan, tidak kemerahan, lebih hangat dibandingkan tungkai kiri , dan terdapat nyeri tekan. Pada pemeriksaan penunjang Hb 10,8 g/dl, hematocrit 35,6%, Leukosit 10.500/uL, trombosit 461.000/uL. Ureum 80 mg/dl, kreatinin 2,3 mg/dl. USG Doppler menunjukan adanya trombus di vena femoralis. Tatalaksana antikoagulan yang paling tepat pada os ini adalah :

a. Warfarin
b. Enoxaparin
c. Rivaroxaban
d. Fondaparinux
e. Unfractionated heparin

A

UFH

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
15
Q

Seorang perempuan 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan badan semakin lemas, sejak 2 minggu terakhir. Didapatkan keluhan demam, rambut rontok, nyeri sendi, dan sariawan. PF didapatkan tanda vital dalam batas normal, konjungtiva pucat, tidak ikterik, tidak ada kelainan lain pada pemeriksaan fisik. Hasil lab Hb 8,2 Ht 24,7; leukosit 5000, trombosit 212.000 retikulosit 3,5% eritrosit 3,4 juta. Bilirubin indirek 1,8 bilirubin direk 0,9, test ANA + kuat. Pemeriksaan SI dan TIBC turun, feritin tinggi. Penyebab anemia pada os ini:

a. Anemia karena perdarahan
b. Anemia hemolitik
c. Anemia penyakit kronis
d. Anemia defisiensi besi
e. Anemia sideroblastik

A

Anemia penyakit kronis

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
16
Q

. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak dan nyeri pada lutut kanan sejak 3 hari terakhir. Os memiliki riwayat mudah lebam dan perdarahan yang sukar berhenti sejak usia 3 bulan. Kakek os menderita penyakit yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan regio genu dekstra asimetris, hangat, nyeri VAS 4, dan ROM aktif pasif terbatas. Hasil laboratorium menunjukkan aPTT memanjang, PT normal, Faktor VIII rendah, faktor IX normal, tes ristosetin normal. Tatalaksana yang paling tepat adalah:

a. Fresh frozen plasma
b. Cryoprecipitate
c. Rekombinan faktor VIII
d. Rekombinan faktor IX
e. Rekombinan faktor VII

A

Rekombinan faktor VIII

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
17
Q

Seorangpria, 25 tahun, datangdengankeluhanbuang air kecilberwarnamerahsejak 3 hari, hilangtimbul. Tidakdidapatkanadanyariwayat trauma. Padapemeriksaanfisikdidapatkanpitting edema bilateral. Dari pemeriksaandidapatkantekanandarah 170/110 mmHg. Hasilpemeriksaanurinyang diharapkanuntukmencaripenyebabkondisiiniadalah: (nefritik)

a. Silinder hialin
b. Sedimen kristal kalsium
c. Lekosit esterase
d. Eritrosit dismorfik
e. Kristal asam urat

A

eritrosi dismorfik

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
18
Q

Pemeriksaanapa yang dianjurkanuntukpenapisanmikroalbuminuriapadaosberisikotinggimengalamigagalginjalkronik?

a. Dipstikurin
b. Albumin-kreatininsewaktu
c. BUN dan SK
d. Protein esbach
e. USG ginjal

A

Album: Creatinin sewaktu

How well did you know this?
1
Not at all
2
3
4
5
Perfectly
19
Q

Seorang perempuan 39 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas dan produksi urin yang menurun. Os telah didiagnosis kanker ovarium stadium 4 dengan massa di pelvis yang besar Tidak ada riwayat diabetes mellitus maupun hipertensi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu badan 370C. Hasil laboratorium Hb 10,0 g/dL, leukosit 8500/mm3, trombosit 320000/mm3, hematokrit 27,2%, ureum 191 mg/dL, kreatinin 8,6 mg/dL, natrium 136 mmol/L, kalium 4,5 mmol/L, asam urat 13,0 mg/dL. Produksi urin 400 cc/24 jam. USG abdomen didapatkan hidronefrosis bilateral, tebal korteks ginjal 1,5 cm dan 1,6 cm. Penatalaksanaan os ini selanjutnya adalah:

a. Hemodialisis cito
b. Koreksi bikarbonat
c. Nefrostomi perkutaneus
d. Pemberian drip furosemid
e. Alopurinol dan alkalinisasi urin

