B INDO - PUISI Flashcards
Puisi adalah
Karya sastra yang menggunakan bahasa yang indah, padat, dan penuh makna
Tujuan puisi
Untuk mengekspresikan perasaaan, menyampaikan pesan, membangkitkan imajinasi, menyalurkan aktifitas, dan menghibur
Ciri2 puisi
- menggunakan kata2 yang singkat tetapi penuh makna (tmengandung metafora, simbol, majas)
- Memiliki pola bunyi tertentu yang membuatnya terasa indah saat dibaca atau didengar
- Puisi mencerminkan perasaan atau pandangan pribadi penulis
- disusun dalam bentuk bait yang terdiri dari berapa bait, bukan paragraf seperti prosa
- mengandung makna yang harus diinterpretasikan oleh pembaca, tidak selalu langsung
- seperti majas, simbol, atau citraan yang membangkitkan panca indra
- puisi modern sering kali tidak mengikuti aturan baku rima atau jumlah baris tertentu, berbeda dengan puisi klasik
unsur2 puisi
unsur intrinsik, unsur ekstrinsik
Unsur intrinsik
tema
diksi
imaji (citraan)
gaya bahasa (majas)
rima dan irama
amanat
Unsur ekstrinsik
Latar belakang pengarang
Kondisi sosial dan budaya
Nilai2 yang terkandung
Puisi diafan
Puisi yang maknanya jelas, langsung, dan mudah dipahami pembaca. kata2 yang digunakan tidak banyak mengandung ambiguitas adtau simbol2 yang rumit
Puisi prismatis
Puisi yang lebih kompleks, penuh simbol, metafora, dan imaji yang membutuhkan interpretasi mendalam, Maknanya sering kali tersirat, tidak langsung, dan bergantung pada pengalaman atau perspektif pembaca
Makna puisi diafan dan prismatis
Diafan jelas dan eksplisit
prismatis tersirat, simbolik, kompleks
Bahasa diafan dan prismatis
Diafan lugas dan sederhana
Prismatis padat, penuh simbol, metaforis
Interpretasi diafan dan prismatis
Diafan satu makna utama, mudah dipahami
Prismatis banyak interpretasi, subjektif
Tujuan diafan dan prismatis
Diafan memberikan pesan langsung
Prismatis memancing pemikiran dan perasaan
Gaya penyampaian diafan dan prismatis
Diafan langsung
Prismatis tidak langsung, sering putus
Majas hiperbola
Melebih lebihkan
“nangisnya membanjiri ruangan”
Majas personifikasi
Memberi siffat manusia kepada objek
“angin berbisik lembut di telingaku”
Majas simile
Menggunakan kata bagai, sperti, laksana
“wajahnya pucat seperti kapas”
Majas metafora
membandingkan dua hal tanpa kata pembanding, langsung menyamakan
“Dia adalah bintang di kelasnya”
Majas alegori
majas yang berupa cerita atau gambaran simbolik
“Hidup terus berputar, kadang di atas kadang juga di bawah”
Majas repetisi
majas yang mengulangi sebuh frasa
“Aku ingin bahagia, aku ingin bebas, aku ingin merdeka dari semua ini.”
Majas ironi
bertentangan dengan kebneran,bersifat sindiran
“Wah kamarmu bersih sekali!!”