A

Perkutaneus Nefrostomi

20
Q

Os wanita 45 tahun datang ke poli, mengeluh nyeri dan anyang-anyangen saat BAK sejak 3 hari terakhir, dan nyeri pada suprapubis. Tidak ada demam. Os memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun dan rutin minum Amlodipin 1x10 mg. Dari pemeriksaan lab didapatkan Hb 9.8 g/L Leukosit 15.000/Ul, trombosit 453.000/Ul, BUN 33 mg/dl SK 2.1 mg/dl. Antibiotik empiris apa yang dapat diberikan sambil menunggu hasil kultur urin? Sindroma uretra akut. Ampicillin/ cotrim single dose

a. Ampicilin (3 g)
b. Ciprofloxacin
c. Kotrimoksazole (TMP 200mg)
d. Fosfomicin
e. Nitrofurantoin

A

Amoxicillin single dose ? Cotrim

21
Q

Seorang os laki-laki 65 tahun datang ke IGD karena dirujuk oleh klinik karena hasil pemeriksaan Natrium serum 109 meq/L. Os sadar baik. GCS 456. Tidak ada riwayat muntah-muntah atau diare. Penurunan nafsu makan disangkal oleh os. Os diberi terapi NaCl 3%. 6 jam kemudian kondisi os tiba-tiba lemah, bicara pelo, dan ada kelemahan ekstremitas. Setelah dicek, kadar Natrium serum 134 meq/L. Apa kemungkinan penyebab terjadinya kondisi tersebut:

a. Stroke trombotik akut
b. Perubahan osmolaritas serum mendadak
c. Demielinisasi serebral
d. Stroke emboli
e. Pseudohiponatremia

A

c. Demielinisasi serebral

22
Q

Seorang laki-laki usia 70 tahun, dibawa oleh keluarganya ke IGD karena penurunan kesadaran setelah 3 hari demam, tidak mau makan, muntah, dan diare. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, demam, turgor kulit menurun, dan produksi urin hanya 100 ml/24 jam. Dari pemeriksaan lab didapatkan Na 171 meq/L K 4.1 meq/L Cl 100 meq/L. Cairan apa yang anda pilih untuk tatalaksana os ini:

a. Ringer Laktat
b. NaCl 0.9%
c. D5%

A

NaCl 0.9%

23
Q

. Seorang laki-laki 20 tahun, dengan keluhan kencing seperti air cucian daging sejak 4 hari yang lalu, yang dialami 5 hari setelah os mengalami infeksi saluran napas atas. Os juga pernah mengalami hal seperti ini 1 bulan yang lalu. Tekanan darah normal dan tidak ada bengkak. Hasil pemeriksaan fungsi ginjal normal dan ASTO (-). Diagnosis yang mungkin pada os ini:

a. Glomerulonefritis akut pasca streptokokus
b. IgA nefropati
c. Sindroma Alport
d. Batu saluran kencing
e. Sindroma nefrotik

A

IgA Nephropathy

24
Q

Seorang wanita hamil 30 minggu, TD 150/100 mmHg. Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil. Pemeriksaan urinalisis didapatkan proteinuria 100 mg/dl. Diagnosis pada os ini:

a. Hipertensi gestasional (>20 minggu, tanpa proteinuria)
b. Hipertensi kronis (<20 minggu)
c. Hipertensi kronis superimposed preeclampsia (HT kronis yg tjd proteinuria saat hamil)
d. Preeklampsia ringan (>20 minggu, proteinuria >300 mg/24 jam)
e. Preeklampsia berat

A

a

25
Q

Seorang laki-laki usia 20 tahun, terdiagnosis sindroma nefrotik sejak 1 bulan yang lalu. Os datang ke poli dengan keadaan yang tidak membaik. Edema anasarka, proteinuria +4, hiperlipidemia, dan hipoalbumin. Os mengaku tidak rutin minum obat steroid yang diberikan karena takut tambah gemuk. Fungsi ginjal saat ini masih baik, SK 0.8 mg/dl. Kondisi apa yang menunjukkan prognosis buruk fungsi ginjal pada os ini:

a. Edema anasarka
b. Hipoalbumin
c. Hiperlipidemia
d. Proteinuria persisten
e. Compliance buruk

A

d. Proteinuria persisten

26
Q

Patogenesis yang mendasari penyakit metabolik tulang pada penyakit ginjal kronis:

	a. Hipokalsemia, hiperfosfatemia, hiperparatiroid
	b. Hipokalsemia, hipofosfatemia, hiperparatiroid
	c. Hiperkalsemia, hiperfosfatemia, hiperparatiroid
	d. Hiperkalsemia, hipofosfatemia, hiperparatiroid
	e. Hiperkalsemia, hipofosfatemia, hipoparatiroid
A

a. Hipokalsemia, hiperfosfatemia, hiperparatiroid

27
Q
  1. Seorang laki-laki berusia 75 tahun dengan demensia, dibawa oleh istrinya untuk berobat karena permasalahan berkemih yang tidak terkendali dan tidak dikehendaki serta menjadi lebih sering, tidak disertai nyeri saat berkemih, perasaan haus ataupun poliuria. Terdapat riwayat hipertensi, osteoarthritis, demensia vaskular dan hiperlipidemi. Terdapat riwayat TURP 8 tahun yang lalu tanpa komplikasi. Obat-obatan yang dikonsumsi aspirin, hydrochlorothiazide 1x12,5 mg, simvastatin 1x20 mg dan donepezil 1x10 mg. Pemeriksaan fisik secara umum termasuk pemeriksaan prostat dalam batas normal. Volume residu urin sekitar 40 cc. Penyebab inkontinensia urin yang paling mungkin pada os ini :
    (Urgency incontinence)

a. Overactive bladder
b. Disfungsi sfingter buli (stress)
c. Obstruksi saluran kencing (overflow >100)

d. Fungsional
e. Peningkatan tekanan intra abdomen (stress)

A

Overactive Bladder

28
Q
  1. Seorang perempuan usia 70 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan sering lupa sejak 2 bulan terakhir. Os menderita hipertensi yang tidak terkontrol sejak 15 tahun. Menurut anak os yang mendampingi os berobat, dua bulan yang lalu, os tiba-tiba bicaranya menjadi cadel dan terdapat kelemahan pada sisi tubuh sebelah kanan. Saat itu os tidak berobat, namun keluhan cadel dan kelemahan tubuh berangsur-angsur membaik seperti sedia kala. Os biasanya membantu anaknya berjualan makanan di warung, namun saat ini ia mulai kesulitan, misalnya untuk menyusun menu atau daftar belanja. Setelah dilakukan pemeriksaan MMSE, didapatkan hasil 25/30. Skor ADL Barthel 20/20. Pendidikan terakhir os adalah SMP. Diagnosis yang paling mungkin pada os ini adalah:
    26-30 normal, 17-23 Probable, 0-16 definite

a. Demensia alzheimer
b. Mild Cognitive Impairment
c. Temporoparietal dementia
d. Huntington disease dementia
e. Vascular cognitive impairment

A

VCI

29
Q
  1. Seorang wanita berusia 76 tahun datang untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Saat ini os tidak memiliki keluhan fisik khusus. Os mengaku selama ini mengikuti pola hidup yang sehat, tidak memiliki penyakit kronik, dan rutin berolah raga teratur. BBnya turun dari yang sebelumnya agak gemuk. Pemeriksaan fisik dan penunjang umum menunjukkan tidak ada kelainan yang berarti. Dokter kemudian menyarankan os menjalani pemeriksaan Bioimpedance analysis dan didapatkan adanya penurunan massa otot yang signifikan. Pemeriksaan handgrip strength menurun dan get-up-and-go test masih dalam batas normal.
    Salah satu komponen frailty pada kasus ini adalah:

a. Penurunan berat badan
b. Penurunan massa otot
c. Penurunan kekuatan genggaman tangan
d. Tes get up and go yang masih normal
e. Tidak memiliki penyakit kronik

A

c. Penurunan Kekuatan Genggaman Tangan

30
Q
  1. Seorang lelaki berusia 75 tahun, dibawa kontrol berobat ke poliklinik setelah lama tidak pernah kontrol. Os menderita demensia sejak 3 tahun. Menurut keluarga sejak 3 bulan terakhir os sudah semakin pelupa sehingga saat ini pelaku rawat (care giver) harus membantu os dalam melakukan semua aktivitas hidup dasar sehari-hari. Caregiver mengeluh bahwa os semula hanya kadangkala mengompol, namun kali ini bertambah sering.
    Pilihantatalaksana yang paling tepatuntukmasalahmengompolpadakasus di atasadalah:

a. Kegel exercise -> Stress
b. Scheduled toileting ->fungsional
c. Pemberianobatantikolinergik->unt overactive , tapimalah dementia
d. Latihandistraksidanrelaksasi

A

Scheduling Toilet (Inkontinensia Fungsional)

31
Q
  1. Seorang perempuan 65 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit buang air besar sejak 2 bulan terakhir. Os buang air besar 1 kali dalam seminggu, dengan konsistensi padat dan keras sehingga harus mengejan, meskipun os sudah cukup makanan berserat. Aktivitas os mandiri. Os sudah berobat beberapa kali ke dokter lain dan telah dilakukan endoskopi dengan hasil normal. Obat yang dikonsumsi saat ini adalah Diltiazem 1x30mg; Ramipril 1x5 mg; suplemen kalsium 500 mg; glukosamin 3x500 mg; salbutamol dan budesonide inhaler. Os minum sekitar 1000 cc sehari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 60kg.
    Faktor resiko yang menyebabkan keluhan utama pada os ini adalah :

a. Penggunaan ramipril
b. Penggunaan Diltiazem dan kurang asupan cairan
c. Penggunaan Glukosamin dan kurang asupan cairan
d. Penggunaan Salbutamol inhaler
e. Penggunaan Budesonide inhaler dan suplemen kalsium

A

B. diltiazem dan kurang cairan

32
Q
  1. Os laki-laki usia 65 tahun datang dengan keluhan nyeri pada lutut. Nyeri dirasakan sejak 2 tahun lalu, yang dirasakan semakin memberat sejak 3 bulan lalu. Pada pemeriksaaan lutut didapatkan krepitasi bilateral. Os memiliki riwayat DM dan hiperkolesterol. Dari pemeriksaan fisik lain dan tanda vital didapatkan normal. Os sejak 3 bulan terakhir terkadang menggunakan tongkat untuk berjalan. Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk menilai adanya instabilitas dan resiko jatuh pada os diatas, adalah:
    a. Pemeriksaan visual, saraf otonom, somatosensorik
    b. Pemeriksaan motorik, kardiovaskular
    c. Pemeriksaan visual, auditorik
    d. Pemeriksaan saraf otonom, somatosensorik
    e. Pemeriksaan kardiovaskular
A

a. Visual, Somatosensorik dan Saraf Otonom

33
Q
  1. Os wanita usia 68 tahun terjatuh saat akan berdiri dari toilet. Os memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus 10 tahun. 1 tahun ini os menggunakan tongkat untuk berjalan Kemungkinan apa saja yang merupakan faktor terjadinya jatuh pada os ini:
    a. Katarak, hipotensi ortostatik
    b. Katarak, hipotensi ortostatik, osteoartritis
    c. Hipotensi ortostatik
    d. Hipotensi ortostatik, osteoartritis
    e. Katarak, hipotensi ortostatik, osteoartritis, osteoporosis
A

b .Katarak, hipotensi ortostatik, osteoartritis

34
Q
  1. Seorang perempuan berusia 68 tahun, dibawa berobat oleh keluarga ke Poliklinik Penyakit dalam setelah hampir setahun tidak kontrol. Terdapat riwayat DM sejak 15 tahun yang lalu,, Os juga memiliki riwayat stroke. Sehari-hari aktivitas os dia dalam rumah, Os perlu dibantu untuk menyiapkan makanan ,aktivitas mandi, berkemih atau BAB di kamar mandi, serta memakai baju karena kekakuan pada sendi bahu. Os merasa membutuhkan upaya lebih untuk melakukan aktivitas dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berjalan mencapai suatu tempat. Tidak ada keluhan sesak saat beraktivitas. Terdapat penurunan berat badan 6 kg dalam setahun terakhir.
    Pada pemeriksaan fisik tidak ada rigiditas atau spastisitas , kekakuan motorik 5. IMT 20 kg/m2. Skor Geriatric Depression Scale (GDS ) 1/15. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan glukosa darah puasa 204 mg / dL dan glukosa darah 2 jam post prandial 240 mg / dL
    Target HbA1C pengelolaan DM pada os adalah :
    a. 5-5,5 %
    b. 5,5 -6%
    c. 6-6,5%
    d. 6,5-7%
    e. 7-8,5%
A

7-8.5%

35
Q
  1. Seorang laki-laki 62 tahun mengeluh sulit BAB sejak 10 hari terakhir. Os mengaku sebelumnya BAB rutin setiap 2-3 hari sekali. Tidak ada perubahan pola makan, sehari-hari rutin mengkonsumsi sayur dan buah serta minum air putih sekurang-kurangnya 8 gelas setiap hari.Os sejak 6 bulan yang lalu didiagnosis kanker prostat, dikatakan sudah menyebar ke tulang belakang. Sudah dilakukan operasi dan radiasi. Sejak 4 bulan terakhir os rutin mengkonsumsi obat nyeri morfin tablet dan sirup pencahar.
    Tindakan yang dapat dilakukan :

a. Mengurangi dosis morfin
b. Mengganti morfin dengan patch fentanyl
c. Menambah dosis pencahar
d. Edukasi untuk diet tinggi serat lebih banyak lagi
e. Memberikan fosfat enema

A

d. Edukasi banyak serat

36
Q
  1. Berdasarkan teori patogenesis NAFLD “two hit theory”, yang termasuk hit kedua adalah:

a. Akumulasi lemak (1st hit)
b. Oksidasi mitokondria (2nd hit)
c. Pembentukan stres oksidatif pada sitoplasma
d. Peningkatan sintesis matriks ekstraseluler
e. Peningkatan aktivitas sel kuppfer

A

b

37
Q
  1. Laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan diare sedikit-sedikit namun sering yang dirasakan sudah 1 tahun, berbau busuk, dan feses mengambang. Os kadang merasakan mual atau muntah, dan nyeri perut hilang timbul.Ada penurunan BB drastis. Tidak didapatkan massa pada daerah perut dan bising usus normal. Pemeriksaan analisis feses tidak didapatkan darah samar, dan lemak feses 10 g/hari. Pada pemeriksaan USG abdomen, ada gambaran kalsifikasi pada pankreas. Diagnosis yang paling mungkin:

a. Kolitis pseudomembran
b. Celiac disease
c. Chron disease
d. Pankreatitis kronik
e. Kolitis non spesifik

A

PAnkreatitis Kronik

38
Q
  1. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan utama nyeri perut kanan atas, mual dan muntah sejak satu hari yang lalu. Sejak sekitar dua bulan yang lalu, os menyadari matanya mulai kuning dan saat buang air kecil warnanya berubah menjadi seperti teh. Didapatkan penurunan BB drastis dalam 3 bulan disertai penurunan nafsu makan. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, sklera ikterik dan nyeri tekan pada abdomen regio kanan atas. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8.8 g/dL, Leukosit 12.000/µL, Trombosit 450.000/µL, SGOT 70 U/L, SGPT 80 U/L, Bilirubin Total 3 mg/dL, Bilirubin Direk 2,5 mg/dL, Bilirubin Indirek 0.5 mg/dL. Dari pemeriksaan USG abdomen didapatkan pankreas normal dan dilatasi duktus intrahepatik. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus di atas adalah:

a. Ca caput pankreas
b. Kolesistitis akut
c. Kolangitis akut
d. Cholangio Ca
e. Ca ampulla vateri

A

d. Kholanhgio ca

39
Q

Laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan diare sedikit-sedikit namun sering yang dirasakan sudah 1 tahun, berbau busuk, terutama bila setelah makan tepung. Os tidak merasakan mual atau muntah. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan nyeri perut atau massa pada daerah perut dan bising usus normal. Pada kulit os timbul bercak-bercak kemerahan disertai pustul-pustul kecil. Pemeriksaan analisis feses tidak didapatkan darah samar, dan lemak feses 10 g/hari. Pada endoskopi saluran cerna bagian atas dilakukan biopsi daerah duodenum. Hasilnya didapatkan vili tidak ada, peningkatan jumlah limfosit pada permukaan intraepitel, kripta hiperplastik. Diagnosis yang paling mungkin:

a. Chron disease
b. Kolitis ulseratif
c. Whipple disease
d. Intoleransi laktosa
e. Celiac sprue

A

Celiac Sprue

40
Q

Laki-laki 69 tahun dengan parkinson masuk ke ruang rawat intensif dengan diare, demam dan hipotensi. Awalnya os mengeluh diare 2 hari lalu dan tekanan darah pagi ini 72/44mmHg, laju jantung 130x/menit dan suhu 38.9C. os menerima cairan intravena dan ditransfer ke ruang emergensi. Saat datang, os letargi dan respon minimal. Os tetap demam dan hipotensi dengan tekanan darah 78/44mmHg dan laju jantung 122x/menit setelah masuk1 liter cairan. Perutnya tegang dan distensi dengan bising usus rendah. Hasil rontgen abdomen polos menunjukkan udara bebas “thumbprinting” tetapi usus besar dilatasi sampai 8 cm. Hasil analisa feses positif untuk darah samar. Diagnosis yang paling mungkin:

a. Kolitis pseudomembranosa
b. Volvulus
c. Megakolon toksik. dilatasi >6 cm, FOB +, Geriatri, risk perforasi
d. Perforasi usus besar
e. Peritonitis generalisata

A

c. Toksik Megakolon

41
Q

Seorang laki-laki berumur 60 tahun, datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut mendadak sejak 4 jam sebelumnya, nyeri dirasakan terus menerus dan semakin nyeri, tidak berkurang dengan istirahat. Os memiliki riwayat hipertensi dan hiperkolesterol dengan terapi yang tidak teratur. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/60 mmHg, nadi 110x/menit, RR 28x/menit, afebris, meteorismus, nyeri tekan kuadran kiri tengah. Bising usus menurun.EKG: AF moderate.Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis:

a. Foto polos abdomen
b. CT-Scan abdomen dengan kontras
c. Kolonoskopi
d. Arteriografi mesenterika
e. Laparaskopi diagnostik

A

d. Arteriografi mesenterika

42
Q

Seorang os laki-laki usia 56 tahun, datang ke poli karena dirujuk oleh klinik, dengan membawa hasil USG abdomen didapatkan gambaran nodul di hepar, tunggal, dengan ukuran 2 cm. Os tidak ada keluhan spesifik. Setelah itu dilakukan CT-Scan abdomen dengan kontras, tetapi hasilnya masih meragukan apakah nodul ini jinak atau ganas. Pemeriksaan lanjutan apa yang disarankan untuk mendukung diagnosis:

a. USG doppler
	b. MRI abdomen dengan kontras
	c. Biopsi nodul hepar
d. CT-Scan multislice dengan kontras
e. Pemeriksan AFP
A

Biopsi Nodul Hepatr

43
Q

Seorang lelaki berusia 38 tahun dirujuk ke poliklinik IPD dengan keluhan sering lemas. Os sudah diketahui HbsAg positif selama 6 bulan. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 13 g/dl; leukosit 5.500/μL;trombosit 200.000/μL; SGOT 35 IU/L; SGPT 25 Iu/L; bilirubin total 1.2mg/dL; bilirubin direk 0.6 mg/dL; HBV DNA 107 IU/ml; hasil pemeriksaan USG abdomen dalam batas normal. Berdasarkan data tersebut di atas, diagnosis pada os ini adalah:

a. Hepatitis B akut
b. Hepatitis B acute on chronic
c. Hepatitis B kronik fase immune tolerance
d. Hepatitis B kronik fase immune clearance
e. Hepatitis B kronik fase inactive carrier state

A

Fase Immune Tolerance

44
Q

.Seoranglelakiberusia48tahun, pengidap sirosis hati,datangke unit gawat darat dengan keluhan perut membesar dan terasa nyeri sejak 1 hari yang lalu. Keluhan yang sama pernah dialami sebanyak 3 kali, walaupun os sudah makan yang diberikan dokter secara teratur.Pemeriksaanfisikdidapatkan : TD 120/80mmHg; HR 82x/m; sklera ikterik, undulasi dan edema tungkai. Hb 10gr/dl; leukosit 5200/mm3; trombosit 92.000/mm3; SGPT 112 U/L; SGOT 98 U/L; bilirubin total 4 mg/dl;bilirubin indirek 3 mg/dl; ureum 70 mg/dl; kreatinin 1,9 mg/dl; albumin serum 2 g/dl; INR 2,5. Hasil analisa cairan asites apa yang diharapkan bila diduga suatu peritonitis bakterial spontan:

	a. PMN < 250 sel
	b. Serum albumin ascites gradien >1.1
	c. Serum albumin ascites gradien <1.1
	d. Total protein > 2.5 g
	e. Dominan sel MN
A

B.

45
Q

Seorang os laki-laki 35 tahun, memiliki riwayat atopik dan 2 tahun terakhir timbul gejala bersin-bersin, hidung meler terutama bila terkena debu atau udara dingin. Pemeriksaan penunjang apa yang paling tepat untuk mendukung diagnosis:

a. Skin prick test
b. Tes provokasi obat
c. Patch test
d. Tes provokasi makanan
e. Tes intradermal

A

a. SPT

46
Q

Oslaki-lakiusia 32 tahun, dengan HIVdan CD4 550, rencanaakanbepergiankeAfrika Tengah, imunisasi yang diperlukan:

a. Meningokokus, yellow fever
b. Pneumokokus, meningokokus
c. Influenza, pneumokokus
d. Influenza, meningokokus, pneumokokus
e. Yellow feversaja

A

Mengiokokus dan Yellow Fever

47
Q

Seorang os laki-laki usia 35 tahun datang ke poli dengan urtikaria dan angioedema setelah makan udang. Os sudah sering mengalami hal yang sama. Tatalaksana farmakologis awal paling tepat apa yang diberikan pada os ini:

		a. Cetirizin
		b. Cetirizin dan kortikosteroid oral
		c. Difenhidramin
		d. Steroid oral
		e. Anti IgE
A

B